Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imran Suni
Abstrak :
Dalam menghadapi era globalisasi, dimana semakin terintegrasinya perekonomian dunia, maka kondisi perekonomian nasional yang saat ini masih dilanda krisis dan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, sangat diperlukan penataan kembali seluruh aspek kehidupan, aspek sosial politik dan aspek ekonomi. Dari sisi ekonomi antara lain diperlukan perencanaan ekonomi yang komprehensip dan transparan baik di tingkat nasional maupun di tingkat regional (daerah). Di tingkat regional yang juga merupakan bagian integral perekonomian nasional, sudah barang tentu tidak akan lepas dan pengaruh global tersebut. Oleh sebab itu perencanaan daerah harus selalu ditingkatkan kualitas dan akurasinya melalui pendekatan teoritis yang tajam dan obyektif. Dengan demikian seluruh potensi sumber daya ( resources) yang ada di daerah diharapkan dapat dikelola, dimanfaatkan secara efektif, efisien dan optimal. Dalam rangka penajaman makna perencanaan sehingga secara logis dapat diterapkan di daerah, dalam arti kata memenuhi unsur etika, obyektifitas, keseimbangan dan berkelanjutan maka diperlukan peralatan analisis yang tepat. Menurut John Glason (I974) analisis tabel input output mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan metode-metode lain dalam menganalisa dan memprediksi perubahan-perubahan dalam perekonomian regional (daerah). Analisis ini dapat membantu para perencana untuk menentukan sektor-sektor ekonomi yang tepat untuk menjadi prioritas pembangunan dalam upaya mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah ; (i) untuk mengetahui sektor-sektor produksi unggulan, yang dapat dijadikan sebagai prioritas dalam pembangunan daerah Kabupaten Banggai ; (ii) mencoba menganalisis dampak pengeluaran pemerintah daerah terhadap perekonomian Kabupaten Banggai. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode non survey. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah ; (i) Data PDRB Propinsi Sulawesi Tengah ; (ii) Data PDRB Kabupaten Banggai ; (iii) Tabel Input Output (I-0) Kabupaten Banggai tahun 1995; (iv) APBD Kabupaten Banggai beberapa tahun anggaran. Dalam penentuan sektor unggulan digunakan kriteria-kriteria sebagai berikut : (i) sektor yang mempunyai indeks daya penyebaran dan indeks derajat kepekaan lebih besar dari satu, serta mampu memberikan kontribusi yang besar dalam total output ; (ii) sektor yang mempunyai indeks derajat kepekaan lebih besar dari satu, dan memberikan kontribusi yang besar tehadap total output ; (iii) sektor yang mempunyai indeks daya penyebaran lebih besar dari satu, serta memberikan kontribusi yang besar dalam total output ; (iv) sektor yang mempunyai income multiplier tinggi dan output juga tinggi ; serta (v) sektor dengan kontribusi output cukup besar, dan memiliki potensi yang besar pula serta mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Dari hasil analisis 1-0 yang dilakukan dikaitkan dengan kriteria-kriteria tersebut, maka sektor-sektor yang dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan dalam perekonomian Kabupaten Banggai adalah ; sektor bangunan, sektor angkutan dan komunikasi, sektor industri kayu bambu dan rotan, sektor bank dan lembaga keuangan lainnya, sektor perdagangan, sektor industri makanan dan minuman, sektor padi, sektor kelapa, sektor kayu dan hasil hutan serta sektor perikanan. Selanjutnya dalam penentuan besaran pengeluaran pemerintah daerah Kabupaten Banggai dilakukan dengan cara menyesuaikan pos pasal mata anggaran dalam APBD dengan sektor-sektor dalam Input Output Kabupaten Banggai tahun 1995. Kemudian dari sasil nalisis dapat diketahui dampak dari pengeluaran Pemerintah Daerah terhadap perekonomian Kabupaten Banggai adalah ; (i) Dalam pembentukan output sebesar 51.976 juta rupiah atau 7,76 persen dari total ouput sebesar 666.399 juta rupiah. (ii) Dalam pembentukan Nilai Tambah Bruto sebesar 40.257 juta rupiah atau 8,59 persen dari total Nilai Tambah Bruto sebesar 468.551 juta rupiah. (iii) Dalam penyerapan tenaga kerja, terbuka peluang kerja sebanyak 5.083 orang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endriyani Widyastuti
Abstrak :
Kebutuhan akan alat yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan dan analisa ekonomi suatu wilayah atau daerah semakin dirasakan, terutama semenjak diberlakukannya UU no. 22/1999 mengenai Otonomi Daerah. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan dan analisa ekonomi untuk wilayah secara detil adalah Tabel Input-Output atau Tabel I-0. Dengan Tabel I-0 yang diperkenalkan oleh Dr. Wassily Leontief dapat diketahui struktur perekonomian suatu daerah secara Iengkap yang mencakup output dan nilai tambah masing-masing sektor, transaksi penggunaan barang dan jasa antara sektor-sektor produksi, struktur penyediaan barang dan jasa baik berupa produksi dalam negeri maupun barang impor yang berasal dari daerah lain atau negara lain dan struktur permintaan barang dan jasa balk permintaan oleh berbagai sektor produksi maupun permintaan untuk konsumsi, investasi ataupun ekspor, untuk kurun waktu tertentu. Penyusunan Tabel I-0 dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey dan non survey. Metode survey adalah pendekatan yang diutamakan, hasil yang diperoieh relatif akurat, akan tetapi penggunaan metode survey ini membutuhkan waktu yang panjang, sumber daya manusia yang tidak sedikit dan biaya yang besar. Dengan adanya kendala dalam penggunaan metode survey, maka untuk menyusun tabel I-0 dapat pula dilakukan dengan metode non survey. Tujuan utama metode non-survey adalah menaksir dan memperbaiki koefisien input antara atau koefisien teknis (matriks input) pada tahun input-output disusun. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka tujuan dari tesis ini adalah menyusun tabel I-0 suatu daerah dengan menggunakan beberapa metode non survey yang meliputi; Metode The Simply Location Quotient (SLQ), The Purchase Only Location Quotient (POLQ), The Cross-Industry Quotient (CIQ), Supply Demand Pool (SDP), Modification Of Supply Demand Pool dan RAS. Adapun daerah yang digunakan sebagai bahan studi kasus di dalam tesis ini adalah Kota Bandung. Dipilihnya Kota Bandung karena pada tahun 2000 pertama kalinya Kota Bandung menyusun Tabel I-0 dengan metode semi survey sehingga tujuan kedua dari penelitian ini dapat dilakukan yaitu membandingkan dan menganalisa hasil penyusunan Tabel 1-0 Kota Bandung metode non survey dengan Tabel 1-0 Kota Bandung yang disusun dengan metode semi survey oleh BPS Kota Bandung. Analisa yang digunakan untuk menganalisa metode non survey yang paling tepat, meliputi indikator ukuran statistik berupa Mean Square Error (MSE) clan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dan analisa deskriptif dengan melakukan perhitungan Indeks Daya Penyebaran (IDP) dan Indeks Derajat Kepekaan (IDK) untuk mengetahui sektor yang menjadi unggulan. Dari hasil pengujian ke-6 Tabel 1-0 Kota Bandung yang disusun dengan metode non survey terhadap Tabel I-0 Kota Bandung yang disusun oleh BPS Kota Bandung maka metode RAS adalah metode yang paling tepat untuk digunakan dalam penyusunan tabel I-0 Kota Bandung dengan menggunakan metode non survey. Hal ini didasarkan dari hasil perhitungan MSE dan MAPE untuk total output dan total permintaan antara dari tabel I-0. Disamping itu, kesimpulan ini pun of dukung oleh hasil identifikasi sektor unggulan, dimana berdasarkan metode RAS terdapat 2 sektor yang menjadi unggulan dan juga merupakan sektor unggulan menurut perhitungan BPS Kota Bandung. Adapun sektor yang dimaksud adalah sektor industri pengelahan dan sektor konstruksi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library