Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Ayu Devi Qirani
"Underweight merupakan salah satu masalah kekurangan gizi yang rentan dialami oleh anak-anak. Karakteristik anak, orangtua, dan lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhi kejadian underweight pada anak, terutama pada anak usia 24-59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Pulau Jawa. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data sekunder dari IFLS 2014. Total responden pada penelitian ini sebanyak 1270 anak usia 24-59 bulan yang tinggal di Pulau Jawa. Perhitungan dan klasifikasi nilai z-score BB/U menggunakan aplikasi WHO AnthroPlus, sedangkan aplikasi SPSS digunakan untuk mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 20,2% anak yang mengalami underweight di Pulau Jawa. Variabel yang berhubungan secara signifikan (p-value <0,05) antara lain BBLR, ISPA, diare, frekuensi makan susu dan olahannya, tingkat pendidikan ayah dan ibu, dan status gizi ayah. Sedangkan variabel jenis kelamin, umur kehamilan, pemberian imunisasi dasar, status anemia, riwayat asi eksklusif, semua frekuensi makan selain susu dan olahannya, status gizi ibu, kebiasaan merokok ayah dan ibu, serta wilayah tempat tinggal tidak berhubungan secara signifikan (p-value >0,05) dengan kejadian underweight. Berdasarkan analisis multivariat, frekuensi makan susu dan olahannya menjadi faktor dominan kejadian underweight pada penelitian ini (OR=1,798).

Underweight is one form of undernutrition that is often experienced by children. Characteristics of children, parents, and the environment were factors affecting the incidence of underweight in children, especially aged 24-59 months. This study aimed to find out the dominant factors affecting underweight in children aged 24-59 months in Java Island. This cross-sectional study used secondary data from IFLS V (2014). Total respondents of this study were 1,270 children aged 24-59 months who lived in Java Island. Z-scores for weight-for-age was determined and classified using WHO AnthroPlus software, while SPSS software was used to process the data. This study found that 20.2% children in Java were underweight. Variables that significantly associated (p-value <0.05) with underweight were LBW, ARI, diarrhea, frequency of eating milk and its products, education level of father and mother, and underweight father. While gender, gestational age, basic immunization, anemia status, exclusive breastfeeding history, other eating frequencies, maternal nutritional status, smoking habits of fathers and mothers, and area of residence were not significantly associated with underweight (p-value >0.05). Based on multivariate analysis, low frequency of eating milk and dairy product was the dominant factor in this study (OR=1.798)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Cahyarani Kusworo
"Penelitian ini mengkaji pengaruh kehadiran keluarga besar terhadap diare pada anak umur 0-59 bulan. Dengan menggunakan data IFLS 2014, hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa tinggal bersama nenek dari pihak ibu mengurangi kemungkinan terjadinya diare, sementara kehadiran nenek dari pihak ayah tidak memiliki efek yang signifikan. Sebaliknya, tinggal bersama anak non-saudara meningkatkan kemungkinan terjadinya diare. Anak laki-laki, usia dan pendidikan ibu yang lebih rendah, kondisi lingkungan yang buruk, dan kurangnya perawatan prenatal meningkatkan peluang diare yang lebih tinggi. Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan dinamika keluarga besar dalam menganalisis kesehatan anak.

This study examines the effect of the presence of extended family on diarrhea among under-five children. Using binary logistic regression with IFLS 2014 data, the findings reveal that living with maternal grandmothers reduces the likelihood of diarrhea, while the presence of paternal grandmothers has no significant effect. Conversely, the presence of other non-sibling children in the household increases the likelihood of diarrhea. Male children, younger maternal age and education, poor environment conditions, and lack of prenatal care are also associated with higher odds of diarrhea. The findings highlight the significance of considering extended family dynamics in understanding child health outcomes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amartya Elisa Siadari
"Rumah tangga buruh tani termasuk ke dalam rumah tangga miskin di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pendapatan buruh tani yang rendah dan tidak tetap. Beberapa penelitian mengenai kemudahan untuk mengakses pinjaman dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan pinjaman yang diterima rumah tangga buruh tani terhadap pengeluaran rumah tangga buruh petani. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari IFLS (Indonesia Family Life Survey) gelombang 5 tahun 2014 serta data PODES (Potensi Desa) tahun 2014. Dalam survei IFLS terdapat bagian yang membahas data ekonomi responden yang berprofesi sebagai pekerja bebas di sektor pertanian. Data PODES memberikan informasi mengenai ketersediaan infrastruktur dan potensi yang dimiliki oleh wilayah-wilayah di Indonesia. Jumlah bank umum dan koperasi simpan pinjam dari data PODES digunakan untuk penelitian ini. Metode regresi OLS (Ordinary Least Square) digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan rumah tangga buruh tani yang memiliki pinjaman, mempunyai pengeluaran per kapita rumah tangga yang lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki pinjaman.

Farm labor households are among the poorest households in Indonesia. This is due to the low and irregular income of farm laborers. Several studies have shown that easy access to loans can improve the welfare of farmers through increased household income and expenditure. This study aims to examine the relationship of loans received by farm labor households to farm labor household expenditures. The data used in this study are secondary data obtained from IFLS (Indonesia Family Life Survey) wave 5 in 2014 and PODES (Potensi Desa) data in 2014. In the IFLS survey, there is a section that discusses the economic data of respondents who work as free laborers in the agricultural sector. PODES data provides information on the availability of infrastructure and the potential of regions in Indonesia. The number of commercial banks and savings and loan cooperatives from the PODES data is used for this study. The OLS (Ordinary Least Square) regression method is used in this study. The results of this study show that farm labor households with loans have higher per capita household expenditure than those without loans."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Masruri
"Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hukum Engel berdasarkan status menerima bantuan tunai pada pengeluaran makanan dan mengetahui elastisitas pendapatan untuk permintaan makanan. Data yang digunakan adalah data IFLS 2014. Dalam membuktikan hukum Engel, kami menggunakan median dari setiap 8 kelompok pengeluaran pada kategori penerima BLSM, penerima PKH, dan tidak menerima bantuan tunai. Untuk mengetahui elastisitas pendapatan, kami menggunakan model Working-Leser pada 13 komoditas makanan yang tersedia dalam data IFLS 2014. Hukum Engel terbukti pada bukan penerima BLSM dan PKH. Tetapi memiliki perbedaan pola kelompok pendapatan 25% terbawah pada penerima BLSM dan PKH.  Terdapat 7 jenis makanan berdasarkan kategori miskin dan tidak miskin mengikuti hukum Engel. Sedangkan untuk kategori kota dan desa sebanyak 11 jenis makanan dari 13 jenis makanan yang diteliti mengikuti hukum Engel. Selain itu terdapat beberapa temuan penting diantaranya, menemukan adanya mistargetting bantuan tunai berdasarkan data IFLS 2014, klasifikasi barang kebutuhan dan barang mewah, dan elastisitas yang menurun pada kelompok pengeluaran yang lebih tinggi untuk variabel alcohol and tobacco.

The purpose of this study is to prove Engel's law based on the status of receiving cash assistance on food expenditures and to determine the income elasticity for food demand. The data used are 2014 IFLS data. In proving Engel's law, we use the median of each of the 8 expenditure groups in the categories of recipients of BLSM, recipients of PKH, and not receiving cash tranfer program. To determine income elasticity, we use the Working-Leser model on 13 food commodities availaible in 2014 data. Engel's law is proven in the non-recipients of BLSM and PKH. However, there are differences in the pattern of income groups for the bottom 25% of BLSM and PKH recipients. There are 7 types of food based on poor and non-poor categories according to Engel's law. Meanwhile, for the category of cities and villages, 11 types of food out of 13 types of food studied followed Engel's law. In addition, there are several important findings including, finding the mistargeting of cash transfers based on IFLS 2014 data, the classification of necessities and luxury goods, and a decreased elasticity in the higher expenditure group for the alcohol and tobacco variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library