Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riza Anggari Wilartika
Abstrak :
Saat ini paradigrna perusahaan telah berubah dari poduction oriented menjadi customer oriented. Customer Refotionshio Management (CRIVI) merupakan salah sam solusi dalam mengatasi persaingan yang begitu ketat dalam penerapan customer oriented. Meskipun keuntungan yang ditawarkan dari penerapan CRM sangat menjanjikan, narnun banyak penelitian menunjukkan bahwa tingkat kegagalan penerapan CRM sangat tinggi, yaitu hanya sepertiga penerapan sistem CRM yang dapat memenuhi harapan. Penelitian ini mencoba untuk mengidentiikasi atribut-atribut dan item-item risiko dalam penerapan CRM yang efektif dan sukses. Setelah mengetahui atribut-atribut dan item-item risiko dalam penerapan CRM, penelitian akan dilanjutkan dengan evaluasi tingkat risiko agregat dengan menggunakan serangkaian teori logika fuzzy. Akhirnya, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi-strategi unluk mengatasi item-item risiko tersebut.
Nowdays, the paradigm of companies has changed from production oriented into customer oriented Customer Relationship Management (CRM) is one of the many solution for conquering tight competition in implementing customer orientation. Eventhough, the benefit offered by CRM is promising, many researches show that the failure rate of CRM implementation is so high. Approximately only one-third of implemented systems are seen to have met expectation. This research tries to identify risk's attributes and items in implementing CRM effectively and successfully. After knowing the risk's attributes and items of CRM implementation, this research continues with evaluating the rate of aggregative risk using fuzzy sets theory. Finally, the next step is to determine strategies to overcome the risk’s items.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Nastasia Ester
Abstrak :
Sistem manajemen terintegrasi adalah gabungan dari dua atau lebih sistem manajemen yang memudahkan suatu perusahaan mencapai tujuannya. Sistem yang diintegrasi adalah SMM, SML, dan SMK3. Dalam mengintegrasikan satu sistem manajemen dengan lainnya, pendekatan yang digunakan adalah integrasi proses. Dalam proses integrasi, terdapat beberapa risiko yang berdampak pada tujuan komponen dalam integrasi proses sistem manajemen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko-risiko yang berdampak pada tujuan komponen dan membuat strategi pengelolaan risiko yang dominan dalam integrasi proses. Penelitian ini menggunakan strategi survei responden untuk mengidentifikasi risiko-risko dalam proses integrasi sistem manajemen dan strategi studi kasus untuk mengetahui strategi pengelolaan risiko dominan. Hasil dari penelitian ini berupa risiko-risiko pada integrasi proses manajemen dan strategi pengelolaan risiko dominan.
Integrated management system is a combination of two or more management systems that facilitate a company to achieve its goals. The integrated systems are Quality Management System (QMS), Environmental Management System (EMS), and Safety Management System (SMS). In integrating one management system with another, the approach used is process integration. In the process integration, there are several risks that have an impact on component goals in the integration of the management system process. The purpose of this study is to identify risks that have an impact on the objectives of the component and make the dominant risk management strategy in the process integration. This study uses respondents' survey strategies to identify risks in the management system integration process and case study strategies to find out the dominant risk management strategies. The results of this study are risks in the integration process of management and dominant risk management strategies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Abednego
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan magang ini membahas tentang pembentukan risk radar dalam rangka meningkatkan kualitas manajemen risiko PT ABC. PT ABC sendiri merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumers Good (FMCG) terbesar di dunia. Dalam pembentukan risk radar, terdapat tahap-tahapan hingga risk radar yang dihasilkan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi risiko kemungkinan gagal bayar customer. Risk radar yang terbentuk memiliki berbagai komponen yang pada akhirnya dihitung berdasarkan prosedur yang dibuat. Setelah dilakukan analisis terkait dengan hasil dari risk radar yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa risk radar dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko. Namun, masih ada banyak hal yang perlu untuk terus dikembangkan dari risk radar kedepannya, mengingat proyek risk radar masih belum selesai. Selain itu, risk radar harus tetap didukung dengan komponen manajemen risiko lain yang dimiliki oleh PT ABC agar dapat terbentuk manajemen risiko yang baik dan efektif. Hal ini disebabkan karena risk radar yang terbentuk hanya berfokus pada piutang perusahaan. Oleh karena itu, risk radar merupakan sebuah sarana dalam meningkatkan kualitas dari manajemen risiko PT ABC.
ABSTRACT
This internship report discusses the establishment of risk radar in order to improve the quality of PT ABCs risk management. PT ABC itself is one of the largest Fast Moving Consumers (FMCG) companies in the world. In establishing a risk radar, there are a lot of stages, in order to make risk radar have the ability to help PT ABC to identify the risk of customer defaults. The risk radar formed from various components which are calculated based on the procedures that has been made through many research and historical data. After conducted analysis related to the results of the risk radar, it can be concluded that risk radar can help companies to identify risks. However, there are still many things that need to be further developed from the risk radar in the future, considering that the risk radar project has not been finished. In addition, risk radar must be supported by other risk management components owned by PT ABC and thus the effective risk management can be formed. This is because the risk radar that is formed only focuses on the companys receivables, while risk management focus on a larger scale. Therefore, risk radar is a means of improving risk management of PT ABC.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Atthasi
Abstrak :
Perkembangan proyek Jalan di Indonesia berkembang dengan cepat, kompleks dan memiliki risiko yang tinggi. Peran pelaksana lapangan dengan kompetensinya diperlukan untuk mencapai tujuan proyek. Tetapi perkembangan proyek Jalan tidak sejalan dengan perkembangan kompetensi yang dimiliki oleh pelaksana lapangan  sehingga berdampak pada kegagalan konstruksi dan keterlambatan proyek. Maka dengan itu diperlukan evalusi standard kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada jabatan pelaksana lapangan proyek konstruksi jalan yang berbasis risiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kompetensi berbasis risiko pada pelaksana lapangan pada proyek jalan baik dari aspek pemahaman, frekuensi risiko, dampak risiko, serta skala risiko. Penelitian  ini adalah metode survey dengan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada pelaksana proyek jalan. Hasil penelitian ini diidentifikasi 8 elemen kompetesi variabel dan 104 unjuk kerja kompetensi berbasis risiko; hampir seluruh unjuk kerja kompetensi (102 kompetensi) dapat dipahami; besarnya frekuensi risiko pada rentang rendah sampai sedang; dampak risiko unjuk kerja dalam batasan cukup berpengaruh sampai berpengaruh; dan seluruh unjuk kerja elemen kompetensu memiliki skala risiko tinggi. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar informasi untuk meningkatkan kinerja waktu pada proyek kontruksi infrastruktur khususnya proyek pembagunan jalan. Perusahaan kontraktor dapat meningkatkan dan memberikan keterbaruan kompetensi pelaksana lapangan sesuai kondisi manajemen risiko yang diperlukan dalam melaksanakan proyek pembangunan jalan.
The development of the road project in Indonesia is developing fastly, complex and has a high risk. The role of field supervisors with their competencies is needed to achieve project objectives. However, the development of the road project is not in line with the development of the competencies of the field supervisors, which results in failed construction and project delays. Therefore, it is necessary to evaluate competency standards that refer to the Indonesian National Work Competency Standards in the position of implementing risk-based road construction projects. The purpose of this study is to identify risk-based competencies in field supervisors on road projects both in terms of competency understanding, risk frequency, risk impact, and risk scale. This research is a survey method using a questionnaire given to field supervisors  of road project. The results of this study identified that there are 8 elements of variable competence and 104 risk-based competency performances; Almost of all competency performance (102 competencies) can be understood; the risk frequency of competency performance is in the low to moderate range; the impact of competency performance risk within the limits is sufficient to influence; and all competency performance elements of competence have a high risk scale. The results of this study will be the basis for information to improve time performance in infrastructure construction projects, especially road projects. The contracting company can improve and provide update competence of field supervisor regarding to the conditions of risk management needed in implementing road construction projects.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachelya Olivya Kartika
Abstrak :
Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) merupakan hal penting yang perlu dikendalikan, khususnya pada laboratorium. Kecelakaan kerja harus diminimalisir agar aktivitas laboratorium dapat terus dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengidentifikasi karakteristik bahan baku yang digunakan di Laboratorium TPL FTUI dan menganalisis potensi bahaya dan risiko berdasarkan jenis aspek risiko atau jenis kegiatan yang dilakukan di Laboratorium TPL FTUI. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, evaluasi risiko lingkungan kerja dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode sampling, observasi langsung, wawancara, dan survei kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek fisika memperoleh angka 52,8 dB yang masih memenuhi standar untuk faktor kebisingan, dan 38,2 lux yang tidak memenuhi standar faktor pencahayaan. Untuk aspek biologi ditinjau masih aman dalam hal kualitas udara, namun tidak untuk faktor kelembaban. Pada aspek kimia dapat diketahui bahwa seluruh bahan kimia yang digunakan memiliki karakteristik bahaya dengan angka risiko yang tinggi. Sedangkan pada aspek ergonomi terdapat 8 dari 10 fasilitas telah memenuhi syarat ergonomi dan aspek psikologi diperoleh angka stres kerja laboran pada kategori rendah hingga sedang. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menunjukkan kategori risiko II dan III dari setiap jenis pengujian yang terpilih. Upaya pengendalian dan program K3L perlu ditingkatkan agar bahaya dan risiko dapat dikelola. ......Occupational Health and Environmental Safety risk is an important things that needs to be controlled, especially in the laboratory. Work accidents must me minimized so that laboratory activities can continue to be carried out. The aim of this study was to identify the characteristics of the raw materials used in the TPL FTUI Laboratory and analyze the potential hazards and risks based on the type of risk aspects or the type of activity carried out in the TPL FTUI Laboratory. Based on Ministerial Regulation Number 5 of 2018, evaluation of work environment risks can be viewed from various aspects, namely aspects of physics, chemistry, biology, ergonomics and psychology. This research was a quantitative and qualitative study with sampling methods, direct observation, interviews, and questionnare surveys. The results show that the physical aspect obtained a figure of 52.8 dB which still meets the standard for the noise factor, and 38.2 lux which does not meet the standard for the lighting factor. For the biological aspect, it is considered safe in terms of air quality, but not for the humidity factor. In the chemical aspect, it can be seen that all chemicals used have hazard characteristics with a high risk rate. While in the aspect of ergonomics, there are 8 out of 10 facilities that have met the requirements of ergonomics and from the psychological aspect, the number of laboratory work stress is in the low to medium category. The results of hazard identification and risk assessment indicate risk categories II and III for each type of test selected. OHSE control efforts and programs need to be improved so that hazzards and risks can be managed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Rizma Maharani
Abstrak :
Salah satu hal yang dilakukan dalam menjamin tercapainya sasaran adalah dengan mengelolarisikonya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko biaya dan waktu pada tahap konstruksi struktur bawah dari bangunan gedung bertingkat tinggi di Jakarta serta bagaimana respon risikonya. Penelitian dilakukan dengan survey kepada para kontraktor utama untuk mengetahui frekuensi dan pengaruh risiko yang kemudian dianalisis dengan AHP. Lalu metode Delphi Technique dilakukan untuk mencapai consensus dari para pakar mengenai hasil penelitian berupa identifikasi risiko dan rekomendasi respon. Hasil penelitian memperlihatkan peringkat risiko yang dominan pada masing-masing tahapan pekerjaan struktur bawah. Lalu, diperoleh pula rekomendasi respon untuk risiko dominan tersebut. ......One thing that can be done to guarantee the achievement of the objective is by managing the risks. The objective of this research is to identify the risks on project cost and project time during substructure phase of high-rise building in Jakarta and also how to response ones. This research was done by surveying towards main contractors to discover risks frequency and impacts which are analyzed with AHP afterwards. Next, the Delphi Technique method is performed to reach consensus from the experts about the result of this research which are include risk identification and response recommendation. Then the recommended response for the dominant risks are also collected.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Adi Putra
Abstrak :
Pada pekerjaan konstruksi jalur pipa sering terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek tersebut. Penyebab keterlambatan tersebut salah satunya terjadi pada tahapan desain enjiniring terinci yaitu pekerjaan ulang dan keterlambatan penyediaan dokumen. Studi kasus pada proyek yang dikerjakan PT. XYZ terjadi keterlambatan yang diindikasikan dengan penurunan kinerja waktu proyek dan kinerja kualitas deliverabel yang dihasilkan. Hal ini terindikasi risiko-risiko pada tahapan desain enjiniring terinci yang belum teridentifikasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor dominan atas risiko pekerjaan ulang dan kualitas buruk dalam pekerjaan desain enjiniring dan rekomendasi respon risiko tersebut. Respon tersebut dijadikan rekomendasi pengembangan perencanaan kualitas berbasis risiko. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara terhadap pakar. Data dianalisa dengan formula relative index untuk menentukan faktor risiko dominan dan kesimpulan dari hasil wawancara pakar. Kesimpulan penelitian ini menghasilkan faktor risiko dominan yaitu Perubahan data desain dan spesifikasi, buruknya koordinasi dan komunikasi tim dan buruknya pengelolaan (checking) kualitas dokumen. Berdasar dari respon faktor dominan tersebut didapatkan rekomendasi pengembangan terkait penambahan informasi (input data, alur komunikasi, check list kualitas) dokumen referensi atau penambahan konten dari perencanaan kualitas untuk pengendalian risiko. Dan terkait studi kasus PT. XYZ, menambahkan deliverabel terkait jalur pipa (Alignment Sheet Drawing) pada perencanaan kualitas PT. XYZ. ......In the pipeline construction work, delays often occur in the completion of the project. One of the delay causes are occurred in the detailed engineering design stages, rework or poor quality and delay in the provision of documents. Case studies on projects undertaken by PT. XYZ has a delay that is indicated by a decrease in project time performance and deliverable quality performance produced. These risks are indicated in the detailed engineering design stages that have not been identified. The purpose of this study is to identify the dominant factors for risk of rework and poor quality in engineering design work and recommendations for risk response. The risk response made into the recommendations for developing quality plan based on dominant risk response. Methods of collecting data using questionnaires and interviews with experts. Data is analyzed by a relative index formula to determine dominant risk factors and conclusions from the results of expert interviews. The conclusions of this study are produce dominant risk factors, namely changes in design data and specifications, poor team coordination and communication and poor checking of document quality. Based on risk response of dominant risk factors, development recommendations related to the addition of information (data input, communication flow, quality check list) reference documents or the addition of content from quality planning to risk control. And related to the case study of PT. XYZ, adds deliverables related to the pipeline (Alignment Sheet Drawing) on ​​the quality planning of PT. XYZ.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dhiya Ulhaq
Abstrak :
ABSTRAK
Dari setiap proyek konstruksi yang ada seperti gedung, jalan, bendungan, saluran irigasi, jembatan, dan terowongan, Bendungan merupakan salah satu proyek yang memiliki probabilitas kecelakaan kerja tertinggi di dunia. Dengan menyusun rencana keselamatan kerja berbasis WBS yang telah distandarisasi sebagai objek dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko yang berhubungan dengan kecelakaan kerja, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana keselamatan kerja untuk mengurangi angka kecelakaan kerja sebagai salah satu indikator kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan bahaya konstruksi yang substansial pada jalan akses, jembatan, terowongan dan juga saluran pengalihan. Selain itu, studi ini juga akan menyusun pedoman rencana keselamatan yang dikembangkan berdasarkan format standar Permen PU No. 05 / PRT / M / 2014. Pedoman keselamatan mengacu pada bahaya yang telah diidentifikasi berdasarkan WBS. Manual ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja K3 dengan menurunkan angka kecelakaan kerja.
ABSTRACT
From every existing construction project such as buildings, roads, dams, irrigation channels, bridges and tunnels, the dam is one of the projects that has the highest probability of work accidents in the world. By compiling a standardized WBS-based work safety plan as an object in this study to analyze the risks associated with work accidents, it is hoped that it can reduce the level of work accidents that may occur. This study aims to develop a work safety plan to reduce the number of accidents at work as an indicator of Occupational Health and Safety (K3) performance, using qualitative methods. This study will identify and classify substantial construction hazards on access roads, bridges, tunnels and diversion channels. In addition, this study will also compile a safety plan guideline which is developed based on the standard format of Permen PU No. 05 / PRT / M / 2014. The safety guidelines refer to the hazards identified under the WBS. This manual is expected to help improve K3 performance by reducing the number of work accidents.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalijus, Beta Proton
Abstrak :
Dengan dicanangkannya percepatan pembangunan infrastruktur yang antara lain juga mencakup pembangunan 1600 km jalan tol dalam 5 (lima) tahun kedepan, pemerintah sudah melakukan perombakan pada regulasi yang mempermudah untuk berinvestasi bisnis jalan tol yang bankable dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol. Konsep yang mendasari jalan tol adalah suatu konsep pendanaan dimana dana pembangunan jalan tol sepenuhnya diperoleh dari pemakai jalan tol melalui pengenaan tarif tol. Sedangkan investor dibantu lembaga-lembaga pendanaan dalam hal ini berfungsi sebagai ""jembatan"" agar jalan tol yang bersangkutan dapat diwujudkan dan menghasilkan pendapatan. Industri jalan tol merupakan proyek yang sangat dipengaruhi risiko dan ketidakpastian dimana timbulnya risiko dan ketidakpastian akan mempengaruhi investor merencanakan investasi proyek jalan tol. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan identifikasi risiko yang mempengaruhi perencanaan pengelolaan risiko (risk response planning) investor jalan tol dalam berinvestasi jalan tol. Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan studi kasus pada investor jalan tol antara lain ; PT. Jasa Marga (Persero), PT. Bangun Tjipta Sarana, PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga, dan konsultan jalan tol yaitu, PT. Perentjana Djaya. Dan untuk mendapatkan prioritas urutan identifikasi risiko menggunakan metode analisa data Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software Expert Choice dan SPSS versi 13. Setelah melakukan pengujian data dan pasing grade derajat signifikan > 0.050 menurut output Expert Choice, maka didapat hasil bahwa faktor internal lebih dominan dari pada faktor eksternal, dimana prioritas berdasarkan kriteria yaitu identifikasi risiko dan risk attitude memberikan kontribusi hasil yang signifikan. Sedangkan urutan prioritas identifikasi risiko berdasarkan subkriteria adalah; variabel penentuan besaran tarif, perkiraan biaya konstruksi, operasi, dan pemeliharaan, perkiraan volume lalu lintas, tingkat pengembalian investasi, masa konsesi, kematangan dalam mengambil keputusan, profesionalitas sikap, dan keterlambatan penyelesaian proyek. ......By proclaiming of acceleration of infrastructure reconstruction that includes development 1600 km toll road in the following five years, the government has made radical changes in regulation which is to get easier in bankable toll road business investment that settled by the Ordinance no.38/2004 that is about road and the Governmental Regulation No.15/2005 that is about toll road. The best concept of toll road is funding concept which all fund completely taken from the toll road consumers through the toll fare imposition. Whereas, the investor is helped by funding organizations, that has function as "the bridge", so that the toll road project can be appreciated and get income. This project has been a project that's very affected by risk and uncertainty that will touch the investor to give an account of toll road investment. This research is conducted to get to know which risk identification that's influenced the risk response planning, for the investor in toll road investment. For that, a case study has been made to three local toll road investors : PT. Jasa Marga (Persero), PT. Bangun Tjipta Sarana, PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga, and one toll road consultant named PT. Perentjana Djaya. And to get the priority risk factor, all data are done by Analytic Hierarchy Process (AHP) method, Expert Choice software and SPSS version 13. After analyzing all datas and passing grade significant degree > 0.050, and also according to the expert choice output, this research determines that internal factors are more dominant than the external ones, that the factor priority based on the criteria is risk identifying and risk attitude give a significant contribution result. Whereas, a sequence of factor based on sub-criteria is (in order rank) variable of fare determination, estimation of construction, operation, and maintenance cost, estimation of traffic volume, restitution level of investment, concession period, well done in decision making, professional behave, and project finishing delay.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library