Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Amabel Odelia Bilbo
Abstrak :
Bahasa petjok adalah salah satu bahasa yang berkembang di Hindia Belanda dan bahkan masih dituturkan oleh berbagai kalangan hingga akhir abad 20. Salah satu orang yang mempopulerkan bahasa petjok ke dunia luas adalah Wieteke van Dort atau Tante Lien. Selain dipopulerkan melalui pertunjukan, bahasa petjok juga dibawa oleh Tjalie Robinson dalam salah satu bukunya yang berjudul “Ik en Bentiet” yang ditulis pada tahun 1984. “Ik en Bentiet” adalah buku yang menceritakan tentang tokoh “Ik” dan tokoh Bentiet dalam berbagai cerita pendek pada setiap babnya. Tjalie Robinson menulis buku ini dengan bahasa petjok yang disajikan dalam percakapan maupun narasi yang berjumlah 40 bab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kalimat berbahasa Petjok di dalamnya serta menganalisis apakah kalimat yang digunakan merupakan kalimat lengkap atau tidak. Melalui penelitian ini, pembaca diharapkan dapat memahami dengan lebih jelas apa maksud dari dialog-dialog tersebut dan memahami kalimat-kalimat berbahasa Petjok yang terdapat dalam buku ini.
......Petjok, or creole, is one of the languages that flourished in the Dutch East Indies and was still spoken by many until the end of the 20th century. One of the people who popularized petjok language to the wider world was Wieteke van Dort or Tante Lien. Besides being popularized through performances, petjok language was also brought up by Tjalie Robinson in one of her books entitled "Ik en Bentiet" written in 1984. "Ik en Bentiet" is a book that tells about the character "Ik" and the character Bentiet in various short stories in each chapter. Tjalie Robinson wrote this book with petjok language presented in conversation and narration which amounted to 40 chapters. This study aims to analyze the Petjok language sentences in it and analyze whether the sentences used are complete sentences or not. Through this research, readers are expected to understand more clearly what the dialogues mean and understand the Petjok language sentences contained in this book.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Regita Marthalivia
Abstrak :
Bahasa Pecok merupakan bahasa yang terbentuk melalui interaksi budaya antara orang-orang Belanda dengan penduduk pribumi. Secara umum, bahasa Pecok memiliki pelafalan yang berbeda dengan bahasa Belanda karena adanya pengucapan bahasa Belanda yang menggunakan sistem fonologis bahasa Melayu, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fonem dalam Bahasa Pecok. Penelitian ini berfokus untuk menguraikan pola fonologis yang mengakibatkan perbedaan fonem antara kata-kata dalam kedua bahasa ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melalui penelitian ini ditemukan beragam bentuk perubahan fonem dari bahasa Belanda ke bahasa Pecok. Perubahan fonem-fonem ini terjadi karena adanya perbedaan sistem fonologis yang menjadi dasar bagi bahasa Pecok, yang secara signifikan berbeda dari sistem fonologis yang diterapkan dalam bahasa Belanda. Perubahan ini termasuk penambahan fonem vokal dan konsonan, pengurangan gugus konsonan, serta perubahan pola konsonan dan vokal pada kata berbahasa Pecok.
......Pecok language is a language formed through cultural interaction between the Dutch and the local population. Pecok in general has a different pronunciation from Dutch because of the Dutch pronunciation which uses the Malay phonological system, causing phoneme changes in the Pecok language. This study focuses on elaborating the phonological patterns that lead to phoneme differences between words in these two languages by using a qualitative descriptive method. Through this study, a variety of phoneme changes from Dutch to Pecok were found. These phoneme changes occurred due to differences in the phonological system on which the Pecok language is based, which is significantly different from the phonological system applied in Dutch. These changes include the addition of vowel and consonant phonemes, reduction of consonant clusters, as well as changes in consonant and vowel patterns in Pecok words.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library