Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nilam Sari
Abstrak :
Penelitian telah dilakukan di Teluk Jakarta mengenai pemodelan hubungan antara struktur komunitas mangrove dengan stok karbon dan kondisi fisika kimia perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pola hubungan yang terjadi antara struktur komunitas mangrove dengan stok karbon dan kondisi fisika kimia perairan di Teluk Jakarta. Desain model didapatkan setelah melalui serangkaian penelitian lapangan di Teluk Jakarta yang berada di Tangerang-Jakarta Utara-Bekasi, sehingga didapatkan data primer dan sekunder. Pembuatan model ini menggunakan pemodelan system dynamic dengan software powersim studio 10 kemudian dilakukan simulasinya. Hasilnya adalah hubungan antara struktur komunitas mangrove dengan stok karbon dan kondisi fisika kimia perairan mengalami pertumbuhan yang lambat. Hutan mangrove yang terletak di pesisir Teluk Jakarta telah mengalami suksesi dan seleksi alam sehingga terjadi dominansi dari spesies Avicennia marina, A.Lanata, Rhizophora aviculata, R.Mucronata, Soneratia caseolaris, S.Alba. Rata-rata Indeks Nilai Penting (INP) hutan mangrove ini adalah rendah yaitu untuk tingkat pohon sebesar 113,57%, tingkat anakan 92,93%, dan tingkat semai 80,60%. Rendahnya INP ini menyebabkan kandungan stok karbon rendah yaitu 10,214 t.C/ha (hubungan positif). Hasil pemodelan memperlihatkan daya ungkit dari permasalahan ini adalah debit air sungai (207,775 m3/detik/hari), dan arus laut pantai (0,04 m/detik). Kedua parameter ini menyebabkan perubahan secara signifikan pada parameter lain yaitu parameter salinitas, oksigen terlarut, logam berat, dan kecerahan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan kehadiran spesies mangrove. Semakin besar debit air dan semakin kecil arus air laut, maka semakin lambat pertumbuhannya. Oleh karena itu perbaikan dalam pengelolaan hutan mangrove pada daerah terganggu seperti ini perlu dilakukan dengan memfokuskan pada perbaikan daya ungkitnya, sehingga efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan hutan mangrove dapat dilakukan. Harapan dari hasil penelitian ini adalah agar ekosistem hutan mangrove yang berada didaerah terganggu dapat terselamatkan.
Research has been carried out at Jakarta Bay regarding of the relationship between mangrove community structure and carbon stocks and physical chemical condition of marine water. This study aims to design the pattern of relationships that occured between the structure of mangroves community, carbon stocks, and the physical chemical conditions of the coastal marine waters in Jakarta Bay. The model design was obtained after going through a series of field studies in Jakarta Bay located in Tangerang-North Jakarta-Bekasi, so the primary and secondary data were obtained. Designed this model by system dynamic modeling using software powersim studio 10 then simulating. The result was obtained relationship between the structure of magrove community, C-stocks, and physical chemical conditions experience in slow growth. Mangrove forest in Jakarta Bay beach has experienced in succession and natural selection so the dominance species has overdue such as Avicennia marina, A.Lanata, Rhizophora aviculata, R.Mucronata, Soneratia caseolaris, S.Alba. Average of important value index (IVI) was low, in tree level 113,57%, sapling level 92,93%, seedling level 80,60%. The low of IVI caused the low of C-stocks 10,214 t.C/ha (positif relationship). The result of modeling showed leverage of this problem are water river discharge (207,775 m3/s) and ocean current 0,04 m/s. This two parameters caused significant changed on other parameters such as salinity, disolved oxygen, heavy metal, and brightness which had influencing of growth and presence (frequency) of species. The higher of water river discharge and the less of ocean current made the slowest growth of mangroves. This made sense to repairing of mangrove forest management in disturbing area to focus on the leverage so would be efective and effisience. Hope this research result would be part of problem solving  in mangrove forest which had led in disturbing area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
D2758
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chairudin
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan Perpres 5 tahun 2006, pemerintah menargetkan penggunaan gas alam menjadi 30% pada tahun 2025. Disisi lain kebutuhan listrik meningkat sehingga peluang Pembangkit Listrik Tenaga Gas/ Gas Uap makin berkembang. Pertumbuhan beban ini tetap mengutamakan visi andal, aman,akrab lingkungan dengan cara melaksanakan inspeksi Sertifikat Laik Operasi (SLO) pembangkit. Pada inspeksi SLO belom pernah ada kajian analisis resiko oleh karena itu dilakukan analisis resiko pada pemeriksaan peralatan utama dan pemeriksaan lingkungan dengan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment Dan Determine Control). Terdapat 21 (dua puluh satu) tabel HIRADC dengan 51 resiko K3 yang penilaian resikonya dikategorikan menjadi 2 kelompok, sedang dan menengah. Resiko terbesar paling banyak ditemukan saat dilakukan inspeksi pada peralatan-peralatan yang bersifat elektrikal yaitu 20 resiko K3 dengan Tingkat Penting = Tinggi. Tindakan penanggulangan resiko dapat dilakukan dengan melakukan Level Pengendalian (LP) di L4 Administrative Control, L5=APD dengan mewajibkan semua aktivitas inspeksi SLO untuk menggunakan APD yang lengkap sesuai dengan kondisi masing-masing. Khusus untuk perbaikan dikarenakan adanya kerusakan maka dibutuhkan LP L3 Enginering change. Setelah dilakukan pengendalian resiko, menunjukkan penurunan Nilai Penting dimasing-masing resiko K3.
ABSTRAK
Based on Presidential Decree No. 5 of 2006, the government is targeting 30% the use of natural gas in 2025. On the other hand electricity demand increases so chances to Gas /Combine Cycle Gas Turbine Power Plants to growing. This growth is still maintaining the vision of reliable, secure, green environment by carrying out an power plant operational acceptance certificate Inspection or Sertifikat Laik Operasi (SLO). Risk analysis study on SLO inspection at major equipment inspection and examination environment with HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) methode has not be done. There are 21 HIRADC table with 51 top event risk assessment categorized into two groups, moderate and middle. The biggest risk is most prevalent at the time of inspection electrical devices that are 20 top event risk with Important levels or Tingkat Penting (TP) = High . Risk mitigation actions can be done by performing a level Control or Level Pengendalian (LP) in the L4=Administrative Control, L5 = PPE by requiring all SLO inspection activities to use full PPE in accordance each conditions. Especially due to the damage it takes repairs or LP L3 = Enginering change. After controlling risk, the matrix show the Important Value or Nilai Penting (NP) decreasing in each of top event risk
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khorimatun
Abstrak :
Penelitian struktur komunitas mangrove asosiasi di kawasan tambak silvofishery Blanakan telah dilakukan sejak Februari hingga Agustus 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan struktur komunitas mangrove asosiasi yang dekat dan jauh dari sumber polutan logam berat di kawasan tambak silvofishery Blanakan, Subang, Jawa Barat, meliputi komposisi jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi, kerapatan relatif, frekuensi relatif, penutupan relatif, dan Indeks Nilai Penting (INP). Data komunitas mangrove asosiasi diambil dari 3 stasiun, yang masing-masing terdiri atas 3 tambak. Pengambilan data di setiap tambak dilakukan dengan metode belt transect berukuran 1m × 100m sejumlah 4 belt transect. Pengukuran faktor abiotik dilakukan di setiap tambak. Mangrove asosiasi diidentifikasi dan dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kemerataan Pielou, indeks dominansi Simpson, Kerapatan Relatif jenis, Frekuensi Relatif jenis, Penutupan Relatif jenis, dan Indeks Nilai Penting. Hasil penelitian diperoleh 19 jenis mangrove asosiasi dari 12 suku. Komposisi jenis komunitas mangrove asosiasi di stasiun II yang berada jauh dari sumber polutan logam berat, lebih banyak dibandingkan di stasiun I dan III yang berada dekat dengan sumber polutan logam berat. Keanekaragaman jenis mangrove asosisasi tinggi sementara penyebaran jenis hampir merata di setiap stasiun. Namun, tidak terdapat jenis yang mendominasi komunitas tersebut. Komunitas mangrove asosiasi dalam keadaan stabil dan faktor abiotik masih mendukung keberadaan komunitas tersebut. Chloris barbata Sw. (vide Bor) memiliki kerapatan relatif tertinggi sebesar 41,13% pada stasiun I. Ischaemum muticum memiliki frekuensi relatif tertinggi sebesar 28,59% pada stasiun I. Pluchea indica L. memiliki INP sebesar 73,65% pada stasiun II. Sesuvium portulacastrum L. memiliki penutupan relatif tertinggi sebesar 50,12% dan INP tertinggi sebesar 99,81% pada stasiun III.
Community structure study of associated mangrove at Blanakan Silvofishery Pond was done from February until August 2019. The purpose of this study is to know and compare the community structure of associated mangrove near and far from the source of heavy metal pollutants in the Blanakan silvofishery pond area, Subang, West Java, including species composition, diversity, evenness, dominance, relative density, relative frequency, relative closure, and Important Value Index (IVI). Data of associated mangrove community were collected from 3 stations and each station consist of 3 ponds. The sampling community data on each pond was done using belt transect method with 1 × 100 square meter as many as 4 belt transects. Measurement of abiotic factors was done on each pond. Associated mangrove were identified and analyzed using the Shannon-Wiener diversity index, Pielou evenness index, Simpson dominance index, Species Relative Density, Species Relative Frequency, Species Relative Closure, and Important Value Index. The results showed that there were 19 species of associated mangrove from 12 families. The species composition of the associated mangrove community at station II which far from the sources of heavy metal pollutants, more than in station I and III which are close to the sources of heavy metal pollutants. Species diversity of associated mangrove is high while species distribution is almost evenly distributed at each station. However, there is no dominant species in community. The associated mangrove community was in stable condition and the abiotic factors still support the existence of the community. Chloris barbata Sw. (vide Bor) has the highest relative density, as many as 41,13% at station I. Ischaemum muticum has highest relative frequency, as many as 28,59% at station I. Pluchea indica L. has IVI as many as 73,65% at stasion II. Sesuvium portulacastrum L. has the highest relative closure as many as 50,12% and the highest IVI as many as 99,81% at station III.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jazmi Dwi Hartono
Abstrak :
Studi ini membahas mengenai interpretasi nilai penting dan pemanfaatan cagar budaya pada Gedung A.A. Maramis. Gedung ini merupakan bangunan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Daendels. Saat ini Gedung A.A. Maramis yang dikelola oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam kondisi tidak difungsikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai penting yang terdapat pada Gedung A.A. Maramis sebagai acuan dalam melakukan pemanfaatan cagar budaya sebagai salah satu upaya pelestarian cagar budaya. Penelitian ini dirancang dengan metode analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan bangunan dan nilai penting yang terdapat pada bangunan menggunakan definisi nilai penting dari Raharjo dan Muluk serta Pedoman Penilaian Kriteria Penetapan Cagar Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Studi ini menghasilkan identifikasi lima nilai penting yang terdapat pada Gedung A.A. Maramis yang terdiri dari nilai sejarah, nilai ekonomi, nilai politik, nilai pengetahuan, dan nilai keutuhan. Upaya pemanfaatan yang dapat dilakukan berdasarkan penelitian ini terdiri dari dua yaitu, pemanfaatan bangunan sebagai perpustakaan dan pemanfaatan bangunan sebagai museum. ......This study discusses the interpretation of important values and utilization of cultural heritage in A.A. Maramis Building. This building is a relic of the Dutch colonial government that began to be built during the reign of Daendels. Currently, Gedung A.A. Maramis managed by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia is not functioning. The purpose of this research is to know the important value contained in A.A. Maramis Building as a reference in utilizing cultural heritage as one of the efforts to preserve cultural heritage. This research was designed with descriptive analysis method, which is to describe the building and important values contained in the building using the definition of important value of Raharjo and Muluk as well as Guidelines for Assessment of Criteria for The Establishment of Cultural Heritage by the Ministry of Education and Culture. This study resulted in the identification of five important values contained in the A.A. Maramis Building consisting of historical values, economic values, political values, knowledge values, and wholeness values. Utilization efforts that can be done based on this research consists of two, namely, the utilization of buildings as libraries and the utilization of buildings as museums.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library