Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1999
362.77 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bali Basworo Pramudito
Abstrak :
Pemanasan global yang selama ini dianggap sebagai penyebab perubahan iklim karena terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi ternyata berdampak bagi kesehatan manusia. Salah satu pengaruh perubahan iklim adalah terhadap potensi peningkatan kejadian timbulnya penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk adalah filariasis (negleted old diseases). Penelitian ini adalah penelitian lanjutan yang menginternalisasikan unsur perubahan indikator lingkungan yang menambahkan variabel suhu udara, kelembaban, curah hujan, hari hujan, radiasi matahari, perubahan penggunaan lahan, jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, kejadian filariasis. Penelitian ini adalah exploratory research yang memetakan dan mengkaji pola distribusi penyakit filariasis di Kota Tangerang Selatan, mengembangkan model prediksi daerah sebaran filariasis dan mengkaji penerapan model prediksi daerah sebaran baru filariasis. Penyusunan model prediksi sebaran filariasis menggunakan pendekatan numerik berdasarkan model konseptual untuk merepresentasikan proses-proses yang terjadi menggunakan model jaringan syaraf tiruan. Penderita filariasis di Kota Tangerang Selatan Kawasan ini menyebar di bagian selatan yaitu di Kecamatan Pamulang dan Ciputat dan merata secara topografi dengan ketinggian antara 25-50 m di atas permukaan laut. Model prediksi sebaran baru filariasis merupakan fungsi fungsi dari perubahan indikator lingkungan seperti perubahan suhu udara, kelembaban, curah hujan, dan radiasi matahari, penggunaan lahan, jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, dan kejadian filariasis. Model yang dibangun adalah model baru yaitu model numerik menggunakan model jaringan syaraf tiruan (JST) yang merupakan pengembangan dari model matematika penyakit filariasis sebelumnya. Model numerik JST memenuhi kriteria model yang baik terhadap performa, korelasi, dan error output dengan nilai Mean Square Error (MSE) adalah 0 dan nilai regresi (R) adalah 0,999. Model prediksi daerah endemik baru dapat diterapkan di daerah kajian dengan kelembaban, suhu udara, jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, dan kejadian filariasis sebagai prediktor dominan. Model menunjukkan bahwa penurunan jumlah penderita filariasis dapat dilakukan dengan menurunkan suhu udara melalui program reduksi emisi gas rumah kaca dan program penghijauan. Studi ini sebagai salah satu mitigasi persebaran filariasis ke wilayah sekitarnya, dimana peningkatan suhu udara dan kelembaban relatif serupa dengan Kota Tangerang Selatan karena kesamaan tipologi topografi masih merupakan satu bentangan ekosistem dengan ciri-ciri ekologi yang sama. ......Global warming which is considered as a cause of climate change due to the increase in the average temperature of the earth's surface turned out to have implications for human health. One effect of climate change is to the potential increase in the incidence of disease transmitted by mosquito is filariasis (negleted old diseases). This study is a continuation of research that internalize the indicators change of environmental that adds variable of air temperature, humidity, rainfall, rainy day, and solar radiation. This study is exploratory research that map and assess the distribution pattern of filariasis in Kota Tangerang Selatan, develop predictive models of new endemic areas and assess the implementation of new predictive models filariasis endemic areas. Preparation of filariasis distribution prediction model uses a numerical approach based on the conceptual model to represent processes that occur using artificial neural network model. Filariasis patients in Kota Tangerang Selatan area is spread in the southern part of which is in District Pamulang and Ciputat with equal topography with a height of 25-50 m above sea level. Model predictions of a new endemic area is a function of air temperature, humidity, rainfall and solar radiation. Models are built is the new numerical model by using the model of artificial neural network (ANN), which is developed from of a earlier filariasis mathematical model. ANN numerical models meet the criteria for a good model for performance, correlation, and error output value. Mean Square Error (MSE) is 0 and the value of regression (R) is 0.999. Model predictions of new distribution areas can be applied in this study with the humidity and air temperature as the dominant predictor. The model showed that the decrease in the number of patients with filariasis can be done by lowering the temperature of the air through the reduction of greenhouse gas emissions and greening program. Model predictions of new endemic areas can be applied in the study with the humidity and air temperature as the dominant predictor. This study can be mitigate the spread of filariasis to the surrounding region, where an increase in air temperature and relative humidity are similar to Kota Tangerang Selatan because of similarities of topography and ecosystems with a similar ecological characteristic.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Catur Ismiyandi
Abstrak :
ABSTRAK
Penganggaran berbasis kinerja menitikberatkan pada indikator kinerja dan outcome yang jelas serta terukur. Namun, indikator kinerja dan outcome di Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun anggaran 2015 masih ditemukan indikator kinerja dan outcome yang sulit diukur seperti persentase masyarakat daerah yang melek informasi dan indikator kinerja utama yang terlalu mudah untuk dicapai seperti jumlah lembaga sosial yang menerima konten informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Post Positivis melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan masih terdapat dasar-dasar penganggaran berbasis kinerja yang belum terpenuhi yaitu performance measures serta faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain komunikasi dan sumber daya.
ABSTRACT
Performance based budgeting emphasize on a clear performance indicator and clear outcome. However, performance based budgeting at Directorate General of Public Information and Communication still can be found a performance indicator and outcome that difficult to measure like persentage of local people who understand the information and key performance indicator that too easy to achieve it like number social institutions which receive information content. This research used post positivist approach with in depth interview and literature studies. The result of this research is one of the basic of performance based budgeting is not applied, which is performance measurement and the factors that influence the implementations are communications and resources.
2017
S66963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Biro Pusat Statistik, 1983
330.9598 IND i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadhi Purwana
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Istiana Hermawati
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan konsep dan indikator kemiskinan yang tepat di Indonesia. Asumsi yang mendasari karena indikator yang selama ini digunakan cenderung bernuansa ekonomi dengan menggunakan pendapatan sebagai satu-satunya indikator, sehingga dengan penggunaan variabel tunggal tersebut, program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan hasilnya kurang optimal. Penelitian menggunakan pendekatan gabungan (mix approach), yaitu dengan memadukan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di 34 provinsi dengan menggunakan community setting perdesaan dan perkotaan. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga miskin yang teregister dan yang tidak teregister.Teknik sampling menggunakan mufti stage cluster random sampling yaitu untuk setiap provinsi ditentukan satu kola dan satu kabupaten, setiap kota/kabupaten ditentukan lima kecamatan, setiap kecamatan ditentukan 120 responden, sehingga penelitian ini melibatkan 68 kota/kabupaten, 340 kecamatan dan 40.775 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan quesioner, wawancara mendalam (In depth interview), dan Focused Group Discussion. Data kuantitatif yang bersifat deskriptif diolah menggunakan program SPSS versi 17.00 for Windows dan untuk pengujian konstrak kemiskinan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan program LISREL 8.4. Data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kemiskinan dimaknai responden sebagal kondisi/keadaan yang menggambarkan ketidakberdayaan/ketidakmampuan/hambatan yang dialami oleh keluarga, baik secara ekonomi, sosial, psikis, budaya maupun politik dalam mewujudkan suatu kehidupan yang layak secara kemanusiaan. Berdasar pengujian konstrak kemiskinan diperoleh kesimpulan, bahwa kemiskinan di Indonesia berhasil direpresentasikan secara signifikan oleh lima indikator pembentuknya, yaitu sosial (}.=0.78), psikis (}.=0,77), budaya (}.=0,72), ekonomi (A=0,66), dan politik (}.=0,46). Hasil penelitian ini menguatkan kesimpulan, bahwa kemiskinan yang terjadi di Indonesia bersifat multidimensi. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada Kementerian Sosial sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pet=~yelenggaraan kesejahteraan sosial di Indonesia untuk menetapkan indikator kemiskinan yang jelas, terukur dan komprehensif sehingga dapat dijadikan acuan kebijakan dalam menetapkan sasaran yang tepat dan program pengentasan kemiskinan yang relevan.
Yogyakarta: Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta (B2P3KS), 2017
360 MIPKS 41:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
H. Suparman IA.
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan aplikasi ekonometri dan sosiometri dengan menggunakan berbagai indikator ekonomi dan indikator sosial bagi Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah (Permendagri no 9 tahun 1982). Penelitian dengan pendekatan ini yang secara khusus dilakukan ditingkat daerah baik ditingkat propinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kodya belum pernah dilakukan.

Implementasi perencanaan pembangunan dan pengendaliannya di tingkat daerah dilakukan secara deskriptif dikarenakan berbagai kendala, baik tenaga, data, maupun berbagai kendala lain seperti peralatan, tenaga ahli, dll.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu model makro ekonomi-sosialdemografi-budaya di DKI yang didasarkan atas metode yang melibatkan data berkala yang ada, teori yang ada paket program yang tersedia.

Penelitian ini akan bermanfaat bagi PEMDA DKI secara umum, dan secara khusus bagi BAPPEDA terutama pada perencanaan pembangunan, evaluasi pembangunan, dan berbagai analisis kebijakan baik intervensi maupun prioritas prioritas pelaksanaan dan berbagai analisis proyeksi. Model ini akan menjadi contoh bagi provinsi provinsi lain, utamanya dalam penerjemahan permendagri no.9 tahun 1982.

Metode yang dipergunakan adalah ekonometri yang mencakup empat tahapan secara simultan, ialah konstruksi model, mengumpulkan data yang akan dipergunakan, estimasi parameter, dan analisis. Dari model ini kemudian secara iterasi mungkin akan kembali direvisi setelah dilakukan penerapan terhadap data aslinya. Penerapan model terhadap empiris yang ada diperlukan ahli statistik, programer TSP dan ahli modeling sehingga pelaksanaan penerapan model akan lebih efisien.

Data yang dipergunakan adalah data sekunder dad BPS, Kantor Statistik DKI, PEMDA, BAPPEDA, Dinas yang terkait, dan apabila diperlukan harus melakukan survai kecil ke lapangan. Data ini seyogyanya dipergunakan data berkala selama Orde Baru.

Estimasi parameter, validasi model dan simulasi dilakukan dengan menggunakan paket program TSP versi 4, yang bisa dioperasikan dalam Komputer PC dengan fasilitas Harddisk + Co-dMath 8087. Jadi perangkat yang dibutuhkan adalah satu set komputer dengan co math 8087 + software TSP.

Analisis dilakukan didasarkan atas tiga dimensi analisis ialah analisis struktur yang membahas apakah struktur model keterkaitan antar variabel secara umum sudah benar dan bisa dibenarkan oleh berbagai fihak. Besar kecilnya parameter keterkaitan apakah secara teoritis sudah bisa dibenarkan. Kemudian secara keseluruhan apakah model ini memang valid untuk dipergunakan analisis selanjutnya.

Kemudian analisis Kebijakan bisa dilakukan dengan memberikan shock terapi pada satu atau lebih variabel kebijakan, kemudian dikaji bagaimana implikasinya terhadap berbagai variabel output atau variable-variabel lainnya. Dampak ini bagaimana derajat sensitifitasnya, lamanya implikasi yang terjadi, dan kemungkinan berbagai alternatif optimasinya.

Terakhir adalah analisis proyeksi dengan menggunakan model makro ekonometri ini, dengan memberikan nilai proyeksi pada variabel independennya (Exogen) selama periode tertentu maka dengam mensimulasikan model ini bisa didapatkan hasil proyeksi dengan berbagai alternatif yang diinginkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang dikonstruksikan sangat sensitif terhadap berbagai perubahan yang terjadi baik pada variabel eksogen maupun pada variabel endogen. Model secara struktural meunjukkan keterkaitan yang simultan antara berbagai variabel ekonomi, demografi, sosial, dan budaya. Disamping itu model menunjukkan daya proyeksi yang cukup tinggi, yang telah di validasi dengan menggunakan analisis multiplier dengan memberikan berbagai terapi pada veriabelvariabel tertentu. Disamping itu berbagai analisis kebijakan bisa dilakukan dengan mengubah satu atau lebih variabel eksogen, endogen, maupun satu atau lebih parameter yang telah diestimasikan selama selama ini.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Rohandi
Abstrak :
Tujuan tesis ini adalah untuk mendapatkan indikator awal dalam memprediksi nasabah pembiayaan konsumsi bermasalah pada Unit Syariah Bank X, dengan pendekatan model logit. Penelitian menggunakan 906 sampel nasabah Unit Syariah Bank X dengan kondisi dimana 84 nasabah masuk dalam kategori nasabah bermasalah dan 822 nasabah dalam kategori nasabah tidak bermasalah. Dengan pendekatan model logit diperoleh variabel yang secara signifikan dapat dijadikan indikator awal dalam mendeteksi nasabah pembiayaan konsumsi pada Unit Syariah Bank X akan bermasalah yaitu variabel usia, variabel jumlah tanggungan, variabel kategori perusahaan, variabel kekayaan dan variabel penghasilan. Ditinjau dari ketepatan klasifikasi pendekatan dengan menggunakan model logit memberikan ketepatan klasifikasi 97.10%. ......The objective of this thesis is to obtain initial indicators in predicting non-performing debtors in financing in Sharia' Unit of Bank X using the logit analysis approach. There are 906 costumers of Sharia' Unit of Bank X who were taken as samples in this research, out of which 84 were categorized as non-performing debtors and the remaining 822 were considered as performing debtors. The use of logit analysis has resulted in acquiring significant variables, which can be identified as initial indicators to predict non-performing debtor in financing in Sharia' Unit of Bank X. These are age, number of dependants, company category, asset and earning variables. In term of classification accuracy, the logit analysis approach can provide up to 97,10% exactitude.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Harahap
Abstrak :
ABSTRAK Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk pengawetan makanan, sterilisasi peralatan kesehatan, pemuliaan tanaman, dan hidrologi. Penggunaan sinar gamma memiliki risiko tinggi, sehingga diperlukan dosimeter. Indikator sinar gamma yang dibuat dari ekstrak Brassica oleraceae (B.o) mengandung antosianin yang sensitif terhadap pH, suhu, enzim, cahaya, dan sinar ultraviolet. Energi sinar gamma membuat degradasi warna ekstrak B. setelah divariasikan menjadi pH 2, pH 7, dan pH 9. Polivinil alkohol (PVA) digunakan sebagai matriks untuk meningkatkan sensitivitas indikator. Kertas Whatman dibuat menjadi matriks selain PVA. Indikator telah dibuat dari ekstrak B.o., campuran ekstrak B.o. dan PVA, plastik dari campuran ekstrak B., dan PVA, serta film kertas dari ekstrak B., dan kertas. Hasil karakterisasi menunjukkan sensitivitas yang berbeda ketika terkena sinar gamma hingga 40 kGy. Warna indikator memudar setelah disinari oleh sinar gamma. Pengaruh pH dan PVA pada ekstrak B. membuat respons yang berbeda dari masing-masing indikator. B. Respons indikator ekstrak pH 2-PVA memudar pertama setelah terkena dosis 25 kGy. Stabilitas warna semua indikator dalam kondisi penyimpanan yang berbeda dengan suhu, kelembaban dan pencahayaan menghasilkan indikator yang stabil dalam kondisi kritis dan suhu 5 ° C sementara indikator film berada dalam kondisi normal dan suhu kamar.
ABSTRACT Gamma ray radiation can be used for food preservation, sterilization of health equipment, plant breeding, and hydrology. The use of gamma rays has a high risk, so a radosimeter is needed. The gamma ray indicator made from Brassica oleraceae (B.o) extract contains anthocyanin which is sensitive to pH, temperature, enzymes, light, and ultraviolet light. Gamma ray energy makes the color degradation of extract B. after being varied to pH 2, pH 7, and pH 9. Polyvinyl alcohol (PVA) is used as a matrix to increase the sensitivity of the indicator. Whatman paper is made into a matrix other than PVA. Indicator has been made from extract B.o., mixture of extract B.o. and PVA, plastic from a mixture of B. extract, and PVA, as well as paper films from extract B., and paper. The characterization results show different sensitivity when exposed to gamma rays of up to 40 kGy. The indicator color fades after being illuminated by gamma rays. The effect of pH and PVA on extract B. makes a different response from each indicator. B. Response indicator extract 2-PVA pH fades first after being exposed to a dose of 25 kGy. The color stability of all indicators in different storage conditions with temperature, humidity and lighting produces a stable indicator in critical conditions and a temperature of 5 ° C while the film indicator is in normal condition and room temperature

 

Keywords: Indicator; gamma-ray; Brassica oleraceae; PVA

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kurniawan
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis tentang Indeks Pembangunan Pemuda Theravada Indonesia. Model pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis statistik dekriptif yang terdiri dari analisis ANOVA satu jalur dan analisis frekuensi. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling acak berlapis untuk menentukan jumlah sampel secara proporsional pada 19 Propinsi. Cakupan obyek dalam penelitian ini adalah organisasi pemuda Theravada Indonesia tingkat nasional. Indikator yang digunakan untuk menghitung indeks terdiri 53 indikator yang dikelompokan kedalam 8 domain. Ke-8 domain tersebut terdiri dari potensi diri, pendidikan, penyimpangan, hubungan pemuda, tenaga kerja, kesehatan, akses media informasi, dan partisipasi pemuda. Berdasarkan hasil analisis ANOVA satu jalur diperoleh nilai indeks pembangunan Pemuda Theravada Indonesia sebesar 73,3. Nilai indeks tersebut menandakan bahwa pembangunan Pemuda Theravada Indonesia dapat dikategorikan tinggi. Namun upaya peningkatan masih diperlukan untuk mencapai nilai indeks ideal yaitu mendekati nilai indeks maksimum 100. Perbedaan indeks antar Propinsi sebagian besar tidak terlalu nyata, perbedaan nyata hanya terjadi terhadap terhadap beberapa Propinsi saja. Kondisi saat ini, Pemuda Theravada Indonesia memiliki anggota sebanyak 2.100 jiwa yang tersebar di 19 Propinsi, mayoritas berusia 16-30 tahun. Implikasi teoritis yang muncul dari temuan penelitian ini adalah indikatorindikator terbukti relevan digunakan sebagai alat untuk mengukur indeks pembangunan pemuda Theravada Indonesia. Sedangkan secara praktis temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi, perumusan strategi dan program pembangunan di PATRIA baik ditingkat pusat maupun daerah.
ABSTRACT
This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is stratified random sampling in order to determine the number of samples proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level. The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health, access to media of information, and youth participation. Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However, efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are between ages of 16-30 years. The theoretical implications emerged from the research findings are indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia development index. While in practice the findings from the study can be used as a guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development program of PATRIA both at central and local levels.;This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is stratified random sampling in order to determine the number of samples proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level. The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health, access to media of information, and youth participation. Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However, efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are between ages of 16-30 years. The theoretical implications emerged from the research findings are indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia development index. While in practice the findings from the study can be used as a guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development program of PATRIA both at central and local levels., This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is stratified random sampling in order to determine the number of samples proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level. The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health, access to media of information, and youth participation. Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However, efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are between ages of 16-30 years. The theoretical implications emerged from the research findings are indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia development index. While in practice the findings from the study can be used as a guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development program of PATRIA both at central and local levels.]
Jakarta: Program Pascasarjana, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>