Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Indonesia, dahulu disebut Nusantara, sangat kaya dengan ragam budaya dan etnis. Dari kekayaan itu, banyak sekali cerita dan legenda yang berkembang di masyarakat, disampaikan dari lisan ke lisan dan terawat hingga kini. Cerita-cerita tersebut sarat dengan pesan moral, etika, spiritualitas, dan kearifan lokal.
Di antara cerita-cerita itu ada yang sangat populer, misalnya cerita Malin Kundang, Jaka Tarub, Tangkuban Perahu, Danau Toba, Timun Emas, Bawang Merah Bawang Putih, dan lain-lain. Namun, masih banyak pula cerita-cerita menarik yang selama ini tak diketahui dan hampir terlupakan. Cerita-cerita itu hampir ada di seluruh daerah di Indonesia.
Inilah buku yang menguak cerita-cerita Nusantara yang selama ini tersembunyi dan belum banyak diketahui. Ditulis oleh para pencerita ulung yang berpengalaman dan malang-melintang di berbagai media cetak, juga dengan riset serius, terungkaplah cerita-cerita baru tentang kekayaan budaya dan kearifan Nusantara di berbagai daerah di Indonesia"
Jakarta: Pustaka Alvabet, 2017
398 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar
"Terjadi lonjakan sangat signifikan jumlah pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri setiap tahunnya sejak tahun 2021 yang hanya sejumlah 6.860 orang menjadi 25.495 orang pada tahun 2022 dan sebanyak 17.454 orang pada tahun 2023. Sementara itu jumlah pengaduan yang resmi tercatat pada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebanyak 1.999 pada tahun 2023 dan 521 di antaranya adalah PMI minta dipulangkan, pengaduan ini merupakan yang tertinggi di antara 16 kategori pengaduan yang dirilis oleh BP2MI (BP2MI, 2024). Padahal melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 239 Tahun 2022 telah ditetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) khususnya bagi Pekerja Domestik yang menjadi pedoman materi uji kompetensi Calon Pekerja Domestik Migran Indonesia (Kemenaker, 2022) sehingga secara keterampilan kerja mereka telah diberi pembekalan yang cukup dan telah melalui proses seleksi berbasis kompetensi. Namun mencermati unit-unit kompetensi tersebut, 42 unit dari 43 unit kompetensi yang tersedia merupakan kompetensi teknis, sehingga perlu untuk mengetahui proses mental yang melatarbelakangi dan mendorong motivasi mereka saat memutuskan untuk menjadi pekerja migran dengan melibatkan mereka secara mandiri mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri, motivasi diri dan mengelola emosi dengan pendekatan kecerdasan emosional. Upaya peningkatan kompetensi melalui pembekalan keterampilan merupakan suatu bentuk pengembangan efikasi diri. Selanjutnya seberapa jauh efikasi diri memediasi kecerdasan emosional dalam memengaruhi motivasi mereka menjadi fokus pada studi ini. Studi ini didasarkan pada penelitian kuantitatif dan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Data dianalisa menggunakan metode korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antar variable dan mediasi Hayes untuk memahami bagaimana kecerdasan emosional sebagai predictor variable menginduksi efikasi sebagai mediator dalam memprediksi motivasi sebagai outcome variable. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan motivasi kerja yang dimediasi oleh efikasi diri. Data yang dikumpulkan terdiri dari Calon Pekerja Domestik Migran Indonesia sebanyak 210 orang. Berdasarkan hasil koefisien korelasi Pearson terlihat adanya hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan motivasi intrinsik (r (210) = 0,735; p < 0,001), yang secara parsial dimediasi oleh efikasi diri yaitu sebesar 28,1 % berdasarkan hasil analisis mediasi. Dengan demikian, pihak-pihak terkait harus lebih memperhatikan pengembangan kecerdasan emosional, bukan hanya berfokus pada pemberian pengetahuan teknis terkait pekerjaan, namun juga pembekalan psikologis karena sudah terbukti bahwa kemampuan kecerdasan emosional memengaruhi motivasi kerja secara langsung sebesar 71,9 % sedangkan dengan menginduksi keterampilan teknis hanya 28,1 %.

There has been a very significant increase in the number of Indonesian Migrant Workers (PMI) sent abroad each year since 2021, from 6,860 in 2021 to 25,495 in 2022, and 17,454 in 2023. Meanwhile, the number of official complaints recorded at the Indonesian Migrant Worker Protection Agency ( BP2MI) is 1,999 in 2023 and 521 of them are PMI asking to be sent home, this complaint is the highest among the 16 categories of complaints released by BP2MI (BP2MI, 2024). In fact, through the Decree of the Minister of Manpower Number 239 of 2022, the Indonesian National Work Competency Standards (SKKNI) have been established, especially for Domestic Workers, which serve as guidelines for competency test materials for prospective Indonesian Migrant Domestic Workers (Ministry of Manpower, 2022) so that in terms of work skills they have been given sufficient training and has gone through a competency-based selection process. However, looking at these competency units, 42 of the 43 available competency units are technical competencies, so it is necessary to know the mental processes that lie behind and drive their motivation when deciding to become migrant workers by involving them independently identifying their strengths and weaknesses, self-motivation and managing emotions with emotional intelligence approach. Competency development through skills provision is a form of self-efficacy development. Furthermore, this research focuses on how far self-efficacy mediates emotional intelligence and influences motivation. This research is based on quantitative research and uses survey methods to collect data. Data were analyzed using the Pearson correlation method to determine the relationship between variables and Hayes mediation to understand how emotional intelligence as a predictor variable induces self-efficacy as a mediator to predict motivation as an outcome variable. This research hypothesizes a relationship between emotional intelligence and work motivation which is mediated by self-efficacy. The data collected consisted of 210 prospective Indonesian Migrant Domestic Workers. Based on the results of the Pearson correlation coefficient, it appears that there is a significant relationship between emotional intelligence and intrinsic motivation (r (210) = 0.735; p < 0.001), which is partially mediated by self-efficacy, namely 28.1% based on the results of the mediation analysis. Thus, the authorities must pay more attention to developing the emotional intelligence of Prospective Indonesian Domestic Migrant Workers, instead of only focusing on providing technical knowledge related to work but also psychological provision because it has been proven that emotional intelligence abilities directly influence work motivation by 71.9% while inducing technical skills is only 28.1%."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aemir Alhand Fayeza
"Klausul non-kompetisi adalah ketentuan yang umum dimasukkan dalam kontrak kerja untuk melindungi rahasia dagang dan informasi bisnis sensitive perusahaan dengan membatasi mantan karyawan untuk bekerja di perusahaan pesaing. Penelitian i`ni bertujuan untuk mengkaji efektivitas klausul non-kompetisi sebagai langkah hukum untuk melindungi rahasia dagang di Indonesia, dengan membandingkannya dengan pendekatan China yang lebih terstruktur. Sementara Indonesia tidak memiliki peraturan yang jelas mengenai klausul non-kompetisi, yang dapat menimbulkan konflik dengan hak konstitusional seperti hak untuk memilih pekerjaan secara bebas, China memiliki kerangka hukum yang jelas. Pendekatan China, khususnya di bawah Undang-Undang Kontrak Kerja, menetapkan pedoman yang jelas untuk klausul non-kompetisi, termasuk durasi yang wajar, ruang lingkup geografis yang terbatas, dan kompensasi untuk karyawan, memastikan keseimbangan antara perlindungan bagi perusahaan dan hak karyawan untuk bekerja. Penelitian ini menggunakan metodologi yuridis normatif, dengan pendekatan perundang-undangan untuk menganalisis hukum ketenagakerjaan Indonesia dan membandingkannya dengan peraturan di China. Pendekatan konseptual juga digunakan untuk mengeksplorasi aspek teoretis klausul non-kompetisi dalam melindungi rahasia dagang dan hak fundamental karyawan. Selain itu, studi kasus dari Indonesia dan China memberikan wawasan praktis mengenai bagaimana klausul non-kompetisi ditegakkan di masing-masing yurisdiksi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kerangka hukum Indonesia mengenai klausul non-kompetisi masih ambigu, yang dapat menyebabkan penegakan yang tidak konsisten dan potensi pelanggaran terhadap hak-hak karyawan. Sebaliknya, regulasi China yang terstruktur menawarkan pedoman yang lebih jelas, mempromosikan keadilan dan kepastian hukum.

Non-compete clauses are provisions commonly included in employment contracts to protect employers' trade secrets and sensitive business information by restricting former employees from working for competitors. This research aims to examine the effectiveness of non-compete clauses as a legal measure for protecting trade secrets in Indonesia, comparing it to China’s more structured approach. While Indonesia lacks clear regulations governing non-compete clauses, leading to potential conflicts with constitutional rights such as the right to freely choose employment, China has a well-defined legal framework. The Chinese approach, particularly under the Labor Contract Law, sets out clear guidelines for non-compete clauses, including reasonable durations, limited geographical scope, and compensation for employees, ensuring a balance between employer protection and employees’ right to work. The research employs a normative juridical methodology, using a statute approach to analyse Indonesian labor laws and comparing them with China’s regulations. A conceptual approach is also used to explore the theoretical aspects of non-compete clauses in protecting trade secrets and employees' fundamental rights. Additionally, case studies from both Indonesia and China provide practical insights into how non-compete clauses are enforced in each jurisdiction. The research concludes that Indonesia’s legal framework for non-compete clauses remains ambiguous, which may lead to inconsistent enforcement and potential violations of employees' rights. In contrast, China’s structured regulation offers clearer guidelines, promoting fairness and legal certainty."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca M. Yuniarti
"Didorong oleh rasa tertarik akan adanya pergerakan dari masyarakat peranakazn Tionghoa di Jawa sejak awal abad 20, maka penulis telah memutuskan untuk memilih Partai Tionghoa Indo_nesia 1932-1942 sebagai topik dari penulisan Skripsi ini. Penulis merasa terkesan akan perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat peranakan Tionghoa khususnya yang ada di Surabaya, yang dengan sadar mau berjuang bersama-sama dengan kaum nasionalis Indonesia dalam perjuangan mencapai Indonesia merdeka. Alasan lain adalah oleh kaaena Partai Tionghoa Indonesia merupakan satu-satunya partai Tionghoa yang paling banyak men_dapat simpati dari kaum nasionalis 1ncionesia pada waktu itu. Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis meng_gunakan metode penelitian buku-buku (Research Library) yang mencakup penelitian surat-surat kabar di berbagai perpustakaan. Adapun sifat penulisan skripsi ini disusun secara deskriptif analitis dan masih merupakan suatu tahapan awal dari suatu studi Sejarah, khususnya Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Oleh karena itu nudah-mudahan skripsi ini masih dapat dikembangkan lebih luas lagi. Da1am penulisan ini, penulis banyak mempergunakan data _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Sulistyawati
"Laporan Magang ini membahas tentang prosedur audit yang dilakukan oleh KAP ZAR atas akun kas dan setara kas pada PT PST, perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan, operator terminal dan jasa perbaikan dan pemeliharaan alat berat bongkar muat kapal. Temuan menunjukkan bahwa terdapat kebijakan perusahaan yang membuat kas kecil tidak efisien dan adanya salah satu peraturan Bank Indinesia yang tidak diterapkan di 2018. Kesimpulan dari laporan ini adalah prosedur audit sesuai dengan teori dan standar yang berlaku.

This Internship Report discusses the audit procedures carried out by KAP ZAR on cash and cash equivalent accounts at PT PST, companies that conduct trade activities, terminal operators and heavy equipment for loading and unloading services. The findings indicate that there is a company policy that makes petty cash inefficient and there is one of the Bank Indonesia regulations that is not implemented in 2018. The conclusion of this report is audit procedures that are in accordance with applicable theories and standards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Liswanda
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sumatera Utara yang merupakan provinsi dengan prevalensi IMD tertinggi dan terendah pada Analisis Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Demografi Indonesia Tahun 2017 dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 161 ibu di NTB dan 261 ibu di Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan IMD di kedua provinsi tersebut dan faktor dominannya.

            Berdasarkan hasil analisis univariat, cakupan IMD di NTB sebesar 78,9% dan di Sumatera Utara sebesar 34,5%. Dari hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa IMD memiliki hubungan dengan metode persalinan (p-value 0,000 dan OR 7,4), komplikasi kehamilan (p-value 0,031 dan OR 5,7), dan skin-to-skin contact (p-value 0,000 dan OR 6,6) di Provinsi NTB. Sementara di Sumatera Utara, didapatkan bahwa IMD memiliki hubungan dengan tempat persalinan (p-value 0,032 dan OR 0,55) dan metode persalinan (p-value 0,000 dan OR 7,2). Hasil analisis multivariat, didapatkan bahwa metode persalinan menjadi faktor dominan yang berhubungan dengan IMD di Provinsi NTB (p-value 0,002 dan AOR 5,6) dan Sumatera Utara (p-value 0,000 dan AOR 8,1).

.....This study discusses the factors related to the implementation of EIBF in the Provinces of West Nusa Tenggara (NTB) and North Sumatra which are the provinces with the highest and lowest prevalence of EIBF in the Indonesia Demographic and Health Survey (DHS) Analysis 2017. This study uses secondary data from the 2017 Indonesian DHS with a cross sectional research design. The number of samples used were 161 mothers in NTB and 261 mothers in North Sumatra. The purpose of this study was to determine the factors associated with IMD in the two provinces and the dominant factors, so that they can be taken into consideration in making policies by the local government.

Based on the results of univariate analysis, the prevalence of IMD in NTB was 78.9% and in North Sumatra was 34.5%. From the results of bivariate analysis, it was found that EIBF had a relationship with delivery method (p-value 0.000 and OR 7.4), pregnancy complications (p-value 0.031 and OR 5.7), and skin-to-skin contact (p-value 0.000 and OR 6.6) in NTB Province. Meanwhile in North Sumatra, it was found that EIBF had a relationship with the place of delivery (p-value 0.032 and OR 0.55) and method of delivery (p-value 0.000 and OR 7.2). The results of multivariate analysis showed that the method of delivery was the dominant factor associated with EIBF in the Provinces of NTB (p-value 0.002 and AOR 5.6) and North Sumatra (p-value 0.000 and AOR 8.1)."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronaldi Tjaidianto
"Perbedaan media komunikasi yang digunakan antara komunitas tuli dengan masyarakat normal menjadi pembatas dalam menjalin komunikasi antar keduanya. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan suatu alat penerjemah yang dapat menerjemahkan bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) yang biasa digunakan oleh komunitas tuli di Indonesia ke bahasa lisan dan sebaliknya. Penelitian ini akan berkontribusi pada pembentukan alat penerjemah tersebut dengan menerjemahkan kalimat dalam format Bisindo menjadi kalimat bahasa Indonesia secara satu arah. Penerjemahan dilakukan dengan dua metode berbeda, yaitu penerjemahan berbasis statistik menggunakan model neural machine translation (NMT) dan penerjemahan berbasis aturan. Khusus untuk penerjemahan berbasis aturan, penelitian ini hanya akan berfokus pada sebuah tahapan saja yaitu penambahan preposisi. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan metode pembentukan dataset yang menyerupai karakteristik Bisindo dari dataset Indonesia menggunakan aturan-aturan sederhana untuk mengatasi minimnya ketersediaan dataset tersebut. Model NMT terbaik pada eksperimen ini memperoleh peningkatan nilai SacreBLEU sekitar 56%, serta penurunan nilai WER sekitar 7% dari nilai awal yang diperoleh pada dataset testing secara langsung. Di sisi lain, penerjemahan berbasis aturan memperoleh peningkatan nilai SacreBLEU sekitar 1.1% serta penurunan nilai WER sekitar 9.7% dari nilai awal. Sebagai tambahan, model tersebut memperoleh nilai precision sebesar 0.436 dan nilai recall sebesar 0.340 pada performanya dalam menambahkan preposisi secara spesifik.

The difference of communication methods used by the deaf community and the society becomes a boundary that limits the communication between the two. In order to tackle this issue, we need a tool that can translate sign language (especially bahasa isyarat Indonesia or Bisindo which is commonly used by the deaf community in Indonesia) to oral language and vice versa. This experiment will contribute to such tool by building a tool to translate sentences in Bisindo format to Bahasa Indonesia in one direction. Translation is done using two different methods: statistic-based translation using neural machine translation (NMT) models and rule-based translation. Specific to the rule-based approach, we will only focus on one step of the translation process which is adding prepositions. Aside of that, we also propose a method in building Bisindo-like dataset from Bahasa Indonesia dataset in order to handle the low availability of it. The best NMT model in this experiment achieved an improvement around 56% in SacreBLEU and a decrease around 7% in WER compared to the initial metrics value that we got directly from the testing dataset. On the other side, rule-based translation achieved an improvement around 1.1% in SacreBLEU and a decrease around 9.7% in WER compared to the initial metrics value. In addition, the model achieved 0.436 precision score and 0.340 recall score specific to its performance in adding preposition."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library