Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Forssman, S.
Geneva: International Labour Office , [date of publication not identified]
658.382 FOR o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Friis, Robert H.
Burlington, MA: Jones &​ Bartlett Learning, 2016
613.62 FRI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul "Encyclopaedia of occupational health and safety" ini membahas tentang kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. Buku ini terdiri dari 4 volume."
Geneva: International Labour Office, 1998
R 613.62 ENC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sudiro
"LATAR BELAKANG
Sumberdaya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam proses produksi. Dari semua faktor produksi seperti tenaga manusia, bahan baku, bahan penolong, uang, mesin, metode dan sebagainya, manusia merupakan faktor yang paling utama, bukan saja karena manusia dapat mempengaruhi jumlah dan mutu produk yang dihasilkan, akan tetapi karena manusia pulalah yang menentukan penggunaan faktor-faktor lain tersebut.
Proses produksi pada umumnya melalui tahapan tahapan sebagai berikut:
Pertama, menyediakan dan memasukkan bahan-bahan kemudian, kedua,mengolah bahan-bahan tersebut melalui suatu sistem produksi dengan menggunakan metode dan memakai peralatan/mesin ataupun teknologi.
Betapa pentingnya peranan manusia dalam proses produksi, digambarkan oleh George Terry (1956) sebagai berikut:
"the success of any enterprice depends in large measure upon the effectiveness of its employees in their work".
Lebih lanjut Elton Mayo (1957) mengemukakan bahwa :
" the worker was indeed the most impotant element in business and further that no one knew much about the worker. Their experiment showed that the worker was not a simple tool, but a complex personality, interacting in a group situation that was hard to deal with an thoroughly misunderstood".

Dari uraian tersebut di atas terlihat bahwa faktor manusia dapat ditinjau dari dua sudut: Tenaga manusia merupakan salah satu faktor produksi diantara faktor-faktor produksi lainnya, diperlukan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Manusia sebagai pekerja tidak lepas dari sifat-sifat kemanusiaannya yang sangat kompleks. Sebagai manusia mereka tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan dan keinginan yang mendorongnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendaya gunaan sumberdaya manusia mencakup aspek pembinaan teknis dan aspek manajemen personalia dalam arti yang luas. Pengelolaan sumberdaya manusia antara lain mencakup pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan yang terakhir adalah pemeliharaan tenaga kerja/karyawan. Hal ini semua dimaksudkan untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alnidi Safarach Bratanegara
"[ABSTRAK
Kerusakan lingkungan di wilayah kerja PT. X Bojenegara, Banten masih sering terjadi. Sebagian besar penyebab kerusakan lingkungan di wilayah kerja PT. X seperti pencemaran udara, air, dan tanah akibat dari perilaku pekerja yang tidak memiliki sikap kesadaran lingkungan dalam bekerja. Beberapa faktor, yaitu kesadaran lingkungan dan program Industrial Hygiene digunakan untuk melihat adanya hubungan dengan perilaku pekerja di PT. X. Penelitian ini dilakukan di PT. X Bojonegara, Banten pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Maret 2015 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode pengumpulan data berupa kuesioner, observasi lapangan serta wawancara mendalam. Terdapat 79 responden dan 5 orang informan yang dianalisis dengan statistik univariat, bivariat dan multivariate. Hasilnya terdapat hubungan antara kesadaran lingkungan dan program Industrial Hygiene dengan perilaku pekerja (R = 0,292). Nilai korelasi sebesar 0,292 menunjukan bahwa hubungan antara kesadaran lingkungan dan program Industrial Hygiene dengan perilaku pekerja adalah sedang.

ABSTRACT
Environmental damage in the region of PT. X Bojenegara, Banten still occur. Most of the causes of environmental damage in the region of PT. X such as air pollution, water, and soil as a result of the behavior of workers who don’t have an attitude of environmental awareness in the work. Several factors, namely environmental awareness and Industrial Hygiene program used to see the connection with the behavior of workers at PT. X. This research was conducted at PT. X Bojonegara, Banten in February 2015 to March 2015 by using a quantitative approach and the data collection methods such as questionnaires, field observation and in-depth interviews. There are 79 respondents and 5 informants were statistically analyzed by univariate, bivariate and multivariate. The result there is a relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior (R = 0.292). The correlation value of 0.292 indicates that the relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior is moderate., Environmental damage in the region of PT. X Bojenegara, Banten still occur. Most of the causes of environmental damage in the region of PT. X such as air pollution, water, and soil as a result of the behavior of workers who don’t have an attitude of environmental awareness in the work. Several factors, namely environmental awareness and Industrial Hygiene program used to see the connection with the behavior of workers at PT. X. This research was conducted at PT. X Bojonegara, Banten in February 2015 to March 2015 by using a quantitative approach and the data collection methods such as questionnaires, field observation and in-depth interviews. There are 79 respondents and 5 informants were statistically analyzed by univariate, bivariate and multivariate. The result there is a relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior (R = 0.292). The correlation value of 0.292 indicates that the relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior is moderate.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Furqaan Naiem
"ABSTRAK
Industrialisasi dalam pembangunan Indonesia telah berkembang pesat disemua sektor, baik yang formal maupun yang informal. Perkembangan tersebut bukan saja menyajikan kesejahteraan bagi kehidupan bangsa, namun juga menyajikan dampak yang merugikan terhadap kesehatan pekerja. Ancaman tersebut berasal dari ketidak seimbangan interaksi antara kapasitas kerja, beban kerja dan beban tambahan yang dialami oleh pekerja tersebut. Dan selama ini, perlindungan terhadap kesehatan pekerja di sektor informal itu belum mendapat perhatian sebagaimana inestinya, padahal pekerjaan mereka menyajikan berbagai resiko yang dapat merugikan kesehatannya.
Dalam industri mebel sektor informal, salah satu komponen yang dapat merugikan kesehatan pekerja adalah debu kayu yang dihasilkan dalam proses pengolahan kayu menjadi mebel. Selama ini telah banyak dilaporkan bahwa berbagai jenis kayu yang digunakan dalam industri itu, mempunyai subtansi kimia yang bersifat patologis terhadap kesehatan manusia.
Dalam studi kepustakaan disebutkan bahwa berbagai jenis debu bila terhirup masuk kedalam saluran pernapasan, dapat menimbulkan kelainan yang menurunkan kapasitas maksimal paru. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat efek pemaparan debu kayu terhadap kapasitas maksimal paru. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas paru sehingga berbeda antara seorang pekerja dengan pekerja yang lain. Faktor tersebut adalah jenis kelamin, umur, lama pemaparan debu, kelainan dada dan penyakit infeksi paru menahun. Juga diukur cuaca dan konsentrasi debu kayu lingkungan kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif analitik dengan sampel yang .diperoleh secara purposif sebanyak 100 pekerja mebel dari Kelurahan Jatinegara-Jakarta Timur. Sampel tersebut telah dianalisa tentang riwayat pekerjaan dan kesehatan, pemeriksaan pisik serta pengukuran kapasitas maksimal paru dengan menggunakan spirometer. Juga dilakukan pengukuran terhadap konsentrasi debu kayu lingkungan kerja dan cuaca kerja industri mebel tersebut.
Dari hasil pengukuran yang dilakukan, diketahui bahwa 38% pekerja mebel itu mengalami penurunan kapasitas maksimal paru yang kesemuanya bersifat restriktif, walaupun konsentrasi debu kayu dalam lingkungan kerja itu berada dibawah Nilai Ambang Batas debu yang diperkenankan. Dan dalam uji statistik dengan Korelasi Dua Faktor antara lama pemaparan debu kayu terhadap umur pekerja, disimpulkan bahwa pada umur 40 tahun atau lebih terdapat pengaruh penurunan kapasitas makslmal paru setelah terpapar debu kayu selama minimal 12 tahun. Untuk itu, perlu dibentuk Pos Upaya Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian masalah Kesehatan Kerja yang ada dalam bentuk pendekatan PKMD atas kerjasama antara masyarakat pekerja dengan penyelenggara kesehatan (Departemen Kesehatan)."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book presents a selection of essential issues that have been prioritized in the occupational and environmental area in 2019. It covers both research and best industrial practices in five main fields, i.e. occupational and environmental safety; occupational and environmental hygiene; occupational and environmental health; ergonomics and biomechanics; and psychosocial issues. In addition to this, other works were selected in transversal and emergency areas. Important issues in training, management, robotics, industry 4.0 have also been addressed. The different chapters aimed at covering the perspective of all involved people, such as managers, workers and OSH professionals. This book is intended as a timely reference guide and source of inspiration to OSH researchers, practitioners and organizations operating in a global and international context."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509323
eBooks  Universitas Indonesia Library