Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ma`murotun
"Infant Incubator merupakan peralatan yang digunakan untuk menjaga suatu kondisi temperatur yang stabil dan dibutuhkan oleh bayi yang lahir secara prematur atau mempunyai cacat bawaan yang tidak memungkinkan bayi tersebut untuk jangka waktu yang singkat mampu beradaptasi dengan Iingkugan sekitarnya. Infan icubantor pada umumnya digunakan dirumah sakit atau Puskesmas bagian anak. Penulis membuat alat infant incubator dengan memanfaatkan teknologi mikrokontroler 8031 yang diaplikasikan sebagai pengendali suhu pada infan incubator. Dan juga IC RC 4151 sebagai pengubah tegangan frekwensi dimana basil tampilan suhu ruangan dan suhu pemilihan ditunjukkan pada Seven segmen.
Dari alat yang dibuat penulis menguji kehandalannya dengan melihat basil tampilan yang ada dan dibandingkan dengan thermometer, juga menggunakan osciloskope untuk mengetahui frekwensi yang dihasilkan. Dari basil uji tersebut apakah alat dapat berfungsi atau tidak kemudian mengadakan penganalisaan. Dari analisa tersebut penulis membuat kesimpulan bahwa untuk membuat alat infant incubator perlu dipilih komponen-komponen yang mempunyai karakteristik mendekati harga idiel karena perubahan suhu sekecil mungkin akan mempengaruhi rauangan yang telah diatur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raldi Artono Koestoer
"Dalam makalah ini sebuah inkubator bayi prototipe dirancang dan dibuat dan unjuk kerjanya di uji menggunakan prosedur pengujian SNI,Kotak inkubator prototipe seluruhnya terbuat dr plywood.kecauli pada sisi depan atas, kedua sisi ini menggunakan akrilik transparan,sehingga perawat dpt mengawasi bayi dengan baik inkubator prototipe terdiri dr dua ruangan. ruang yg dibawah disebut ruang bayi atau ruang inkubator. Pada ruang pemanasan terdapat empat buah bola lampu pijar sebagai sumber panas & suhu ruangan diatur oleh autonics thermostat yg menggunakan sensor pt 100 . Suhu ruang inkubator dipanaslkan dengan variasi suhu kontrol antara32 o C hingga 36oC.Sensor pengukur suhu diletakkan 10 cm di atas matras bayi pd 5 titik yg sudah ditentukan .Hasil pengujian membuktikan bahwa ketika suhu kontrol 36oC, suhu rata-rata di ruang bayi sekitar 34oC dan kelembaban udaranya berkisar antara 50% hingga 60%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
JUTE-XVI-2-Jun2002-55
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Vanda Aryanthera Wisnu Nadia
"Masalah respirasi umum terjadi pada bayi prematur. Beberapa masalah respirasi yang dialami bayi prematur adalah kesulitan bernapas, penyakit paru-paru kronis, dan apnea. Apnea adalah kondisi ketika seseorang berhenti bernafas atau mengalami kesulitan menghirup udara melebihi 2 mL/kg. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain atau kematian. Oleh karena itu, pemantauan pada proses respirasi diperlukan. Namun, pemantauan respirasi di rumah sakit Indonesia, sebagian besar dilakukan secara manual dalam jangka waktu tertentu.
Dalam penelitian ini, dikembangkan rancang bangun perangkat pemantau respirasi berdasarkan refleksi cahaya untuk aplikasi inkubator bayi yang dapat beroperasi secara real-time. Perangkat ini terdiri dari sumber cahaya dengan panjanga gelombang 650 nm dan daya 5 mW, kertas reflektor, detektor, rangkaian pengkondisi sinyal, mikrokontroler Arduino UNO R3 dan juga buzzer untuk mengantisipasi situasi darurat, seperti apnea.
Perangkat diuji dengan simulator yang dapat diatur secara manual dengan mengikuti aplikasi metronome. Berdasarkan hasil, ditunjukkan bahwa error sebesar 1,99, nilai ini masih di bawah batas maksimal error untuk peralatan medis, yaitu 5. Batas tersebut berdasarkan AAMI Association for Advancement of Medical Instrument.

Respiratory problems are common in premature infants. Some of the problems of respiration experienced by premature infants are difficulty breathing, chronic lung disease, and apnea. Apnea is a condition when a person stops breathing or have difficulty in breathing the air that exceeds 2 mL kg. This disease can cause damage to other organs or death. Therefore, monitoring the premature respiratory process is needed. But in Indonesia, respiration monitoring at health centers mostly is done manually in a certain period of time.
In this research, we propose the design of respiration sensor based on laser reflection for infant incubator that can operate continuously. The device consists of a laser with wavelength 650 nm and power 5 mW, a paper reflector, detector, signal conditioning circuit, microcontroller Arduino UNO and also a buzzer for anticipating the emergency situation, such as apnea.
The device is tested with a simulator that can be set manually by following the metronome application. Based on the results, it is shown that the error is 1.99, this value is still below the maximum limit error for medical equipment, which is 5. The limit is based on AAMI Association for Advancement of Medical Instruments.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Mahardhika Fajar
"Kelahiran prematur merupakan masalah berkepanjangan yang berhubungan dengan risiko morbiditas dan mortalitas bayi. Sistem inkubator dikemukakan untuk meminimalkan risiko kelahiran prematur. Salah satu sistem otomasi yang digunakan pada inkubator adalah regulasi panas dan kelembaban. Regulasi panas dan kelembaban umumnya dikendalikan menggunakan sistem kendali feedback seperti PID dan fuzzy-logic PID. Material PTC adalah material yang biasa digunakan sebagai pemanas ruangan. Sistem kendali digunakan untuk mengendalikan pemanas PTC agar mencapai suhu yang diinginkan. Pada penelitian ini dilakukan empat jenis eksperimen untuk mengevaluasi performa PTC sebagai pemanas inkubator dengan PID dan fuzzy logic-PID sebagai sistem kendali. Pertama, dilakukan uji karakteristik hambatan PTC terhadap suhu. Selanjutnya, PTC dihubungkan dengan kipas dan digunakan sebagai pemanas inkubator untuk diuji performa material sebagai pemanas. Eksperimen ini meliputi uji step response untuk mengetahui parameter yang diperlukan untuk tuning PID. Parameter ini kemudian digunakan pada kendali PID. Ditambah itu, diberikan implementasi fuzzy-logic pada PID untuk mengevaluasi perbandingan performa pengendali dengan performa inkubator yang sudah ada. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pemanas PTC dapat memanaskan udara pada inkubator dan dapat dikendalikan menggunakan sistem kendali PID dan fuzzy-logic PID. Meski performa lebih buruk dibandingkan sebagian besar inkubator yang sudah ada, konsumsi daya PTC yang hanya membutuhkan 120 Watt bersifat lebih hemat dibandingkan inkubator eksisting yang menghabiskan daya 350 – 400 Watt.
......Premature birth is an everlasting problem that relates to the risk of morbidity and mortality of prematurely-birth infants. Incubator system was invented to minimize the risk. One of the automation systems that are used in incubator is heat and humidity regulation. This particular regulation system commonly uses feedback control system such as PID and fuzzy-logic PID. PTC material is the material commonly used as a room heater. In order to meet the desired temperature, control system is implemented to the PTC. This research evaluates the performance of PTC as incubator heater with PID and fuzzy logic-PID as the control system of choice. First, characteristic test is performed at the material to evaluate its heating performance. This test costists of step response test to determine parameters required to perform PID tuning. The obtained parameter is then calculated to determine the tuned PID parameter gains. After that, fuzzy logic is implemented to the system which controls those parameters based on the measured error and change of error. The result of both experiments are compared to existing incubators used in publications. The result of this comparison shows that PTC is capable of warming incubator to desired temperature and can be controlled with PID and fuzzy-logic PID. While the performance is inferior to majority of existing incubators, this tradeoff of more efficient power (120 Watt versus 350 – 400 Watt) can be considered as an alternative."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library