Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kharisma Destia Nurzana
"Relasi kuasa adalah suatu hubungan kuasa yang terjadi antara satu pihak dan pihak lain. Relasi kuasa dapat terjadi kapanpun, di manapun, dan oleh siapapun. Adanya relasi kuasa menandakan bahwa terdapat kekuasaan dan dominasi dalam hubungan tersebut. Dominasi yang muncul tidak hanya berasal dari manusia, tetapi juga dapat berasal dari makhluk gaib. Salah satu cerita menarik yang membahas mengenai hubungan manusia dan makhluk gaib adalah kumpulan cerita pendek Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha. Melalui kumpulan cerita pendek tersebut, penulis ingin mengkaji relasi kuasa antara manusia dan makhluk gaib dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana makhluk gaib dapat berkuasa atas manusia. Hasil dari studi yang dilakukan menunjukkan bahwa makhluk gaib berkuasa atas manusia dengan kemampuannya dalam mengubah wujud menjadi manusia dan memengaruhi atau menghasut pikiran manusia. Selain itu, ditemukan pula bahwa kuasa atau dominasi yang dilakukan oleh makhluk gaib berpengaruh terhadap pikiran dan perilaku manusia.

Power relations is a relationship that occurs between one side and another. Relationship can occur anytime, anywhere, and by anyone. The existence of power relations indicates that there is domination in the relationship. The domination that appears in the relationship is not only from humans, but also can be obtain from supernatural beings. Some interesting stories about relations between humans and supernatural beings it is contained in a collection of short stories Sihir Perempuan by Intan Paramaditha. Through this collection of short stories, the author wants to analyze the relations between humans and supernatural beings by using descriptive analytical methods. This research aims to explain power relations of supernatural beings over humans. Based on the research, it is concluded that supernatural beings can have power over humans with their ability, one of them is that they can transform into human beings. Also, this research prove that the power and domination by supernatural beings  can influences human’s mind and behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alifya Maheswari Putri W.
"Pandangan sosial, termasuk yang terdapat dalam media massa seperti buku dan film, sering menggambarkan bahwa menstruasi adalah sesuatu yang menjijikkan, berbahaya, dan bisa mengontaminasi. Banyak akademisi sudah menulis tentang representasi isu menstruasi dalam sastra atau membandingkan representasi tersebut dalam dua teks media berbeda. Namun, sejauh ini belum ada literatur yang membandingkan representasi isu menstruasi dalam dua karya sastra dengan genre, konteks sosiokultural, dan bahasa yang berbeda. Karena itu, penulis memilih dua teks sastra dengan aspek-aspek berbeda tersebut untuk membandingkan representasi menstruasi di dalamnya: “Darah,” cerpen horor feminis oleh Intan Paramaditha dan The Red Tent, novel fiksi sejarah oleh Anita Diamant. Artikel ini bertujuan membandingkan dua karya sastra berbeda yang menggambarkan menstruasi sebagai subjek yang menimbulkan reaksi ambivalen dari pihak-pihak yang mengalaminya serta masyarakat di sekitarnya. Melalui metode analisis tekstual dan teori abjection Julia Kristeva sebagai kerangka teori, artikel ini menyimpulkan bahwa menstruasi—sebagai fungsi biologis perempuan (female)—dapat dipandang dan diperlakukan dengan cara yang sangat berbeda, tergantung tempat, waktu, dan konteks sosiokulturalnya. Faktor-faktor ini kemudian memengaruhi bagamana seorang perempuan memaknai pengalaman menstruasinya.

Mainstream societal views as well as various media including books and movies often maintain that menstruation is disgusting, harmful, dangerous, and contaminating. Many scholars have written about the representation of menstruation in literature or compared the representation of menstruation in two similar media texts. However, there is little to no research yet on literature that compares the representation of menstruation in two literary works from different genres, sociocultural contexts, and languages. In order to fill that gap, the author chose “Darah,” a feminist horror short story by Intan Paramaditha, an Indonesian author, and The Red Tent, a historical fiction novel by Anita Diamant, an American author. This article aims to compare the two fictional literary works which represent menstruation as a subject that provokes ambivalent reactions from the persons experiencing it and the society surrounding it. Through close reading with the textual analysis method and applying Kristeva’s theory of abjection as a critical lens, this article finds that menstruation as a female biological function can be viewed and treated very differently in various times and places according to their respective sociocultural contexts, which directly affects how a woman perceives her experience of menstruation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library