Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
L. Rinanto Haribuwono
"ABSTRAK
Program komputer merupakan salah satu ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta,
konsepsi terhadap perlindungan program komputer mulai diangkat pada Berne
Convention dan akhirnya ditegaskan dalam WIPO Copyright Treaty yang telah
diratifikasi Indonesia, sehingga sebagai implikasi konsensusnya Indonesia
mengeluarkan Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang
mengatur perlindungan terhadap program komputer. Perlindungan program
komputer dalam hak cipta adalah dalam bentuk karya literature dimana dalam
penciptaannya program komputer dibuat dalam bentuk source code yang
merupakan kode-kode yang apabila telah dirangkai dengan compiler akan berubah
menjadi kode objek dan menjadi program komputer. Dalam perlindungan hak
cipta tersebut maka dalam program komputer dilindungi hak-hak mendasar
pencipta seperti right o f paternity or attribution, right to discolure, right to
withdrawal, right to distribnte. Berkaitan dengan hak tersebut maka dalam
penggunaan ciptaan berupa program komputer hak pencipta harus dilindungi.
Dalam penggunaannya program komputer tergantung pada perjanjian lisensi yang
melekat padanya, sebagai pelaksanaan dari hak ekslusif yang dimiliki oleh
pencipta. Bentuk dari lisensi penggunaan program komputer dapat berupa lisensi
bagi pengguna akhir yang biasanya diberikan dalam program komputer dengan
bentuk proprietary dan lisensi penggunaan dengan beberapa ketentuan hak cipta
yang biasanya diberikan pada program komputer dengan berbentuk open source.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian
menemukan bahwa dalam pendistribusian program komputer melalui jaringan
internet terdapat tanggung jawab antara pihak vendor, dan pihak pengguna serta
sebagai pihak ketiga adalah penyedia jasa layanan internet.

ABSTRACT
Computer Programs are one o f the intellectual creations that are protected by
copyright, the concept o f computer programs protection starts from The Beme
Convention and emphasized by the World Intellectual Property Organization
Copyright Treaty also known as The Internet Treaty which has been ratified by
the Indonesian Government, hence as the implication of Indonesian consent to be
bound in the Treaty, Indonesia ruled Law No. 19/2002 on Copyright which set out
rules o f computer programs protection. Computer programs are protected in the
express o f literary works where in the creation process was made in the form of
source code which are codes that if compiled came as result an object code. In the
protection o f the copyright, computer programs are protected by baseline rights
such as the right o f paternity or attribution, right to disclosure, right to withdrawal,
right to distribute. The use of computer programs is based o f the license
agreement that is embedded in the object code. This research is a qualitative
research with descriptive design. As results in this research there are liabilities in
the distribution of computer programs via the internet, with the subject as vendors,
user and internet service providers as third party."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T25670
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
L. Rinanto Haribuwono
"ABSTRAK
Program komputer merupakan salah satu ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta,
konsepsi terhadap perlindungan program komputer mulai diangkat pada Berne
Convention dan akhirnya ditegaskan dalam WIPO Copyright Treaty yang telah
diratifikasi Indonesia, sehingga sebagai implikasi konsensusnya Indonesia
mengeluarkan Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang
mengatur perlindungan terhadap program komputer. Perlindungan program
komputer dalam hak cipta adalah dalam bentuk karya literature dimana dalam
penciptaannya program komputer dibuat dalam bentuk source code yang
merupakan kode-kode yang apabila telah dirangkai dengan compiler akan berubah
menjadi kode objek dan menjadi program komputer. Dalam perlindungan hak
cipta tersebut maka dalam program komputer dilindungi hak-hak mendasar
pencipta seperti right o f paternity or attribution, right to discolure, right to
withdrawal, right to distribnte. Berkaitan dengan hak tersebut maka dalam
penggunaan ciptaan berupa program komputer hak pencipta harus dilindungi.
Dalam penggunaannya program komputer tergantung pada perjanjian lisensi yang
melekat padanya, sebagai pelaksanaan dari hak ekslusif yang dimiliki oleh
pencipta. Bentuk dari lisensi penggunaan program komputer dapat berupa lisensi
bagi pengguna akhir yang biasanya diberikan dalam program komputer dengan
bentuk proprietary dan lisensi penggunaan dengan beberapa ketentuan hak cipta
yang biasanya diberikan pada program komputer dengan berbentuk open source.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian
menemukan bahwa dalam pendistribusian program komputer melalui jaringan
internet terdapat tanggung jawab antara pihak vendor, dan pihak pengguna serta
sebagai pihak ketiga adalah penyedia jasa layanan internet.

ABSTRACT
Computer Programs are one o f the intellectual creations that are protected by
copyright, the concept o f computer programs protection starts from The Beme
Convention and emphasized by the World Intellectual Property Organization
Copyright Treaty also known as The Internet Treaty which has been ratified by
the Indonesian Government, hence as the implication of Indonesian consent to be
bound in the Treaty, Indonesia ruled Law No. 19/2002 on Copyright which set out
rules o f computer programs protection. Computer programs are protected in the
express o f literary works where in the creation process was made in the form of
source code which are codes that if compiled came as result an object code. In the
protection o f the copyright, computer programs are protected by baseline rights
such as the right o f paternity or attribution, right to disclosure, right to withdrawal,
right to distribute. The use of computer programs is based o f the license
agreement that is embedded in the object code. This research is a qualitative
research with descriptive design. As results in this research there are liabilities in
the distribution of computer programs via the internet, with the subject as vendors,
user and internet service providers as third party."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T37384
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor and Francis Group, 2009
621.384 ADA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Kwarti Yuliani
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pembacaan data dari suatu pengukuran melalui jaringan Internet, yang kemudian diuji coba pada Local Area Network (LAN) jurusan Elektro FTUI. Dengan menggunakan jaringan LAN ini, maka data hasil pengukuran tersebut tidak hanya dapat diakses melalui komputer yang berhubungan langsung dengan alat pengukuran, tetapi juga dapat diakses oleh komputer lain dalam lingkungan elektro FTUI.
Data tersebut didapatkan dari sistem pengukuran konsolidasi (tekanan) tanah Rowe Cell. Data dari sensor merupakan data analog. yang kemudian diubah menjadi data digital oleh ADC. Data-data digital tersebut dikirim ke komputer dengan mengunakan antar muka serial port. Data-data yang masuk kedalam komputer tersebut kemudian akan dikirimkan ke server untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam basis data.
Pengguna lain yang ingin membaca hasil pengukuran tersebut dapat melakukan permintaan mela1ui web browser ke server dengan menuliskan halaman yang dituju. Pengguna dapat memilih cara pengambilan data dari basis data, jenis data yang ingin ditampilkan dan berapa banyak. Agar pengguna dapat melihat data-data yang berada pada basis data di server maka digunakan Active Server Pages yang dapat membuat server bertindak sebagai gerbang antara basis data dan pengguna. sehingga data-data dapat dilihat oleh pengguna. Data-data yang telah dikirim oleh server ini akan diperlihatkan kepada pengguna dalam bentuk tabel dan grafik, semua ini tergantung pilihan yang dimasukkan oleh pengguna pada halaman web yang ada.

"
2001
S39898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adang Hermawan
"Pada dewasa ini penggunaan jaringan internet makin semarak. Di Indonesia sendiri internet baru digemari pada beberapa tahun yang lalu, yaitu ditandai dengan bermunculannya perusahaan penyedia layanan akses ke internet (Internet Provider). Seiring dengan perkembangan internet, Indonesia sedang giat-giatnya memerangi pelanggaran hak cipta khususnya mengenai hak cipta program komputer. Pengaturan hak cipta program komputer ini sendiri baru terdapat pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 tentang Perubahan Undang-Undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta. Dengan adanya jaringan internet ini maka menimbulkan masalah baru yaitu mengenai perlindungan hak cipta program komputer di dalam jaringan internet, karena di dalam Undang-Undang Hak Cipta yang berlaku sekarang ini tidak diatur secara rinci mengenai perlindungan hak cipta program komputer di dalam jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet dan komponen-komponen serta fasilitas yang ada di dalamnya, maka terdapat kemungkinan-kemungkinan adanya pelanggaran hak cipta program komputer, yang dampaknya akan merugikan pencipta program komputer dan penyedia data dalam jaringan internet yang haknya dilanggar dan dapat mematikan kreativitas dari pencipta itu sendiri. Dengan adanya jaringan internet ini pengawasan hak cipta menjadi sulit dilakukan dan pembajakan program komputer serta pengambilan data di dalam jaringan internet menjadi mudah dilakukan. Meskipun hal tersebut belum diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta secara rinci, pada dasarnya pelanggaran hak cipta di dalam jaringan internet dapat dikenakan dengan pasal 2 Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002, yang pada intinya menyatakan bahwa orang lain dilarang oleh hukum untuk melakukan hak eksklusif (yaitu mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya) dan memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial. Jadi apabila ada seseorang yang melakukan hak eksklusif tadi tanpa izin dari pencipta yang bersangkutan, maka pencipta tersebut yang merasa hak eksklusifnya dilanggar dapat mengadukan orang yang melanggar hak eksklusifnya itu ke pengadilan baik melalui perkara pidana maupun perdata."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
T36516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Hendarsjah
"Sebagian siswa dan lulusan Sekolah Menengah Umum yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi membutuhkan saran-saran yang diperlukan dalam memilih fakultas dan jurusan apa yang sebaiknya dimasuki di perguruan tinggi. Para talon mahasiswa tersebut jugs membutuhkan informasi mengenai mata kuliah apa saja yang akan dipelajari di fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan tersebut. Pihak perguruan tinggi dapat memberikan saran-saran dan informasi yang dibutuhkan. Salah sate sarana yang dapat digunakan adalah World-Wide Web pads jaringan Internet.
Data-data mengenai semua mata kuliah dan kurikulum pendidikan yang diberikan di perguruan tinggi tersebut disimpan dalam basis data dan dapat diakses oleh para talon mahasiswa pada web site perguruan tinggi tersebut melalui sebuah aplikasi CGI (Common Gateway Interface) pengakses basis data. Saran-saran yang dibutuhkan oleh para talon mahasiswa ditampilkan pada browser oleh sebuah aplikasi script sistem pakar setelah menerima dan mengolah sejumlah data tertentu dari talon mahasiswa tersebut.
Skripsi ini membahas penyediaan informasi melalui World-Wide Web yang menggunakan basis data dan sistem pakar yang diterapkan pada perangkat lunak aplikasi CGI dan aplikasi script yang akan memberikan informasi dan saran kepada para talon mahasiswa serta rancangan berkas-berkas HTML yang akan digunakan untuk memanggil dan menampilkan hasil dari aplikasi-aplikasi CGI dan script tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yanuar Ary Saputro
"Internet of Things (IoT) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan setiap benda atau barang dapat terhubung ke internet dan berkomunikasi satu sama lainnya. Salah satu teknologi berbasis IoT adalah LoRa. Terlepas dari semakin banyaknya layanan IoT yang diimplementasikan, aspek keamanan menjadi permasalahan tersendiri dalam pengembangan IoT. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan teknologi Blockchain dalam topologi IoT untuk mengamankan data dan transaksi yang terjadi di dalam jaringan Internet of Things (IoT). Akan tetapi Blockchain memerlukan waktu hingga hitungan menit untuk memecahkan suatu rantai kriptografi, serta sumber daya yang cukup besar untuk melakukan komputasi. Hal ini memunculkan ide membuat sebuah platform Blockchain yang ringan, Lightweight Multi-Fog (LMF) dengan latency yang kecil dan bisa berjalan pada perangkat dengan komputasi yang terbatas untuk IoT. Dalam tesis ini, teknologi bernama Lightweight Multi-Fog (LMF) disimulasikan dengan menggunakan kemampuan algoritma Lighweight Scalable Blockchain (LSB) dan jaringan Fog pada IoT untuk memecahkan masalah pengintegrasian Blockchain pada IoT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan total waktu pengiriman (T-average) pada platform LMF memiliki (T-average) yang lebih kecil, yaitu 0,53 untuk variasi jumlah node dan -0,27 untuk variasi jumlah broker miner. Pada rata-rata peningkatan total energi pengiriman (E-average), platform PoW memiliki (E-average) yang lebih kecil, yaitu 1,68 pada variasi jumlah node. Sedangkan platform LMF memiliki rata-rata peningkatan total energi pengiriman (E-average) yang lebih kecil, yaitu 0,28 pada variasi jumlah broker miner.

Internet of Things (IoT) is a technology that allows every object or item to be connected to the internet and communicate with each other. One of the technologies based on IoT is LoRa. Apart from the increasing number of IoT services, security aspects become a separate issue in the development of IoT. One of the solutions is to utilize Blockchain technology in the IoT topology to secure data and transactions that occur in the Internet of Things (IoT) network. The Blockchain takes up to minutes to compute a cryptographic chain. It also needs large enough resources to do computing. This problem gave rise to the idea of making a lightweight Blockchain platform, with low latency which could run on devices with low computing resources like IoT devices. The technology called Lightweight Multi-Fog (LMF) will be implemented using the ability of the Lightweight Scalable Blockchain (LSB) algorithm and the Fog network on the IoT to solve the problem of integrating the Blockchain on the IoT. The results showed that the average increase in total delivery time (T-average) on the LMF platform had a smaller average increase in total delivery time (T-average), which is 0.53 for variations in the number of nodes and -0.27 for variations in the number of brokers/miners. On the average increase in total energy delivery (E-average), the PoW platform has a smaller increase in total energy delivery (E-average), which is 1.68 in variations in this number of nodes. While the LMF platform has a smaller average increase in total shipping energy (E-average), which is 0.28 on variations in the number of brokers miners.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
"Penerapan teknologi informasi yang menyebar pada semua bidang termasuk di perpustakaan. Tonggak sejarah penting lahirnya penerapan teknologi di perpustaaan adalah ketika OCLC (Online Computer Library Center) mengeluarkan spesifikasi MARC (Machine Readable Catalog), yang merupakan spesifikasi untuk pengatalogan dalam bentuk elektronik. Pangkalan data bibliografi yang semula dibuat sebagai sarana simpan dan temu kembali dokumen koleksi perpustakaan kemudian mulai dimanfaatkan untuk mengotomasi fungsi-fungsi lain, kemudian berkembanglah Integrated Library System, dengan ini maka kegiatan rutin perpustakaan dari mulai pengadaan, pengolahan, sirkulasi, dan laporan terintegrasi dalam suatu sistem informasi dengan dukungan perangkat lunak. Berbagai jenis perangkat lunak otomasi perpustakaan disediakan, namun yang cukup menyita perhatian adalah perangkat lunak versi freeware yang bisa dikembangkan lebih lanjut, misalnya Athenaeum Light 6.0. Penulis melakukan pengembangan pada Athenaeum Light 6.0 menjadi Athenaeum Camelia menggunakan metode re-egnineering software dengan pendekatan evolutionary approach. Modul-modul yang penulis kembangkan adalah modul cantuman bibliografi dengan mengganti skema metadata dari MARC ke Dublin Core, modul OPAC (Online Public Access Cataloguing), modul keanggotaan, modul sirkulasi dengan menambahkan mekanisme shopping chart, modul temu kembali berbasis web (web base), modul pelengkap (utility) koleksi, otentikasi sistem dan tampilan berdasarkan hak akses (previledge) pemilik account dan terakhir desain antar muka pengguna (interface). Serta penulis mengembangkan agar Athenaeum Camelia mampu mengotomasi koleksi non tercetak perpustakaan terbatas pada rekaman suara, rekaman video, gambar (image), dan file komputer. Dari hasil pengembagan Atheaneum Camelia penulis menarik kesimpulan sebagai berikut, Athenaeum Light yang dibangun di atas Filemaker mampu untuk dikembangkan menjadi perangkat lunak pendukung otomasi perpustakaan yang koleksinya tidak hanya buku (koleksi tercetak). Skema metadata Dublin Core, dengan lima belas tengara-nya cukup representatif untuk merepresentasikan data bibliografi koleksi perpustakaan yang bukan hanya koleksi tercetak. Kelemahan Athenaeum Camelia yang baik penulis maupun pengembang Atheneum lain belum pecahkan adalah membuat Athenaeum dapat dijalankan dalam jaringan global (internet) tanpa bantuan Filemaker, mengingat sifat Filemaker yang berbayar, Keunggulan Athenaeum Camelia terletak pada kemudahannya, baik dalam proses instalasi dan proses pemakaian sehari-hari."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14967
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library