Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penyakit Chikungunya merupakan sejenis demam yang disebabkan oleh
virus Chikungunya (CHIKV) dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok tahun 2006 jumlah
penderita KLB Chikungunya di Kelurahan Cinere yang tercatat sebanyak 204 orang.
Dinkes Kota Depok menetapkan kasus tersebut tergolong ke dalam kategori KLB
karena penyakit menular ini baru pertama kali terjadi di daerah tersebut dengan
jumlah penderita yang cukup tinggi dan dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Berbeda dengan penetapan seluruh RW di Kelurahan Cinere sebagai wilayah KLB
Chikungunya oleh Dinkes Kota Depok, dalam penelitian ini wilayah KLB
Chikungunya hanya meliputi 3 RW dimana penderita KLB Chikungunya berada
ditambah dengan buffer dari batas luarnya sejauh 200 meter sehingga penelitian
akan dilakukan dengan lebih detail. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran karakteristik wilayah KLB Chikungunya di Kelurahan Cinere, Kecamatan
Limo, Kota Depok. Variabel yang digunakan yaitu wilayah penderita KLB
Chikungunya, kepadatan penduduk, kerapatan bangunan, dan penggunaan tanah.
Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari instansi dan data
primer yang diperoleh dari survey lapang. Analisis data yang digunakan yaitu
analisis spasial berdasarkan matriks yang menggambarkan empat variabel
penelitian dengan satuan analisis berupa grid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak semua wilayah KLB Chikungunya di Kelurahan Cinere, Kecamatan Limo, Kota
Depok yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok terdapat penderitanya,
yang ada penderitanya hanya 11 % dari seluruh wilayah yang ditetapkan. Wilayah
KLB Chikungunya banyak penderita memiliki kepadatan penduduk tinggi (>10.000
jiwa/km2), kerapatan bangunan tinggi (>1860 bangunan/km2), dan penggunaan
tanah berupa permukiman tidak teratur, sedangkan wilayah KLB Chikungunya tidak
ada penderita memiliki kepadatan penduduk sedang (5.000 ? 10.000 jiwa/km2),
kerapatan bangunan rendah (<930 bangunan/km2), dan penggunaan tanah berupa
permukiman teratur.
Kata Kunci : KLB Chikungunya, karakteristik wilayah
x+ 48 Hal.; 7 Peta ; 15 Tabel ; 9 Gambar ; 2 Lampiran ; 9 Foto
Bibliografi: 21 (1986 ? 2007)"
Universitas Indonesia, 2007
S34027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matelda Rumatora
"Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kejadian luar biasa chikungunya baru per-tama terjadi di Dusun Mentubang Desa Harapan Mulia Kabupaten Kayong Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan den-gan kasus chikungunya pada kejadian luar biasa di Dusun Mentubang.
Metode yang digunakan yaitu rancangan kasus kontrol dengan jumlah kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 65. Faktor yang diteliti yaitu umur, jenis kelamin, pen-didikan, pekerjaan, pengetahuan, kebiasaan melaksanakan PSN, kebiasaan meng-gunakan obat anti nyamuk, kebiasaan memakai kelambu, kebiasaan menggantung pakaian, keberadaan barang bekas penampung air hujan, keberadaan jentik nya-muk dalam kontainer dan penggunaan kasa pada ventilasi rumah.
Sampelnya ada-lah penduduk yang menderita gejala utama demam, ada bercak kemerahan di permukaan kulit dan nyeri sendi. Sedangkan kontrolnya adalah penduduk yang tidak mengalami gejala chikungunya. Pengumpulan data melalui wawancara dan pengamatan.
Hasil penelitian diperoleh dua faktor berhubungan dengan kejadian chikungunya yaitu kebiasaan menggunakan kelambu dengan OR=4,171 (95%CI=1,5-11,2) dan kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar dengan OR=2,977 (95%CI=1,2-6,8). Faktor dominan pada kejadian chikungunya adalah kebiasaan menggunakan kelambu.
Disarankan kepada penduduk dusun Mentu-bang membiasakan menggunakan kelambu saat tidur siang atau tidur malam agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
......Chikungunya is caused by the chikungunya virus is transmitted by the mosquito Aedes Aegypti and Aedes albopictus. Chikungunya outbreak first occurred in Hamlet Mentubang Harapan Mulia village North Kayong District. The study was conducted to determine the factors associated with chikungunya cases in outbreaks in hamlet Mentubang.
The method used the case control design with a number of cases and controls each of 65. Factors studied were age, sex, educa-tion, occupation, knowledge, habits implement PSN, the habit of using anti-mosquito,mosquito net use habits, the habit of hangingclothes, the presence of rainwater used goods, the presence of mosquito larvae in containers and the use of gauze on ventilation home.
Sample is the main symptom of people suffering from fever, there are patches of redness on the surface of the skinand joint pain. While the controls are residents whodo not experience symptoms of chikungunya. Data collection through interviews and observations.
The results obtained by two factors related to occurrence of chikungunya is the habit of using bed nets (OR = 4.171 95% CI = 1.5to11.2) and the habit of hanging clothes in the room (OR =2.977 95% CI = 1.2 to 6.8). Dominant factor in the incidence of chikungunya is the habit of using mosquito nets.
It is to familiarize Mentubang villagers use mosquito nets when sleeping day or night to avoid mosquito bites of Aedes aegypti and Aedes Albopictus."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T29013
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library