Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawan Setiawan
Abstrak :
Salah satu masalah yang sampai sekarang cukup menarik perhatian para peneliti adalah getaran. Telah banyak studi yang meneliti masalah ini. Studi-studi tersebut umumnya meneliti gerakan berosilasi dan kondisi-kondisi dinamisnya. Gerakan ini dapat berupa gerakan beraturan dan berulang secara kontinyu, atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan seperti gempa bumi. Salah satu jenis lain dari getaran adalah getaran respons singkat akibat beban tumbukan (impact) yang bekerja pada struktur. Beban ini umumnya menghasilkan respons yang cukup besar. Oleh karena itulah diperlukan adanya pengetahuan yang cukup mengenai gaya ini, karena tidak semua material cukup mampu untuk menanggung beban yang diakibatkannya. Dalam skripsi ini akan dibahas respons dari struktur pelat tipis kantilever akibat beban tumbukan. Benda uji yang digunakan terbuat dari mortar fiber mutu K 300 dengan kandungan fiber yang berbeda-beda, dan variasi kadar per m3 adalah 0 Kg, 0.7 Kg, 0.9 Kg dan 1.1 Kg. Dari keempat jenis benda uji ini akan diteliti untuk mendapatkan kondisi yang paling optimum terhadap beban tumbukan, dengan menggunakan parameter frekuensi dan faktor peluruhan. Keempat jenis mortar ini masing-masing dijepitkan ke dalam pelat penjepir sedemikian rupa sehingga dapat diasumsikan sebagai kantilever, kemudian diuji terhadap beban tumbukan dengan tinggi jatuh yang bervariasi hingga benda uji mengalami keruntuhan. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur tercatat pada osiloskop dan terekam oleh komputer. Sinyal inilah yang mempakan bahan memah yang nantinya akan diolah dengan menggunakan program-program yang telah ada untuk mendapatkan parameter-parameter frekuensi dan faktor peluruhan Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa penambahan fiber pada mortar memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap beban tumbukan (impact). Hal ini dapat terlihat pada perbandingan besarnya nilai frekuensi dan faktor peluruhan yang dihasilkan oleh mortar dengan kandungan fiber dengan mortar tanpa fiber. Mortar dengan fiber umumnya menghasilkan frekuensi yang lebih besar, terutama pada mortar fiber 1.1 Kg/m3. ...... One of the problems that has attracted the attention of researchers until now is vibration. There have been many studies examining this problem. These studies generally examine oscillatory motion and its dynamic conditions. This motion can be a regular and continuously repeated motion, or it can also be an irregular motion such as an earthquake. Another type of vibration is the short response vibration due to the impact load acting on the structure. This load generally produces a fairly large response. Therefore, sufficient knowledge is needed regarding this force, because not all materials are capable of bearing the resulting load. This thesis will discuss the response of a thin cantilever plate structure due to impact loads. The test specimens used were made of K 300 quality fiber mortar with different fiber contents, and the variation in content per m3 was 0 Kg, 0.7 Kg, 0.9 Kg and 1.1 Kg. From these four types of test specimens, they will be studied to obtain the most optimum conditions for impact loads, using frequency parameters and decay factors. These four types of mortar are each clamped into the clamping plate in such a way that it can be assumed as a cantilever, then tested against impact loads with varying drop heights until the test object collapses. The acceleration signal generated from the structure is recorded on an oscilloscope and recorded by a computer. This signal is the cement material that will later be processed using existing programs to obtain frequency parameters and decay factors. From the results of this study, it was found that the addition of fiber to the mortar provides a fairly good contribution to the impact load. This can be seen in the comparison of the frequency values ​​and decay factors produced by mortar with fiber content with mortar without fiber. Mortar with fiber generally produces a higher frequency, especially in 1.1 Kg/m3 fiber mortar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irpan Hidayat
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai perhitungan pembangunan secara bertahap berdasarkan ketergantungan waktu (time dependent) jembatan cable stayed dengan studi kasus Jembatan Suramadu. Adapun hasil yang akan diperoleh pada penelitian ini yaitu mengevaluasi perilaku struktur pada saat pelaksanaan bertahap menggunakan metode kantilever seperti besarnya gaya-gaya kabel, tegangan elemen struktur, dan lendutan gelagar yang terjadi pada setiap tahapan konstruksi. Teknik analisa yang digunakan yaitu forward assemblage analysis dan backward disassemblage analysis. Dimana untuk teknik menggunakan forward assemblage analysis pelat dimodelkan sebagai non komposit dan komposit serta menggunakan standar CEB-FIP dan ACI untuk mengetahui seberapa pengaruh nilai lendutan kedua standar tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terjadi penurunan besaran lendutan gelagar sebesar 19 % dan gaya kabel sebesar 22 % setelah 10 hari pengecoran pelat dilakukan (sudah terjadi efek struktur komposit), dari asumsi pelat dimodelkan sebagai beban luar menjadi pemodelan struktur komposit. Dengan menggunakan standar CEB-FIP dan ACI diperoleh hasil bahwa nilai lendutan pada awal penempatan pelat (sudah terjadi struktur yang komposit) lebih kecil jika menggunakan code ACI. Hal ini disebabkan karena efek ACI pada awal terjadi struktur yang komposit memberikan nilai efek kekuatan material yang lebih besar dibandingkan dengan CEB-FIP. Sedangkan pada akhir-akhir pelaksanaan konstruksi nilai lendutan gelagar menggunakan CEB-FIP memperoleh hasil yang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan ACI. Hasil perbandingan analisa antara forward assemblage analysis dan backward disassemblage analysis menggambarkan bahwa untuk nilai lendutan gelagar, terjadi perbedaan hasil rata-rata sebesar 3 % sedangkan untuk nilai gaya kabel terjadi variasi perbedaan antara 1 - 4 %. ......This thesis discuss the construction calculation in stages based on the dependence of time (time dependent) cable stayed bridge, using Suramadu Bridge as a case study. Results that will be obtained in this study are to evaluate the behavior of structures during the implementation stages by using cantilever method such as the cable forces, tension structural element, and girder deflection that occurs in each stage of construction. The analysis technique that used in this thesis are the forward assemblage analysis and backward disassemblage analysis. Where the forward assemblage analysis technique modeled the plate as a non-composite and composite form by using CEB-FIP and ACI standards to determine the influence of the deflection. The result showed that there are decreasing deflection around 19% and cable force by 22% after 10 days of casting plate done (already in composite structure), from the assumption, the plate is modeled as external loads into composite structures model. By using standard CEB-FIP and ACI showed the value of deflection in initial placement of the plate (in composite structure) is smaller when using the ACI code. This is because the effect of ACI in the early composite structure gives the material strength in a greater value than the CEB-FIP. In contrary, at the end of the construction stages, the girder deflection that using CEB-FIP gives smaller deflection compared to ACI. The comparison analysis between the forward assemblage analysis and disassemblage analysis illustrates that there was an average difference of 3 % while for the cable force variations the differences are between 1 - 4 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29844
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam makalah ini disampaikan keuntungan dan cara pelaksanaan jembatan berbentang panjang dengan sistem kantilever, suatu sistem teknologi pelaksanaan untuk jembatan beton di lokasi yang relatif sulit. Seiring dengan meningkatnya teknologi beton, jembatan dengan sistem kantilever dapat merupakan suatu pilihan ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentang sampai 200 meter.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto Alamsyah M.
Abstrak :
Pembangunan jalan layang non tol Antasari-Blok m sangat mendesak, hal ini dikarenakan semakin padatnya volume kendaraan yang melintasi jalan tersebut, Proyek ini berkonsep pada pembuatan jalan layang tepat diatas jalan eksisting untuk bisa mengalihkan volume lalu-lintas yang ada di jalan eksisting dan mengurangi kemacetan. Karena kebutuhan yang sangat mendesak inilah, dalam ilmu manajemen konstruksi harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat untuk menyelesaikan pembangunan jalan layang non tol Antasari-Blok M tersebut. ...... Development of non-toll highways Antasari-Blok m very urgent, this is because the density of the volume of vehicles crossing the road, this project concept to creation overpass just above the existing road in order to divert traffic volumes that exist on the existing road and reducing congestion. Because this is a very urgent need, in the science of construction management must pay attention to the factors that influence the selection of appropriate construction methods to complete the construction of non-toll highways Antasari-Blok M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maringka, Lester
Abstrak :
Topik yang dibahas pada skripsi ini adalah mengenai penggunaan isolator seismik pada bangunan bertingkat, dimana isolator tersebut dipasang diantara tower dan podium. Isolator seismik ialah salah satu teknologi yang dikembangkan untuk mendapatkan konstruksi tahan gempa. Isolator merupakan sistem yang fleksibel, mampu meningkatkan periode alami struktur sekaligus memberikan redaman yang efektif pada struktur sehingga dapat mereduksi gaya gempa yang terjadi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa respons dinamik dari suatu struktur yang diberikan isolator seismik diantara tower dan podium. Model struktur yang digunakan terdiri dari tiga buah balok lentur kantilever yang dihubungkan dengan pegas-pegas yang mewakili isolator dan keadaan tanah. Formulasi persamaan gerak diperoleh dengan meninjau persamaan energi kinetik, energi redaman, energi potensial dan energi luar dari sistem struktur. Analisa respons dinamik struktur dilakukan dengan menggunakan program komputer SAP-90 dan menggunakan data gempa Elcentro (18 Mei 1940) dengan durasi 50 detik. Kemudian hasil respons dinamik dari struktur yang diberikan isolator akan dibandingkan dengan respons dinamik struktur tanpa pemakaian isolator.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Tasmica Izzatudina
Abstrak :
ABSTRAK

Bentuk struktur bangunan tinggi yang terus berkembang menuntut keberadaan loncatan bidang muka untuk meningkatkan efisiensi dan estetika bangunan. Loncatan bidang muka dapat dicapai dengan menggunakan sistem balok kantilever lepas yang tidak saling terhubung satu sama lain, atau sistem balok transfer di mana setiap balok kantilever di setiap tingkat dihubungkan dengan kolom transfer. Penelitian ini membahas perbandingan respons seismik dari variasi sistem dan panjang bentang kantilever, jumlah tingkat dan kelengkungan yang dianalisis menggunakan ETABS v16.2. Selanjutnya akan disimpulkan signifikansi sistem kantilever dan kelengkungan berdasarkan periode getar, gaya geser tingkat, drift dan displacement, serta gaya dalam kolom dan balok.


ABSTRACT
The development of highrise building structural shape requires vertical setback in order to enhance building efficiency and aesthetics. In this case, vertical setback can be achieved by using a system in which the cantilever beams are either not connected or connected to each other with a transfer column. The discussions of this study compare every seismic response of cantilever length and system, the number of stories and curvature to be varied. After being analyzed using ETABS v16.2, the significance of different cantilever system and curvature is concluded based on the vibration period, story shear force, drift and displacement, also the internal force of columns and beams.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library