Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supraptono
Abstrak :
Di dalam industri yang menggunakan motor induksi 3 phasa sebagai penggerak utama (main drive) ataupun sebagai motor penggerak peralatan yang lain, pengaturan kecepatan motor-motor tersebut adalah merupakan hal yang biasa dilakukan pada setiap kegiatan produksi. Peralatan hardware dan software yang dibuat pada tesis ini berbasis mikrokontroler yang berfungsi untuk mengatur kecepatan putar motor induksi 3 phasa dengan cara membuat variabel frekuensi dan variabel tegangan stator. Sistem ini dirancang dengan mengoptimalkan fungsi kerja mikrokontroler dari jenis ATMEL AT89C52 agar dapat meminimalkan penambahan komponen yang lain. Fungsi mikrokontroler pada sistem ini adalah menerima instruksi yang berupa data masukan dari "key pad', melakukan pengolahan data dengan beberapa keluaran berupa signal untuk pengatur tegangan dan frekuensi serta signal untuk mengaktifkan kerja thyristor dalam menghasilkan gelombang tegangan 3 phasa sebagai tegangan masukan dari motor induksi. Mikrokontroler juga menerima masukan signal dari opto coupler yang dipasangkan pada piringan as (shaft) motor sebagai umpan balik (feedback) untuk mengontroI kecepatan motor berdasarkan frekuensi. Pengontrolan tegangan dilakukan dengan metoda Pulse Width Modullation (PWM) yaitu cara pengaturan tegangan DC output , sebagai sumber tegangan yang akan diubah menjadi tegangan 3 phasa oleh thyristor dengan cara 6 step inverter. Sistem pengaturan tegangan dan frekuensi serta fungsi-fungsi lain yang terprogram secara terpadu di dalam mikrokontroler AT89C52, akan menghasilkan signal-signal untuk mengaktifkan komponen perangkat keras lainnya di dalam satu rangkaian, sehingga dapat mengendalikan kecepatan putar motor induksi 3 phasa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Reza Shahab
Abstrak :
Friction Stir Welding (FSW) merupakan proses pengelasan yang memanfaatkan alat bundar perkakas (tool) yang berputar diatas dua plat material yang akan disambung dengan memanfaatkan gesekan dari tool. Proses pengelasan ini memang metode pengelasan baru dan belum banyak diaplikasikan di Indonesia. FSW sendiri memang terutama digunakan untuk Aluminium. Pada penelitian ini material yang digunakan adalah Aluminium Paduan AA1100 dan AA4015-H14. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kecepatan putar tool terhadap sifat mekanis dan struktur mikro hasil pengelasan FSW. Dua plat material benda kerja digabungkan dengan rapat, lalu dilakukan variasi kecepatan putar tool sebesar 1250, 1560 dan 1780 rpm menggunakan pin taper cylindrical dengan kecepatan feedrate 20 mm/menit. Pengujian untuk mengetahui sifat mekanis dari hasil sampel lasan dilakukan dengan uji tarik serta uji kekerasan microvickers dan pengamatan struktur mikro dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik dan SEM/EDS. Pada kecepatan putar tool 1250 RPM diperoleh kekuatan tarik 51 MPa dan 30 HVN pada daerah weld nugget. Nilai tersebut merupakan nilai terbesar dibandingkan dengan dua variabel lainnya pada kecepatan putar 1560 dan 1780 rpm. Hal ini menandakan bahwa sifat mekanis dari sampel dengan kecepatan putar tool 1250 rpm memiliki nilai mekanis yang paling tinggi. Sedangkan pada pengamatan struktur mikro terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan putaran tool, maka masukan panas semakin besar sehingga area TMAZ dan HAZ yang dihasilkan juga akan semakin besar. ......Friction Stir Welding (FSW) is a welding process that uses a round tool that rotates over two plates of material to be joined by the tool's friction. This welding process is a new welding method and has not been widely applied in Indonesia. FSW itself is mainly used for aluminum. In this study, the materials used were AA1100 and AA4015-H14. This study aimed to determine the effect of rotational tool speed on the welding results' mechanical properties and microstructure. Two plates of the workpiece material are tightly combined, then the tool rotating speed is varied by 1250, 1560, and 1780 rpm using a cylindrical taper pin with a feed rate speed of 20 mm/minute. Tensile tests, micro Vickers hardness tests, and microstructure observations using optical microscopy and SEM/EDS to determine the weld samples' mechanical properties were conducted. At the rotational speed of the tool 1250 RPM, the tensile strength of 51 MPa and 30 HVN was obtained for the weld nugget area's hard strength value. This value is the largest compared to the other two variables at rotating speeds of 1560 and 1780 rpm. The results indicate that the sample's mechanical properties with a rotating tool speed of 1250 rpm have the highest mechanical value. Meanwhile, the microstructure observation shows that the higher the tool's rotation speed, the greater the heat input so that the resulting TMAZ and HAZ areas will also be bigger.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazrul Rahman
Abstrak :
Bio-oil fraksi non-oksigenat memiliki kandungan alkena yang tinggi hal tersebut menyebabkan tingginya ignition delay time dan nilai kalor yang rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar diesel komersial. Reaksi hidrogenasi diperlukan sebagai upgrading Bio-oil fraksi non-oksigenat agar dapat memiliki karakteristik mendekati bahan bakar diesel komersial. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan efek kecepatan putar impeller tipe flat blade turbine terhadap karakteristik biofuel produk upgrading Bio-oil fraksi non-oksigenat. Parameter yang dinilai mencakup kandungan ikatan rangkap, branching index, viskositas dan nilai kalor. Investigasi dilakukan terhadap kecepatan putar pengaduk reaksi hidrogenasi pada 200 s.d. 500 rpm dengan rentang 100 rpm. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode FTIR, GC-MS, H-NMR, dan viskometer. Penggunaan self-inducing impeller diharapkan dapat menghemat penggunaan gas hidrogen. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan self-inducing impeller berhasil mengkonveksi gas hidrogen ke dalam fasa liquid namun tanpa memerlukan suplai hidrogen yang kontinu sehingga penggunaannya lebih hemat. Peningkatan kecepatan putar pengaduk pada reaksi hidrogenasi menyebabkan peningkatan tingkat hidrogenasi Bio-oil untuk range 200 s.d. 400 rpm dan sedikit penurunan pada kecepatan putar 500 rpm karena terbentuknya vortex kearah posisi impeller. Biofuel pada kecepatan putar 400 rpm yang paling mendekati diesel komersial ditinjau dari HHV dan viskositas. Berdasarkan parameter branching index maka biofuel pada kecepatan putar 200 rpm yang paling mendekati diesel komersial. ......Bio-oil non-oxygenate fraction has a high alkene content which causes high ignition delay time and low heating value when compared to commercial diesel fuel. Hydrogenation reaction is needed as upgrading process for non-oxygenate fraction Bio-oil in order to have the characteristics close to commercial diesel fuel. The purpose of this study is to determine the effect of the rotating speed of the flat blade turbine type impeller on the biofuel characteristics from upgrading process. The parameters assessed include the double bond content, branching index, viscosity and heat value. Investigations were carried out on the rotational speed of the hydrogenation reaction stirrer at 200 s.d. 500 rpm with a range of 100 rpm. Then analyzed using FTIR, GC-MS, H-NMR, and viscometer methods. The use of self-inducing impeller is expected to save the use of hydrogen gas. From the results of the study it was found that the use of self-inducing impeller succeeded in converting hydrogen gas into the liquid phase but without the need for a continuous supply of hydrogen so that it is more efficient. Increasing the stirring speed of the stirrer in the hydrogenation reaction causes an increase in the extent of hydrogenation for the range of 200 s.d. 400 rpm and a slight decrease in the rotational speed of 500 rpm due to the formation of vortex towards the impeller position. Biofuel at a rotational speed of 400 rpm which is most close to commercial diesel when viewed from HHV and viscosity. Based on the branching index parameters the biofuel at the rotational speed of 200 rpm which is the closest to commercial diesel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delian Kurniawan
Abstrak :
Proses dehumidifikasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar uap air di udara sehingga mengakibatkan kelembaban udara menjadi turun. Skripsi ini menjelaskan mengenai desain, analisa peforma dari setiap perubahan variable kecepatan aliran udara, kecepatan roda desiccant, dan variasi material penyerap dari rotary desiccant dehumidifier. Secara fisika peristiwa adsorbs disebabkan oleh ikatan van der waals dan gaya elektrostatik antara molekul adsorbate terhadap atom penyusun permukaan adsorbent. Luas permukaan dan polaritas permukaan merupakan sifat utama yang mempengaruhi daya adsorbsi dari material penyerap. Selain itu ukuran mikropori pada adsorbent juga menentukan kemampuan adsorbsi suatu adsorbent. Dengan demikian, semakin luas permukaan adsorbent maka kapasitas adsorbsi akan semakin besar. Dari hasil percobaan dapat diketahui semakin besar kecepatan udara pada saluran proses dan regenerasi, maka semakin sedikit jumlah uap air yang dapat dibuang pada proses dehumidifikasi. Putaran roda desiccant berpengaruh pada waktu yang dibutuhkan untuk proses adsorbsi dan desorbsi, dengan kata lain ketika kecepatan putar roda desiccant dibawah kecepatan optimum, proses adsorbsi dan desorbsi berlangsung terlalu lama sehingga banyak energy yang terbuang percuma sehingga mengakibatkan effectifeness dehumidifier menjadi lebih kecil. Dan jika putaran roda desiccant terlalu cepat maka residence time udara untuk dapat berdifusi di dalam roda desiccant menjadi lebih sedikit, hal ini menyebabkan proses adsorbsi dan desorbsi menjadi tidak maksimal sehingga akan juga mengurangi effectifeness dari dehumidifier. ......Dehumidification process is one way that can be used to reduce levels of moisture in the air causing the air humidity drops. This thesis describes the design, Performance analysis of each change of variable air flow rate, desiccant wheel speed, and absorbent material variation of the rotary desiccant dehumidifier. In physics adsorbs events caused by Van der Waals bonding and electrostatic forces between adsorbate molecules on the adsorbent surface constituent atoms. The surface area and surface polarity are key properties that affect the adsorption of absorbent material. Besides the size of the micropores in the adsorbent adsorbs also determine the ability of an adsorbent. Thus, the surface area of ​​the adsorbent the adsorption capacity will be even greater. From the experimental results it can be seen the greater the air velocity in the channel and the regeneration process, the less amount of water vapor that can be discarded at the dehumidification process. Desiccant wheel spin effect on the time required for the process of adsorption and desorb, in other words when the desiccant wheel rotational speed under optimum speed, and desorb adsorption process lasts too long so much wasted energy resulting effectifeness dehumidifier becomes smaller. And if the desiccant wheel spin too fast then the residence time for the air to diffuse in the desiccant wheel becomes less, this causes the adsorption process and desorbtion be maximized so that will also reduce effectifeness of the dehumidifier.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Very Nugroho
Abstrak :
Penggunaan transportasi berbasis energi listrik merupakan suatu upaya untuk mengurangi permasalahan lingkungan. Salah satu jenis motor listrik yang banyak digunakan pada kendaraan listrik adalah motor BLDC. Performansi motor BLDC dapat dilihat dari karakteristik arus saluran, torsi, kecepatan putar, tegangan induksi, dan daya masukan motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi pembebanan terhadap performansi motor BLDC pada KARLING. Pada pengujian motor BLDC sebagai penggerak KARLING dengan variasi berat penumpang 55 kg, 78 kg, dan 143 kg, diperoleh durasi waktu terlama saat arus saluran dan torsi elektromagnetik relatif stabil dalam proses mencapai kecepatan konstan yaitu 41 detik dengan berat penumpang 143 kg. Kemudian saat kecepatan motor relatif konstan, diperoleh nilai arus saluran dan torsi terbesar saat berat penumpang 143 kg, yaitu 41,52 A dan 23,88 Nm. Durasi waktu terlama untuk mencapai kecepatan putar relatif konstan pada 32 rad/s diperoleh saat berat penumpang 143 kg yaitu 46 detik dengan nilai tegangan induksi 18,23 V. Dan konsumsi energi terbesar berdasarkan karakteristik daya masukan diperoleh saat berat penumpang terbesar yaitu 143 kg yaitu 0,06 kWh/km. Kemudian pada pengujian dengan kemiringan lintasan 1,25 dengan berat penumpang 55 kg diperoleh percepatan yang lebih rendah dan konsumsi energi yang lebih besar yaitu 0,07 kWh/km dibanding pada lintasan mendatar dengan berat penumpang yang sama yaitu 0,046 kWh/km.
The use of electric energy based transportation is an effort to reduce environmental problems. One type of electric motors that is widely used in electric vehicle applications is BLDC motor. The performance of BLDC can be seen from the characteristics of current, electromagnetic torque, back emf voltage, angular velocity, and input power. This study aims to determine the effect of loading variation on the performance of BLDC motor at KARLING. In BLDC motor test as KARLING driver with variations of passenger weight are 55 kg, 78 kg, and 143 kg, obtained the longest duration when line current and electromagnetic torque is relatively stable in process reaching constant speed which is 41 second with passenger weight 143 kg. Then, when the motor angular velocity is relatively constant, the highest line current and torque occurs at 143 kg passenger weight, with the values are 41,52 A dan 23,88 Nm. The longest duration of time to reach a relatively constant rotational speed at 32 rad s is obtained when the passenger weight is 143 kg that is 46 seconds with back emf voltage value is 18.23 V. And the largest energy consumption based on input power characteristics obtained when the passenger weight is 143 kg as the largest passenger weight is 0.06 kWh km. Then at the test with a slope of the track of 1.25 with weight of passengers is 55 kg obtained lower acceleration and greater energy consumption that is 0.07 kWh km than on a horizontal track with the same weight which is 0.046 kWh km.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Raharja Rukmana
Abstrak :
ABSTRAK
Pengaruh kecepatan sudut putar rata-rata swirl terhadap rasio debit nitrogen telah diteliti secara eksperimental. Propana sebagai bahan bakar disuplai dari nosel bagian bawah dan udara sebagai oksidator disuplai dari nosel bagian atas dengan diameter nosel yang sama, yang dilengkapi dengan honeycomb untuk membuat aliran udara yang seragam. Sementara aliran nitrogen dialirkan dari kedua nosel dimana saluran tersebut koaksial dengan nosel bahan bakar dan nosel udara. Pada penelitian ini juga digunakan vortex generator untuk meningkatkan turbulensi sehingga dapat dicapai pencampuran reaktan yang optimal. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bentuk nyala api swirl yang terjadi pada setiap kondisi parameter yang ada. Penelitian menggunakan high speed video camera (Motion Xtra HG-SE). Dua parameter utama yang diatur dalam penelitian ini adalah parameter geometri (rasio gap diameter sebesar 2,7) dan dinamika fluida (rasio debit nitrogen, fluks momentum bahan bakar dan fluks momentum udara). Data mentah yang didapat adalah video bentuk nyala api difusi tipe swirl pada setiap nilai fluks momentum bahan bakar, yang selanjutnya dikonversi menjadi gambar-gambar bentuk nyala api. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk nyala api dan kecepatan putar swirl yang terjadi pada kondisi parameter geometri, dipengaruhi oleh rasio antara fluks momentum udara-bahan bakar dan debit nitrogen. Setiap penurunan rasio debit nitrogen terhadap bahan bakar meningkatkan kecepatan sudut putar swirl. Aliran nitrogen mengganggu aliran bahan bakar-udara sehingga menyebabkan nyala api seperti terangkat. Pada api dengan kondisi swirl, kecepatan sudutnya dapat diketahui dengan bantuan high speed video camera.
ABSTRACT
Effects of swirl angular velocity based on flow rate ratio of nitrogen have been investigated experimentally. Propane as a fuel gas was supplied upward through a nozzle, and air as a oxidant was supplied downward through a similar nozzle, which was filled with honeycomb to produce a uniform velocity in the issuing air. Then, the nitrogen coaxial flow was supplied from downward and upward where nitrogen's outlet is located coaxial with both sides. This experiment also used vortex generator to increases turbulence, so that optimal mixing of reactants can be achieved. The major of this study is to find out the swirl type diffusion flame mode at every condition parameters. This experiment used high speed video camera (Motion Xtra HG-SE). Two main parameters that had been set up this experiment were geometry parameters (ratio of gap to diameter 2.7) and fluid dynamics (flow rate of nitrogen, momentum flux of fuel and air). Raw data that had been got in thisexperiment were videos of swirl type diffusion flame mode at every point of momentum flux of fuel. The data were converted to the flame mode images, by using image processing software. Experiment result showed that, the swirl flame mode and swirl angular velocity at every geometry parameters, were influenced by the ratio of momentum flux of airfuel and the flow rate of nitrogen. Every reduction of ratio gap-nozzle diameter increases the swirl angular velocity. Nitrogen flow disturbing the air-fuel flow, causing the flame to be lifted. Angular velocity can be found with high speed video camera assist.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Irianto
Abstrak :
ABSTRAK
Percepatan proses menggemukkan ternak baik ternak lembu maupun ternak kambing sangat diperlukan oleh petani guna memangkas waktu produksi ternak dalam rangka memperkecil biaya produksi. Penghematan biaya produksi berdampak keuntungan peternak menjadi meningkat, untuk penggemukkan ternak selain diberi makanan berupa hijauan duan (rumput) juga diberikan konsentrat yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan bagi penambahan bobot ternak dalam waktu relatif singkat. Dari sisa hijauan atau rumput, peternak memberikannya tanpa dicacah atau dipotong terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan banyak bagian pangkal ruput/ hijauan yang tidak termakan oleh ternak dan menjadi sampah. Bagian yang tidak termakan mencapai 30% dari total hijauan yang diberikan. Keadaan ini merugikan peternak karena hijauan didapat dari membeli kepada pihak lain. Untuk itu diperlukan mesin yang dapat mencacah hijauan atau rumput dengan cepat dan ukurannya tertentu yang dimaui oleh ternak. Metode yang digunakan adalah metode try and error yaitu mengukur panjang potongan rumput pada putaran mesin 300 rpm, 500 rpm, dan 800 rpm. Kemudian membandingkan ukuran rumput berdasarkan hasil dari tiga putaran mesin yang berbeda. Hasil dari tiga variasi putaran adalah putaran mesin rendah yaitu 300 rpm menghasilkan ukuran panjang rumput tidak berbeda yaitu antara 1cm-15cm
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Iqbal Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Mobil listrik sebagai alternatif dari sarana transformasi memiliki suatu permasalahan dasar yang terkait dengan cara motor listrik menyalurkan tenaga agar roda dapat bergerak. Permasalahan tersebut antara lain adalah menentukan ukuran dan spesifikasi motor yang layak untuk dipasangkan ke mobil. Skripsi ini memaparkan hasil simulasi dari dua motor yang didesain DTE FTUI sebelum kedua motor tersebut diterapkan ke mobil. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa dari kedua desain motor, PMSM1 dan PMSM2, yang lebih cocok untuk dijadikan mesin penggerak mobil listrik ini adalah PMSM2.
ABSTRACT Electric car as an alternative of transportation has some fundamental problem concerning how this machine transfer its power to make the tyre move. The first problem is to determine the size of the motor so it can provide enough power, yet still maintain a compact volume so its size won rsquo t hinder the movement of the car itself. This paper present the simulation and of two different PMSM designs designed by DTE FTUI before installing them to the actual car. From the result were concluded that between the two designs, PMSM1 and PMSM2, the most suitable motor to run the city car is PMSM2
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shobri
Abstrak :
ABSTRAK
Keselamatan dalam berkendara sangat dikembangkan oleh industri otomotif. Salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam memberikan keselamatan bagi pengemudi saat berkendara adalah Vehicle Dynamics Control. Sistem ini biasa dikenal juga sebagai Vehicle Dynamics Control atau Electronic Stability Control semua jenis sistem ini diaplikasikan dalam sistem kendali untuk keselamatan dan berbeda nama sesuai industri otomotif yang membuatnya.Sistem VDC ini berfungsi ketika pengemudi yang sedang melaju cepat di jalanan meliku dan melakukan over steering dan under steering, mobil tetap dalam kestabilan tidak sampai menabrak sampai terbalik. Pada penelitian ini dibuat pengendalian mobil dengan cara mendeteksi dan menimalisir slip yang diberikan oleh torsi pada setiap ban menggunakan pengendali prediktif bertingkat. Sehingga ketika pengemudi kehilangan kontrol pengendalian maka dengan otomatis maka system ini akan melakukan pengereman secara otomatis. Pengereman otomatis akan berdasarkan perhitungan yaw rate kemudian memberikan perintah langsung ke masing masing roda. Roda depan akan mencegah terjadinya oversteer dan roda belakang akan mencegah terjadinya understeer.
ABSTRACT
Safety in driving highly developed by the automotive industry. One of the components that play an important role in providing safety for the driver while driving is the Vehicle Dynamics Control. This system is commonly known as Vehicle Dynamics Control or Electronic Stability Control all types of systems applied in control systems for safety and a different name as the automotive industry. The VDC system is functioning when the driver speeding on the street turn and perform over steering and under steering, the car remains in the stability not until crashing to the upside. This research is making the car control by detecting and minimizing slip given by the torque on each tire with multistage predictive controller . So that when the driver lost control then automatically controls the system will do the braking automaticly. The braking based on the calculation yaw rate then gave direct orders to each wheel. The front wheels will prevent oversteer and the rear wheels will prevent understeer.
2017
S67903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billi
Abstrak :
Stabilitas termal dan nilai kalor yang rendah serta korosivitas yang tinggi menjadi alasan perlu dilakukan upgrading bio-oil hasil pirolisis melalui hidrogenasi. Pada penelitian ini, bio-oil dihasilkan melalui slow co-pyrolysis bonggol jagung dan polipropilena untuk memperoleh yield dan fraksi non-oksigenat yang tinggi. Pemisahan fasa oksigenat dari bio-oil selanjutnya dilakukan untuk mengurangi beban katalitik proses hidrogenasi. Penelitian ini melangsungkan reaksi hidrogenasi fraksi non-oksigenat bio-oil dalam reaktor tangki berpengaduk berkatalis Ni/Al2O3 pada tekanan 8 bar dan temperatur 184oC. Tujuannya adalah untuk menjenuhkan ikatan rangkap sehingga dihasilkan biofuel dengan kandungan ikatan rangkap, branching index, viskositas, dan nilai kalor mendekati diesel. Pengaruh kecepatan putar pengaduk terhadap karakteristik biofuel selanjutnya diinvestigasi pada rentang 350 s.d. 800 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan putar pengaduk berdampak pada penurunan kandungan ikatan rangkap serta peningkatan derajat percabangan, berat molekul, nilai kalor, dan viskositas biofuel. Biofuel yang dihasilkan melalui hidrogenasi dengan kecepatan putar 800 rpm menghasilkan kualitas mendekati diesel dalam hal distribusi berat molekul, kandungan alkena (0%), dan HHV (47,22 MJ/kg). Namun, parameter branching index dan viskositas yang masing – masing bernilai 1,392 dan 11,85 cSt belum mendekati karakteristik diesel......Low thermal stability and heating value as well as high corrosivity requires pyrolitic bio-oil to undergo upgrading through hydrogenation. In this work, bio-oil is produced by slow co-pyrolysis of corncobs and polypropylene to give high yield and high amount of non-oxygenated fraction. Oxygenated phase separation from bio-oil is then conducted to reduce catalytic load for hydrogenation. This work performs hydrogenation of bio-oil’s non-oxygenated fraction in a stirred tank reactor equipped with Ni/Al2O3 catalyst under condition of 8 bar and 184oC. The aim is to saturate alkene to produce biofuel with alkene content, branching index, viscosity, and heating value approaching that of diesel fuel. The effect of stirrer’s speed on biofuel’s characteristics is then investigated in the range of 350 to 800 rpm. Result shows that the increase of stirrer’s speed gives effects on the decrease of vinyl content as well as increase of branching index, molecular weight, heating value, and viscosity. Biofuel produced by hydrogenation under 800 rpm has quality approaching that of diesel fuel in terms of molecular weight distribution, vinyl content (0%), and HHV (47.22 MJ/kg). However, branching index and viscosity, which are respectively 1.392 and 11,85 cSt, have not been able to reach diesel’s characteristics yet.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>