Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tonang, Andy Lolo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deandra Qintana Arimbi
"KB Suntik adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih oleh akseptor KB, karena tingkat efektivitasnya yang tinggi menurut DEPKES RI 2013, hanya terdapat 1% kegagalan pada KB suntik. Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana adalah salah satu klinik yang memiliki capaian cakupan KB yang cukup besar yaitu 1.142 akseptor memilih KB suntik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan KB suntik di Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana, Jakarta Timur pada tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah responden 100 akseptor KB. Hasil penelitian menunjukan bahwa 87% respondent memilih menggunakan KB Suntik. Dan 13% responden lain memilih menggunakan kontrasepsi non suntik menunjukan terdapat hubungan bermakna menurut statistik antara biaya dengan penggunaan KB jenis suntik (p= 0,005) (POR = 12,444, 95% CI = 2,397 - 64,620)

Contraception Injection are one of the most widely selected by acceptors, because the high level of effectiveness, according Health Department in 2013, there was only 1% failure of contraception injection. Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana is one of the clinics that have a large coverage of contraceptive injection that 1.142 acceptors choose contraception injection in Klinik Keluarga Pisangan Baru, Yayasan Kusuma Buana. This study conducted to find out about the factors associated with the use of contraception injection in Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana. East Jakarta 2016. This research is quantitative research with cross sectional design method. 100 women which is acceptors KB were involved in this study The results show the proportion that 87% acceptors use contraception injection and 13% acceptors use another method of contraception. The cost shows a significantly positive association with the use of contraceptive injection. (p= 0,005) (POR = 12,444, 95% CI = 2,397 - 64,620"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Alwis
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S8381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetopo
"ABSTRAK
A. Masalah Pokok Program Keluarga Berencana Nasional bertujuan mengendalikan pertumbuhan penduduk agar serasi dengah perkembangan hasil pembangunan yang dicapai sebagai sarana pamenuhan kebutuhan hidup panduduk itu sendiri, Berdasarkan umpan balik dari BKKBN Pusat, terbukti bahwa: pada akhir Pebruari 1985 = 57,68 % dari pasangan:'Usia subur (PUS ) yang ada di DKI Jakarta te rcatat sedang aktif. ber KB Hal ini membawa konsekwensi bahwa kantrasepsi operasional program telah beralih dan prioritas perluasan jangkauan untuk mencari peserta KB baru menjadi prioritas pembinaan terhadap kesertaan masyarakat dalam program Keluarga Berencana agar dari jumlah pesarta KB aktif yang ada dapat ditingkatkan kesertannya menjadi peserta KB Lestari. Pambinaan tersebut mencakup aspek yang sangat luas antara lain dilakukan pelayanan penanggulangan terhadap kasus: - kasus kegagalan dan atau komplikasi akibat pamakaiah alat - alat kontrasepsi KB Dalam hal ini Petugas Lapangan Keluarga merencana (PLKB), sebagai aparat BKKBN; ditingkat; kelurahan mampu peran yang sangat penting, Dalam upayanya untuk mencari peserta - peserta KB baru , serta terutama membina peserta KB lama tersebut, PLKB telah mengadakan perikatan dengan calon - calon peserta dari peserta' - peserta KB, perikatan: mana lahir sebagai : akibat dari perjanjian tak tertulis yang dibuat antara mereka Dalam perjanjian tak tertulis tersebut kedudukkan PLKB sebagai debitur, sedangkan calon peserta dan peserta, KB sebagai kreditur, Adapun materi ( prestasi ) yang diperjanjikan meliputi a, Apabila kreditur mau ikut KB, maka akan mendapat pelayanan yang baik secara cuma - cuma di Puskesmas terdekat, Apabila timbul effek sampingan setelah pemakaian kontrasepsi, tersebut, tidak perlu risau karena disediakan obat - obatan penanggulangannya secara gratis, Apabila pemakaian alat kontrasepsi tersebut mengalami kegaga1an dikemudian hari, dan hamil maka kepada peserta keluarga berencana yahg bersangkutan diberikan subsidi biaya untuk melahirkan sesuai peraturan yang berlaku, d, Apabila pemakaian kontrasepsi tersebut; menimbulkan komplikasi atau kegagalan yang diikuti dengan komplikasi make kepada peserta KB yang bersangkutan diberikan pelayanan penanggulangannya secara gratis cuma atau dapat diajukan klaim atas penggbiaya yang sudah dikeluarkan untuk itu Khusus untuk kasus-kasus. : komplikasi ini kepada pese yang bersangkutan diberikan bantuan-biaya transportasi yang diperlukan, sesuai peraturan yang berlaku B, Metode Penelitian Ilmu pengetahuan mengenai dpa metode penelitian yaitu penelitian perpustakaan adanya penelitian lapangan untuk menyiapkan penulisan skripsi ini penulis kedua metode pemerintah tersebut Dalam penelitian perpustakaan penulis berusaha mangumpulkan data melalui buku-buku, catatan kuliah peraturan perundanng-undangan, akte perjanjian petunjuk-petunjuk pelaksanaan, kerangka acuan, surat edaran, serta surat - surat -laporan atau lainnya yang berhubungan dengan tema skripsi ini. Sedangkan dari p&enelitian lapangan penulis/ mengadakan penelitian langsung ke Kantor BKKBN DKI- Jakarta Kantor .. / BKKBN di 5 ( lima ) wilayah Kota, Kantor Yayasan Keluarga Kecil Bahagia Saj a hitera , aktif terlibat dalam rapat - rapat koordinasi serta rapat temu medis seeta - interview atau wawancara , langsung dengan para peserta KB, serta para petugas lapangan KB Dari hasil kedua penelitian tersebut penulis meringkasnya dalam skripsi ini C Hal hal yang ditemukan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabihisma Nafsiah Putri Hermawan
"Latar belakang: Keluarga Berencana (KB), menurut Undang – Undang 52 tahun 2009, adalah “sebuah upaya untuk mengatur kelahiran anak, kehamilan, serta jarak dan usia ideal melahirkan, dilakukan dengan cara mempromosikan serta memberikan perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.” Menurut data dari World Health Organization (WHO), setidaknya terdapat 777.000 kelahiran di negara berkembang yang terjadi pada perempuan di bawah usia 15 tahun. Salah satu sasaran dari program KB adalah remaja yang perlu diperkenalkan program KB untuk mematangkan usia pernikahan. Sosialisasi KB diberikan kepada remaja dikarenakan usia remaja yang sudah akan memasuki usia yang siap untuk berumah tangga dalam 5 tahun ke depan. Pelaksanaan sosialisasi KB terhadap remaja ini dilakukan dengan cara pemberian informasi, edukasi, dan konsultasi. Pemberian informasi KB sejak dini dilakukan sebagai tindakan promotif dan preventif terhadap masalah kesehatan reproduksi yang sudah harus dimulai sejak usia dini. Selama pandemic COVID-19, aktivitas dilakukan secara online sehingga transformasi digital yang telah berlangsung selama beberapa decade menjadi semakin cepat. Metode: Menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional melalui survei. Data dikumpulkan dengan pemberian kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Responden menggunakan dua sekolah yaitu SMAN 1 dan SMAN 14 Depok dengan menggunakan masing-masing 1 dan 2 kelas. Hasil: Sebagian besar responden mengetahui mengenai Kelurga Berencana (KB) dan setengah dari responden menimbang untuk menggunakan alat atau cara KB di masa mendatang. Kesimpulan: Diketahuinya pengetahuan dan sikap remaja di Kota Depok mengenai Keluarga Berencana (KB) di era pandemi COVID-19.

Introduction: Keluarga Berencana (KB), as stated in Undang – Undang 52 tahun 2009, is "an effort to manage childbirth, pregnancy, plus ideal gap and age of gestation, done by promoting along with giving protection and support per reproductive rights to produce quality families." According to World Health Organization's (WHO) data, at least 777.000 pregnancies happened to women under the age of 15 in developing countries. One of the targets of the KB program is adolescence which need to be introduced to the KB program to prepare them for marriage. KB socialization is given to them because they will be coming of age for married life in 5 years. The implementation of KB socialization to adolescence is done by providing information, education, and consultation. Providing information about KB since the early stage is done as a promotive and preventive act towards reproduction health problems that has to be informed from an early age. During the COVID-19 pandemic, activities are done online hence digital transformation that has been around for decades has fastened. Method: Using descriptive quantitative research method with the cross-sectional approach by conducting a survey. The data is collected from a questionnaire with closed questions. The respondent is from two schools which are SMAN 1 and SMAN 14 Depok using respectively 1 and 2 classes. Result: Most of the respondent knows about Keluarga Berencana (KB) and half of the respondent is considering using KB tools or method in the future. Conclusion: Knowing the knowledge and attitudes of Depok City Adolescence regarding Keluarga Berencana (KB) in the COVID-19 pandemic era."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Trisnawati
"Penulisan skripsi ini mengenai program keluarga berencana di Indonesia sebagai suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah Soeharto dalam usahanya mengatasi laju pertumbuhan penduduk Di dalam melaksanakan program tersebut (terutama pada masa-masa awal dicanangkannya keluarga berencana sebagai program nasional), pemerintah dihadapkan pada reaksi negatif dari sebagian besar masyarakat. Hal tersebut terjadi karena pada saat itu nilai yang dibawa dalam program keluarga berencana tidak sesuai dengan nilai serta kebiasaan yang ada dalam masyarakat, sehingga dibutuhkan upaya pendekatan yang intensif dari pemerintah agar program keluarga berencana dapat berhasil. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah antara lain adalah dengan melakukan pendekatan dengan para pemuka agama dan juga dengan orang-orang yang dituakan atau disegani oleh masyarakat Dengan mengandalkan bantuan mereka, pemerintah yakin bahwa nilai-nilai yang dibawa dalam program keluarga berencana akan lebih mudah menyebar dan diterima oleh masyarakat luas. Selain itu, pemerintah juga menawarkan berbagai fasilitas, bantuan dan kemudahan bagi masyarakat yang mengikuti program keluarga berencana, dengan harapan masyarakat dapat tertarik dan bersedia untuk berkeluarga berencana. Namun di lain pihak, bersamaan dengan usaha pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah, tindak pemaksaan juga tampak terjadi di beberapa daerah. Hal tersebut terjadi karena keinginan dari (aparat) pemerintah untuk berhasil mencapai jumlah akseptor (pengguna alat-alat kontrasepsi keluarga berencana) sesuai dengan jumlah yang telah ditargetkan sebelumnya. Pelaksanaan program keluarga berencana dengan melakukan tindak pernaksaan ini, kemudian mendapat kritik dari berbagai lembaga swadaya masyarakat khususnya aktivis pemerhati masalah perempuan. Seiring dengan berjalannya waktu, pelaksanaan program keluarga berencana serta nilai-nilai yang dibawa dalam program tersebut bukanlah menjadi suatu nilai yang baru lagi. Setahap demi setahap, masyarakat mulai membuka diri terhadap program keluarga berencana dan usaha pendekatan dari pemerintah membuahkan hasil. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa pada mulanya sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan penolakan terhadap pelaksanaan program keluarga berencana, akan tetapi kini justru sebaliknya, karena sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini, sangat peduli terhadap keluarga berencana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Septyana Cawangie
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap dengan pandangan terhadap metode KB alami. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berupa survey (non experimental). Variabel bebas pada penelitian ini adalah umur, agama, pendidikan, pekerjaan, lokasi tempat tinggal, status pernikahan, lama pernikahan, jumlah anak, pengalaman KB orang tua, pengalaman KB responden, alat kontrasepsi sebelumnya, pengetahuan, dan sikap dengan variable terikat yaitu pandangan terhadap KBA. Data dikumpulkan secara cross sectional, dengan 163 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi mahasiswi yang mempunyai pandangan positif terhadap metode KB alami adalah 57,7%.
Hasil uji chi-square, variabel yang terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan pandangan adalah umur responden (p=0,015), pengetahuan (p=0,000), dan Sikap (p=0,000). Hasil penelitian ini menyarankan agar pihak terkait yaitu penyelenggara program KB dapat lebih mensosialisasikan metode KB alami seperti memasukkan materi KB alami ke dalam materi penyuluhan, meningkatkan kualitas pelayanan, sumber media informasi mengenai KB alami, sehingga masyarakat mengenal KB alami secara lebih mendalam.

This Objective of this research to determine relationship between characteristic, knowledge and attitude with opinion on natural KB (family planning) method. The research is a quantitative research (non experimental). Independent variables in this research are age, religion, education, occupations, neighborhood, marriage status, age of marriage, number of children, KB (family planning) based on parent experience, intrauterine device, knowledge, and attitude with dependent variable opinion about KBA (natural family planning). Cross sectional is used to collect data with 163 respondents. The result of this research shows coed proportional that have positive opinion about natural KB (family planning) is 57.7%. Result of chi-square, variables that proven have an important mean with opinion are respondent age (p=0.015), knowledge (p=0.000), and attitude (p=0.000).
Result of research suggest to KB (family planning) executor to improve the promotion of natural KB (family planning) method like including natural KB (family planning) in illumination material, improve service quality, information resource about natural KB (family planning), as the result society have a deep knowledge about natural KB (family planning).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rozana Hakim
"Dalam pelaksanaan program KB yang memasuki tahun anggaran 1987/1988 sebagai tahun ke empat dalam pelita ke empat, konsep kebijaksanaan pelaksanaan KB Mandiri merupakan salah satu upaya yang efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan beberapa masukan tentang ciri-ciri peserta KB Mandiri dalam keikutsertaannya dalam Reluarga Berencana.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh masukan mengenai ciri-ciri peserta KB Mandiri dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan klinik KB swasta. Dipilihnya klinik swasta DKI karena sesuai dengan prioritas sasaran tahun 1987-1988 adalah menggalakkan penggarapan pada sasaran masyarakat kota / industri pada strata sosial ekonomi menengah keatas yang sebagian besar menggunakan pelayanan klinik KB swasta. Disamping itu peneliti ingin menyumbangkan hash penelitian ini kepada klinik klinik swasta DKI agar dapat berperan secara optimal dalam program KB Mandiri ini.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptip cross-sectional dengan kuesioner kepada peserta KB dari klinik Panca Warga, Gunung Sahari dan Klinik YKB Pisangan Baru. Metode statistik yang digunakan adalah analisis persentase, tabel silang dan uja. Chi - Square. Gambaran umum secara singkat adalah bahwa peserta KB sebagian besar memakai IUD, secara teratur, dengan kemauan sendiri, merasa cukup puas dan biaya tidak memberatkan.
Faktor yang mempunyai hubungan dengan penggunaan pelayanan adalah biaya perjalanan dan kunjungan, jarak dan lama perjalanan. Dengan type klinik yang dikunjungi adalah pendidikan suami, pendapatan, biaya perkunjungan dan biaya keseluruhan, waktu tunggu, jarak dan lama perjalanan.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat DKI Jakarta telah siap menerima konsep KB Mandiri dengan kemampuan untuk mememenuhi kebutuhan kontrasepsi dan bersedia mencari tempat pelayanan sesuai dengan keinginan mereka.
Saran untuk peneliti lain untuk dapat meneliti lebih lanjut mengenai kebutuhan peserta KB Mandiri, sedangkan bagi pemerintah dan BKKBN kiranya dapat memberi kemudahan kemudahan bagi sektor swasta untuk berperan serta."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library