Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vankha Harfianto Arafat
"Penelitian ini menganalisis puisi Rimskaja Imperija) karya Bulat Shalovich Okudzhava sebagai bait-bait perlawanan terhadap pemerintah Uni Soviet. Beliau merupakan seorang penyair asal Rusia yang dikenal sebagai salah satu pelopor genre Author’s Song. Karya puisi tersebut diteliti dengan memakai pendekatan sosiologi sastra. Teori yang dipakai yaitu Rene Wellek, Austin Warren, dan Leo Lowenthal untuk menanggapi permasalahan penelitian. Penelitian ini memakai metode kualitatif dan teks puisi sebagai sumber data primer yang diterjemahkan dengan dua proses yaitu terjemahan kamus dan terjemahan dengan teori Nida. Data sekunder berupa biografi penulis digunakan untuk membuktikan bahwa karya sastra merupakan respon langsung dari peristiwa yang benar-benar terjadi. Literatur historis juga digunakan untuk membuktikan bahwa sebuah karya sastra merupakan penggambaran konsep ideologi pada masanya, cerminan dari pemikiran sejarah terhadap suatu peristiwa, dan merupakan budaya masyarakat. Hasil temuan menunjukkan bahwa adanya tekanan dari pemerintah meskipun pemerintah Uni Soviet senantiasa mewartakan hal positif sebagai akibat dari adanya propaganda dan masih ada penindasan terhadap kaum perempuan meskipun emansipasi perempuan sudah dijunjung tinggi.
......This study analyzes Rimskaja Imperija poem as stanzas of resistance to the USSR government. He was a Poet of Russian origin known as one of the pioneers of the Author's Song genre. The work of the poem is researched using the approach of literary sociology. The theory of academic sociology was used by Avrom Fleishman and Leo Lowenthal to respond to the research problems. This research uses qualitative methods and poetry text as a primary data source that is translated by two processes, dictionary translation and according to Nida’s theory. The biography of Okudzhava is used to prove that literary works are a direct response to what eventually occurred. Historical literature also demonstrates that an academic work depicts the ideological concept of its time, a reflection of historical thought towards an event, and of society’s culture. The result shows that there was repression from the government even though the USSR government always reported positive issues as an effect of propaganda. There was still oppression of women even though emancipation was upheld."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
"Skripsi ini mendeskripsikan proses kemunduran demokrasi Turki di bawah pemerintahan AKP yang terjadi pada tahun 2012-2017. Kemunduran tersebut muncul dari perilaku non-demokratis pemerintahan Erdogan kepada lawan politiknya. Di sisi lain, kemunduran tersebut juga berkaitan erat dengan melemahnya pengaruh Uni Eropa dalam politik domestik Turki. Skripsi ini berargumen bahwa kemunduran demokrasi Turki terjadi karena lemahya komitmen elite politik Turki terhadap demokrasi.
......This thesis describes the process of Turkey’s democratic reversal under the AKP government that occurred in 2012-2017. The setback arose from the non-democratic behavior of Erdogan’s government to its political opponents. On the other hand, the decline is closely related to the European Union’s waning influence over Turkish domestic politics. This thesis argues that the decline of Turkish democracy is due to the lack of commitment of Turkish political elite to democracy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Fitrisia
"
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas peranan PPPKI dalam pergerakan nasional dan melihat sejauh mana ide dan semangat persatuan yang dikembangkan PPPKI mempengaruhi pergerakan di Indonesia.
PPPKI didirikan pada tanggal 17 Desember 1927 di Bandung oleh PNI, PSI, Budi Utomo. Pasundan, Kaum Betawi, Sarekat Sumatera dan Indonesische Studieclub dengan tujuan untuk menggalang persatuan dan kerja sama di antara berbagai perhinpunan yang ada di tanah air serta menyamakan arah perjuangan demi menuju kemerdekaan Indonesia.
Semula PPPKI berhasil menjalankan fungsinya sebagai wadah pemersatu kalangan pergerakan dengan mengadakan aksi balasan, membentuk dana bantuan nasional dan mengeluarkan program pengajaran nasional. Namun dalam perkembangan sslanjutnya, terjadi perpecahan di antara anggota-anggota PPPKI. Perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka, yang semula tidak dihiraukan akhirnya tidak dapat dihindarkan lagi. Akibatnya PPPKI mengalami kemunduran dan sejak lahun 1935 keberadaan PPPKl sudah tidak terdengar lagi dalam dunia pergerakan Indonesia karena PPPKI tidak pernah mengadakan kegiatan.
Meskipun PPPKI nengalami kegagalan sebagai wadah pemersatu, PPKI telah berhasil mengembangkan paham persatuan di antara kalangan pergerakan aan mencapai puncaknya dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda. PPPKI juga mendorong perhimpunan-perhimpunan lain untuk saling bekerja sama dengan bergabung membentuk badan federasi atau fusi. Dengan begitu, kalangan pergerakan Indonesia semakin bertambah kuat dalam menentang penjajahan Belanda.
"
1998
S12722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Wibisono
"Hilangnya ciri khas kawasan Banten sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Banten dan kota Pelabuhan yang sangat maju dan sukses, telah membuat kawasan ini menjadi tidak produktif kembali. Tidak berkembangnya kawasan ini merupakan suatu permasalahan yang terintegrasi dengan citra dan fungsi kota yang terbentuk di kawasan Banten. Kemunduran kawasan pesisir Banten tidak lepas dari proses pembentukan dan perkembangan kota itu sendiri yang terdiri dari elemen-elemen pembentuknya. Elemen yang saling mendukung satu sama lain, dan kemudian membentuk suatu identitas atau ciri khas suatu kota.
Skripsi ini mencoba mengupas unsur pembentukan kota Banten di masa lalu hingga perkembangan kotanya saat ini melalui pendekatan studi literatur, historis dan lapangan guna mencari sebab mengapa banten tidak dapat bertahan dan bangkit seperti masa jayanya dahulu. Dimana kemudian ditemukan bahwa kemunduran ini akibat dari hilangnya fungsi dan citra kota Banten yang telah membuat elemen pembentuk dan perkembangan kota yang ada menjadi tidak berfungsi dengan baik.
......Losing the city image of Banten as a center of government administration of the Sultanate of Banten and the highly developed port city, has made Banten become unproductive anymore. The stagnancy problem on this area is integrated with the image and function of the city that formed in Banten. The deterioration of Banten cannot be separated from the process of development, because the process of developing coastal city gave an identity or character to the city itself.
This thesis is trying to analyze the forming elements of Banten in the past until today through various approaches to find out the reason why Banten cannot be survive and revive. At the end, writer discovered the problem happened resulting from the lost of the function and the city's image of Banten which caused it not being developed properly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Argina Fitriyani
"Eksistensi norma internasional dalam studi hubungan internasional memiliki perkembangannya yang signifikan. Konstruktivis memiliki banyak penjelasan untuk penciptaan, difusi dan sosialisasi norma internasional. Kelompok ini berpikir bahwa norma-norma internasional tidak berhenti ada hanya karena ketidakpatuhan terjadi. Sehingga, mereka menaruh sedikit perhatian pada bagaimana hilangnya norma-norma internasional dan berapa lama norma-norma itu akan bertahan. Kajian literatur ini meninjau lebih dari lima belas literatur berbahasa inggris yang terakreditasi internasional untuk menganalisis perkembangan literatur yang membahas siklus hidup norma internasional dari awal kemunculannya hingga kepunahannya. Literatur tersebut akan dikaji berdasarkan metode taksonomi ke dalam tiga tema bahasan yaitu (1) kemunculan norma internasional, (2) respons kepatuhan terhadap norma internasional, dan (3) respons penolakan terhadap norma internasional yang diikuti dengan perubahan dan/atau kepunahan norma internasional. Kajian literatur ini berusaha untuk menemukan konsensus, perdebatan, dan kesenjangan dalam bahasan tersebut. Kajian literatur ini menunjukkan adanya tren terpusat pada kajian kemunculan norma internasional dan sedikit yang mencurahkan perhatian pada bagaimana norma kehilangan efektivitas statusnya. Berdasarkan berbagai literatur yang sudah dikaji, kajian literatur ini berpendapat bahwa dalam siklus hidup norma internasional secara keseluruhan, komitmen suatu aktor seringnya dipengaruhi oleh faktor yang berbasis pada self-interest yang menentukan tujuan dan kepentingan aktor internasional. Komitmen ini yang nantinya menentukan berapa lama norma internasional bertahan dalam siklus hidupnya.
......The existence of international norms in the study of international relations have experienced significant development. Constructivists have differing and numerous explanations for the creation, diffusion, and socialisation of international norms. The group advocates the idea that international norms does not stop existing based on non-compliance. Therefore, little focus seem to be directed towards the disappearance of norms and the length of their existence. This study covers over fifteen (15) internationally accredited literatures in English to analyse the development of literature that explores the life cycle of international norms from its creation to its termination. This study are classified through the taxonomy method into three main themes of discussion which are (1) the emergence of international norms, (2) the responses of compliance towards international norms, and (3) the responses of non-compliance towards international norms that results in changes and/or the extinction of international norms. This study aims to discover the consensus, debates, and gaps within the discussions. This study is able to exhibit the existence of a centralised trend in the research of the emergence of international norms and less on the research of how norms lose the status of its effectivity. Based on the differing literatures that have been reviewed, this study is able to hypothesise that in the whole life cycle of international norms, commitment of an actor is often affected by factors that is based on self-interest which defines the purpose and importance of international actors. This commitment later defines how long the international norms will survive in its life cycle."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ressi Dwiana
"Disertasi ini membahas bagaimana para pendukung radio komunitas berusaha mempertahankan eksistensi penyiaran tersebut di tengah kondisi regulasi yang mempersulit penyiaran komunitas. Regulasi, berupa produk hukum dan proses implementasinya, diasumsikan sebagai penyebab utama kemunduran radio komunitas. UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 adalah regulasi yang mengakui keberadaan penyiaran komunitas. Meskipun demikian, di dalam UU tersebut, radio komunitas dituntut agar menjadi penyiaran yang utopis: bersifat independen, tidak komersial, dan melayani kepentingan komunitasnya. Di sisi lain, tidak ada dukungan nyata dari negara, bahkan dalam aturan-aturan pelaksanaan, pemerintah membuat batasan-batasan yang sangat ketat sehingga mempersulit kehidupan radio komunitas. Persoalan-persoalan yang muncul akibat regulasi yaitu terkait masalah perizinan, keuangan, alokasi frekuensi, pembatasan kekuatan jangkauan dan siaran, dan pencapaian tujuan radio komunitas. Selain tekanan regulasi, radio komunitas juga kehilangan dukungan dari kelompok masyarakat sipil karena perkembangan teknologi media dan polarisasi kepentingan masing-masing kelompok. Dalam iklim regulasi yang menekan dan gerakan masyarakat sipil yang semakin lemah, upaya para praktisi untuk mempertahankan eksistensi radio komunitas dilakukan dengan berbagai cara. Upaya-upaya tersebut ada yang berhasil membuat radio komunitas dapat terus bertahan. Namun, akar permasalah utama radio komunitas, yaitu regulasi, tidak pernah terselesaikan. ......This dissertation discusses about how community radio supporters try to maintain the existence of this media in the midst of regulatory conditions that complicate community broadcasting. Regulation and its implementation process, are assumed to be the main cause of the decline of community radio. Broadcasting Law No. 32/2002 is the regulation that recognizes the existence of community broadcasting. However, community radio required to be a utopian broadcast: independent, noncommercial, and serves the interests of its community. On the other hand, there is no real support from the state, even in the implementing regulations, the government makes very strict restrictions that complicate the life of community radio. Problems that arise as a result of regulation are related to licensing, finance, frequency allocation, limitation of coverage and broadcast power, and achievement of community radio goals. Apart from regulatory pressure, community radio also lost support from civil society groups due to developments in media technology and the polarization of interests in civil society. In a climate of oppressive regulations and a weakening civil society movement, practitioners' efforts to maintain the existence of community radio are carried out in various ways. Some of these efforts have succeeded in making community radio sustainable. However, the root of the main problem of community radio, regulation, has never been resolved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library