Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brilianta Abdalla Raliaji
Abstrak :
ABSTRAK
Kerupuk merupakan makanan ringan pendamping lauk pauk yang dikenal masyarakat luas serta merupakan komoditas pangan yang mampu diekspor ke luar negeri. Pengeksporan kerupuk dilakukan dalam bentuk mentah untuk mencegah kerusakan sehingga membutuhkan pemasakan kembali sebelum dapat dikonsumsi. Pengolahan konvensional dengan penggorengan merupakan pilihan utama untuk memasak kerupuk, namun aspek kesehatan, gizi, biaya, dan lainnya membuat metode ini kurang disegani. Alternatif pemasakan yang memiliki aspek yang lebih baik adalah dengan menggunakan microwave oven. Microwave oven menggunakan gelombang mikro untuk menghasilkan panas yang akan mematangkan kerupuk. Penelitian ini akan melakukan pengamatan lebih terhadap parameter-parameter yang memengaruhi pengembangan kerupuk melalui microwave oven seperti penambahan wadah, penambahan jumlah, penambahan cairan, dan simulasi dengan lsquo;COMSOL rsquo;. Hasil data yang didapatkan akan dibandingkan dengan metode konvensional untuk mengetahui pengaruh dari setiap pengujian terhadap pengembangan kerupuk serta hasil terbaiknya.
ABSTRACT
Kerupuk is a snack or companion side dishes known to the wider community and is a food commodity that can be exported abroad. Kerupuk exporting is done in raw form to prevent damage so it needs cooking before it can be cosumed. Conventional processing by frying is the main choice for cooking crackers, but health, nutrition, cost, and other aspects make this method less desireable. A cooking alternative that has a better aspect is a microwave oven. Microwave ovens use microwaves to generate heat that will cook the kerupuk. This study will make more observations on the parameters that affect the development of crackers through microwave ovens such as adding containers, adding quantities, adding fluids, and simulating with 39 COMSOL 39 . The results of the data obtained will be compared with conventional methods to determine the effect of each test on the expansion of kerupuk and the best results.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanuel
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki sebagai sarjana perikanan IPB, Widan Mathlubi berhasil menyulap limbah kulit ikan menjadi makanan ringan yang dikemas dalam bentuk kerupuk ikan yang kaya akan protein....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Durra Salsabila
Abstrak :
Penelitian dilakukan di UMKM Kerupuk Kulit yang terletak di Pancoran, Jakarta Selatan. Saat ini, kuantitas kerupuk kulit yang diproduksi terkadang tidak cukup. Akar masalahnya adalah material handling masih manual, pengaturan layout yang kurang baik, adanya keterbatasan biaya, cuaca tidak menentu, dan kurang ketersediaan tenaga kerja. Material handling yang kurang baik menyebabkan durasi produksi lama, pekerja kurang aman dan nyaman, dan material handling cost tinggi. Permasalahan yang sudah disebutkan dapat diselesaikan dengan melakukan perbaikan layout dan material handling. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis permasalahan layout existing, mendapatkan perbaikan layout, dan membandingkan kondisi layout existing dan layout proposed. Metode yang digunakan untuk memperbaiki layout adalah systematic layout planning (SLP). Hasil penelitian adalah material handling cost berkurang sebesar Rp256,754.99 atau 67.8%, kapasitas sebesar 17.77 kg per minggunya dapat mengatasi kekurangan stok, dan durasi material handling berkurang 28.95 menit per harinya atau berkurang 69.19%. ......The research was conducted at the MSMEs Skin Crackers located in Pancoran, South Jakarta. Currently, the quantity of skin crackers produced is sometimes not enough. The root causes of the problem are manual material handling, inefficient layout, cost limitations, unpredictable weather, and lack of labor availability. Improper material handling causes long production duration, unsafe and uncomfortable workers, and high material handling costs. The problems that have been mentioned can be solved by improving the layout and material handling. The purpose of the research is to analyze the existing layout problems, to have a layout improvement, and to compare the existing layout and proposed layout. The method used to improve the layout is systematic layout planning (SLP). The results of the study are material handling costs reduced by Rp256,754.99 or 67.8%, by increasing capacity by 17.77 kg per week can solve stock shortages, and the duration of material handling is reduced by 28.95 minutes per day or 69.19%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pemanfaatan sisa tulang ikan sudah lama dilakukan kalangan peneliti di laboraturium, tetapi masih banyak masyarakat yang tidak memahaminya. Oleh sebab itu, perlu transfer pengetahuan (Transfer knowledge) melalui penyeliaan masyarakat untuk meningkatkan ilmu dan pemanfaatannya ...
JSIO 11:26 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Listyarini
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini dunia dituntut untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yang dituangkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan 17 tujuan yang ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi dan diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Tiga tujuan pertama SDGs adalah: pertama (kemiskinan), kedua (kelaparan), dan ketiga (Kehidupan sehat dan sejahtera). Untuk mecapai 3 tujuan SDGs ini dilakukan penelitian pembuatan konsentrat protein ikan (KPI) berbahan baku ikan lele dumbo afkir, dan menambahkan KPI lele dumbo afkir untuk meningkatkan kualitas kerupuk melarat. Hasil penelitian adalah (1) KPI terbaik dibuat dengan ekstraksi menggunakan pelarut isopropil alkohol (IPA) konsentrasi 75%, dengan 4 kali pengulangan, memiliki kadar protein yang paling tinggi 78,71 %, kadar lemak terendah 0,69%, dan nilai organoleptik tertinggi (4,37), dan (2) Kerupuk melarat terbaik adalah kerupuk dengan penambahan KPI 10% dengan kualitas: kadar protein 12,41%, tingkat kemekaran 28,5%, nilai organoleptik tekstur renyah, rasa gurih sangat lemah, warna kerupuk krem keputihan cemerlang. Penambahan KPI yang berasal dari lele dumbo afkir pada kerupuk melarat diharapkan dapat digunakan untuk mencapai tujuan SDGs pertama sampai dengan ketiga, namun diperlukan penelitian lebih lanjut dalam skala produksi dengan fokus analisis pada aspek ekonomi.
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
600 JMSTUT 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library