Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juli Soemirat
Bulaksumur, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2014
613.1 JUL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zawiah
Abstrak :
Studi ini berangkat dari suatu kepentingan pelayanan kesehatan yang paling bawah tingkatannya di lingkungan Angkatan Darat. Kesdam adalah suatu tingkatan pelayanan kesehatan Angkatan Darat di tingkat Kodam, yang sejajar dengan tingkat kesehatan Propinsi di Departemen Kesehatan. Fungsi pelayanan kesehatan ditingkat tersebut akan sangat efektif baik apabila didukung suatu proses manajemen yang baik pula. Adapun permasalahan yang diangkat adalah faktor kebijakan, ketenagaan, sarana dan anggaran memberi arti dalam dukungannya pada sistem pelaporan data kesehatannya. Tujuan dari penelitian adalah memperoleh gambaran tentang manajemen dan faktor-faktor tersebut pengaruhnya terhadap sistem pelaporan data kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Kesdam III/Siliwangi Propinsi Jawa Barat, yaitu semua satuan pelapor yang langsung dibawah Kesdam. Pengambilan data dilakukan dengan memakai kwesioner secara cross sectional. Jumlah sampel 48. Analisis yang digunakan dalam studi ini adalah secara deskriptif (distribusi kwesioner) dan dilengkapi dengan uji statistik khi square pada hubungan antar dua variabel independen dengan dependen. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah suatu gambaran tentang proses manajemen pelaporan data kesehatan, yang masih ada kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi. Kekurangan tersebut seperti jenis formulir penyakit yang tidak sesuai, lambatnya pelaporan, pedoman pelaporan yang masih kurang merata penyebarannya. Keadaan ini lebih disebabkan oleh belum adanya unit struktural khusus untuk pencatatan dan pelaporan, peningkatan kualitas, petugas kurang, sarana di tingkat bawah yang masih kurang dan banyaknya petugas yang merangkap tugas-tugas pekerjaan lain. Hasil uji statistik hubungan antara faktor kebijakan tenaga pelaksana, sarana dan anggaran tidak menunjukkan pengaruhnya terhadap pelaporan data kesehatan. Dengan melihat kondisi yang demikian, tujuan yang sangat baik upaya pelayanan kesehatan perlu dibenahi dengan merujuk pada kekurangan-kekurangan yang direkomendasikan dalam penelitian ini.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Soemirat Slamet
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994
613.1 JUL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Morgan, Monroe T.
Australia: Thomson, 2003
613.1 MOR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2011
613.1 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ayu Masriyah
Abstrak :
ABSTRAK
Radon (Rn222) merupakan radionuklida alami yang termasuk kedalam golongan zat karsinogenik. Radon berasal dari kandungan batuan didalam lapisan tanah yang naik ke permukaan. Radon dapat digunakan sebagai indikasi keberadaan potensi panas bumi di suatu wilayah. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat Kamojang yang berada disekitar wilayah potensi panas bumi, yaitu wilayah Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung selama bulan April-Juni 2016. Metode yang duigunakan adalah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Nilai risiko karsinogenik pajanan Radon dinyatakan dengan Excess Cancer Risk (ECR). Dari hasil pengukuran konsentrasi Radon indoor di pemukiman penduduk didapatkan nilai median konsentrasi Radon dalam udara ruang di wilayah pemukiman Kamojang, Kabupaten Bandung tahun 2016 sebesar 33,67 Bq/m3. Hasil perhitungan intake Radon pada masyarakat Kamojang didapatkan nilai median sebesar 153,24 10-4 Bq. Besar tingkat risiko karsinogenik pajanan Radon indoor pada masyarakat Kamojang tahun 2016 memiliki median sebesar 0,08 x 10-6 atau 8 x 10-8, diartikan bahwa dengan pajanan Radon dengan intake sesuai individu yang diwawancarai, menambah kemungkinan adanya risiko karsinogenik dalam 8 kasus per 100.000.000 penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa kualitas udara didalam ruang rumah masih acceptable dari efek karsinogenik pajanan Radon.
ABSTRACT
Radon (Rn222) is a natural radionuclides included into the group of carcinogenic substances. Radon comes from rocks in the soil layer that comes to the surface. Radon can be used as an indication of the presence of the geothermal potential in the region. The research was conducted on Kamojang people who were around the area of geothermal energy, which Laksana Village area, Ibun, Bandung during the months from June to July 2016. The method is Environmental Health Risk Assessment (EHRA). Radon exposure is carcinogenic risk values expressed by Excess Cancer Risk (ECR). From the results of indoor radon concentration measurements in residential areas has median value of radon concentrations in air amounted to 33.67 Bq / m3. Radon intake has results in society Kamojang obtained median value of 153.24 10-4 Bq. Carcinogenic risk level indoor radon exposure in the community Kamojang 2016 had a median of 0.08 x 10-6 or 8 x 10-8, mean that the radon exposure with appropriate individuals interviewed intake, increase the potential risk of carcinogenic in 8 cases per 100 million inhabitants. This figure shows that the air quality inside the home space is still acceptable from the carcinogenic effects of exposure to radon
2016
S65065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Afriansyah
Abstrak :
Kurang gizi adalah penyakit yang berhubungan dengan rendahnya keadaan sosial ekonomi penduduk dan buruknya kebersihan lingkungan/sanitasi dan kebersihan diri/hygiene. Balita yang kurang gizi mempunyai risiko meninggal lebih tinggi dibandingkan balita yang tidak kurang gizi. Setiap tahun kurang lebih 11 juta bayi dan balita di seluruh dunia meninggal oleh karena penyakit-penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), diare, malaria, campak dan lain-lain. 54% dari kematian tersebut berkaitan dengan adanya kurang gizi. Kekurangan gizi pada balita ini meliputi kurang energi dan protein serta kekurangan zat gizi seperti vitamin A, zat besi, iodium dan zinc. Seperti halnya dalam angka kematian ibu (AKI), angka kematian balita di Indonesia juga tertinggi di Asia Tenggara. Masa balita menjadi lebih penting lagi oleh karena merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Terlebih lagi enam bulan terakhir masa kehamilan dan dua tahun pertama pascakelahiran merupakan masa emas dimana sel-sel otak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Gangguan kesehatan dan gizi yang terjadi pada masa anak, terutama yang menyangkut tumbuh kembang organ otak bersifat menetap dan tak terpulihkan Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran wilayah rawan gizi di wilayah Kabupaten Tangerang dengan mengetahui perbedaan dan faktor-faktor penyebabnya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melihat status gizi pada Balita. ......Undernutrition is a disease related to economy social status in the community and poor hygiene and sanitation. Under-five children with undernutrition status have a higher risk to death than those who are not. More less 11 million infants and children all over the world died due to the upper respiratory tract infection, diarrhea, malaria, mumps, etc. There was 54% out of all children died related malnutrition. Undernutrition occurred on under-five children consists of protein energy malnutrition and vitamin A, iron, iodium, and zinc malnutrition. Like maternal mortality rate, under-five children mortality rate is also the highest in South East Asia. Under-five children period becomes more important due to its critical period in forming a quality human resource. Furthermore, the last six-month pregnancy and the first two-year postpartum are golden years in which brain cells grow and develop optimally. Health and nutrition disorder occurred in the children period, particularly related to development and growth of the brain was permanently disorder and irreversible. The aim of this study was to assess the distribution of undernutrition vulnerable area in the District of Tangerang by assessing the differences, direct and indirect determinant factors from nutrition status on under-five children.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T29020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul Hudaira
Abstrak :
Malaria is an infectious disease caused by a malaria parasite spread by female Anopheles mosquitoes, and is currently a public health problem. Besides causing death, it also affects work productivity and income. Puskesmas Hanura, wich is included ah High Incidence Area with AMI of l59,8 per 1000 persons, has done many efforts to deal with malaria, one of those is encouraging the use of bednets by distributing them to the community. The community there uses bednets while sleeping to help prevent malaria incidence. This study used case control design, to elicit whether there is any significant relationship between exposure to mosquitoes and malaria by comparing case group and control group. Data were collected from Puskesmas I-Ianura, whit case group being patients who have been diagnosed with malaria (based on clinical symptoms and laboratory result) and control group are those who are not diagnosed with malaria, Primary data were also collected using stmctured questionnaires. The result of bivariate analysis with a confidence of 95% showed that variabels correlating with malaria incidence the use of badnets with p value = 0,000 and OR = 4,177 (95%: 2,537-6,879), the use of mosquito coil with p value = 0,038 and OR = 1,962 (95% Cl: 1,078-3,57l) and being outside the housing during night time with p value = 0,016 and OR = 1,926 (95% CI: 1,159-3,20l). The result of multivariate analiysis showed that using bednets when sleeping has a correlation with malaria incidence. Those who do not use bednets have 4,177 times begger risk to catch malaria than those who do. g. It is suggested that the community be given thorough infomation on the importance of preventing the spread of malaria. The distribution of badnets should be continued and information should be given also regarding how to use bednets properly and their benefits. It is also suggested that people should stay inside the house night.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Irawati
Abstrak :
Uji petik udara lingkungan kerja di Bengkel Sepatu 'X' menunjukkan konsentrasi xylene melampaui dosis referensi menurut IRIS (0,1 mg/m3). Pekerja bengkel menjadi kelompok rentan yang beresiko mendapatkan efek merugikan akibat pajanan xylene dari udara lingkungan kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat risiko pajanan xylene pada pekerja Bengkel Sepatu 'X' di Kawasan PIK Pulogadung Jakarta Timur 2010. Studi ini menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan yang meliputi 4 langkah penting: identifikasi bahaya, analisis dosis-respon, analisis pajanan dan karakterisasi risiko. Jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu 26 orang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan pengukuran langsung, tingkat risiko dihitung dengan cara membagi asupan dengan dosis referensi xylene. Rata-rata konsentrasi xylene di udara lingkungan kerja 0,05 mg/m3 dengan konsentrasi tertinggi di bagian upper/mukaan (0,18 mg/m3). Data antropometri menunjukkan rata-rata berat badan pekerja 57 kg. Pola aktivitas pekerja meliputi ratarata 14,58 jam/hari waktu pajanan, 301,08 hari/tahun frekuensi pajanan dan rata-rata lama tinggal di lokasi studi 3,48 tahun. Tingkat risiko pekerja, baik individu maupun populasi berada di bawah dosis referensi IRIS. Proyeksi pajanan 20 tahun ke depan menunjukkan risiko individu pekerja terpajan xylene sebesar 19% yang meningkat 35% pada lima tahun berikutnya. Peningkatan risiko pada pekerja bagian upper/mukaan ditandai dengan nilai RQ hampir mendekati 1 pada proyeksi pajanan 30 tahun. Masukan batas aman konsentrasi xylene untuk 8 jam kerja adalah 0,36 mg/m3. NAB xylene sebesar 434 mg/m3 menurut SNI perlu dikoreksi karena hasil simulasi menggunakan konsentrasi tersebut mendapatkan nilai RQ di atas satu. Konsentrasi xylene di udara lingkungan kerja Bengkel Sepatu 'X' belum menimbulkan risiko efek kesehatan akibat pajanan xylene. ......Pre-eliminary study of xylene exposure in the occupational air of Workshop 'X' had found the exceed xylene's concentration compared to the International Risk Information System reference dose (0,1 mg/m3). The footware workers had a risk to exposed by xylene. The aim of this study is to determine the risk quotient (RQ) of xylene exposure on footware's workers using health risk assessment approach with its four important steps: hazard identification, dose-response assessment, exposure assessment and risk characterization. Sample is 26 equal to number of population. Data is collected by interview and direct measurement. Risk assessment calculated by deviding intake with the reference dose of xylene. The mean concentration of xylene in the occupational air of Workshop 'X' is 0,05 mg/m3 with the higest concentration in the upper section (0,18 mg/m3). Anthropometric data showed 57 kilogram as the weight average of footware's workers. Activity pattern including the average of 14,58 hours a day as time exposure, 301,08 days a year as a frequency of exposure and 3,48 years as time living in the workshop. Risk Quotient for both individual and the population is still below the reference dose of IRIS. Prediction of individual risk quotient for 20 years ahead showed that 19 % workers will be exposed to xylene and became increased to 35% in the next five years. The workers who work at upper section supposed to get adverse effect of xylene exposure with the indicator value of risk quotient almost close to 1 based on 30 years prediction. Suggestion for safe concentration of xylene during 8 hours exposure is 0,36 mg/m3. Using xylene concentration which establlished in SNI give RQ>1. Xylene concentration in the occupational air of Workshop 'X' is still below the IRIS reference dose.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28454
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>