Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Avicena Muhammad Iqbal
Abstrak :
Keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting di dalam pelaksanaan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesiapan penerapan keselamatan pasien di RSIA Assalam. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode survey dilakukan secara total sampling terhadap 59 pegawai, dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil survey menunjukkan RSIA Assalam membudaya sedang dalam keselamatan pasien. Dari hasil analisis menunjukkan belum siapnya RSIA Assalam dalam menerapkan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan penyusunan standar prosedur operasional tentang keselamatan pasien, meningkatkan jumlah pelaporan kejadian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai tentang keselamatan pasien. ......Patient safety is one of the important factors in the implementation of the hospital. The purpose of this study to look at the implementation of patient safety preparedness in Assalam RSIA. The research was conducted using quantitative research and qualitative research. Methods of sampling survey conducted to 59 employees total, and depth interviews with 5 informants. The survey shows RSIA Assalam being entrenched in patient safety. From the analysis of the readiness of the application of patient safety culture in hospitals shows RSIA Assalam unprepared to implement patient safety culture. Study recommends the creation of standard operating procedures on patient safety, increase the number of reporting events and providing education and training to all employees about patient safety.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Manora
Abstrak :
Institusi rumah sakit seperti rumah sakit didesak untuk mengevaluasi budaya keselamatan pasien mereka untuk meningkatkan keselamatan, kualitas perawatan, dan penyembuhan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien di antara perawat rawat inap di rumah sakit Hermina. Penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis data univariat menggunakan penelitian menggunakan instrumen kultur keselamatan pasien rumah sakit oleh AHRQ. Hasil penelitian menunjukkan ada empat budaya yang kuat (lepas tangan dan transisi, persepsi perawat terkait dengan keselamatan pasien, pembelajaran organisasi, umpan balik dan komunikasi kesalahan), empat budaya menengah (pelaporan insiden frekuensi, dukungan manajemen keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi, kerja tim dalam unit), dan satu budaya lemah (staf). Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran budaya keselamatan pasien di rumah sakit Hermina adalah budaya sedang. Perbaikan Suggesterd diperlukan dalam setiap dimensi budaya keselamatan pasien terutama dalam budaya yang lemah.
Hospital institutions such as hospitals are urged to evaluate their patient safety culture to improve patient safety, quality of care, and healing. The purpose of this study was to obtain a picture of patient safety culture among inpatients at Hermina Hospital. This study uses cross-sectional quantitative descriptive methods with univariate data analysis using research using hospital patient safety culture instruments by AHRQ. The results showed that there were four strong cultures (hands off and transition, nurses' perceptions related to patient safety, organizational learning, feedback and communication errors), four intermediate cultures (frequency incident reporting, patient safety management support, communication openness, teamwork in unit), and one weak culture (staff). Overall, this study shows that the culture of patient safety in Hermina Hospital is a medium culture. Suggesterd improvement is needed in every dimension of patient safety culture, especially in a weak culture.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Danaswari Ayudyawardini
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan model budaya keselamatan pasien yang sesuai di RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis. Penelitian ini adalah gabungan antara studi kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam untuk mengetahui asumsi, nilai, dan keyakinan pegawai terhadap keselamatan pasien sebagai dasar pemetaan budaya keselamatan pasien pegawai, sementara kuantitatif dilakukan dengan kuesioner untuk mengetahui gambaran faktor individu dan faktor organisasi pegawai. Dari 118 responden yang diteliti didapatkan 55,9% responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, 52,5% responden memiliki motivasi baik, 57,6% responden memiliki tingkat kompetensi yang baik, 61% responden memiliki kewaspadaan situasi yang baik, 73,7% responden mengalami tingkat stress kerja yang rendah, 50,5% reponden menyatakan tingkat kelelahan yang dialami juga cukup baik. Untuk faktor organisasi diperoleh informasi 53,4% responden menyatakan kepemimpinan baik, 51,7%. Responden memandang kerja tim baik, 53,4% responden menyatakan kepemimpinan tim baik, dan 55,1% responden menyatakan pengambilan keputusuan sudah dilakukan dengan baik. Gambaran faktor lingkungan diperoleh melalui observasi dengan checklist. Semua informasi yang diperoleh akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pengembangan model budaya keselamatan pasien yanng baru. Hasil temuan faktor individu, faktor organisasi, dan faktor lingkungan cukup mendukung peneliti untuk mengembangkan budaya keselamatan pasien yang dapat menunjang terciptanya standar keselamatan pasien yang optimal. Usulan pengembangan budaya tersebut kemudian dipresentasikan di dalam diskusi kelompok terarah untuk mengetahui respon pegawai dan manejemen serta sasaran yang hendak ditekankan melalui budaya yang baru. Disepakati bahwa Safety, Good Communication, Team Work, Home Sweet Hospital, dan Better Everyday menjadi elemen kunci budaya keselamatan pasien yang baru yang sesuai di RSIA Tumbuh Kembang. ......The aim of this research is to develop a model of patient safety culture that fits RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis. The study was a combination of qualitative and quantitative study. Qualitative research conducted with in-depth interviews to find out what assumptions, values, beliefs of patient safety that the employee have as a basis for mapping the current patient safety culture, while quantitative conducted with a questionnaire to know the description of individual factors and organizational factors. From 118 employee surveyed earned 55.9% of respondents have knowledge and good attitude, 52.5% of respondents have a good motivation, 57.6% of respondents have a good level of competence, 61% of respondents have a good awareness of the situation, 73.7% of respondents had low levels of job stress, 50.5 % respondents stating the level of fatigue is also quite good. Organizational factors obtained for 53.4% of respondents said the information good leadership, 51.7%. Respondents saw good teamwork, 53.4% of respondents said good team leadership, and 55.1% of respondents said taking decision have done well. Overview of environmental factors is obtained through the observation checklist. All information obtained will be used as a reference model of the development of new patient safety culture. The findings of the individual factors, organizational factors, and environmental factors sufficient to support researchers to develop a culture of patient safety that can support the creation of optimal patient safety standards. Proposed development of a culture is then presentate in focus groups to evaluate the employee and managment response and what kind of target are going to emphasized by the new culture. It was agreed that the Safety, Good Communication, Team Work, Home Sweet Hospital, and Better Everyday became a key element of the new patient safety culture that fits RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30926
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tutiany
Abstrak :
Penerapan kepemimpinan dan budaya keselamatan pasien yang belum optimal dapat berdampak pada timbulnya insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk diperolehnya model kepemimpinan kepala ruang untuk membangun budaya keselamatan pasien. Penelitian mixed methodini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah identifikasi masalah menggunakan metoda wawancara, FGD, studi literatur, studi dokumentasi, dan survey. Wawancara dilakukan pada delapan partisipan dan empat kali FGD pada 6-10 partisipan (FGD pimpinan rumah sakit, kepala ruang, ketua tim, dan kelompok perawat asosiet). Penelitian tahap kedua adalah pengembangan model dengan desain crosssectional. Sampel 210 perawat pelaksana dipilih secara acak sederhana dan data dianalisis dengan metode structural equation modeling (SEM). Hasil Confirmatory Factor Analysis menunjukkan dimensi dan indikator dari setiap variabel yang membangun model valid (nilai-t >1,96) dan reliabel (contruct reliability >0,70; variance extracted >0,50), serta kecocokan keseluruhan model adalah baik (RMSEA=0,065<0,08). Model struktural yang dihasilkan, adalah: Kepemimpinan kepala ruang berpengaruh langsung terhadap budaya keselamatan pasien. ...... The implementation of leadership and patient safety culture which not optimal may have an impact on the growth of patient safety incidents in hospital. The aim of this study is obtaining leadership model of head nurse leadership to build the culture of patient safety. This mixed methods study consisted of two stages. The first stage is to identify the problem by depth interviews, focus group discussions, literature review, documentary studies, and surveys. Interviews were conducted at eight participants, while the Focus Group Discussion (FGD) were carried four times at 6-10 participants (the head of hospital management, head nurse, team leader, and the group of nurse associate). The second stage of the study is the models development with cross sectional design. The 210 sample of nurses was collected by simple random sampling. Data that were found will be analyzed by Structural Equation Modeling (SEM). The result of Confirmatory Factor Analysis has generate the dimensions and indicato rs of each variable, that support a valid (t-value >1,96) and reliable model building (contruct reliability >0,70; variance extracted >0,50), and also a good fit model (RMSEA = 0.065<0,08). Structural models were finally generated from this study: The leadership of head nurse directly affect patient safety culture.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
D2136
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cecep Suryana
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26658
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Piandani
Abstrak :
Keselamatan pasien merupakan hal yang fundamental dalam pelayanan kesehatan. Rumah Sakit sebagai lingkungan kompleks dengan resiko yang tinggi memberikan peluang terhadap terjadinya kesalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien (IKP) berupa KTD, KNC dan KTC di Rumah Sakit X, Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian didapatkan insiden keselamatan pasien (IKP) di Rumah Sakit X dari bulan April 2012 sampai dengan September 2013 terjadi sebanyak 15 kasus yang terdiri atas 2 kasus KNC, 3 kasus KTC dan 10 kasus KTD. Insiden keselamatan pasien (IKP) dipengaruhi oleh faktor individu, faktor sifat dasar pekerjaan, faktor lingkungan organisasi dan manajemen serta faktor lingkungan fisik dan tempat kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya IKP adalah faktor individu (kompetensi tenaga medis) dan faktor organisasi–manajemen. Komunikasi dan kerjasama tim diperlukan dalam mengintegrasikan komponen – komponen yang ada di Rumah Sakit. ...... Patient safety is fundamentalissue in providing a health care. Hospital as a complex environment have a high risk of giving an opportunity to the occurrence of errors. The purpose of this study was to determine the factors that influence the patient safety incidents (IKP) such as KTD, KNC and KTC in The X Hospital in Lampung Tengah. This study uses a qualitative methode with case study design. The results showed patient safety incidents (IKP) at The X Hospital from April 2012 to September 2013 occurred as many as 15 cases consists of KNC 2 cases , 3 cases of KTC and 10 cases of KTD. Patient safety incidents (IKP) is influenced by individual factors,the nature of the work factors, the management and organization factors and physical environmental factors and workplace. The most influential factor on the IKP are individual factors (competence of medical personnel) and the organizational-management factors.In order to integrate all components in the hospital, communication and teamwork are needed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T39322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : ImeldaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul Tesis : Analisis Budaya Keselamatan Pasien di RS Awal Bros BatamTahun 2016Penelitian ini bertujuan mengetahui status budaya keselamatan pasien di RS Awal Bros Batam tahun 2016. Konsep yang digunakan adalah konsep budaya keselamatan pasien dari AHRQ 2004 yang diadopsi dari penelitian Puspitasari M. 2009 , kemudian untuk perbaikan digunakan konsep keandalan sistem dari Marx D. 2010 . Desain penelitian adalah sequential explanatory, menggunakan kuesioner AHRQ yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dilanjutkan dengan FGD untuk merumuskan upaya perbaikan dimensi lemah.Status budaya keselamatan pasien termasuk kategori budaya sedang, rerata persepsi positif 70,82 . Kekuatan terbesar adalah pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan, umpan balik dan komunikasi tentang keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi. Dimensi terlemah terutama pada staffing, respon non punitive terhadap kesalahan, serah terima dan transisi. Saran perbaikan dengan mengurangi tugas non core job, program retensi karyawan, hotline service internal, leader lead tracer, pelatihan investigator.Kata kunci : Budaya keselamatan pasien rumah sakit, keselamatan pasien, budaya keselamatan
ABSTRACT
Name ImeldaProgramme Hospital Administration StudyJudul Tesis Analysis of Hospital Patient Safety Culture of Awal Bros BatamHospital Year 2016This study aims to analys the hospital of patient safety culture of Awal Bros Hospital Batam in 2016. The concept used was the concept of patient safety culture from AHRQ 2004 which is adopted from Puspitasari M. research 2009 , then for improvement used the concept of system reliability form Marx D. 2010 . The research design was sequential explanatory, used questionnaire from AHRQ which has been translated to Indonesia language, followed by FGD to formulate the weak dimension improvement effort.Patient safety culture status categorized into medium culture, average of positive perception 70,82 . The greatest strengths are in organizational learning and continuous improvement, feedback and communication about patient safety, communication openness. Weaknesses are primarily in staffing, non punitive responses to errors, handover and transitions must be fixed immediately. Improvement suggestions by reducing non core job assignments, employee retention programs, hotline service internal, leader lead tracer, investigator training.Keywords Hospital of patient safety culture, patient safety, safety culture
2017
T47696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siva Hamdani
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini pelayanan kesehatan di mmah sakit menjadi semakin kompleks dan hal ini merupakan peluang untuk tenjadinya kesalahan. Keselamatan pasien -upaya mencegah kesalahan medis- telah menjadi perhatian banyak pibak baik nasional maupun intemasional. Sejalan dengan berbagai program dijalankan untuk meningkatkan keselamatan pasien, diyakini bahwa kemampuan suatu institusi lmtuk rnencegah cedera hanya dapat direalisasikan jika dapat membangun budaya kcselamatan diantara stafnya. Langkah pertama yang dapat dilakukan oleh rumah sakit dalam mengembangkan program kcselamatan pasien adalah dengan melakukan survei budaya keselamatan pasien pada staiimya. Penilaian budaya keselamatan bermanfaat sebagai alat diagnom untuk mengidentitikasi area yang membutuhkan perbaikan, untuk mengevaluasi program keselamatan pasien dan pemenuhan terhadap standar/peraturan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Jakarta dari perspektif stat; tahun 2007. Matcdc pcnclitim; addm pandekatau kuantitatif dengan menggunakan data pixma: dan alat penelitiannya adalah kuesioner yang dibuat oleh AHRQ. Metode ini digabungkan dengan metode lcualitatifl Respondcn pcncltian bcrjumlah 110 meliputi kelompok tenaga medis, keperawatan dan penunjang. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional random sampling sehingga tiap kelompok tenaga terwakili. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Jakarta dikategorikan sedang (mean=3,60) dan memiliki ciri postive walaupun belum kuat. Dari 12 variabel yang diteliti, staffing adalah dimensi dengan nilai mean terendah (3,29) dan keljasama dalam unit merupakan dimensi dengan nilai mean tertinggi (3,91) Terdapat semhilan butir pemyataan yang yang direspon negatif oleh lebih dari 20% responden. Menurut kelompok tenaga medis, frekuensi dari pelaporan kcjadian memiliki nilai mean terendah |f2,70) dan dimensi dengan nilai mean tertinggi adalah keljasama dalam unit (3,95). Menurut kelompok tenaga keperawatan, umpan balik dan komunikasi terhadap kesalahan adalah dimensi dengan nilai mean terendah (3,35) dan dimensi dengan nilai mean tertinggi adalah dimensi kcrjasama dalam unit (3,96). Pada kelompok tenaga penunjang, staffing merupakan dimensi dengan nilai mean terendah (2,95) dan dimensi dengan nilai tertinggi adalah dimensi komunikasi terbuka (4,18). Pada analisis berdasarkan unit kerja, unit gawat darurat memiliki nilai mean terendah umuk hampir semua variabel budaya keselamatan, kecuali staffing, dengan nilai mean total 2,l8, namun hasil ini tidak sesuai dengan hasil wawancara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah budaya kesclamatan pasicn di Rumah Sakit Islam Jakarta dikategorikan sedang dan memiliki karakteristik budaya positif walaupun belum kuat, dengan dimensi terlemah adalah staiing. Staff yang rigid terhadap perubahan dapat menjadi ancaman bagi pengembangan program keselamatan pasien, namun di sisi Iain rumah sakit memiliki peluang potensial yakni staf yang berpendidikan tinggi. Unit gawat darurat merupakan merupakan unit yang perlu mendapatkan perhatian lebih besar dalam mengembangkan progmm keselaman pasien. Mengingat bahwa untuk mcngembangkan program keselamatan pasien dibutuhkan Iaporan dari insiden, maka disarankan tim manajemcn risiko untuk secara intensif mensosialisasikan pelaporan insiden dan manajemen rumah sakit dapat secara aktif membantu untuk meningkatkan keterlibatan dolcter senior dalam program
ABSTRACT
Today?s, health care in hospital become more complex and the opportunities for errors abound. Patient safety-the prevention of medical error-have become central concems both nationally and internationally. While a variety programs are being pushed to improve patient safety, the belief growing that institution?s ability to avoid harm will be realize only when its able to create a culture of safety among its staff The first step to improve patient safety program in hospital is get patient safety culture stuyey on their staff Safety culture assessment can be used as diagnostic tools to identified areas for improvement, to evaluate patient safety program, conduct internal and external benchmarking and fulfill regulatory requirement. The ptupose of this research is to know patient safety culture from Rumah Sakit Islam Jal
2007
T34583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Hamdiah
Abstrak :
Kepatuhan perawat dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) mencegah cedera pasien dari jatuh perlu ditingkatkan untuk meningkatkan aspek keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengawasan kepala ruang menurut persepsi perawat pelaksana dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh. Rancangan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada141 perawat yang dipilih dengan teknik proportional sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengawasan kepala ruang dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh (p< 0,001: OR 11,529; CI 5,231-25,410). Selain pengawasan kepala ruang, faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh adalah masa kerja dan motivasi. Kepala ruang lebih meningkatkan pengawasan secara berkala, terprogram dan terus menerus agar perawat pelaksana selalu patuh dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh. ...... Nurses' Compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall need to be improved in order to improve patient safety. The purpose of this study is to examine the correlation between head nurse controlling role based on nurse perception and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. This is descriptive cross sectional study recruited 141 nurses as respondent based on proportional sampling technique. The result shows there was significant correlation between head nurse controlling role and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall(p < 0,001: OR 11 ,529; CI 5,231-25,41 0). Beside head nurse controlling role, working experience and nurse motivation also as factors that influence to nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. It is recommended that the head nurse need to improve their controlling role regularly in order to improve nurse staff compliance m operational procedure standard implementation in preventing patient from fall.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>