Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedi Arman
Abstrak :
Abstrak
Naskah ini membahas tentang perdagangan lada Jambi yang meliputi wilayah produksi, produksi, transportasi, pemasaran dari hulu ke hilir dan aktor-aktor yang terlibat dari keseluruhan perdagangan. Jalur perdagangan dibagi dua, Pertama, dari daerah produksi di hulu dibawa ke hilir (Pelabuhan Jambi). Kedua, dari hulu melalui jalur alternatif ke Muaro Tebo menuju Selat Malaka melalui Indragiri dan Kuala Tungkal. Adapun pelaku perdagangan melibatkan produsen utama lada di Jambi. Produsen lada, petani Minangkabau yang tinggal di sepanjang Sungai Batanghari, dan pedagang adalah Portugis, Cina, Belanda, dan Inggris, maupun sultan dan bangsawan Jambi. Masa kejayaan perdagangan lada Jambi tidak bertahan lama karena petani lada beralih menanam komoditas lain, seperti padi dan kapas terlebih ketika harga lada anjlok di pasaran dunia.
Kalimantan Barat: Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 2018
900 HAN 1:2 (2018) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Khumaera
Abstrak :
Skripsi ini membahas teks Contract met Djambi B VII dan VIII CMJ VII dan VIII . CMJ VII dan VIII adalah surat perjanjian antara Jambi dan Belanda yang disahkan pada tahun 1882 dan 1886. CMJ VII berisi 36 pasal perjanjian disertai surat pernyataan sumpah, pengangkatan Sultan, dan pengangkatan Pangeran Ratu Jambi. CMJ VIII berisi surat perjanjian dan surat pengangkatan sultan disertai pernyataan sultan yang memberlakukan kembali 36 pasal dalam surat CMJ VII. Naskah ini ditulis tangan dalam aksara jawi dan disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia. Skripsi ini bertujuan menyajikan suntingan teks dan menjelaskan unsur sejarah di dalamnya. Untuk itu, teks CMJ VII dan VIII dialihaksarakan ke dalam aksara latin dengan metode edisi kritis. Metode tersebut menghasilkan suntingan teks yang mudah dipahami. Suntingan teks tersebut digunakan sebagai sumber data untuk menganalisis aspek sejarah di dalamnya dengan metode kualitatif dan studi pustaka. Berdasarkan analisis ke-36 pasal dalam CMJ VII ditemukan bahwa Belanda mengontrol sistem perdagangan, pelayaran, dan pemerintahan Jambi. Secara umum, CMJ VII merugikan Jambi. Meskipun demikian, di bawah kontrol Belanda, Jambi mendapatkan kembali kepercayaan dari para pedagang asing sehingga Jambi menjadi aktif dalam perdagangan lokal dan internasional seperti pada abad ke-17.
This thesis discusses the text of Contract met Djambi B VII and VIII CMJ VII and VIII . CMJ VII and VIII are letters of agreement between Jambi and the Netherlands passed in 1882 and 1886. The CMJ VII contains 36 articles of agreement accompanied by a sworn statement, the inauguration of the Sultan, and the inauguration of Prince Ratu Jambi. CMJ VIII contains the letter of agreement and letter of appointment of the sultan accompanied by the sultan 39 s statement re enacting 36 articles in the letter CMJ VII. This manuscript is handwritten in jawi script and stored in National Archives of the Republic of Indonesia. This thesis aims to present the text edits and explain the elements of history in it. Therefore, the text of CMJ VII and VIII is translated into Latin script with critical edition method. The method produces easily understood text edits. The text edits are used as a source of data to analyze historical aspects in it with qualitative methods and literature study. Based on the 36th chapter analysis in CMJ VII it was found that the Dutch controlled the trading, shipping, and government system of Jambi. In general, CMJ VII harms Jambi. Nonetheless, under Dutch control, Jambi regained the trust of foreign traders so that Jambi became active in local and international trade as it was in the 17th century.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Ummi Rosyadi
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang strategi perlawanan Sultan Thaha Syaifuddin menghadapi militer Belanda pada tahun 1855-1904. Strategi yang digunakan yakni dengan upaya gerilya sehingga perlawanan rakyat Jambi memakan waktu cukup lama sebelum Jambi berhasil ditaklukkan oleh Belanda.  Latar belakang perjuangan Sultan Thaha di Jambi dikarenakan arah politik imperialisme Belanda di Nusantara pasca ditandatanganinya Traktat London 1824. Intervensi Inggris mengakibatkan Belanda harus meninjau ulang kontrak-kontrak penguasa lokal untuk menjamin kedaulatan mereka di Nusantara. Sultan Thaha Syaifuddin sebagai Sultan Kerajaan Melayu Jambi berusaha melepaskan ikatan kontrak dengan Belanda dengan perlawanan secara fisik dan diplomasi terhadap hegemoni kekuatan Belanda yang menekan Jambi untuk tetap tunduk. Keunikan geografis persungaian Jambi yang terbagi menjadi hulu dan hilir menjadi salah satu strategi perang beliau untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Penelitian ini berusaha melihat bagaimana upaya dan strategi yang dilancarkan oleh Sultan Thaha yang memanfaatkan faktor geografis dengan mendirikan basis perlawan di huluan Jambi. Adanya keunikan memobilisasi perlawanan rakyat menggunakan sungai sebagai basis perlawanan rakyat menjadikan kesempatan Sultan Thaha untuk nebggunakan strategi gerilya sungai. Penulis mencoba merekonstruksi kembali menggunakan metode sejarah yakni dengan heuristik, kritik, intepretasi dan historiografi untuk mengungkap bagaimana langkah yang diambil Sultan Thaha Syaifuddin dalam mencari dukungan rakyat dan strategi-strategi yang digunakan untuk mempertahankan Jambi dari penetrasi Belanda. ......This research discusses the war strategy of Sultan Thaha Syaifuddin against the Dutch Colonial Power in 1855-1904. The strategy used was guerrilla efforts so that the Jambi people's resistance took a long time before Jambi was successfully conquered by the Dutch. The background to Sultan Thaha's struggle in Jambi was due to the political direction of Dutch imperialism in the archipelago after the 1824 London Treaty was signed. British intervention resulted in the Dutch having to review the contracts of local authorities to guarantee their sovereignty in the archipelago. Sultan Thaha Syaifuddin as the Sultan of the Jambi Malay Kingdom tried to break the contractual ties with the Dutch by physically and diplomatically resisting the hegemony of the Dutch power which pressured Jambi to remain submissive. The geographical uniqueness of the Jambi river which is divided into upstream and downstream became one of his war strategies to fight against the Dutch. This study seeks to see how the efforts and strategies launched by Sultan Thaha took advantage of geographical factors by establishing a base of resistance in the Jambi upstream. The uniqueness of mobilizing people's resistance using the river as the basis of people's resistance made Sultan Thaha take the opportunity to use the river guerrilla strategy. The author tries to reconstruct using historical methods, namely with heuristics, criticism, interpretation and historiography to reveal how the steps taken by Sultan Thaha Syaifuddin in seeking people's support and the strategies used to defend Jambi from Dutch penetration.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library