Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezza Maulana Fahlevie
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kredit kepada pemerintah terhadap bank umum di Indonesia, khususnya terhadap pendalaman bank umum di Indonesia, profitabilitas bank umum di Indonesia, dan efisiensi bank umum di Indonesia untuk periode 2006-2011. Pemberian kredit kepada pemerintah yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pembelian surat berharga utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel yang diolah dengan menggunakan metode fixed effect model beradasarkan pengujian untuk metode yang paling tepat dan sesuai dengan data yang diperoleh. Penelitian ini menemukan bahwa kredit kepada pemerintah secara signifikan memberikan dampak yang negatif terhadap pendalaman bank pada bank umum di Indonesia. Temuan lainnya adalah bahwa pemberian kredit kepada pemerintah secara signifikan memberikan dampak positif terhadap profitabilitas bank umum di Indonesia, namun di lain sisi pemberian kredit kepada pemerintah secara signifikan memberikan dampak negatif terhadap efisiensi perbankan di Indonesia. ......The aims of this research is to analyze the impact of credit for government to conventional bank in Indonesia, especially bank deepening in conventional bank in Indonesia and conventional bank performance that described by profitability and efficiency of the conventional bank in Indonesia during 2006-2011 period. Credit to government in this research contain purchase of debt securities that issued by the government. This research using panel data, that being processed by fixed effect model method after doing a model selection to get the best suitable method with the data and Indonesian conditions. The finding of this research is credit for government give negative impact for the bank deepening at the conventional bank in Indonesia. Another finding of this research is credit for government give positive impact for conventional banks profitability in Indonesia but in the other hand give negative impact for conventional banks efficiency in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bima Bayhaqi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang Pengaruh Efektifitas Dewan Komisaris terhadap Kinerja Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Penelitian ini dilakukan atas sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 Efektifitas dewan komisaris dinilai menggunakan skor berdasarkan dengan checklist yang dikembangkan oleh Hermawan 2009 Skor efektifitas diukur berdasarkan karakteristik independensi aktivitas jumlah anggota dan kompentensi dari dewan komisaris Pengujian hipotesis dengan model regresi linier berganda yang menggunakan 113 sampel data Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas dewan komisaris berpengaruh pada kinerja bank yang melihat pada NPL tetapi tidak berpengaruh pada kinerja bank yang dilihat dari ROA dan ROE
This study aims to provide empirical evidence about the effectiveness of the Board of Commissioners on the Effect of Bank rsquo s Performance listed on the Indonesia Stock Exchange The research was conducted on a sample of banking firms listed on the Indonesia Stock Exchange BEI for 2008 to 2011 Effectiveness of the board of commissioners assessed using scores based on the checklist developed by Herman 2009 Score effectiveness is measured based on the characteristics of independence activity number of boards and the competence of the board of commissioners Hypothesis testing with multiple linear regression model using 113 data samples The results showed that the effectiveness of the board of commissioners has effect on the performance of banks that look at NPL but has not effect on the performance of banks that look at ROA and ROE
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasril
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja antara bank swasta dengan bank pemerintah periode 2009 - 2013. Sampel penelitian ini adalah 4 bank swasta dengan 4 bank pemerintah yang memiliki aset terbesar di Indonesia menurut kriteria Bank Indonesia.. Kinerja perbankan di ukur dengan LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Net Performing Loan), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Assets), BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional), NIM (Net Interest Margin), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan PDN (Posisi Devisa Netto). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja antara bank pemerintah dengan bank swasta berdasarkan variabel LDR, NPL, ROA, BOPO, NIM, CAR, dan PDN. Sementara itu terdapat perbedaan kinerja antara bank pemerintah dan bank swasta pada variabel ROE. ......Comparative Analysis of Private Banks and State Banks Performance Period of 2009 - 2013

This study is aimed at analyzing the difference in performance between private banks and state banks within the period of 2009 to 2013. The sample used is 4 private banks and 4 state banks selected based on their size within the industry. The performance is measured by relevant financial ratios, namely loan to deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL), return on assets (ROA), return on equity (ROE), operating expenses against operating income, net interest margin (NIM ), capital adequacy ratio (CAR) and net open position. The results show that there is no difference in performance between the state banks and private banks based on LDR, NPL, ROA, Operating expense against operating income , NIM, CAR, and net open position. The only variable shows performance difference between the state and private banks is ROE .

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Dwi Astuti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5335
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kiryanto
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis ekonomi yang melanda negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia, telah berdampak kurang menguntungkan bagi sektor perbankan. Berbagai pandangan berkembang menjadi polemik berkepanjangan menyusul terjadinya krisis ekonomi dan perbankan di negara-negara tersebut dengan segala argumentasinya. Sebelumnya krisis yang sama juga pernah terjadi di negara-negara Amerika Latin (Brasil, Chile, Meksiko, Argentina).

Bahkan krisis ekonomi di Argentina yang tak dapat dikendalikan oleh pemerintahnya mengejutkan seantero dunia menyusul mundurnya Presiden dan kabinet pemerintahan atas desakan rakyat yang semakin merana karena didera oleh krisis. Adalah tumpukan utang luar negeri yang (sekitar 130 milyar dolar AS) yang menyebabkan hancurnya kredibilitas pemerintah Argentina di mata rakyatnya sebingga mendesak dilakukannya pemilihan Presiden baru beserta kabinetnya.

Untuk kawasan Asia, bermula dari krisis ekonomi yang dipicu oleh gejolak nilai tukar di Thailand yang pada gilirannya mengimbas ke negara-negara di sekitarnya, termasuk Indonesia. Pada saat itu tak seorang pun memperkirakan bahwa krisis ekonomi akan menjalar ke krisis perbankan dengan segala akibatnya.

Keterpurukan perbankan Indonesia semakin mendalam ketika terapi yang dijalankan pemerintah, yakni melikuidasi 16 bank swasta dan membekukan kegiatan usaha sejumlah bank lainnya, temyata direspon negatif oleh masyarakat luas. Tak sedikit pengamat dan analis dari dalam dan luar negeri mengecam langkah pemerintah yang dinilai berani itu. Sejak saat itu, kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap perbankan Indonesia mulai menurun. Ditolaknya sejumlah letter of credit (LOC) yang diterbitkan oleh bank-bank di Indonesia dalam transaksi perdagangan internasional, menunjukkan turunnya kepercayaan internasional.

Kendati Dana Moneter Interniasional (IMF) yang mulai masuk ke Indonesia pada bulan Oktober 1997 berada di belakang kebijakan yang tidak populer itu, namun kecaman dan sorotan tetap saja tertuju kepada pemerintah. Jatuhnya rezim pemerintahan Orde Baru tak pelak lagi merupakan akumulasi puncak kekecewaan masyarakat atas langkah-langkah yang ditempuh pemerintah yang dinilai justru semakin menjauhkan masyarakat dari level kesejahteraan yang memadai.

Keputusan pemerintah untuk menambah modal bank-bank yang bermasalah melalui program rekapitalisasi pada akhirnya bisa diterima semua pihak, kendati sebelumnya sempat terjadi polemik mengenai keputusan pemerintah tersebut. Keputusan politis yang diberikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengakhiri polemik itu, disusul langkah pemerintah menerbitkan obligasi senilai hampir Rp 500 trilyun untuk keperluan menambah modal bank-bank bermasalah.

Proses restrukturisasi perbankan mencakup restrukturisasi bidang operasional dan keuangan merupakan tahapan pealing dalam percepatan penyehatan perbankan, khususnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Universal Tbk. Pemilihan Bank BNI sebagai representasi bank milik pemerintah dan Bank Universal sebagai representasi bank swasta nasional dimana keduanya merupakan bank publik rasanya cukup tepat dan bisa dipenanggungjawabkan.

Didukung kebijakan-kebijakan ekonomi yang lebih propasar, program rekapitalisasi perbankan diharapkan dapat mendorong pemutihan sektor perbankan nasional yang pada gilirannya diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Yang lebih kritikal untuk menyehatkan perbankan adalah komitmen dan konsistensi manajemen bank-bank dalam menjalankan Business Plan dimana didalamnya mencakup target-target kuantitatif dan kualitatif yang harus dicapai (milestone). Hal ini sesual dengan Final Peformance Contract atau Kontrak Kinerja yang ditandatangani oleh manajemen bank-bank dan Pemerintah yang diwakili oleh Manteri Keuangan.

Dalam peIaksanaan restrukturisasi perbaikan memang dihadapkan pada berbagai hambatan dan kendala baik yang datang dan internal bank maupun eksternal bank. Kalau kinerja usaha Bank BNI dan Bank Universal pasca rekapitalisasi dijadikan sebagai studi kasus, hal ini cukup menarik mengingat ternyata kinerja yang dihasilkan diantara keduanya relatif berbeda.

Perbedaan yang mencolok tampaj pada kinerja tahun 2000 dan semester 1/ 2001 dimana Bank BNI secara kuantitatif mampu membukukan hasil usaha yang jauh lebih baik dibandingkan Bank Universal. Hal ini terutama tampak dari indikator laba bersih dan rasio kecukupan modal (CAR). Pada gilirannya perbedaan semakin tampak manakala Pemerintah memutuskan untuk menggabungkan Bank Universal dengan empat bank swasta nasional lainnya (Bank Bali, Bank Prima Ekspres, Bank Patriot, Bank Artha Media).

Secara umum dapat dikatakan bahwa tekanan yang dihadapi Bank BNI relatif lebih ringan dibandingkan yang dihadapi Bank Universal. ini terutama kalau mengacu pada masalah aktivitas kredit, dimana Bank Universal memiliki eksposur kredit yang besar kepada kelompok usaha sendiri sehingga melanggar, bukan saja melampaui, ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit atau BMPK (Legal Lending Limit LLL).

Bank Universal dihadapkan pada kesulitan untuk merestrukturisasi kreditnya karena sebagian besar tertanam di kelompok usaha sendiri. Hal ini berbeda dengan yang dihadapi Bank BNl, yang relatif lebih mudah dalam merestrukturisasi kreditnya karena tidak ada pelanggaran atas ketentuan BMPK. Restrukturisasi kredit menjadi salah satu faktor kunci dalam mendorong percepatan penyehatan bank.

Kemampuan Bank BNI dan Bank Universal mencetak laba positif pada tahun 2000 (masing-masing sebesar Rp 295 milyar dan Rp 3,5 milyar) dan per Juni 2001 (masing-masing sebesar Rp dan 1,05 trilyun dan Rp 6,2 milyar ) dan secara khusus kemampuan Bank BNI membukukan laba bersih yang mengesankan pada kuartal III/2001 (sebesar Rp 1,3 trilyun) cukup memberikan petunjuk bahwa pencapaian kinerja Bank BNI relatif jauh lebih baik dibandingkan Bank Universal, kendati pendapatan Bank BNI dari hasil bunga obligasi rekapitalisasi cukup dominan.

Kendati studi kasus ini hanya mencakup dua bank rekap, namun tetap menarik untuk mengkaji kenapa satu bank rekap (Bank BNI) secara relatif lebih berhasil dalam memperbaiki kinerjanya setelah direkap dibandingkan bank lainnya (Bank Universal). Ditambah dengan kajian singkat tentang perkembangan terakhir (per November 2001) kinerja bank-bank rekap, semakin mengukuhkan kesimpulan bahwa berhasil tidaknya manajemen bank-bank dalam meningkatkan kinerja usahanya pasca rekapitalisasi terpulang kembali kepada kapabilitas manajemen dalam mengimplementsikan Business Plan secara konsisten dan committed.

Menghadapi ikiim usaha yang diliputi ketidakpastian sebagaimana dinyatakan secara resmi oleh Gubernur Bank Indonesia pada awal tahun 2002, manajemen Bank BNI dan Bank Universal (sambil menunggu keputusan final mergernya) dituntut untuk mampu menyikapi perubahan Iingkungan usaha yang bergerak dinamis untuk menjaga dan meningkatkan kinerjanya.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amru Yusron
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh indikator makro ekonorni SBI, inflasi, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap US dollar terhadap kinerja bank syariah di Indonesia, baik bank umum syariah dcvisa maupun non devisa. Dengan menggunakan metode analisis data panel didapat hasil penelitian sebagai berikut indeks kinerja bank yang merupalcan kuantiftikasi pembobotan rasio keuangan yang termasuk dalarn konsep CAMEL tidak terbengaruh oleh lcetiga indikaror makro tersebut. Secara statistik SBI berhubungan positif dengan indeks kinezja namun hal tersebut hanya sebagai pernicu Rasio CAR berhubungan negatif dengan SBI empat bulan yang lalu, rasio KAP berhubungan positif oleh SBI dua bulan yang lalu, rasio ROA berhnbungan negatif dengan SBI dua bulan yang lalu, rasio BOPO berhubungan positif dengan--SBI~-dua-bulan yang lalu dan rasio FDR berhubungan negatif dengan SBI dan inflasi dua bulan yang lalu.
ABSTRACT
This study examine the economic macro indicator influence of SBI, inflation, depreciation of exchange rate of rupiah to US dollar to performance of islamic bank in Indonesia. By using analyze the panel data method, the result are index as a represent of bank performance is not affected by third the macro indicator. Statistically SBI correlate positive with the index but its means as a stimulate. CAR correlate the negatively with SBI four months ago, KAP correlate positively by SBI two months ago, ROA correlate the negatively by SBI two months ago BOPO correlate positively by SBI two months ago and FDR correlate negatively by SBI and inflation cf two months ago.
2007
T32885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Samuel Saut M. Bakara
Abstrak :
[ABSTRAK/
Sektor perbankan memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dengan fungsi intermediasi. Salah satu fenomena yang terjadi di sektor perbankan nasional adalah belum maksimalnya fungsi intermediasi dialankan, tingginya spread suku bunga, dan rendahnya efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perubahan struktur industri perbankan terhadap kemampuan bank menghasilkan keuntungan. Penelitian inimengacu pada penelitian yang dilakukan Smirlock (1995), dan berbagai penelitian-penelitian terakhir di area ini. Dalam menganalisa pengaruh perubahan struktur industri perbankan pada profitabilitas bank, penelitian ini akan mencoba membuktikan kebenaran hipotesa tradisional SCP (Structure-Conduct-Performance), hipotesa RMP (Relative Market Power) dan hipotesa efisiensi.

Analisis ini menggunakan panel data dengan sampel 30 bank umum konvensional terbesar selama periode 2002 hingga 2009. Hasilnya menunjukkan bahwa keuntungan bank bukan berasal dari perilaku kolusif, yang dimungkinkan pada struktur pasar yang terkonsentrasi, namun dalam estimasi model, didapat dukungan pada berlakunya teori RMP, yaitu bank menikmati keuntungan yang berasal dari penguasaannya atas pasar. Lebih lanjut lagi dibuktikan juga bahwa efisiensi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada kinerja bank.
ABSTRACT
Banking sector play important role in supporting sustainable economic growth as the intermediary of capital. On the period after economic crisis, the role of intermediary is still not played dominantly, as indicated by the low LDR (loan to deposit ratio) Apart from that, the sign of high Net Interest Margin, with low operational efficiency indicated by the high BOPO ratio, shows that there are still a big area for improvement for this sector. This study aim to empirically test the impact of changes on banking Industry market structure to bank profitability. The study is based on the work of Smirlock (1995) and a number of recent work on this field. In analyzing the impact of changes on market structure, the empirical test will examine the validity of traditional SCP (Structure-Conduct-Performance) hypothesis, Relative Market Power (RMP) hypothesis and efficiency hypothesis.

The result of the panel data analysis conducted on a sample of 30 biggest conventional commercial banks over the period from 2002 to 2009. The result showed that during the period of observation, bank profit does not stem from collusive behavior, which might be resulted due to increasing market concentration. However in model regression, support was found for the Relative Market Power hypothesis, which states that bank profit stems from its market power. Moreover, it was proved that efficiency have positive and significant relationship with bank profits, Banking sector play important role in supporting sustainable economic growth as the intermediary of capital. On the period after economic crisis, the role of intermediary is still not played dominantly, as indicated by the low LDR (loan to deposit ratio) Apart from that, the sign of high Net Interest Margin, with low operational efficiency indicated by the high BOPO ratio, shows that there are still a big area for improvement for this sector. This study aim to empirically test the impact of changes on banking Industry market structure to bank profitability. The study is based on the work of Smirlock (1995) and a number of recent work on this field. In analyzing the impact of changes on market structure, the empirical test will examine the validity of traditional SCP (Structure-Conduct-Performance) hypothesis, Relative Market Power (RMP) hypothesis and efficiency hypothesis. The result of the panel data analysis conducted on a sample of 30 biggest conventional commercial banks over the period from 2002 to 2009. The result showed that during the period of observation, bank profit does not stem from collusive behavior, which might be resulted due to increasing market concentration. However in model regression, support was found for the Relative Market Power hypothesis, which states that bank profit stems from its market power. Moreover, it was proved that efficiency have positive and significant relationship with bank profits]
2011
T44121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini mengevaluasi tentang perhitungan kinerja bank yang disebut sebagai ?efisiensi nilai pemegang saham (shareholder valuen efficiency)?. Efisiensi nilai pemegang saham mengukur seberapa efisien return saham yang diciptakan oleh perusahaan bagi pemegang saham yang diwakili oleh Economic Value Added (EVA). EVA adalah suatu pengukuran kinerja yang menjadi dasar penciptaan nilai di tingkat perusahaan. EVA dihitung sebagai laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal atas investasi tahun sebelumnya. Dalam penelitian ini menemukan bahwa efisiensi biaya berpengaruh secara postif terhadap EVA sementara ukuran bank berpengaruh secara negatif. Selain itu bank milik pemerintah mencatat EVA yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang bukan milik pemerintah sementara tidak terdapat perbedaan EVA antara bank syariah dengan konvensional.
ABSTRACT
This paper evaluates the bank's performance that is called as "efficiency of shareholder value". It measure how efficient stock returns created by the companies for its shareholders, represented by Economic Value Added (EVA). EVA is a performance measurement which the value creation at the firm level. EVA is calculated as net operating profit after tax minus cost of previous year invested capital. This study find that the cost efficiency is positively relate to EVA while size of banks negatively related. Further more government owned banks record higher EVA while there is no difference in EVA between islamic and conventional banks.
2013
S44554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barizah Ghassani
Abstrak :
Studi literatur yang ada masih memberikan kesimpulan yang bervariasi mengenai pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap value dan kinerja bank. Penelitian ini meneliti pengaruh diversifikasi pendapatan yang dilakukan oleh bank terhadap value dan kinerja bank yang menggunakan proksi market to book untuk value dan menggunakan proksi return on equity unuk kinerja. Observasi dilakukan terhadap 16 bank di Indonesia selama kurun waktu 2002-2011. Data yang digunakan merupakan data panel yang bersumber dari data bank terkait. Dengan menggunakan model estimasi Ordinary Least Square - Fixed Effect, didapatkan hasil bahwa diversifikasi pendapatan bank memiliki pengaruh yang signifikan terhadap value dan kinerja bank.
Existing studies still provide various results regarding the impact of revenue diversification of a bank to its value and performance. This research examines the impact of revenue diversification of a bank to its value and performance with using market to book value as a value proxy and using return on equity as a performance proxy. This observation uses Ordinary Least Square - Fixed Effect on 16 banks in Indonesia for period the period of 2002-2011. It is found that bank revenue diversification affects both value and its performance.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Melissa Christiana
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk menguji teori perbankan tradisional dan teori keuangan perusahaan, dengan menganalisis pengaruh konsentrasi portofolio kredit terhadap return dan risiko 47 bank di Indonesia periode 2010-2014. Dengan menggunakan analisis panel data, secara umum, ditemukan bahwa konsentrasi portofolio kredit tidak mempengaruhi return. Ketika kepemilikan bank diperhitungkan, ditemukan bahwa bank swasta memperoleh return lebih tinggi dari konsentrasi portofolio kredit berdasarkan sektor ekonomi daripada bank lainnya. Sementara itu, cara masuk bank asing tidak mempengaruhi return. Temuan selanjutnya mendukung teori keuangan perusahaan, yaitu konsentrasi portofolio kredit berpengaruh negatif terhadap risiko, terlepas dari aspek kepemilikan bank dan cara masuk bank asing. Secara khusus, terdapat indikasi bahwa konsentrasi portofolio kredit meningkatkan kinerja bank swasta. ......This study tests both of theory of traditional banking and theory of corporate finance, by examining the impact of loan portfolio concentration on 47 Indonesian conventional banks? return and risk over 2010-2014. Using panel data analysis, the results show that in general, loan portfolio concentration does not affect banks? return. When different types of bank ownership is taken into account, we find that private banks generate higher profit from loan portfolio concentration based on economic sectors than other banks. However, no evidence of foreign banks? mode of entry effect on return is found. Furthermore, this study indicates the existence of theory of corporate finance, where we find that loan portfolio concentration negatively affects bank?s risk regardless its type of ownership and mode of entry. In particular, loan portfolio concentration seems to improve the performance of private banks.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>