Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Disney, A. R. (Anthony R.), 1938-
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2009
946.9 DIS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akita, George
Abstrak :
This book examines Japan's policies in Korea from 1910 to 1945. A nuanced view of japan's rule in Korea is achieved by juxtaposing it to the European's record in Asia and Africa. It also highlights various ways that Japan's colonial interlude contributed to South Korea's postwar industrialisation.
Portland: Maine MerwinAsia, 2015
951.903 AKI j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Komariah
Abstrak :
Karies gigi pada anak merupakan masalah kesehatan penting yang diderita lebih dari 89,16% anak Indonesia.Tingginya konsumsi makanan manis dan rendahnya kebiasaan menyikat gigi pada anak meningkatkan resiko terjadinya karies. Pada periode gigi campur (7-11 tahun) tetiadi peningkatan karies gigi. Karies daiam rongga mulut memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme tennasuk Candida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keragaman spesies dan jumlah koloni Candida da1am rongga mulut anak non karies dan karies pada usia 7-11 tahun. Untuk mengetahui hal tersebut telah dikumpulkan 112 sampel kumuran.Penentuan derajat karies dilakukan berdasarkan criteria WHO. Penentuan jumlah koloni dan keragaman spesies Candida dilakukan dengan menanam sampel pada agar sabouraud deslctrosa. agar kromogenik, agar staib, agar tajin dan uji asimilasi. Prevalensi karies penelitian ini sebesar 84,8 %, tetdiri atas karies ringan (41,1%), karles sedang (33,9%) dan karies berat (9 8%}, sisanya 15.2 % tanpa kartes. Selanjutnya, didapatkan prevalensi Candida dalam rongga mulut adalah 68,7%. Keragaman Candida pada anak non karies dan dengan karies didominasi oleh Candida albicans, diikuti Candida non C.albicans. Antara keragaman spesies dengan derajat karies tidak terdapat hubungan bennakaa (p?:0,05). Semakin tinggi derajat karies jumlah koloni Candida yang tllmbuh semakin banyak (p.::£0,05) namun jumlah koloni Candida menurun seiring dengan pertambahan usia (p:S0,05).
Dental caries in children is a major public health problem. The prevalence of caries among children in Indonesia is around 89,16 %. The high preva1ence of caries is related to the high consumption of sugar and low prevalence of tooth brushing habit. The high prevalence of caries is also related with mixed dentistry period (7-11 years old). Dental caries accommodates the life of microorganisms including Candida. The aim of this study is to know the species variety of Candida in the oral cavity of children with caries and non caries in mixed dentistry period. Oral rinse from 112 children was collected and the type of caries was done based on WHO criteria. The species and its variety. colony forming unit, were detennined by plating the sampJes on Sabouraud dextrose agar and chromogenic media. The identification until species level was conducted by chromogenic media, and in continue with staib agar. rice cream-tween 80 and assimilation test {API AUX Bio Merieux: Prancis) if any doubtful result. The prevalence of caries in study is 84,8 o/o, consisted of light caries (41,1%), moderate caries (33,9%) and severe is 9,8%, while 15,2 % without caries. Moreover. the prevalence of Candida in the oral cavity is 68,7%.and the species identified mostly Candida albicans both in children with and without caries., followed by Candida non C. albicans. The relation between the variety of Candida species and the type of caries is not statistically significant (p?:0,05). The severe the caries the higher colony forming unit (p .05), but decreasing in older children of more than I0 years old (p,05).
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T29143
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delavignette, Robert Louis
New York: Oxford University Press, 1950
325.344 DEL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Research has been carried out to know the effect of irradition and storage on total bacteria of patin sausage.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asduki D. Athari
Abstrak :
Pemukiman karyawan Perusahaan X yang sejak awal digunakan pada tahun 2009 telahmemunculkan banyak keluhan dari penghuni tentang buruknya kualitas udara di dalamruangan Keluhan tersebut berupa udara kamar yang lembab bau apek dan munculnyakapang pada mebel dan barang barang pribadi penghuni Tujuan utama penelitian iniadalah untuk menganalisa masalah utama buruknya kualitas udara dalam pemukimankaryawan Perusahaan X yang berhubungan dengan kontaminasi kapang danmengevaluasi metoda pengendalian yang digunakan Tujuan khususnya adalahmenganalisis hubungan antara kontaminasi kapang dengan parameter IAQ lainnyaseperti kelembaban relatif suhu pencahayaan laju ventilasi kadar debu kadar gaskarbon dioksida dan termasuk karakteristik ruangan atau lokasi pengambilan sampel Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 Desain studi yang digunakan adalahcross sectional dengan total sample 48 sample kamar dengan 10 parameter IAQterukur dan analisis menggunakan model bivariat hingga multivariat. Hasil penelitianmenunjukan bahwa rata rata jumlah koloni kapang pada kamar di pemukiman karyawandalam kategori kontaminasi tinggi 731 CFU m3 Kelembaban relative terukur cukup tinggi rata rata 84 4 RH dimana variabel ini memeiliki hubungan yang signifikandengan jumlah koloni kapang dengan nilai p 0 0001 Variabel lain yang memilikihubungan bermakna dengan jumlah koloni kapang adalah suhu basah wet bulbtemperature dengan nilai p 0 041 dan kadar gas karbon dioksida dengan nilai p 0 002 Permasalahan IAQ diatasi dengan kombinasi beberapa tindakan sepertimembatasi kontaminasi kapang dari udara luar kamar mengendalikan tingkatkelembaban relatif hingga level yang direkomendasikan Penggunaan outdoordehumidifier penggunaan filter memperbaiki sistem ventilasi merupakan beberapadiantara solusi enjinering bisa diterapkan untuk menurunkan tingkat kelembaban relatifdan membatasi kontaminasi kapang.
Dormitory building was built to accommodate Company rsquo s employees during theironduty schedule Since the first time building was occupied numbers of complaintswere raised by the occupants The complaints related to poor indoor air quality such ashumid air musty odor visible mold on furnitures and other personal properties Theobjective of this research was to analyse main problem of poor indoor air quality in thedormitory in particular mold contamination and to evaluate control methods that wereused by Company to overcome the issue The specific objectives were to analysecorrelation between mold contamination number of mold colony and other IAQparameters such as relative humidity temperature illumination air velocity dustconcentration carbon dioxide level and room charactristics The research wasperformed in May to June 2014 Cross sectional is the study design that was used for theresearch with 48 room samples and 10 parameters of IAQ were measured and bivariateand multivariate model were used to analyse the data gathered. Result shown that theaverage mold colony in the dormitory rooms was within high concentration range 731CFU m3 Relative humidity was very high 84 4 RH average and it was confirmedhas significant direct relation with amount of mold colony with p value 0 0001 Othervariables that have significant direct relation were wet bulb temperature with p value0 041 dan carbon monoxide with p value 0 002 IAQ problems can be fixed bycombining methods of limiting mold contamination from outside and controllingrelative humidity level into the recommended range The uses of outdoor dehumidifier air filter ventilation system improvement are several engineering solutions that can beapplied to reduce relative humidity level and limit mold contamination.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T41485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rofi Alfarabi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara bakteri aerob yang digunakan pada instalasi pengolahan air limbah industri terhadap laju korosi baja rendah karbon jenis SA283 Grade C dengan variabel waktu, ketersediaan oksigen dan nutrien. Media lingkungan yang dipakai adalah air limbah yang telah berisi bakteri aerob yang berasal dari bak aerasi instalasi pengolahan air limbah. Penelitian dilakukan dengan 3 kondisi berbeda yakni tanpa penambahan gelembung dan nutrient, hanya penambahan gelembung, dan ada penambahan gelembung dan nutrien. Pengujian dilakukan selama 3,6,9,12, dan 15 hari. Selain itu dilakukan pengujian dengan variabel tambahan nutrien dengan rasio 1:10,1:20,1:30,1:40, dan 1:50 dengan 15 hari pengujian. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh bakteri aerob terhadap laju korosi yang terjadi dan mengakibatkan adanya fenomena korosi mikrobiologi. Laju korosi terbesar terjadi pada 3 hari pertama pengujian dan dalam kondisi adanya penambahan gelembung dan nutrien hingga mencapai 110 mpy. Sedangkan komposisi penambahan nutrient 1:10 memiliki laju korosi 14 mpy. Jumlah koloni bakteri terbesar terjadi pada 3 hari pertama pada kondisi ada penambahan gelembung dan nutrien hingga memiliki jumlah koloni sebanyak 1300 x 104 koloni. Nilai pH selama pengujian bergerak turun, hal ini membuktikan adanya aktifitas bakteri aerob yang menghasilkan kandungan asam pada media uji. Berdasarkan analisis permukaan spesimen kupon dapat ditunjukkan adanya korosi seragam yang ditandai dengan adanya tubercle akibat aktifitas bakteri aerob.
This study has purpose to determine the correlation between aerobic bacteria which used in the industrial wastewater treatment plant to corrosion rate of SA283 Grade C low carbon steel with time variable, oxygen and nutrient availability. Environmental media used wastewater from aeration basin which has contained aerobic. The study was conducted with 3 different conditions are without the addition of bubbles and nutrients, only the addition of bubbles, and addition of bubbles and nutrients. The tests were conducted for 3,6,9,12, and 15 days. In addition, testing with additional nutrient variables with ratio of 1 10,1 20,1 30,1 40, and 1 50 with 15 days of testing. The results of this study proved the effect of aerobic bacteria on corrosion rate that occurred and resulted in the phenomenon of microbiological corrosion. The largest corrosion rate occurred in the first 3 days of testing in condition presence of bubbles and nutrients up to 110 mpy. While the composition of 1 10 nutrient addition has a corrosion rate of 14 mpy. The largest number of bacterial colonies occurred in the first 3 days under the condition of adding bubbles and nutrients to have the number of colonies as much as 1300 x 104 colonies. The pH value during the test moves down, this condition proves that the presence of aerobic bacteria activity can produces acid content on the test medium. Based on the analysis of surface sample there is can be shown the existence of uniform corrosion characterized by the presence of tubercle due to the activity of aerobic bacteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Widani
Abstrak :
Perbandingan Tindakan Keperawatan Oral Care menggunakan Povidone-iodine 1% dengan Chlorhexidine 0.2% Terhadap Jumlah Bakteri di Mulut Klien Penurunan Kesadaran di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus Jakarta Oral care klien penurunan tingkat kesadaran tidak boleh diabaikan dan membutuhkan antiseptik oral yang mempunyai sifat antibakteri (Timby, 2009). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan kelompok kontrol, pre dan post test untuk mengidentifikasi perbandingkan povidone iodine 1% dengan chlorhexidine 0.2% terhadap jumlah koloni bakteri di mulut klien penurunan kesadaran. Hasil penelitian pada 30 responden yang diambil secara consecutive sampling dibagi tiga kelompok. Didapatkan ada perbedaan yang signifikan penurunan jumlah koloni bakteri sebelum dan setelah oral care pada povidone iodine (p=0.007), chlorhexidine (p=0.001) dan air (p=0.001). Perbandingan selisih jumlah bakteri povidone iodine 1% dengan chlorhexidine 0.2% tidak signifikan (p=0,343). Disimpulkan chlorhexidine 0.2% , povidone iodine 1% dan air minum masing-masing mempunyai kemampuan yang signifikan menurunkan koloni bakteri dan dapat digunakan sebagai pembilas oral care. Disarankan secara ekonomis air minum digunakan dalam oral care apabila klien penurunan kesadaran tidak mengalami infeksi mulut, dan chlorhexidine 0.2% atau povidone iodine 1% digunakan bila ada infeksi mulut.
The oral care of unconscious patient should not be ignored and requires the oral antiseptics that have antibacterial properties (Timby, 2009). This research was quantitative research study with quasi experimental design with control groups, using pre-post test design the study was aimed to compere the amount of bacteria colonies after povidone iodine 1% and chlorhexidine 0.2% on the patient with disturbance of consciousness level. Using consecutive sampling technique, 30 eligible respondences were devided into three group. The results of this study identifided that t - test of pre-post test of povidone iodine with p= 0.007, chlorhexidine with p=0.001 and water oral care with p=0.001. Mean while there was no significan different betwent povidone iodine with chlorhexidine with p value 0,343. Concluded chlorhexidine0.2%, povidone iodine 1% and water each has a significant ability to reduce colonies of bacteria and can be used as an oral care. Economically advisable to the water used in oral care if clients do not experience a decrease awareness of oral infections, and chlorhexidine 0.2% or povidone iodine 1% is used when there is infection of the mouth.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28423
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Imam Gilang Widianto
Abstrak :
Sistem prediksi kadar flavonoid pada daun Bisbul (Diospyros discolor Willd.)  berbasis citra VNIR sudah terbukti dapat dilakukan dan mendapatkan hasil yang cukup baik. Hasil tersebut bisa didapat karena data citra VNIR memiliki fitur yang sangat banyak (>200 fitur) sehingga dapat memberikan banyak informasi terkait kandungan flavonoid pada daun Bisbul. Namun, banyaknya jumlah fitur akan menyebabkan proses latihan pada model prediksi cukup lama dan akan memberikan beban yang cukup besar pada proses komputasi. Penelitian ini membahas tentang proses optimasi yang dilakukan kepada model regresi PLSR dengan menggunakan algoritma koloni lebah untuk meningkatkan performa dan mengurangi waktu latihan model prediksi kadar flavonoid pada daun Bisbul. Sistem prediksi menghasilkan performa dasar (PLSR) sebesar 23,6 RMSE, 0,86 pada R2, dan waktu training selama 0,6 detik untuk PLSR dengan jumlah 35 komponen dan 23,07 RMSE, 0,87 pada R2, dan waktu training selama 0,63 detik untuk PLSR dengan jumlah 50 komponen. Peningkatan performa sistem prediksi menggunakan algoritma koloni lebah berhasil dan menghasilkan performa sebesar 22,8 RMSE, 0,87 pada R2, dan waktu training selama 13,6 detik untuk PLSR dengan jumlah 35 komponen dan 22,69 RMSE, 0,88 pada R2, dan waktu training selama 13,7 detik untuk PLSR dengan jumlah 50 komponen.
Flavonoid content prediction system in the velvet apple leave based on VNIR image (Diospyros discolor Willd.) has been proven to be able to get good results. Those results could be earned because of VNIR image contains a lot of features (>200 features) that give a lot of information to predicts flavonoid content in velvet apple leave. Unfortunately, those features also causing a long training time and put a considerable burden on the computational process. Feature selection process using random forest algorithm proven to be able to reduce the training time, but it results is still need long time to train the prediction system. This study is aim to build and optimize PLSR prediction system using artificial bee colony algorithm to get a better performace and faster training time than random forest regression. Base performance by using 35 components of PLSR is 23.6 of RMSE, 0.86 of R2, and 0,6 seconds of training time. Base performance by using 50 components of PLSR is 23.07 of RMSE, 0.87 of R2, and 0,63 seconds of training time. After using artificial bee colony algorithm to optimize the PLSR prediction models, the results are  22.8 of RMSE, 0.87 of R2, and 13,6 seconds of training time by using 35 components of PLSR and 22.69 of RMSE, 0.88 of R2, and 13,7 seconds of training time by using 50 components of PLSR.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarke, Marcus
London: Angus & Robertson Publishers, 1983
828.99 CLA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>