Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Hartawan
"ABSTRACT
Kerimbunan di ibukota didukung dengan lahan hijau yang terdiri dari penanaman pohon, mulai dari area perumahan, hingga perkantoran. Sampah daun yang dimiliki pohon pada area tersebut menjadi salah satu kontribusi besar pada sampah organik. Pada umumnya, pengolahan sampah organik tersebut menggunakan metode pembakaran akibat tidak dapat terdekomposisi ke tanah. Hasil pembakaran sampah organik tersebut dapat menjadi sebuah energi terbarukan. Besar energi ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga. Adapun kompor biomassa sebagai kompor alternatif pengguna bahan bakar selain gas. Hasil pembakaran kompor biomassa merupakan pembakaran yang bersih karena campuran bahan bakar dan udara yang menghasilkan pembakaran sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi energi terbarukan menggunakan daun. Pembakaran yang terjadi pada daun memiliki karakteristik yang berbeda terhadap intensitas udara dengan bentuk olahan briket. Efisiensi bahan bakar dapat diketahui dengan menggunakan metode water boiling test dan pengukuran mass loss rate. Hasil metode water boiling test dengan olahan briket menunjukkan bahan bakar dapat mendidihkan air pada waktu singkat dan membutuhkan pengisian ulang jika digunakan untuk memasak. Efisiensi termal pada saat masuk pada fase cold start adalah 42 dan hot start pada 46. Bentuk olahan briket menghasilkan pembakaran yang lebih lama namun lebih sukar untuk dinyalakan.

ABSTRACT
The capital of Indonesia is kept cool and shady by green areas consisting of trees, from residential areas to offices. Fallen leaves produce by these trees contributes to a large amount of organic waste. Generally, the vast majority of the people incinerate these waste as they cannot decomposed quick enough on the ground. The burning of these leaf litters can open up a potential renewable energy. Although the scale of energy than can be use is suited as fuel for household needs. Biomass cooking stoves are developed to accommodate the daily use for cooking as an alternative to gas powered stoves. The flame that is produced by the cooking biomass cooking stove is smokeless due to the great supply of air mixing with the fuel generates a good clean burn. This research intends to explore and developed the potential of dry leaves form as briquettes as a renewable energy. Burning leaves have different characteristics to the intensity of air going through the combustion chamber with the fuel form of briquettes. The Efficiency of the fuel can be measured using the water boiling test method and mass loss rate. Results from the water boiling test with the leaf briquettes can bring water to a boil but for standard time of cooking, refuelling in the middle of cooking is needed. The thermal efficiency during the cold phase is 42 and during the hot phase is 46 . Although the forming of leaves into briquettes prolong the time of burning and perfect for refuelling, the briquettes are quite hard to ignite. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Bregas Dwi Hatmojo
"ABSTRAK
Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah dan tersebar di seluruh kepulauan. Pemanfaatan potensi sumber daya alam tersebut belum sepenuhnya diperankan dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak di sektor rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi dari serasah daun sebagai sumber energi domestik yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Secara khusus, konfigurasi penelitian skala laboratorium dilakukan dengan menggunakan serasah daun spesies Artocarpus champaden, L., Nephelium lappaceum, L., dan Mangifera indica, L. Di Indonesia spesies ini dikenal sebagai pohon Cempedak, pohon Rambutan, dan pohon Mangga yang menghasilkan gugur daun sepanjang tahun. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam menangani serasah adalah mengumpulkan dari halaman atau atap pekarangan rumah kemudian dibakar untuk mengurangi jumlah serasah sebagai pengotor. Penelitian eksperimental dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu pembuatan briket dari serasah daun yang ditambahkan dengan minyak kanola dan pasta tepung jagung sebagai material pengikat dan bertujuan untuk meningkatkan kandungan energi ketika dilakukan proses pembakaran yang diproduksi secara manual dengan sedikit bantuan alat mekanis. Analsis termal termasuk nilai kalor, proksimat dan ultimat dilakukan dengan metode dan peralatan standar. Penelitian menggunakan kompor biomassa dengan volume ruang bakar sekitar 660 cm3. Sebuah kipas elektrik dipasang ke kompor untuk mengalirkan udara. Metode Water Boiling Test dilakukan untuk mengukur karakteristik pembakaran dan efisiensi kompor. Ditemukan bahwa briket (100 gram) dari semua jenis daun yang diuji dapat merebus air 1000 ml dalam waktu 7 menit. Secara umum, kinerja pembakaran sampel briket dapat dikaitkan dengan analisis proksimat dan ultimat, sehingga dengan membandingkan kinerja menggunakan Water Boiling Test menunjukkan bahwa perbedaan kinerja menggunakan berbagai jenis serasah daun tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa serasah daun memiliki potensi sebagai sumber energi yang dapat diandalkan untuk memasak di rumah tangga di daerah pedesaan.

ABSTRACT
Indonesia has abundant natural resources spread throughout the islands. The utilization of these natural potentials has not been fully played and developed to meet daily needs such as for cooking. The purpose of this study is to explore the potential of leaf litter as a domestic source of energy for cooking. In particular, a set of laboratory scaled experiment was conducted by using leaf litter of the species Artocarpus champaden, L., Nephelium lappaceum, L., and Mangifera indica, L. In Indonesia these species are known as Cempedak, Rambutan, and Mangga trees which produce fallen leaf throughout the years. A way of reducing the leaf litter problems by local people is by collecting it from the garden and roof, then burn it to reduce the volume. The experimental work was carried out through some steps. The leaf litter was transformed to biomass briquettes fuel in order to increase energy content for combustion by adding Canola Oil and Starch as a binder. The briquettes were produced manually with minimum mechanical works. Thermal analysis, including calorific value, proximate and ultimate analysis, was performed by standard method and equipment. The experiment was carried out by using a biomass stove with a fuel chamber volume of approximately 660 cm3. A fan was attached to the stove to supply an updraft forced vortex flow of air. Water Boiling Test method was performed to measure the burning characteristic and stove efficiency. It was found that the briquettes (100 grams) from all leaf type tested can boil the water of 1000 ml within 7 minutes. In general, the burning performance of the briquettes were related to proximate and ultimate analysis of the samples. Nevertheless, by comparing the performance using Water Boiling Test suggested that the discrepancies of the performance using different types of leaf litter were not significant. This work showed that leaf litter has the potential as a reliable energy source for cooking in household at rural areas."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover