Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Kim, Sang Bok
Kyonggi-do : 21 Segibooks, 2009
KOR 170.4 KIM o
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nadira Malika Havishta
"Konsep Inyeon dalam filosofi Korea mencerminkan hubungan spiritual yang melibatkan sebab- akibat antara individu, baik di kehidupan saat ini maupun kehidupan sebelumnya. Penelitian ini menganalisis representasi konsep Inyeon sebagai wujud determinisme dalam film Past Lives (2023) karya Celine Song, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori determinisme Jonathan Edwards. Temuan penelitian mengidentifikasi dua bentuk determinisme: determinisme kausal dan determinisme teologis. Determinisme kausal mengidentifikasi hubungan sebab-akibat yang dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis: meneruskan, memutuskan, dan pergeseran Inyeon. Sementara itu, determinisme teologis menggambarkan keyakinan pada takdir yang telah ditentukan, yang dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis: menerima, melawan, menghargai, dan menyesali Inyeon. Hasil menunjukkan bahwa determinisme teologis lebih dominan, menggarisbawahi fokus narasi film pada penerimaan takdir dan refleksi hubungan manusia. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang relevansi konsep Inyeon dalam budaya Korea dan media modern.
The concept of Inyeon in Korean philosophy reflects a spiritual connection involving causality between individuals, spanning both current and past lives. This study analyzes the representation of the Inyeon concept as a form of determinism in the film Past Lives (2023) by Celine Song, using a qualitative descriptive method and Jonathan Edwards' theory of determinism. The results identify two forms of determinism: causal determinism and theological determinism. Causal determinism highlights causal relationships grouped into three types: continuing, detaching, and shifting Inyeon. Meanwhile, theological determinism reflects a belief in predestined fate, classified into four types: accepting, resisting, appreciating, and regretting Inyeon. The results show that theological determinism is more dominant, emphasizing the film's narrative focus on belief in fate and reflections on human relationships. This study offers new insights into the relevance of the Inyeon concept in Korean culture and modern media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library