Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eliya
Abstrak :
RS Krakatau Steel sejak februari 2000 telah membuat program Utilization Review yang merupakan salah satu upaya dari rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan masih adanya tagihan yang belum tertagihkan. dari asuransi maupun pihak langganan, adanya komplain dari pihak SKKS PT Krakatau Steel terhadap mutu pelayanan, maupun adanya isu biaya pengobatan di RSKS mahal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas pelayanan melalui Program Utilization Review rawat inap di rumah sakit Krakatau Steel dari bulan April tahun 2000 sampai dengan bulan Desember tahun 2001. Rumah sakit Krakatau Steel sebagai tempat penelitian, dengan pertimbangan dan asumsi, bahwa meskipun di rumah sakit Krakatau Steel mutu pelayanan melalui program Utilization Review sudah berjalan, namun ternyata masih terdapat berbagai kejanggalan dan kekurangan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang berangkat dari data sekunder, data temuan yang diperoleh dari detail transaksi rawat inap. Telaah teori yang menjadi dasar untuk kerangka analisis adalah teori - teori yang berkaitan dengan Utilization Review dan mutu pelayanan. Kedua teori ini dipadukan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kerangka teori spesifik tentang mutu pelayanan melalui program Utilizaton Review. Aspek - aspek yang dikaji dari teori ini adalah pertains tentang masukan (input) yang mencakup variabel Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi, Sarana Prasarana, Kebijakan dan Sistem Tarif, kedua tentang proses pelayanan melalui program Utilization Review yang mencakup detail transaksi di rawat inap dan yang ketiga keluaran (out put/hasil) yang mencakup variabel temuan basil Utilization Review yakni ketidak sesuaian antara hasil entry data dengan indikator yakni Buku Tarif, Standar Operating Prosedur (SOP) dan Protap Utilization Review dan observasi partisipan dari peneliti. Setelah menganalisis hasil data, bahwa mutu pelayanan melalui program Utilization Review di rumah sakit Krakatau Steel menunjukkan telah berjalan baik sebagaimana mestinya, baik dilihat dari masukan, proses maupun keluarannya. Namun ini bukan berarti tanpa ada kejanggalan dan kekurangan. Sebab, setelah dianalisis dan dicermati masih menemukan dua variabel yakni Sumber Daya Manusia (data sekunder) dan Sistem Informasi ternyata belum berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini kiranya masih dapat ditolerir, sebab penanganan masalah Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi bukan merupakan problema yang mudah, tetapi membutuhkan upaya yang serius dan kesadaran dari semua staf (personel) rumah sakit. Untuk menurunkan temuan dari program UR, manajemen RSKS perlu meningkatkan SDM melalui pelatihan-pelatihan/training atau dengan meningkatkan kontrol maupun koordinasi dengan unit 1 bagian lain yang terkait dengan rawat inap melalui pertemuan-pertemuan yang sudah ada di lingkungan RS KS.
Krakatau Steel Hospital since February of the year 2000 has established the Utilization Review program which an effort of the hospital to improve the service quality. This research was done because of the fact that there is still uncollected receivable from the insurance and customer, complaints from SKKS of PT Krakatau Steel about the quality of service, and the issue of expensive treatment expenses in Krakatau Steel Hospital. The purpose of this research is to know the quality service through Utilization Review Program of in patients in the Krakatau Steel from April 2000 to December, 2001. The Krakatau Steel hospital as a place of research, with the consideration and assumptions, that even though in Krakatau Steel the Utilization Program review has run, however there are still some inconsistencies and shortages. The type of this research is a descriptive analytic one towards secondary data, the data obtained from detailed transaction of in patients. The theoretical study that become the analytical framework are the theories related to the service quality and the theory about Review Utilization. The aspects studied within this theories are, first, the input which includes the Human Resource, Information System, Facilities and Infrastructure, Policy and Rate System. Second, about the service process through Utilization Review program which includes detailed transaction in the in patients namely from the data of discharge status, doctor's fee, reexamination, belongings, medicine from dispensary, room's charge, facilities, and grand total. Third, the output which includes the findings variable of the Review Utilization namely the discrepancy between data entry and indicator namely the Rate Book, Standard Operating Procedure and Standard Procedure of Utilization Review and participant observation. After analyzing the resulting data, the service quality through the Utilization Review program in Krakatau Steel hospital indicates that it has run as usual, both in terms of input, process and output. However, it does not mean that there is no discrepancy and shortages. Because, as has been analyzed there are still two variables namely Human Resource (secondary data) and formation System it turned out that they have not functioned as it should. This is still tolerable, because the handling of the Human Resource and Information System problems is not an easy problem, because it needs serious efforts and awareness from all staff of the hospital. In order to decrease the findings of Utilization Review program, management of Krakatau Steel Hospital needs to improve the Human Resource through trainings or increase the controlling and coordination with other or related units with in patients through the existing meetings in the Krakatau steel Hospital.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Budi Setianto
Abstrak :
ABSTRAK Krisis moneter atau krisis ekonomi yang terjadi saat ini, telah mengakibatkan menurunnya nilai penghasilan masyarakat Indonesia, meningkatnya biaya operasional rumah sakit dan telah mengakibatkan tertundanya ekspansi kapasitas Rumah Sakit Krakatau Steel Cilegon dan 117 menjadi 200 tempat tidur. Pelayanan Ambulatory Surgery diperkirakan dapat menurunkan kebutuhan tempat tidur, meringankan biaya pasien dan sekaligus mendatangkan peluang pendapatan dari pasien-pasien yang selama ini ditolak. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran implikasi pelayanan Ambulatory Surgery di Rumah Sakit Krakatau Steel terhadap BOR, aspek finansial dan peluang pendapatan yang akan diperoleh melalui simulasi, menggunakan metode Eksperimental Kuasi tipe Simulatif dengan desain eksperimen Before & After atau One Group Pretest-Posttest Design melalui 151 sampel ( Januari 1998 - Mei 1998 ). Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa terjadi penurunan BOR rata-rata sebanyak 2,83 %, penghematan biaya pasien rata-rata 26,4 %, penurunan pendapatan rumah sakit tetapi cost recovery rate nya > 100 %, peluang pendapatan yang diperoleh oleh Unit Rawat Inap sebesar 1,07 % dari total pendapatan Unit tersebut dan peluang pendapatan Unit Penunjang Diagnostik sebesar 0,5 % dari total pendapatan Unit tersebut. Disarankan agar melakukan upaya-upaya lainnya untuk mengatasi tingginya BOR, meningkatkan kualitas & kuantitas pelayanan Ambulatory Surgery, melakukan efisiensi penggunaan obat, alat dan bahan habis pakai, penyesuaian pola baru Ambulatory Surgery serta pengusulan adanya kebijakan tentang pelayanan Ambulatory Surgery bagi pasien perusahaan. Dengan melalui pelayanan Ambulatory Surgery dan upaya-upaya lainnya diharapkan dapat mengurangi masalah yang timbul akibat krisis ekonomi. Daftar Bacaan 31 (1984 -1998)
ABSTRACT Monetary crisis or economic crisis has been affecting Asian countries including Indonesia. The crisis has decreased the income value substantially also increased prices medical care resources that lead to higher hospital operational cost. This crisis also has constrained the plan to expand the hospital capacity from 117 to 200 beds. Based on this crisis, so it must be striven the service can aid to overcome that problem. It is supposed that Ambulatory Surgery can reduces need for beds, decrease the patient's cost and give the revenue opportunity from refused recent patients. A Quasi-Experimental Simulative type research which use Before & After or One Group Pretest-Posttest Design aim to gain the illustration of Ambulatory Surgery upon BOR, finance aspect and revenue by inpatient units and ancillary units in Krakatau Steel Hospital through simulation. The results are, the BOR. reducing in average is 2.83 %, and the patient's cost efficiency in average is 26.4 %. There is a hospital income reducing, but its cost recovery rate is more then 100 %, income opportunity gained by inpatient unit. It is 1.07 % from its total revenue and the ancillary unit opportunity take 0.5 percentage. Suggest to carry out some other exertions to control BOR., to increase quality and quantity of Ambulatory Surgery service, using medicines and medical consumables efficiently, tariff adjustment and to propose the statement policy of Ambulatory Surgery service for the companies. In such Ambulatory Surgery with other striving could decrease the crisis problem. Bibliography: 31 (1984 - 1998).
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana B. Kaswan
Abstrak :
Sebagaimana diamanatkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1993, pembangunan kesehatan pada dasarnya diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Terkandung di dalamnya masyarakat industri, karena pertumbuhan industri perlu didukung oleh masyarakat yang terpelihara kesehatannya, memiliki produktivitas tinggi dan kreatif untuk melanjutkan pembangunan di segala bidang. Amanat tersebut direalisasikan salah satunya melalui Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang mewajibkan pimpinan perusahaan untuk memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja yang akan diterima maupun yang akan dipindahkan, serta pemeriksaan berkala bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya. RSKS sebagai satu-satunya rumah sakit di Cilegon, suatu kota industri di Kabupaten Serang, menyediakan berbagai fasilitas kesehatan yang secara terus menerus diupayakan untuk ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat umum, khususnya masyarakat industri. Meskipun pada awal pendiriannya di tahun 1983 RSKS berfungsi untuk memelihara kesehatan karyawan PT. Krakatau Steel (PTKS) beserta keluarganya, namun dalam perkembangannya saat ini, RSKS berupaya meraih pangsa pasar yang lebih besar, di luar masyarakat PTKS. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh RSKS adalah masih rendahnya pemanfaatan fasilitas kesehatan terutama pelayanan general check up (GCU) oleh perusahaan lain. Suatu riset pasar yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) pertengahan tahun 1995 menunjukkan bahwa potensi pasar cukup besar. Dari 124 perusahaan yang diteliti, 81% menyatakan melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi calon karyawan dan 74% melaksanakan pemeriksaan berkala bagi karyawan tetap, namun hanya 18% perusahaan yang melaksanakannya di RSKS. Berdasarkan permasalahan pokok di atas, dalam tesis ini akan dikaji kinerja Unit GCU RSKS serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan terjadinya kondisi seperti saat ini, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam rumah sakit. Disamping itu dilakukan pula studi banding ke 4 unit pelayanan kesehatan di Jakarta untuk mengetahui dan membandingkan bagaimana Unit GCU dikelola. Melalui suatu analisis tentang kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal, pemetaan produk dengan menggunakan matrik General Electric, serta hasil studi banding, selanjutnya akan dirumuskan strategi dasar, strategi usaha serta strategi pemasaran pelayanan GCU di RSKS. Perumusan ketiga strategi tersebut didahului dengan perumusan masalah strategis yang dihadapi serta sasaran yang hendak dicapai. Strategi dasar yang diterapkan adalah stabilisasi, sedangkan strategi usaha adalah investasi selektif untuk menghasilkan laba. Adapun strategi pemasaran pelayanan GCU ditetapkan dalam rumusan sesuai komponen-komponen sebagai berikut : 1. Segmentasi pasar, menghasilkan segmen pasar karyawan PTKS, karyawan PTKS Group, karyawan non PTKS dan segmen pasar masyarakat umum kota Cilegon; 2. Penetapan pasar sasaran, menghasikan segmen pasar karyawan PTKS dan Group, segmen pasar karyawan non PTKS, serta segmen pasar masyarakat umum kota Cilegon sebagai pasar sasaran; 3. Penempatan produk, yaitu memposisikan pelayanan GCU sebagai "Mitra Anda Dalam Pemeliharaan Kesehatan", yang kemudian didukung oleh suatu kebijakan bauran pemasaran yang merupakan kombinasi antara kebijakan produk, harga, tempat, promosi dan kebijakan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Pelaksanaan kebijakan bauran pemasaran ini perlu dilakukan secara terkoordinasi dan terpadu. Akhirnya strategi pemasaran yang ditetapkan dalam tesis ini disarankan untuk ditindaklanjuti melalui suatu implementasi strategi yang didukung oleh pengembangan sistem manajemen pemasaran.
Marketing Strategy For General Check-Up Services In Krakatau Steel HospitalIt is addressed by the State Guidelines 1993 that national health development is principally geared towards the improvement of community well being. This suggests that community will also imply industrial community due to the fact that industrial growth should be supported by healthy, highly productive and creative people who will sustain national development in all sectors. This statement was implemented through the Law Number 111970 regarding "Safety and Healthy at Work". This law has made the management of every company obliged to check physical and mental conditions of all staff and labor, and examine their physical capacities during recruitment and turnover beside to provide a periodical health check for every employee who work for them. Krakatau Steel (KS) Hospital as the only hospital in Cilegon, an industrial city in Serang District, provides various health facilities which are continuously improved and adjusted to keep pace with people's demand, especially those of industrial community. When the hospital was established in 1983, it was mainly to provide health facilities and services for PT. Krakatau Steel (PTKS) staffs and their families. It is now, however, developed to gain a wider market with the outside PTKS community. Nonetheless, KS Hospital is facing a constraint in which the rate of people or company outside PTKS using the health facilities, especially the general check-up (GCU) services, remain low. In contrast, a research conducted by the Institute of Management Education and Development (LPPM) in the mid 1995 proved the market potential to be large. Out of 124 companies researched, there is 81 % conducting health check for their staff candidates and 74 % conducting periodical health check for their permanent staffs, but only 18 % out of the companies conducting the health check in KS Hospital. Based on the above main issue, this thesis will analyze and discuss the work performance of KS Hospital's GCU Unit including the factors affecting the present situation, both internally and externally. Apart from this, a comparative study is also carried out in four Health Services Unit in Jakarta, to investigate as well as to get a comparison on how GCU Unit is managed. By using Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT) analysis, product mapping by using market attractiveness-business strengths matrix, and comparative study results, a basic strategy, business strategy, and marketing strategy for GCU Unit will be formulated afterwards. Prior to these formulations, existing strategic issues and target to be achieved will firstly be set up. The basic strategy adopted is addressed to stabilization, whereas business strategy will refer to selective investment to gain profit. The marketing strategy for GCU will be based on the following components : 1. Market segmentation, producing market segment of PTKS, PTKS and Group market segment, non PTKS market segment, and population of Cilegon market segment in general; 2. Market targeting, resulting PTKS and Group market segment, non PTKS market segment, as well as the Population of Cilegon market segment as target markets; 3. Product positioning, resulting "Your Partner In Health Care" as GCU product position. This product position will be supported by a marketing-mix consists of a combination of policies which include product, price, place, promotion and customer satisfaction policies. The marketing-mix policy should be carried out under an integral coordination. Finally, the marketing strategy discussed in this thesis is recommended to be followed-up by an implementation strategy which will be supported by developing a marketing management system.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library