Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratignyo Arif Budiman
"Timbulnya redaman propagasi pada komunikasi sangat mempengaruhi kualitas sinyal, demikian pula pada sistem komunikasi satelit. Dalam tugas tests ini, satelit Ku Band JCSAT-3, khususnya fluktuasi level sinyal beacon dan data curah hujan digunakan sebagai sumber data. Analisa dan prediksi redaman propagasi yang tersusuri dari redaman cerah dan redaman hujan dilakukan dengan bantuan program simulasi sebagai alat bantu analisa yang direalisasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab 5.3 dan Microsoft Exel.
Analisa redaman propagasi dilakukan untuk mendapatkan pernaharnan sifat masing-masing redaman dan selanjutnya dimodelkan untuk prediksi di masa depan. Pemodelan pada redaman hujan menggunakan pemodelan distribusi dan pembandingannya dengan model prediksi CCIR 1992, sedangkan redaman cerah menggukan pemodelan ARMA.
Hasil pemodelan redaman hujan menunjukkan Bandung lebih mendekati model CCIR zone N, sedangkan pemodelan redaman cerah dapat dilakukan dengan pemodelan metode ARMA orde 6 dengan panjang frame 8 sampling. Hasil ini diharapkan dapat dijadikan pijakan dalam perencanaan komunikasi satelit di Indonesia, khususnya pada daerah frekuensi Ku.

Loss propagation consist of rain. Attenuation and clear sky attenuation occurred could influence the quality of the satellite communication. In this paper, the fluctuation of beacon signal level and meteorological parameters as source of data will be analysis. Simulation programs as analysis rolls that realized with using Mat/dab 5.3 and Microsoft Exel do analysis and prediction of loss propagation.
Loss propagation analysis is done to understand each attenuation characteristic and further modeled for prediction. The rain attenuation uses cumulative models and compared to CCIR'92 prediction model, and clear sky attenuation use ARAM model.
The result of rain attenuation model shows Banding is close to CCIR zone N model, whereas clear sky attenuation model can be done by ARMA orde 6 model with 8 sampling each frame length. The result of data analysis of the JCSAT-3 earth station in Bandung for rain attenuation and clear sky attenuation prediction describes the loss propagation character in the Ku band satellite communication. This result could be used for reference in the planing and implementation of the Ku band satellite communication system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T1058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Eka Cahyadi
"Penggunaan Ku-band untuk sarana komunikasi pada siaran TV sudah dilakukan di Eropa dan Amerika sejak tahun 1980-an. Dengan penggunaan satelit sebagai sarana komunikasi wilayah layanan bisa lebih luas sampai wilayah yang belum tersentuh sarana komunikasi. Indonesia sebagai negara kepulauan, penggunaan satelit merupakan salah satu pilihan yang tidak dapat dihindari. Dimana dengan penggunaan satelit sebagai sarana komunikasi untuk siaran TV dapat memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan.
Pemanfaatan Ku-band untuk sarana komunikasi harus sudah mulai dilirik di Indonesia. Selain karena alokasi frekuensi untuk C-band sudah sangat penuh, pemanfaatan Ku-band mampu menghasilkan penggunaan diameter antena yang lebih kecil dan mendapatkan bandwidth yang lebih lebar. Tetapi komunikasi satelit pada Ku-band yang berada pada rentang frekuensi antara 12Ghz sampai dengan 18Ghz memiliki kendala pada redaman terhadap hujan yang cukup tinggi terlebih untuk wilayah tropis seperti Indonesia.
Pada tugas akhir ini akan dirancang simulator sebagai alat bantu perhitungan komunikasi satelit pada Kuband untuk aplikasi DVB-S. Dengan hasil perhitungan jalur komunikasi menggunakan simulator tersebut akan dianalisis sejauh mana availability yang dapat diterapkan di Indonesia dan perubahan apa yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan availability.
Dari hasil perhitungan C/Ntotal untuk redaman hujan dengan outage time dari 0,3%, 0,1%, 0,03%, dan 0,01% didapatkan bahwa untuk kondisi terburuk pada kondisi hujan pada arah pancar dan arah terima dengan diameter antena 0,8m hanya mampu untuk availabilty sebesar 99,7%. Dengan peningkatan diameter antena terima menjadi 1m mampu menghasilkan availability sebesar 99,9%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40427
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library