Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Andriani
Abstrak :
ABSTRAK
Lansia mengalami perubahan pada kualitas hidup dan tidak terlepas dari kebutuhan dasar salah satunya ialah spiritualitas. Spiritualitas dipandang mampu meningkatkan kualitas hidup pada seseorang termasuk lansia. Penelitian ini merupakan penelitian analisa korelasi yang menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung, Jakarta Timur dengan responden sebanyak 75 orang. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup (p value < α 0,05). Sedangkan untuk karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, dan tingkat pendidikan, menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna signifikan dengan kualitas hidup (p value = 0,215; 0,261; 0,384; 0,317). Berdasarkan hasil tersebut, aktivitas kegiatan spiritual (pembinaan, pemantauan, dan kerja sama) perlu dipertahankan dan ditingkatkan untuk dapat menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi lansia.
ABSTRACT
Elderly had an experience of changes in quality of life and could not be separated from the basic needs, one of them is spirituality. Spirituality was deemed to improve the quality of life in a person, including the elderly. This research is a correlation analysis using quantitative methods with cross sectional study to determine the relationship between the level of spirituality with the quality of life of the elderly in Social House of Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung by respondents as many of 75 people. Data were analyzed using univariate and bivariate with chi square test. These results showed a significant relationship between the level of spirituality with significant quality of life (p value < α 0,05). As for the characteristics of the respondent which include age, gender, marital status, and education level, showed no significant relationship with quality of life significantly (p value = 0.215; 0.261; 0.384; 0.317). Based on these results, spiritual activities (establishment, monitoring, and cooperation) need to be maintained and enhanced in order to create a better quality of life for the elderly.
2016
S63722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darrundono
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini telah menunjukkan angka-angka yang sangat tinggi, tidak terkecuali di Indonesia. Arus manusia ke kota-kota cukup besar dan sulit, dan bahkan tidak mungkin dihentikan. Khususnya di Jakarta, berbagai cara untuk menahan pertumbuhan penduduk niralami ini telah ditempuh, namun fenomena yang terjadi di banyak kota-kota besar di dunia ketiga tetap terjadi, yaitu jumlah penduduk berlipat dua pada setiap dua dasawarsa.

Pertambahan penduduk tidak disertai penambahan pelayanan masyarakat telah mengakibatkan terjadinya kepincangan-kepincangan. Kota Jakarta yang direncanakan oleh Pemerintah Hindia Belanda hanya untuk 600.000 jiwa, tiba- tiba harus menghadapi jumlah penduduk yang berlipat ganda sehingga timbul masalah masalah yang sulit dihadapi. Salah satu masalah yang menonjol adalah kekurangan perumahan, karena kelangkaan penyediaan papan bagi warganya yang disebabkan oleh kelangkaan dana, maka penduduk yang datang ke kota Jakarta membentuk lingkungan pemukiman mereka sendiri tanpa mengkuti norma yang ada, atau memadati pemukiman yang ada sejak kurun waktu sebelumnya telah ada. Lingkungan seoerti ini bercirikan padat penduduknya, tidak ada fasilitas sosial, tidak ada kelengkapan lingkungan dan keadaan fisik yang buruk, dan lazim disebut kampung. Pada tahun 1969, dari hampir 5 juta penduduk Jakarta, 60% diam di lingkungan kampung.
Abstract
The population growth in the developing countries in the last decades has shown a very high rate, including Indonesia. The rust of migrant to big cities is quite nigh, and difficult, or even impossible to stop. Especially in Jakarta, many measures have been taken to supress this non natural growth, but phenomenon that has been occuring in big cities in the third worlds keeps going on : the number of population is doubling in every 2 decades. The growth of population is not followed by services has been bringing physical and social problems.

Jakarta was planned by the Dutch Colonial Government to accomodate 600.000 people, suddenly has to serve people with much bigger number, so that create difficult problems. One of the main problems is housing, caused by lack of fund. The migrants come to the city and build their shelters on open land without any technical guidance, or fill up the existing residential areas. These kinds of environment have typical condition, such as high density population, no social facilities, no public utilities, and the physical condition is poor. This kind of settlement is called ?kampung", which originally has a meaning of urban village. In 1969, the population of Jakarta was nearly 5 million, and 60% of them lived in these kinds of kampung.
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Nursalim
Abstrak :
Latar Belakang. Perawatan pasien geriatri di ruang rawat inap dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas hidup pelaku rawat pasien geriatri. Kualitas hidup pelaku rawat yang buruk dapat menyebabkan penurunan kualitas perawatan yang diberikan. Karena itu, penilaian kualitas hidup pelaku rawat pasien geriatri diperlukan. Mengetahui kualitas hidup pelaku rawat pasien geriatri yang dirawat inap di rumah sakit dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pelaku rawat pasien geriatri yang dirawat inap di rumah sakit. Studi ini menggunakan desain potong lintang untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pelaku rawat pasien geriatri yang dirawat inap di Rumah Sakit Cipto Mangukusumo pada bulan Agustus hingga September 2018. Studi ini menggunakan kuesioner SF-36 untuk menilai kualitas hidup pelaku rawat dengan dua luaran yaitu skor komponen fisik dan komponen mental. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil. Nilai rerata komponen fisik dari pelaku rawat pasien geriatri di RSCM adalah 49,07. Sedangkan nilai rerata komponen mental adalah 51,62. Kedua nilai ini sama dengan rerata populasi (nilai 50 dengan standar deviasi 10). Berdasarkan analisis multivariat, terdapat dua variabel yang berhubungan dengan penurunan kualitas hidup komponen mental di bawah rerata populasi, yaitu jenis kelamin wanita (POR: 3,66, IK 95%: 1,39-9,59, p: 0,008), dan lama perawatan lebih dari 8 jam (POR: 3,5, IK 95%: 1,39-8,86, p: 0,008). Selain itu, terdapat dua faktor yang berhubungan dengan penurunan kualitas hidup komponen mental dibawah rerata populasi, yaitu jenis kelamin wanita (POR: 2,66, IK 95%: 1,03-6,88, p: 0,044), dan hubungan keluarga dengan pasien (POR: 7,91, IK 95%: 1,68-37,29, p: 0,009). Nilai skor kualitas hidup komponen fisik adalah 49,07, dan komponen mental 51,62. Kualitas hidup pelaku rawat pasien geriatri di rumah sakit, baik komponen fisik dan mental, sama dengan rerata populasi. Jenis kelamin wanita, dan lama perawatan lebih dari 8 jam berhubungan dengan nilai komponen fisik dibawah rerata populasi. Sedangkan jenis kelamin pelaku rawat wanita, dan hubungan keluarga dengan pasien berhubungan dengan nilai komponen mental dibawah rerata populasi.
The high intensity of geriatric patient hospitalization has bad impact to caregiver's quality of life. Caregivers who have bad quality of life also has detrimental effect to the patient under their care. Therefor, the assessment of caregiver's quality of life is needed to make sure the optimal care for geriatric patients. To identify the quality of life in geriatric patients' caregiver and its contributing factors. This study is a cross-sectional study to identify the quality of life in geriatric patients' caregivers and its contributing factors. This study is conducted in Cipto Mangunkusumo Hospital from August to September 2018. This study utilizes SF-36 questionnaire with two major outcome, physical component and mental component. Bivariate analysis is performed by using Chi Square analysis and multivariate analysis is performed by using logistic regression. Result. The average score of physical score among geriatric patient's caregivers in Cipto Mangunkusumo hospital is 49,07. The mental score is 51,62. Both of these score are similar to the average score of populaton. There are two variables with significant association with low physical component below the population average, which include the gender of caregiver (POR: 3,66, 95% IK: 1,39-9,59, p: 0,008), and duration of caregiving more than 8 hours (POR: 3,50, 95% IK: 1,39-8,86, p: 0,008). There are also two factors that significantly associated with low mental component, which include the gender of caregiver (POR: 2,66, 95% IK: 1,03-6,88, p: 0,044), and family relationship to the patient (POR: 7,90, 95% IK: 1,68-37,29, p: 0,009). The quality of life of geriatric patient's caregiver is similar to the average score of the population. Female and the duration of caregiving more than 8 hours/day are related to low score of physical component. Female and family relation to the patient is related to low score of mental component.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Khairuza
Abstrak :
Pada program pembangunan, penting untuk diketahui bagaimana pengaruh yang dihasilkan oleh program mampu bermanfaat oleh masyarakat dimasa kini dan masa yang akan datang. Secara sederhana inilah yang melatarbelakangi penulisan tesis ini. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis “Pengaruh Program Kemitraan terhadap Tingkat Kualitas Hidup Mitra Binaan PT. Pertamina (Persero) Region I Sumatera Utara dan mencoba memberikan rekomendasi atas hasil analisis pada tujuan pokok tersebut. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa 66,3% responden menilai bahwa pengaruh program kemitraan terhadap tingkat kualitas hidup mitra binaan masuk dalam kategori “cukup baik”. Dari analisis regresi linear sederhana didapatkan hasil nyata antara program kemitraan dan tingkat kualitas hidup Mitra Binaan PT. Pertamina Persero Region I Sumbagut dengan nilai R2 (koefisien determinan) = 0,379 atau 37,9%.
It is important for the society to understand the influence of a development program in the present time and in the future. This is the reason behind the writing of this thesis. This thesis aims to analyze “The Influence of Partnership Program against The Level of Life Quality partner of PT. Pertamina Region I North Sumatera” and tries to give a recommendation based on the result. The result shows that 66.3% respondents appraise that the effect of partnership program against the life quality of SME partner of PT. Pertamina Region I North Sumatera is in category of “good enough”. The Simple Linear Regression analysis shows that the significant value between partnership program and level of life quality of SME Partner is at R2 (determinant coefficient) = 0,379 or 37,9%.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T36778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Adiningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada kualitas hidup keluarga pasien skizofrenia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai kualitas hidup keluarga dari pasien skizofrenia, serta mengetahui domain-domain manakah dari kualitas hidup yang paling terpengaruh oleh situasi adanya penderita skizofrenia dalam keluarga. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan disain deskriptif.

Metode penelitian menggunakan konstruk kualitas hidup yang diformulasikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai panduan wawancara. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 3 keluarga pasien skizofrenia yang saat ini sedang menjalani rawat jalan, dan usia pasien berkisar antara 15-35 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis dilakukan dengan merujuk pada standar dan pendapat para peneliti dalam hal keluarga skizofrenia dan kualitas hidup.

Dari analisis terhadap hasil wawancara, ditemukan bahwa : 1) dua keluarga mempersepsi kualitas hidup mereka cukup baik, dan satu keluarga mempersepsikan kualitas hidup mereka biasa-biasa saja; 2) ketiga keluarga umumnya menilai kesehatan mereka cukup baik; 3) dua keluarga mempersepsi kualitas hidup mereka secara psikologis cukup baik, dan satu keluarga mempersepsi kualitas hidup mereka secara psikologis tidak terlalu baik ; 4) ketiga keluarga umumnya tidak mengalami masalah dengan hubungan sosial, namun satu keluarga sedikit menarik diri; 5) ketiga keluarga secara umum cukup puas dengan kondisi lingkungan mereka, namun ketiga keluarga masing-masing masih memiliki ketidakpuasan dalam aspek-aspek yang berbeda.
2007
T37872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanita Eliseba
2007
T38013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saudale, Alexander Michael Joseph
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T59021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Khairiyatul Afiyah
Abstrak :
Histerektomi adalah pengangkatan uterus dengan cara pembedahan. Ini menyebabkan dampak pada fisik, psikologi dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu konsep baru tentang kualitas hidup pada perempuan yang mengalami histerektomi. Penelitian ini menggunakan metode grounded theory dengan 10 partisipan, pengambilan partisipan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas hidup dan persepsi perempuan yang membuat mereka merasa lebih baik pada biopsiko, sosial dan spiritual didalam kehidupan mereka. Penelitian ini merekomendasikan pada perawat untuk mengaplikasikan dukungan biologi, psikologi, sosial dan spiritual kepada wanita yang mengalami histerektomi sebagai salah satu bentuk pelayanan keperawatan. ......Hiysterctomy is a surgery that cutting out the uterus. It cause physical, psychology and social effects. The purpose of this research is to develop a new concept of quality of life amongst women with hysterectomy. The grounded theory method was used with ten participants that recruited through a purposive sampling method. The result shows that there are internal and external factors that influence the quality of life and perceptions of women make them feel better in biological, psychological, social and spiritual aspects of their lifes. This research recommends to that nurses to apply biological, psiychological, social and spiritual support for women with hysterectomy as an aspect of nursing service.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nursehan Sugiharto
Abstrak :
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Tesis ini membahas mengenai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian mendeskripsikan kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah berjalan cukup baik, di mana pemerintah daerah sudah sangat perhatian terhadap pendidikan. Meski demikian, dalam pelaksanaannya di lapangan masih menemui kendala, salah satunya masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, terutama di daerah pedesaan.
Education be possessed of important role to increase human quality of life. This thesis discussed about policy did by Purwakarta Regency Government to increase education in Purwakarta Regency. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview. Research results describe education policy did by Purwakarta Regency Government has been running well-to-do, whereabout local government has been concern with education. Such was the case, implementation at field still get obstacle, like low of people comprehension about how important of education, especially.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31759
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi Maulia Andari
Abstrak :
Saat ini, kerja shift semakin diperlukan untuk memenuhi tuntutan pelayanan 24 jam duri masyarakat Di samping itu, kerja shift juga diperlukan dalam dunia industri. Pengertian kerja shift pada umumnya mengacu pada jadwal kerja di luar jam kerja normal (Grosswald, 2004). Kerja shift terbagi dua jenis yaitu yang bersifat permanen atau menetap dan kerja shift yang sifatnya bergilir atau rotasi. Pada sistem kerja shift rotasi, pekerja bekerja pada pagi bari, sore hari, dan mal am bari secara bergiliran. Hasil penelitian-penelitian mengenai kerja shift menyebutkan babwa sistem kerja shift memberikan dampak pada aspek fisik, psikologis, dan sosial pekerjanya. Berbagai dampak negatif dari kerja shift akan lebih dirasakan oleh pekerja dengan sistem shift rotasi dari pada pekerja dengan shift permanen (Berry,1998). Dengan demikian berbagai dampak negatif dati kerja shift dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup pekerjanya. Hal ini dikarenakan latar belakang kesehatan, latar belakang personal, dan faktor sosial merupakan aspek·aspek yang dapat mempengaruhi kualitas hidup individu. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengetahui gambaran kualitas hidup ibu yang bekerja shift dengan system rotasi. Pengukuran kualitas hidup dalam penelitian ini menggunakan alat ukur WHOQOL-BREF yang diadministrasikan terhadap 120 orang partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen ibu yang bekerja shift dengan system rotasi memprsepsikan kualitas hidup mereka secara umum tergolong baik. Sementara itu diketahui tidak ada partisipan yang mempersepsikan kualitas hidup mereka tergolong sangat buruk. ......Nowadays, there are increasing needs of working shift hour. Society requires some services to be provided on the 24 hour basis, and some industrial processes need to operate continuously. Shift work refers to a job schedule in which employees work hours other than the standard hours. Shift work can be organized around fixed or rotating patterns. In a rotating, the employee may alternate between day, evening and night shifts. A number of studies found that shift work has negative effects on worker's physical health, psychological, and social life. Berty (1998) found that rotating shift have more adverse effects on workers than fixed shifts do. Futhennore. the negative impacts of shift work can affecting worker,s quality of life. This is beeause, physical, personal, and social background are all aspects that affect individual's quality of life. Based on that reason, this research discuss about quality of life mothers that works with shift rotating system. Using the WHOQOL-BREF, this studies measuring 120 participant?s quality of life. The research result show that more than 50 percent mothers that work with shift rotating system, perceive their quality of life in a good way. Futhermore there is no participant perceive their quality of life in bad way.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T20906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>