Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7340
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Seda, Francisia Saveria Sika Ery
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kevin Nobel kurniawan
"
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses sosialisasi nilai toleransi beragama siswa melalui peran kurikulum terselubung. Pendidikan toleransi dibutuhkan untuk menjawab persoalan radikalisme yang sedang berkembang di masyarakat dan lembaga pendidikan Indonesia. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan mixed method dalam mengumpulkan data. Hasil studi menunjukkan bahwa persepsi siswa yang toleran dibentuk melalui kurikulum terselubung, melalui aspek formal dan informal. Toleransi masih menyisakan ruang bagi kekerasan simbolik. Pendidikan multikultural adalah sebuah proses yang inklusif. Selain struktur formal, agensi relasional melibatkan partisipasi individu untuk membangun komunitas multireligius sekolah yang inklusif.
ABSTRACTThis study describes the socialisation of religious tolerance through the hidden curriculum. Tolerance education is necessary to answer the spread of religious radicalism in the society and institution of education. This research applies the qualitative approach, strategised with mixed method. The result shows that students rsquo perspective on religious tolerance is socialised formally and informally by the hidden curriculum. Despite that, this study discovers that tolerance has reserved a vulnerable room for symbolic violence. Multicultural education is a continual process of inclusion. Besides the school rsquo s formal structure, relational agency can be exercised through the school rsquo s informal culture to build an inclusive multireligious community."
2017
S65587
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Fa`iq Zamani
"Studi ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai toleransi yang terdapat dalam kurikulum terselubung pada metode pembelajaran konvensional dan jarak jauh serta dampak dari kurikulum terselubung terhadap toleransi siswa/i di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 60 Jakarta. Studi-studi sebelumnya menjelaskan bahwa menguatnya toleransi pada siswa dibentuk melalui sosialisasi nilai yang dianut keluarga, kapasitas pengajaran guru tentang kebersamaan dalam keberagaman, dan kurikulum terselubung di sekolah. Studi ini berargumen bahwa kurikulum terselubung dapat menghasilkan sosialisasi yang membentuk interaksi siswa dalam menyikapi keberagaman di sekolah. Hasil studi ini menyatakan bahwa kurikulum terselubung hadir dalam nilai-nilai toleransi dalam kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas, hubungan antar kelompok yang mempromosikan nilai-nilai kebersamaan, serta perayaan-perayaan yang mempromosikan upaya hidup berdampingan secara harmonis walaupun terdapat perbedaan budaya di antara siswa. Dalam pembelajaran jarak jauh nilai-nilai, hubungan antar kelompok, dan perayaan yang berisi ide-ide toleransi hadir dalam rutinitas, pembelajaran kolaboratif, interaksi siswa serta acara yang digelar secara virtual. Selain itu, siswa juga bersikap menghargai pilihan dan hak dari orang lain yang berbeda dengannya dalam toleransi moral, politik, dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada siswa di SMAN 60 Jakarta dan teknik pengumpulan data utama melalui wawancara mendalam.
This study aims to explain the tolerance values contained in the hidden curriculum of conventional and distance learning methods and the impact of the hidden curriculum on student tolerance at 60 Senior High School Jakarta. Previous studies explain that the strengthening of tolerance in students is formed through the socialization of family values, the teaching capacity of teachers about togetherness in diversity, and the hidden curriculum in school. This study argues that a hidden curriculum can produce socialization that shapes student interactions in addressing diversity in school. The results of this study shows that the hidden curriculum is present in the values of tolerance in learning activities inside and outside the classroom, inter-group relations that promote the values of togetherness, then celebrations that promote harmonious coexistence in spite of cultural differences among students. In distance learning, values, inter-group relations, and celebrations that contain ideas of tolerance are present in routines, collaborative learning, student interactions and virtual events. In addition, students also respect the choices and rights of other people who are different from them in moral, political, and social tolerance. This study using a qualitative approach with case studies on students at Senior High School 60 Jakarta and the main data collection techniques through in-depth interviews."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rahmat Saleh HFS
"Sekolah dengan kapasitasnya sebagai sebuah institusi sosial berfungsi sebagai agen sosialisasi dan sekaligus agen kontrol sosial. Dalam fungsinya tersebut misalnya membentuk perilaku seseorang, tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan pelajaran-pelajaran formal saja, diperlukan adanya perbuatan nyata, yang jika dalam lingkup sekolah bisa dicontoh melalui segala bentuk interaksi antara aktor-aktor di sekolah. Hal inilah yang dinamakan dengan kurikulum terselubung (hidden curriculum) yang sudah barang tentu terdapat di setiap sekolah. Seperti yang dilakukan oleh SMA Negeri "X" Jakarta yang mana salah satu visi-misi-tujuannya adalah ingin mewujudkan sikap/perilaku siswanya menjadi demokratis. Penelitian ini ingin mencoba melihat hubungan antara kurikulum terselubung terhadap pembentukan perilaku demokratis siswa.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan kurikulum terselubung memiliki peranan/pengaruh dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi pada siswa. Terdapat hubungan yang cukup/sedang dan arah yang positif antara variabel kurikulum terselubung dengan variabel perilaku demokratis siswa. Lebih jauh lagi, telah dibuktikan dalam penelitian ini tentang pentingnya penanaman nilai-nilai demokrasi melalui penerapan kurikulum terselubung yang cukup efektif.
School with it's capacity as a social institution has a function to become an agents of socialization and social control. Its function for example to form a person's behavior, not enough just to rely on any formal lessons, concrete action is needed, that if within the scope of the school can be emulated by all forms of interaction among actors in the school. This is called the hidden curriculum (hidden curriculum), which of course contained in each school. As performed by SMA Negeri "X" Jakarta where one of the vision-mission-goal is to establish the democratic attitude/behavior of students. This study try to see the relationship between the hidden curriculum to formation of student democratic behavior.The results of this study empirically indicate that application of the hidden curriculum has a role/influence in internalize democratic values in students. There is a moderate relationship and positive direction between hidden curriculum variable with student's democratic behavior variable. Furthermore, it has been proved in this study on the importance of cultivation of democratic values through the application of the hidden curriculum is quite effective."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Qonitah
"Disertasi ini mendiskusikan tentang budaya bersekolah dalam perspektif resistensi kultural. Kurikulum sebagai desain akan jalan yang dilalui setiap penuntut ilmu dalam prosesnya mengalami berbagai perubahan pun mengalami perubahan. Kehadiran Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang digagas kelompok Tarbiyah sejak awal 1990 membawa nuansa kurikulum tersendiri bagi Pendidikan di Indonesia khususnya di wilayah perkotaan. Kurikulum dalam sistem Pendidikan Nasional dianggap tidak mencukupi bagi terbentuknya generasi Muslim yang akan datang. SIT dalam pelaksanaannya menginfusi kurikulum ketarbiyahan dalam kurikulum terselubung yang akhirnya mempengaruhi kehidupan murid, guru, dan orang tua murid. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Islam Terpadu Nurul Fikri Depok. Data dari penelitian ini dikumpulkan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan kajian pustaka. Penelitian ini menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan pada SIT NF Depok adalah bentuk resistensi kultural aktif dari Muslim perkotaan. Kurikulum sekolah tidak hanya ditempatkan sebagai sarana belajar, tetapi menjadi nilai-nilai yang ingin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
This dissertation is aimed to discuss schooling culture in the light of cultural resistance perspective. Curriculum as a design of path that every student through in the process experiencing changes thru times and places for the relations that includes School, parents, and state. The emergence of Integrated Islamic School (IIS) since early 1990s brought a specific curriculum ambience as an alternative for Indonesian Muslims to select for their children, especially those who live in urban area. Tarbiyah community that started in campuses at 1980s and initiated IIS recognized that the curriculum of national education was insufficient for developing the next Muslim generation. They managed to instill the tarbiyah curriculum through ways that are hidden, implisit and demonstrate how their hidden curriculum effecting students’, teachers’, and parents’ lives. This research conducted in Nurul FIkri Integrated Islamic School Depok. The data for this research was collected by participant observation, indepth interview, and literature studies. This study reveals that IIS curriculum is form of active cultural resistance for the urban Muslim that embodied Islamic values that desired to be integrated in Urban Muslim everyday life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-Pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library