Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muliadi Kurdi
Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh (NASA), 2014
925 MUL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gana Paramananda Sudibya
Abstrak :
[ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang pertumbuhan propertinya sangat pesat. Strategi pengembangan properti yang direncanakan kadang berhasil namun sering juga gagal sehingga banyak bangunan yang mengalami tingkat kekosongan yang tinggi. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana suatu tempat yang tidak terpakai dimanfaatkan kembali secara produktif dengan beralih fungsi baru tanpa merobohkan bangunannya (adaptive reuse) berlaku sebagai pemicu untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai properti bangunan tesebut dan nilai properti pada kawasan sekitar. Dengan fungsi baru akan memperpanjang siklus hidup pada bangunan. Perubahan fungsi pada bangunan tidak terlepas dari berkembangnya kreativitas dan keinginan manusia untuk menghasilkan sesuatu yang baru untuk memberikan manfaat yang lebih besar. Penelitian ini mengambil sampel pada kawasan Istana Kuta Galeria, dimana kawasan ini merupakan ruko-ruko dengan banyak ruangnya yang tidak terpakai. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif sehingga menghasilkan uraian mendalam mengenai perubahan ruko menjadi hotel. Dalam penelitian ini dilakukan analisis pada faktor-faktor seperti politik, hukum, ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya yang berpengaruh di dalam peningkatan nilai properti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptive reuse berdampak pada nilai properti melalui peningkatan secara positif pada aspek ekonomi dan produktivitas pada bangunan tetapi tidak berimbas pada bangunan sekitarnya yang masih berada di dalam satu kawasan.
ABSTRACT
Indonesia is one of the countries where property growth have increased significantly in the last couple of years. Often the strategy for property development will gain success, but it is not unusual that it is become a failure resulting in high vacancy rate on buildings. This research was focusing on how unused place can productively be reused with a new function without tearing down the previous and/or existing buildings (adaptive reuse) and therefore trigger increased and maximized the value of property. With the increasing value of the property, it will prolong the life cycle of a building. The adaptive reuse relies heavily on the growing human's creativity and their eagerness to create something that will benefit for larger community. This research took sample Istana Kuta Galeria, which is a commercialized area with many unused spaces. Qualitative approach is used in this research to explain further about the change from shops to become a hotel. This research was also analysed factors such as politics, law, economics, social, environment and culture that affecting the value of the property. The result of this research showed that adaptive reuse strategy is impacting the value of property by a positive increase on economy and buildings' productivity; however it does not affecting surrounding buildings on the same neighborhood.;Indonesia is one of the countries where property growth have increased significantly in the last couple of years. Often the strategy for property development will gain success, but it is not unusual that it is become a failure resulting in high vacancy rate on buildings. This research was focusing on how unused place can productively be reused with a new function without tearing down the previous and/or existing buildings (adaptive reuse) and therefore trigger increased and maximized the value of property. With the increasing value of the property, it will prolong the life cycle of a building. The adaptive reuse relies heavily on the growing human?s creativity and their eagerness to create something that will benefit for larger community. This research took sample Istana Kuta Galeria, which is a commercialized area with many unused spaces. Qualitative approach is used in this research to explain further about the change from shops to become a hotel. This research was also analysed factors such as politics, law, economics, social, environment and culture that affecting the value of the property. The result of this research showed that adaptive reuse strategy is impacting the value of property by a positive increase on economy and buildings? productivity; however it does not affecting surrounding buildings on the same neighborhood., Indonesia is one of the countries where property growth have increased significantly in the last couple of years. Often the strategy for property development will gain success, but it is not unusual that it is become a failure resulting in high vacancy rate on buildings. This research was focusing on how unused place can productively be reused with a new function without tearing down the previous and/or existing buildings (adaptive reuse) and therefore trigger increased and maximized the value of property. With the increasing value of the property, it will prolong the life cycle of a building. The adaptive reuse relies heavily on the growing human’s creativity and their eagerness to create something that will benefit for larger community. This research took sample Istana Kuta Galeria, which is a commercialized area with many unused spaces. Qualitative approach is used in this research to explain further about the change from shops to become a hotel. This research was also analysed factors such as politics, law, economics, social, environment and culture that affecting the value of the property. The result of this research showed that adaptive reuse strategy is impacting the value of property by a positive increase on economy and buildings’ productivity; however it does not affecting surrounding buildings on the same neighborhood.]
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adria Purwanti
Abstrak :
Penelitian mengenai aspek sintaktis dan Kosakata bahasa Inggris para penjual barang dan jasa di pantai Kuta, Bali ini dilaKukan sejak Januari 1988 sampai Januari 1989. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah bahasa Inggris lisan yang dipergunakan oleh penduduK asli Bali di pulau Bali itu dapat dikategorikan sebagai bahasa Inggris pijin atau tidak. Hal ini dilakukan berdasarkan asumsi yang didapat dari pengamatan sekilas tentang Keadaan di Bali yang menunjukkan bahwa bahasa Inggris yang dipergunakan oleh penduduk asli untuk berkomunikasi dengan turis asing di Bali bukan bahasa Inggris Standar. Berdasarkan pengamatan sekilas itu terlihat juga bahwa tampaknya bahasa Inggris di Bali tersebut mempunyai karakteristik bahasa Pijin dan memang secara teoritis, pulau Bali mempunyai kondisi yang memungkinkan terbentuknya bahasa pijin. Disini dipergunakan definisi tentang bahasa pijin dari David DeCamp. Untuk mendapatkan data dilakukan penelitian di lapangan dengan menggunakan metode informan yang dimodifikasi. Adapun informan terdiri lima puluh pedagang acungan dan penjual jasa di sepanjang pantai Kuta. Selain mempunyai latar belakang pendidikan yang relatif sama, para informan tersebut memperoleh kemampuan berbahasa Inggris tanpa melalui pendidikan formal sama sekali, dan hanya melalui Kontak langsung dengan penutur asli bahasa Inggris yang sedang berada di Bali. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan perbandingan aspek sintaktis dan kosakata antara bahasa Inggris Kuta dan bahasa Inggris standar. Dalam perbandingan tersebut aspek sintaktis dianalisis dengan menggunakan metode tagmemik dari K. L. Pike, sedangkan analisis kosakata akan berupa deskripsi mengenai penggunaan kata yang sama untuk menyatakan maksud yang berbeda atau sebaliknya, penggunaan kata yang berbeda untuk menyatakan maksud yang sama. Dari hasil analisis terhadap aspek sintaktis dan kosakata yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa bahasa Inggris yang diteliti belum dapat digolongkan sebagai bahasa pijin. Bahasa Inggris Kuta sudah memenuhi hampir seluruh kriteria bahasa pijin, namun tidak mempunyai dua karakteristik penting lainnya. Walaupun demikian, dengan kondisi tertentu, bahasa Inggris yang dipergunakan oleh para penjual barang dan jasa di nantai Kuta, Bali tersebut suatu waktu mungkin dapat menjadi bahasa pijin.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Yunanto
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, dampak serta alternatif pengendalian sampah di Pantai Kuta.Luas daerah asal sampah dihitung dengan sistem informasi geografis. Dampak kelimpahan sampah dihitung berdasarkan biaya penanggulangan dan hilangnya pendapatan para pelaku usaha di Pantai Kuta. Model kelimpahan dan pengendalian sampahmenggunakan sistem dinamik dengan software PowersimConstructor 2.5D. Sumber sampah Pantai Kuta berasal dari aktivitas pariwisata di Pantai Kuta dan sampah yang terdampar di Pantai Kuta dari Selat Bali. Sampah Selat Bali berasal dari DAS Selat Bali dan interaksi dari laut sekitar. Luas DAS Selat Bali sekitar 4.470 Km2yang terdiri dari 2.419 Km2 di Pulau Jawa dan 2.051 Km2 di Pulau Bali. Berdasarkan kabupaten/kota, terdapat 3 kabupaten di Pulau Jawa (Banyuwangi, Jember, Bondowoso) dan 5 kabupaten/kota di Pulau Bali (Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana dan Buleleng) yang sebagian wilayahnya berada di DAS Selat Bali. Dampak sampah di Pantai Kuta pada Januari2011 telah mengurangi pendapatan pelaku usaha hingga 71% dan meningkatkan biaya pembersihan sebesar 63%-75%.Pemodelan kelimpahan sampah mengunakan data fluktuasi sampah selama 72 bulan dari Mei 2007 hingga April 2013.Proyeksi pemodelan dilakukan selama 72 bulan dari Mei 2013 hingga April 2019. Hasil pemodelan kelimpahan sampah Pantai Kuta telah dinyatakan valid dengan nilai AME 0,127. Terdapat dua faktor pengungkit kelimpahan sampah di Pantai Kuta (KSPK) yaitu fraksi sampah yang dibuang ke sungai (F-SDS) dan fraksi sampah pertanian tak terkelola (FSPT). Hasil simulasi dengan 4 kondisi adalah sebagai berikut: 1)Simulasi model yang diperpanjang (business as usual/BAU)mengindikasikan terjadinya peningkatan rata-rata KSPK sebesar 7,16% dibandingkan data 72 bulan sebelumnya. 2) Simulasi model dengan skenario pesimis dengan asumsi FSDS menjadi dua kali lipat akan meningkatkan KSPK rata-rata sebesar 234,70% atau naik sebesar 2,34 kali lipat dibanding BAU 3) skenario moderat dengan asumsi F-SDS dapat dikendalikan menjadi setengahnya akan dapat menurunkan KSPK sebesar 10,79% dibanding BAU 4) skenario optimis asumsi F-SDS dan F-SPT dapat dikendalikan menjadi setengahnya akan dapat menurunkan KSPK sebesar 16,13% di banding BAU. Pengendalian KSPK dapat dilakukan dengan peningkatan kerjasama antar pemerintah di DAS Selat Bali dengan target utama adalah penurunan F-SDS dan F-SPT. ...... The study aims to determine the abundance,impact and alternative of litter controlling in Kuta Beach. The area of litter source calculated with geographic information systems. The impact of litter is calculated based on the clean-up costs of litter and loss of income entrepreneurs in Kuta Beach. Models abundance and litter control using dynamic system with software Powersim Constructor 2.5D. The litter source in Kuta Beach derived from activity of tourism and litter that stranded of Bali Strait. The litter Bali Strait is derived from the Bali Strait watershed and the interaction of the surrounding sea. Bali Strait watershed area around 4,470 km2 consisting of 2,419 km2 in Java and 2,051 km2 in the island of Bali. Based on the district/city, there are 3 districts in Java (Banyuwangi, Jember, Bondowoso) and 5 districts/cities on the island of Bali (Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana and Buleleng) is partially of their area located in Bali Strait watershed. The impact of litter on Kuta Beach in January 2011 has reduced entrepreneurs income by 71% and increases cleaning costs by 63%-75%. Modeling abundance using litter data for 72 months from May 2007 until April 2013. Projection conducted for 72 months from May 2013 until April 2019. Modeling has been declared valid with the AME value of 0.127. There are two factors leverage abundance of litter on Kuta Beach (KSPK) is the fractions of litter dumped into the river (F-SDS) and fractions of unmanaged agricultural litter (F-SPT). The simulation results with 4 conditions are as follows: 1) Thesimulation model is extended (Business as usual / BAU) indicated an average increase of 7.16% KSPK than previous 72 months. 2) Simulation model of the pessimistic scenario assuming the F-SDS doubled, KSPK will increase by an average of 234.70%, up by 2.34 times compared to BAU 3) moderate scenario assuming the F-SDS can be controlled by half, KSPK will decrease by 10.79% compared to BAU 4) optimistic scenario assuming the F-SDS and F-SPT can be controlled by half, could decrease KSPK by 16.13% compared to BAU. KSPK control can be done withcooperation among governments in the Bali Strait watershed with the main target is the reduction of F-SDS and F-SPT.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
D1900
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Lizarni
Abstrak :
Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dimiliki pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien. Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat juga digunakan sebagai umpan balik bagi pihak pemberi pelayanan (manajemen). Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor diantaranya faktor sosiodemografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kesehatan yang dihubungkan dengan faktorfaktor sosiodemografi pasien. Faktor sosiodemografi yang akan diteliti adalah pendidikan, penghasilan, umur, jenis kelamin dan pekerjaan pasien. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh pada bulan April 2000. Cara pengambilan sampel dengan Purposive Sample Size. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas dan yang terpilih sebagai sampel sebanyak 100 pasien rawat jalan. Jenis penelitian yang digunakan Cross Sectional. Analisis yang digunakan analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rawat jalan yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kuta Alam adalah 71% dan yang tidak puas 29%. Secara statistik dengan analisis uji chi-square diperoleh yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan adalah faktor umur, p=0,028 (p<0,05) dengan level of significant pada a 5% dengan uji t-test juga faktor umur yang berhubungan secara bermakna t=0,026 (t<0,05) pada Level of Significant a 5% dan yang tidak berhubungan secara bermakna adalah pendidikan, penghasilan, jenis kelamin dan pekerjaan dengan p>0,05. Daftar bacaan: 42 (1979-1999)
The Factors are Related with Satisfaction Out Patient in Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in 1999 Patient satisfactions are need, willingness, expectation and which can be fulfilled by health service provider. It is called satisfied if patients got and felt everything exceeded their needs, willingness and expectation everything. Patient satisfaction is also one of indicator that measures service quality and used to give feedback to service provider. Patient satisfaction is influenced by many factors, such as social demography factors. The objective of this study is to know the description of out patient's satisfaction toward health services, and its relationship with then social demography condition, such as education, earnings, ages, sex and job as well. This study was conducted in the Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in April 2000. Samples when taken by purposive method. The populations is out patient of the Health Center, from which they are chosen 100 to be respondent. The design of this study was a cross sectional approach. The analyses used univariate and bivariate, those were chi-square and t-tests. This study resealed that 71% of out patient were satisfied by health service in Health Center of Kuta Alarn. Either by chi-square test or t-test, it shown these there are a significant relationship between satisfaction level and age at 95% confidence level. While there were not significant relationship between satisfaction level with education, income, sex and job as well. Reference: 42 (1979 - 1999)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 3970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaimah
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat adat adalah kelompok yang paling rentan terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup akibat eksploitasi sumber daya alam (SDA) yang tidak terkendali yang terjadi selama ini di Indonesia, pada hal Indonesia memiliki kearifan lingkungan yang tersebar pada hampir seluruh suku-suku bangsa yang ada di daerah. Kearifan lingkungan atau sering juga disebut kearifan tradisional/lokal telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang bangsa Indonesia, seperti yang dimiliki masyarakat Kampung Kuta, Kebupaten Ciamis, ]awa Barat. Mat istiadat dan kearifan lingkungannya masyarakat Kuta dalam menjaga SDA dan lingkungan menjadi daya tarik bagi pendatang (wisatawan budaya dan pendidikan) sehingga dapat menjadi ancaman dan peluang yang dihadapi masyarakat Kuta untuk melestarikan nilai-nilai kearifan ingkungan mereka. Tekanan dad pihak !liar tersebut cenderung akan mengakibatkan terjadi degradasi SDA dan nilai kearifan lingkungan yang selama ini telah dilestarikan masyarakat Kuta, apalagi setelah terbukanya akses transportasi dan informasi. Tujuan penelitian adalah untuk: menganalisis nilainifai kearifan yang dimiliki masyarakat Kuta dalam mengelola SDA; menganalisis ancaman dan peluang yang dihadapi; menganalisis upaya dan peran pemerintah daerah; dan mengevaluasi keberhasilan masyarakat Kuta dalam mengelola SDA. Kearifan lingkungan Kampung Kuta terlihat dart kepatuhan dan ketaatan rnasyarakatnya dalam menjalankan tradisi leluhur, yaitu: menjaga/melestarikan hutan adat dan mata air, budidaya tanaman di kebun dan pekarangan rumah, pelarangan menggali tanah untuk pembuatan sumur dan penguburan jenaxah, aturan pembuatan rumah panggung (tidak boleh rumah batu), dan meneruskan tradisi gotong royong. Kearifan lingkungan masyarakat Kuta yang didasarkan kepatuhan pada tradisi leluhur, kepercayaan pada kekuatan gaib, dan ketakutan pada sangsi, yang telah ditetapkan menjadi aturan-aturan adat, menyebabkan kelestarian (SDA) dapat dipertahankan sampai saat ini. Hal itu menunjukkan bahwa nenek moyang Kampung Kuta mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terhadap gejala alam dan kondisi lingkungannya. Kearifan ingkungan tersebut menunjukkan bahwa sistem pengelolaan SDA yang mereka akukan, secara ekonomi, sosial budaya, dan ekologi telah berlangsung secara seimbang, tanpa merugikan kepentingan generasi mendatang. Masyarakat Kuta telah melakukan pengamanan kekayaan dan keindahan bumi, melindungi keanekaragaman hayati, mencegah kerusakan SDA, dengan tetap melaksanakan kearifan lingkungan yang mereka miliki.
2007
T20490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prangin Angin, Fadhil Waficandra
Abstrak :
Tanaman adalah makhluk hidup yang dapat menyerap karbon pada suatu daerah melalui proses fotosintesis, sehingga keberadaannya diperlukan untuk menyerap emisi karbon. Mengestimasi nilai biomassa merupakan indikator penting karena memberikan prasyarat dasar mengenai estimasi kepadatan dan penyimpanan karbon dalam wilayah tersebut. Ketidak seimbangan antara emisi karbon dengan stok karbon akan terjadi apabila kegiatan manusia yang menghasilkan emisi karbon lebih tinggi dibandingkan dengan stok karbon pada daerah tersebut. Faktor yang memengaruhi tingkat emisi karbon pada daerah tersebut adalah tingkat kepadatan populasi, persentase wilayah urban, dan kepadatan jalan. Nilai karbon didapatkan dari model dengan perhitungan model menggunakan regresi linear. Sementara untuk mengetahui nilai biomassa diperlukan data diameter setinggi dada pada jenis jenis pohon perkotaan. Citra satelit untuk kemudian diolah menjadi data NDVI serta citra yang digunakan adalah Sentinel 2-A. Nilai Estimasi stok karbon dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan persamaan allometrik yang dapat menentukan nilai biomassa permukaan, setelah mendapatkan nilai biomassa permukaan dilakukan persamaan regresi terhadap nilai NDVI. Perhitungan antara nilai emisi karbon dengan nilai stok karbon kemudian dihitung selisihnya untuk mendapatkan wilayah yang kelebihan penyimpanan karbon atau kekurangan penyimpanan karbon. Hasil dari penelitian ini adalah komposisi antara karbon yang mampu disimpan oleh tanaman pada wilayah Kecamatan Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan dengan emisi karbon yang terdapat di Kecamatan Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan. ......The Plant is an living creatures that can absorbs carbons on open air with their capability to photosynthesis, therefore its existence are surely needed to absorbs carbon emissions. Estimating biomass was one of the important indicator because it is an basic requirements about estimating the density of carbons storage on that region. The imbalance between carbon emissions and carbon stocks will happen if the human activity that produce carbon emissions were higher than carbon stocks on that region. Driving factors that interfere the size of carbon emissions on some regions are populations density, road density, and urban percentages. Carbons value were collected by model with calculations using linear regressions. In the other hand to determine biomass value required diameter breast height on tree species on the city. Satellite imagery is also required to produce NDVI data, satellite imagery that were used on this study was Sentinel 2-A. Estimations value of carbon stocks can be obtained by using allometric equation which can determine aboveground biomass, after obtaining the aboveground biomass the next step is making linear regressions against NDVI value. Calculations between carbon emissions value and carbon stocks value were calculated the difference for obtaining which region that had more carbon stocks and which region that hasn’t. the result of this study were composisions between carbons that can be absorbs by the plant in Kuta,North Kuta, and South Kuta District with the carbon emissions that happened on Kuta, North Kuta and South Kuta District.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghafie Addina Ghani
Abstrak :

Kuta Selatan telah mengalami perubahan tutupan lahan sebagai akibat dari perkembangan urbanisasi dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu masalah utama yang disebabkan oleh kemajuan pembangunan ini adalah Land Surface Temperature (LST) yang dapat menyebabkan beberapa masalah seperti dampak sosial-ekonomi dan lingkungan yang merugikan pada penduduk perkotaan. Penelitian ini memberikan informasi untuk pengembang perkotaan dengan mempertimbangkan implikasi peningkatan suhu di masa depan untuk kenyamanan termal penduduk kota, yang seharusnya dapat membantu dalam mengembangkan dan menerapkan strategi manajemen untuk mengurangi efek panas perkotaan. Dalam penelitian ini, Landsat 7 ETM + dan Landsat 8 OLI-TIRS dimanfaatkan sebagai sumber data untuk analisis spasial-temporal tutupan lahan dan LST di Kuta Selatan pada tahun 2006, 2015, 2020 dan prediksinya tahun 2033 dengan menggunakan model Cellular Automata Markov Chain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan terbangun dan LST di Kuta Selatan pada tahun 2033 mengalami peningkatan luas dan sebaran yang signifikan di Kelurahan/Desa Jimbaran, Benoa, dan Tanjung Benoa, serta rata-rata LST di Kuta Selatan akan meningkat, dari 25,63°C di tahun 2006 menjadi 33,07°C di tahun 2033 sehingga akan menghasilkan suhu yang lebih panas di masa depan.

 


Kuta Selatan has experienced changes in land cover as a result of the development of urbanization in recent years. One of the main problems caused by the progress of this development is the Land Surface Temperature (LST) which can cause several problems such as adverse socio-economic and environmental impacts on the urban population. This study provides information for future urban developer by considering the implications of future temperature growth for the thermal comfort of city dwellers, which should assist in developing and implementing management strategies to reduce the effects of urban heat. In this study, Landsat 7 ETM + and Landsat 8 OLI-TIRS were used as data sources for spatial-temporal analysis of land cover and LST in Kuta Selatan for 2006, 2015, 2020 and their predictions in 2033 using the Cellular Automata Markov Chain model. The results showed that the built-up area and LST in 2033 experienced a significant increase in area and distribution in the villages of Jimbaran, Benoa, and Tanjung Benoa, and the mean LST in Kuta Selatan would increase, from 25.63°C in 2006 to 33.07°C in 2033. Based on these results, in the future, LST in Kuta Selatan will be hotter compared to the present.

 

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Asrianita
Abstrak :
Kepuasan pasien adalah salah satu indikasi fungsi perbedaan kinerja yang di rasakan dengan yang di harapkan.dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pemberi pelayanan. Saat ini BL PKM, sebagai salah satu UPTD Dinas Kesehatan Propinsi NAD mempunyai poliklinik umum yang memisahkan pasien wanita dari pasien pria. Jumlah pasien di poli wanita di puskesmas ini ternyata lebih banyak dari pada jumlah pasien di poli lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata kepuasan pasien wanita di poli umum yang memisahkan pria dari wanita dan poli umum yang tidak memisahkan pasien pria dari wanita serta faktor karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan dan biaya pengobatan) yang diduga sebagai pengganggu terhadap tingkat kepuasan itu. Penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dilakukan terhadap 100 orang pasien poli wanita BL-PKM sebagai poli yang memisahkan pasien wanita dari pria dan 100 orang pasien wanita pada poli umum Puskesmas Kuta Alam sebagai poli yang tidak memisahkan pasien wanita dari pria. Skor kepuasan (0-100) dihitung dengan menjumlahkan skor maksimal pelayanan, keterampilan perawat/petugas, kesopanan dan keramahan dokter, kesopanan dan keramahan perawat, fasilitas dan sarana, privacy/kenyamanan, kebersihan ruang pelayanan, kerapian ruang pelayanan dan kebersihan lingkungan puskesrnas. Perbedaan tingkat kepuasan pasien wanita antara kedua jenis poli dan hubungan karakteristik responder sebagai pengganggu terhadap tingkat kepuasan pasien wanita diuji dengan t test independent. Hasil uji menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien wanita terhadap pelayanan kesehatan poli umum yang memisahkan (70,98) dengan rata-rata tingkat kepuasan pasien wanita terhadap pelayanan kesehatan poli umum yang tidak memisahkan pria dari wanita (68,64). Secara statistik perbedaan ini bermakna menurut kepuasan terhadap pelayanan (p = 0,001), kesopanan dan keramahan dokter (p = 0,047), kesopanan dan keramahan perawat (p = 0,021) dan privasi dan kenyamanan (p = 0,001). Pekerjaan merupakan variabel pengganggu terhadap kepuasan pasien, sedangkan umur, pendidikan dan biaya pengobatan bukan merupakan variabel pengganggu terhadap kepuasan pasien wanita. Disimpulkan bahwa pemisahan pasien wanita dari pasien pria di poliklinik umum mampu meningkatkan tingkat kepuasan pasien wanita terhadap pelayanan kesehatan. Daftar bacaan : 27 (1979 - 2002)
Satisfaction Difference of Female Patient of Female-Male Separating (BL-PKM) and Female-Male Unseprating General Polyclinic (Kuta Alam Health Center), Banda Aceh Minicipality, 2003Patients satisfaction is one of health services indicator which functioned as performance difference between experienced and expected services and, therefore, can be used as feedback to health provider, Currently, Balai Latihan clan Pusat Kesehatan Masyarakat (BL-PKM) of Banda Aceh Municipality, a health center technical unit of health services of NM) Health Province Office, operates polyclinic services by separating female patients from male patients. Female patients of this health center are obviously higher than those of other polyclinics. Based on this phenomenon, a research has been conducted to know the difference of patrients'satisfaction between those who served in separated polyclinic and in unseparated polyclinics. This research is also aimed to explore patient characteristics which may confound his/her satisfaction. A cross-sectional study was carried out involving 100 female patients of separated polyclinic (BL-PKM) and 100 female patients of unseparated polyclinic (Kuta Alam health center). Total scores of satisfaction, ranging from 0 to 100, were calculated by computing maximum individual scores of nursing services, nursing practices, politeness and hostility of doctor and for nurses, privacy and comfortless, facilities, cleanliness and tidiness of service room, and environmental cleanliness. Satisfaction difference between the two female patients and association of their characteristics (age, education, job, and medical cost) as confounding factors with satisfaction were tested statistically using independent t-test. Data analysis shows that female patients served by separated polyclinic have higher satisfaction score (70,98) than those of unseparated polyclinic (68,64). Statistically, this difference is significance in terms of satisfaction to nursing services (p = 0,001), politeness and hostility of doctor (p w 0,047), politeness and hostility of nurses (p = 0,021), and privacy and comfortless (p 0,001). It also indicates that only the patients' job confounds the satisfaction and not by age, education, and medical cost. It is concluded, therefore, that separating female patients from male patients in general polyclinic improve female satisfaction to the health services. References : 27 (1979-2002)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library