Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Khansa Humaira
Abstrak :
Endometriosis merupakan jaringan yang ditemukan di luar uterus dan dapat menjadi faktor penyebab terjadinya infertilitas. Endometriosis dapat terjadi pada wanita umur reproduktif dengan probabilitas sebesar 10—15%. Selain itu, endometriosis dapat terjadi pada wanita yang memiliki nyeri kronis pada pelvis dengan besar probabilitas sebesar 70%. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan endometriosis dipengaruhi oleh autofagi. Mekanisme autofagi yang terjadi pada tubuh manusia dapat dipicu dengan keberadaan HMGB1. Selain dengan HMGB1, autofagi dapat dipicu dengan adanya ekspresi gen LC3 dan BECN1. Adanya HMGB1 berpengaruh terhadap jumlah gen LC3 dan BECN1. Penelitian dilakukan dengan menganalisis sampel jaringan endometriosis pada fase proliferasi dan sekretori menggunakan metode RT-qPCR absolut dengan kurva standard. Kurva standard dibuat dengan fragmen gen HMGB1 didapatkan nilai efisiensi sebesar 88,38% dan nilai R2 sebesar 0,99618. Kedua nilai yang telah disebutkan masuk ke dalam kisaran yang dapat diterima yaitu dalam rentang 80—110% dan diatas 0,99. Sementara itu, Uji T menunjukkan perbedaan dengan hasil yang tidak signifikan (p<0,05) namun menunjukkan kecenderungan pada rata-rata kelompok. Penelitian ini juga melakukan uji Spearman’s Rank pada HMGB1 dan BECN1 dan menunjukkan korelasi positif baik itu pada kelompok sekretori maupun proliferasi dengan hasil masing-masing 0,721 dan 0,729. Sehingga dapat disimpulkan dari penelitian yang dilakukan bahwa jumlah salinan gen HMGB1 berperan dalam mekanisme autofagi dan memengaruhi tingkat autofagi pada jaringan endometriosis. ......Endometriosis is human tissue found outside the uterus and can be a contributing factor to infertility. Endometriosis can occur in women of reproductive age with a percent probability of 10—15%. In addition, it can occur in women who have chronic pelvic pain with a 70%. The growth of endometriotic tissue can be influenced by autophagy. The mechanism of autophagy that occurs in the human body can be triggered by the presence of the HMGB1 protein. In addition to the HMGB1 protein, autophagy also regulated by the presence of LC3 and BECN1 genes. The presence of HMGB1 protein affects LC3 and BECN1. The study was conducted by analyzing tissue samples of endometriosis in the proliferative and secretory phase using the RT-qPCR absolute method with standard curve. The standard curve was made by HMGB1 gene fragment and obtained an efficiency value of 88.38% and R2 value of 0.99618. The two values ​​mentioned above fall into the acceptable range, namely in the range of 80-110% and above 0.99. Meanwhile, the results the T test showed there is no significant difference (p<0,05) but showed a tendency if it compared by the group means. Spearman's Rank test showed a positive correlation between HMGB1 and BECN1 expression in both the secretory and proliferative phase with results of 0.721 and 0.729, respectively. So, it can be concluded from the research that was conducted, it was found that the expression of HMGB1 gene mRNA in the secretory phase was higher in endometrial tissue while in the proliferative phase it was higher in endometrial tissue. In addition, it can be concluded that there is a tendency for the HMGB1 gene take parts to autophagy mechanism in endometriotic tissue.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska
Abstrak :
Otak merupakan organ yang memiliki kebutuhan oksigen dan glukosa tertinggi di tubuh. Rendahnya tekanan oksigen pada otak dapat memicu terjadinya kerusakan pada sel otak bahkan kematian sel. Hipoksia merupakan kondisi penurunan kadar oksigen pada organ, jaringan atau sel. Hipoksia yang diberikan pada kadar dan waktu tertentu dapat menimbulkan respons adaptasi tubuh sehingga kondisi hipoksia dapat ditanggulangi. Salah satu respons adaptasi yang dilakukan adalah autofagi. Autofagi adalah suatu proses degradasi dan daur ulang molekul sitoplasmik dan organel seperti mitokondria dengan bantuan lisosom yang berperan dalam menjaga homeostasis seluler. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian hipoksia hipobarik intermiten terhadap aktivitas autofagi sel melalui ekspresi protein LC3 dan mTOR pada jaringan otak tikus. Penelitian ini menggunakan sampel jaringan otak tikus jenis Sprague-Dawley. Tikus dibagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok hipoksia 1 kali (HHI 1), HHI 2, HHI 3 dan HHI 4. Setiap kelompok hipoksia akan dimasukan dalam hypobaric chamber dan dibawa sampai ketinggian 25.000 kaki selama 5 menit. Tikus kemudian dikorbankan dan dilakukan pengukuran ekspresi protein LC3 dan mTOR menggunakan metode ELISA. Ekspresi protein LC3 juga dianalisis dengan IHK. Hasil menunjukkan bahwa pemberian perlakuan hipoksia hipobarik intermiten mampu meningkatkan ekspresi protein LC3 dan mempertahankan ekspresi mTOR. Hasil pulasan IHK menunjukkan ekspresi protein LC3 lebih tinggi pada bagian cerebellum otak dibandingkan dengan bagian cerebrum pada setiap kelompok. ......The brain is an organ with the highest demand for oxygen and glucose in the body. Insufficient oxygen pressure in the brain can lead to damage to brain cells and even cell death. Hypoxia is a condition characterized by a decrease in the oxygen levels in organs, tissues, or cells. Hypoxia, when applied at specific levels and durations, can induce adaptive responses in the body, allowing it to cope with the hypoxic conditions. One such adaptive response is autophagy. Autophagy is a cellular process involving the degradation and recycling of cytoplasmic molecules and organelles, including mitochondria, facilitated by lysosomes. This process plays a crucial role in maintaining cellular homeostasis. This study aimed to investigate the effects of intermittent hypobaric hypoxia on autophagic activity in brain cells by assessing the expression of proteins LC3 and mTOR during hypoxic conditions. The experimental subjects were Sprague-Dawley rats, and they were divided into five groups: a control group, and four groups subjected to intermittent hypobaric hypoxia (IHH) for varying durations (IHH1, IHH2, IHH3, and IHH4). Each IHH group was exposed to a hypobaric chamber at an altitude of 25,000 feet for 5 minutes. Subsequently, the rats were sacrificed, and the expression of LC3 and mTOR proteins was measured using ELISA. The LC3 protein expression was also analyzed through immunohistochemistry (IHC). The results showed that intermittent hypobaric hypoxia treatment increased the expression of LC3 protein and maintained mTOR expression. Additionally, IHC feedback indicated higher LC3 protein expression in the cerebellum region compared to the cerebrum in each experimental group.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library