Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putut Purwandono
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas dampak masuknya maskapai berbiaya murah low-cost carrier terhadap perubahan jumlah penumpang internasional pada rute-rute penerbangan internasional di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Dengan memanfaatkan data dari 30 bandara internasional di Asia Timur dan Asia Tenggara serta analisis fixed-effect, penelitian ini mampu membuktikan bahwa masuknya maskapai tersebut mampu meningkatkan jumlah penumpang internasional secara signifikan. Namun demikian, dampak positif ini akan sedikit terkoreksi ketika jarak antara bandara asal dan bandara tujuan semakin jauh. Penelitian ini juga menemukan bahwa bertambahnya jumlah maskapai berbiaya murah pada rute-rute internasional jarak pendek mampu meningkatkan jumlah penumpang dengan signifikan
ABSTRACT
This master thesis studies the impact of low cost carrier LCC on the change of international air passenger movements in Southeast Asia and East Asia. By using data of 30 major international airports in Southeast Asia and East Asia and employing fixed effect model, this research is successful in finding the fact that LCC entry causes number of international air passenger to increase significantly. This impact however, is moderated as distance between origin and destination airports becomes longer. Furthermore, it is found that additional LCC company is effective to increase number of international air passenger for relatively short distance route
2016
T47502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Solihin Arianto
Abstrak :
Beberapa sarjana Muslim pada periode Islam awal telah mencurahkan perhatian yang cukup besar dalam pengklasifikasian ilmu pengetahuan dengan tujuan mengorganisasikan pengetahuan yang dapat ditransmisikan dengan cara sistemik kepada generasi berikutnya. Upaya pengklasifikasian pengetahuan ini semestinya memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam lingkungan perpustakaan atau pusat informasi Islam, terutama untuk menempatkan disiplin pengetahuan tertentu atas sebuah dokumen dari seluruh organisasi pengetahuan yang ada. Di sisi lain, skema klasifikasi pengetahuan yang dihasilkan sarjana-sarjana Barat seperti DDC, LCC, dan UDC telah mendominasi lembaga-lembaga informasi di seluruh dunia termasuk negara-negara Islam. Bagaimanapun, akhirnya disadari bahwa skema-skema klasifikasi tersebut tidak memuaskan institusi-institusi informasi Islam karena mempunyai beberapa kelemahan dan perlakuan yang kurang memadai untuk mengorganisasikan dokumen-dokumen dalam bidang studi keislaman. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini berusaha mengkaji berbagai upaya yang telah dilakukan perpustakaan-perpustakaan beberapa negara Islam seperti Arab Saudi, Iran, Pakistan, Indonesia, dan Malaysia dalam mengembangkan skema klasifikasi pengetahuan Islam. Di samping itu, berbagai problem dan tantangan ke depan yang dihadapi perpustakaan-perpustakaan tersebut sebagai akibat sistem klasifikasi Islam yang diterapkan secara berbeda antara satu negara dengan lainnya juga dibahas dalam artikel ini.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2006
297 JAMI 44:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Prijambodo
Abstrak :
Pemindahan ibukota negara ke Kawasan IKN tentunya membutuhkan penyediaan infrastruktur. Salah satu infrastruktur yang akan dibangun adalah infrastruktur gas dengan menggunakan gas alam 80 % dan gas hidrogen 20 %. Tujuan penulisan kali ini adalah untuk mengembangkan konseptual desain jaringan pipa, menghitung life cycle cost dan mengusulkan skema KPBU yang digunakan. Metode penelitian yang akan dipergunakan adalah dengan menggunakan studi literatur dan kemudian dilakukan validasi oleh pakar dibidangnya. Studi dimulai dengan penentuan demand, kemungkinan supply dan dilanjutkan dengan pemilihan jalur transportasi gas. Konseptual desain terkait pemilihan jalur, diameter, tebal pipa, simulasi tekanan , desain stasiun, SCADA dan metering juga dilakukan berdasarkan data yang ada dengan tingkatan konseptual desain. Lyfe Cycle cost, berupa capex dan opex, juga dihitung berdasarkan data harga dari informasi terpublikasi, pendekatan empiris dan data benchmarking disalah satu perusahaan. Kemudian dilakukan Analisa sensitifitas dan IRR, NPV serta Pay Back Period. Dan kemudian dilakukan validasi oleh pakar.Dengan mendapatkan konseptual desain jaringan pipa gas yang akan mensuplai KIPP, dimungkinkan untuk mencampurkan hidrogen kedalam jaringan gas alam yang akan dibangun, namun tantangan terbesarnya adalah besaran hidrogen yang dibutuhkan dan nilai perolehannya dikarenakan keterbatasan produsen hidrogen di Kawasan IKN. Dengan melihat besaran capex, opex dan pertumbuhan demand nya disarankan untuk menggabungkan Pembangunan jaringan gas ini dengan skema KPBU untuk pembangunan infrastruktur lainnya. Survei yang lebih detail sangat dibutuhkan sebelum dilakukan Keputusan investasi. ......Following the relocation of the national capital to the IKN Region comes the need to provide infrastructure, among which is a gas network using a mix of 80% natural gas and 20% hydrogen gas. This work aims to design a concept for the pipe network, calculation of life cycle costs and propose a recommendation of PPP scheme. The research method to be used is to firstly perform a literature study, which is then validated by experts in relevant fields. It begins with setting demands and supply possibilities, then selecting a transportation route for the gas itself. Based on available data, designs of route selection, pipe diameter and thickness, pressure simulation , station design, SCADA and metering, design conceptual also performed. Life cycle cost including capex and opex will then be calculated based on published prices, empirical data and benchmarks in a certain company; continued with sensitivity analysis and IRR, NPV and pay back period projection. With a concept of the gas pipe network to supply KIPP it is possible to mix hydrogen into the proposed network. However, the largest challenge is to determine how much hydrogen and how cost effective it will be as the region has few hydrogen producers. By looking at capex, opex and demand growth figures it is recommended to join the gas network’s construction with other infrastructure projects. A more detailed survey is needed before investment decisions can be made.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Ansori
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan pendekatan analisis life cycle cost (LCC) pada Kereta Cepat Indonesia yang mempertimbangkan analisis Reliability, Availability, Maintainability & Safety (RAMS). Analisis RAMS ini akan memberikan cara untuk mengoptimalkan strategi maintenance dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran jangka pendek serta biaya kepemilikan jangka panjang. Untuk mencapai tujuan RAMS dan LCC keseluruhan dari sistem, diperlukan tindakan RAMS dan LCC yang sistematis diseluruh siklus hidup (life cycle) sistem. Dikarenakan kereta cepat indonesia masih dalam tahap desain, maka analisis RAMS dan LCC kereta cepat ini ada pada fase desain dan implementasi pada siklus hidup produk. Fase ini menjadi penting dikarenakan sebagai analisis awal dari RAMS dan LCC kereta cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pendekatan untuk membuat keputusan maintenace yang efektif berdasarkan analisis RAMS dan LCC Metode yang digunakan dalam analisis RAMS ini mengikuti siklus hidup sistem sampai dengan tahap desain dan implementasi yaitu dimulai dengan penentapan ruang lingkup kegiatan. Penetapan ruang lingkup ini merupakan penentuan sistem, subsistem beserta komponen kereta cepat yang akan dianalisis. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang berasal dari kombinasi antara pengambilan data pembanding dari data kereta cepat yang beroperasi di negara lain, pengambilan data dari para ahli kereta, serta pengambilan data dari perhitungan masa pakai komponen. Setelah pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis risiko. metode analisis risiko mengacu pada standar ISO 31000 yang dimulai dengan identifikasi hazard, analisis risiko dengan Failure Mode & Effect Criticality Analysis (FMECA) dan evaluasi risiko berdasarkan FMECA. Langkah selanjutnya adalah penentuan persyaratan dan target RAMS. Target reliability dan availability ditetapkan sebesar 95% berdasarkan kesepakatan dengan PT INKA. Setelah target ditetapkan, selanjutnya melakukan program RAMS yang meliputi perhitungan reliability, availability, maintainability dan hazard rate. Setelah melakukan program RAMS didapatkan rekomendasi waktu maintenance setiap subsistem. Rekomendasi ini dipakai dalam perhitungan LCC. Untuk analisis LCC mengacu pada standar internasional BS 15686-5 tentang Life Cycle Costing. Biaya-biaya yang dihitung meliputi biaya konstruksi, biaya maintenance, biaya operasional dan end of life cost. Hasil yang diperoleh adalah nilai reliability sistem kereta cepat Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun (6000 jam) yaitu 0,1550 artinya untuk mencapat target reliability total sebesar 0,95 diperlukan upaya maintenance sebelum 1 tahun beroperasi. Untuk nilai availability semua sistem kereta cepat diatas target yaitu 0,95 artinya waktu repair dari setiap subsistem dan sistem secara keseluruhan sudah memenuhi standar. Sedangkan nilai maintainability setiap subsistem diantara 95% – 100%. Selanjutnya hasil dari analisis LCC dengan menggunakan metode Uniform Present Value Modified (UPV*) dengan nilai escalation rate (e) 3,27% dan discount rate (i) 4,96% selama periode (n) 30 tahun, maka didapatkan nilai present value total sebesar 79.073,96 milyar rupiah jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai estimasi revenue terendah yaitu 443.799,16 milyar rupiah. Dengan demikian proyek kereta api cepat jakarta surabaya dinilai menguntungkan. ......In this study, a life cycle cost (LCC) analysis approach was carried out on the Indonesian High-Speed ​​Train which took into account the analysis of Reliability, Availability, Maintainability & Safety (RAMS). This RAMS analysis will provide a way to optimize the maintenance strategy by considering short-term budget requirements as well as the long-term cost of ownership. To achieve the overall RAMS and LCC objectives of the system, systematic RAMS/LCC actions are required throughout the life cycle system. Because the Indonesian high-speed train is still in the design stage, the RAMS and LCC analysis of this high-speed train is in the design and implementation phase of the product life cycle. This phase is important because it is the initial analysis of the high-speed train RAMS and LCC. This research aims to develop an approach to making effective maintenance decisions based on RAMS and LCC analysis analysis The method used in this RAMS analysis follows the system life cycle up to the design and implementation stages, starting with determining the scope of activities. Determination of this scope is the determination of the system, subsystem, and components of the high-speed train to be analyzed. Furthermore, data collection comes from a combination of taking comparative data from data on high-speed trains operating in other countries, collecting data from train experts, and collecting data from calculating component life. After data collection, continued with risk analysis. The risk analysis method refers to the ISO 31000 standard starting with hazard identification, risk analysis with Failure Mode & Effects Criticality Analysis (FMECA), and risk evaluation based on FMECA. The next step is to determine the RAMS requirements and targets. The reliability and availability targets are set at 95% based on an agreement with PT INKA. After the target is set, then perform the RAMS program which includes the calculation of reliability, availability, maintainability, and hazard rate. After performing the RAMS program, the recommended maintenance time for each subsystem is obtained. This recommendation is used in the calculation of the LCC. The LCC analysis refers to the international standard BS 15686-5 concerning Life Cycle Costing. The calculated costs include construction costs, maintenance costs, operational costs, and end-of-life costs. The results obtained are the reliability value of the Indonesian high-speed rail system within 1 year (6000 hours) which is 0.1550, meaning that to achieve a total reliability target of 0.95, maintenance efforts are needed before 1 year of operation. For the availability value of all high-speed train systems above the target, which is 0.95, it means that the repair time of each subsystem and the system as a whole has met the standard. While the maintainability value of each subsystem is between 95% - 100%. Furthermore, the results of the LCC analysis using the Uniform Present Value Modified (UPV*) method with an escalation rate (e) of 3.27% and a discount rate (i) of 4.96% throughout (n) 30 years, the present value is obtained. a total of 79,073.96 billion rupiahs, much lower than the lowest estimated revenue value of 443,799.16 billion rupiahs. Thus, the Jakarta-Surabaya high-speed rail project is considered profitable.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dendang Bayu Aji
Abstrak :
Kampung Bungin, Bekasi memiliki potensi energi terbarukan (ET) yang cukup banyak. Potensi ET di Kamoung Bungin berupa energi matahari dan energi angin. Energi ini dapat ditangkap untuk menghasilkan energi dengan menggunakan pembangkit listrik angin, surya maupun perpaduan anatara kedua (hibrida). Setelah menghitung potensi energi, didapatkan hasil berupa jumlah unit modul PV ataupun unit turbin angin yang akan diimplementasikan dalam PLTB, PLTS dan sistem pembangkit hibrida. Dalam menghitung spesifikasi pembangkit listrik PLTS, PLTB dan sistem hibrida, dilakukan analisis ekonomi dengan life cycle costing untuk menentukan indikator performa ekonomi berupa LCC (Life Cycle Cost) dan LCOE (Levelized Cost of Energy) serta mencari potensi di masa depan dalam bentuk keseimbangan gardu atau grid parity. Diharapkan ditemukan pembangkit dengan nilai LCC dan LCOE terendah sebagai pembangkit yang paling optimal untuk diimplementasikan di Kampung Bungin, Bekasi.
Bungin Village, located in Bekasi, has a large potential for renewable energy. The largest potentials for renewable enrgy in Bungin Village come in the form of wind and solar energy. These energies can be harnessed through solar, wind or even hybrid power plants. After calculating the energy potential, the requirements for the units of turbines and/or PV panels in wind, solar and hybrid power plants are acquired. When calculating the specifications for the power plants, an economic analysis using Life Cycle Costing is used to determine economic performance indicators in Life Cycle Cost and Levelized Cost of Energy as well as finding the future prospect of the LCOE in the form of grid parity. It is hoped that the power plant with the lowest LCC and LCOE can be the optimum choice for the power plant in Bungin Village, Bekasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyna Chairani
Abstrak :
Kopi luwak dikenal sebagai kopi spesialti Indonesia karena aromanya yang lebih harum dan rasa yang unik. Produksinya menggunakan Coffea arabica yang membutuhkan syarat tumbuh ketinggian dan iklim tropis; serta luwak (Paradoxurus hermaphroditus) yang hidup di wilayah tropis. Mayoritas lahan kopi nasional adalah perkebunan rakyat yang produktivitasnya rendah karena kopi ditanam pada kelas kesesuaian lahan yang kurang tepat. Hal ini mengakibatkan petani sulit mencapai keberlanjutan produksi. Hal lain adalah dalam pengelolaan kopi luwak selama ini lebih fokus pada pendekatan sektoral dan kurang menyeluruh dalam memadukan kesepakatan stakeholders untuk pengelolaan produksi dengan konservasi lingkungan. Tujuan umum riset adalah melakukan sintesis keberlanjutan pengelolaan kopi luwak di lanskap riset. Sedangkan tujuan khusus meliputi  analisis kesesuaian lahan untuk kopi, habitat luwak dan pengelolaan kopi luwak Arabika; serta menilai dampak aspek lingkungan, sosial dan ekonomi untuk menentukan keberlanjutan dari 6 model pengelolaan kopi luwak di 3 kabupaten (Bandung, Bandung Barat dan Bangli). Metodologi riset meliputi analisis multi-kriteria dan pemetaan tumpang susun dengan sistem informasi geografis untuk menentukan sebaran kesesuaian lahan; serta metode Life Cycle Analysis (LCA), Life Cycle Costing (LCC), Social Life Cycle Analysis (SLCA) dan Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA) untuk menilai keberlanjutannya. Hasil riset kesesuaian lahan kopi luwak Arabika tertinggi ditemukan di Bandung (75,24%), sedangkan terkecil di Bangli (40,39%). Pada permasalahan lingkungan berdasarkan kriteria pemanasan global, pengelolaan kopi luwak melalui penangkaran memberikan dampak yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengelolaan secara liar. Aspek keekonomian produksi kopi luwak liar lebih menguntungkan dibanding dengan pengelolaan secara kandang atau tangkar. Sedangkan hasil riset aspek sosial tidak dibedakan karena semuanya memberikan kontribusi terhadap masyarakat lokal dan konsumen. Secara umum tingkat keberlanjutan model luwak liar lebih baik dibandingkan dengan model luwak yang dikandangkan. Walaupun demikian, Model Kandang Bangli-3 memiliki tingkat keberlanjutan paling tinggi diantara 6 model pengelolaan yang diriset. ......Civet Arabica coffee (kopi luwak) is an Indonesian prominent specialty coffee for its aroma and unique taste. The coffee production involves Coffea arabica that requiring growing conditions of altitude and tropical climate; and civet (Paradoxurus hermaphroditus) that lives in the tropical belts. The majority of the Country coffee plantation is owned by smallholder farmers. The issue of low productivity leads to the difficulty in achieving coffee production sustainability. Moreover, the management of civet coffee has been more focused on sectoral approach and less comprehensive in integrating stakeholder agreements on productivity and environmental conservation. The research aims to synthesis the sustainability of civet coffee management in the landscape of research. Furthermore, the objectives include analyzing land suitability of Coffea Arabica, civet habitat, and civet Arabica coffee; and to assess its impact on environment, economic, and social/community. The research employed the methods of multi-criteria analysis, and combined with weighted overlaying techniques for mapping land suitability; and Life Cycle Assessment (LCA), Life Cycle Costing (LCC), Social Life Cycle (SLCA), and Life Cycle Sustainability Assessment (SLCA) of 6 management models in 3 districts (Bandung, West Bandung and Bangli). The research results reveal that Bandung area has the highest suitability for kopi luwak Arabica (75.24%) and the smallest is in Bangli (40.39%). On the environmental impact, caged models produce higher global warming than that of wild models. The economic aspect of wild models earned bigger profit than caged system. On the social impact, the entire models positively contribute to local community and consumer. It is, however, Model of caged Bangli-3 is the most sustainable among the others.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razif Syauqi Adriananta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat penumpang maskapai penerbangan bertarif rendah. Penelitian ini mengacu pada penelitian Pan dan Truong (2018) yang dilakukan di Cina, namun karena kesamaan budaya, maka penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari kualitas pelayanan, norma subyektif, persepsi kontrol perilaku, harga tiket, frekuensi penerbangan, akses, dan kecenderungan dalam menghindari ketidakpastian sebagai variabel bebas, sikap sebagai variabel intervening dan niat dalam berperilaku sebagai variabel terikat. Sampel dalam penelitian ini adalah maskapai penerbangan bertarif rendah, dimana teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel terdiri dari 200 responden. Metode analisis data menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap penumpang, kualitas layanan, harga tiket, dan frekuensi penerbangan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi behavioral intention pada penumpang maskapai bertarif rendah. Sedangkan kualitas pelayanan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi sikap dari pelanggan. Kemudian, dari hasil pengujian persepsi kontrol perilaku, norma subyektif, akses, kecenderungan dalam menghindari ketidakpastian, serta efikasi diri teknologi tidak berpengaruh terhadap niat. ......This study aims to analyse the factors that influence the intention of LCC airline passengers. This study refers to the research of Pan and Truong (2018) conducted in China but due to the similarity of culture this research can be applied in Indonesia. The variables in this study consist of service quality, subjective norms, perceived behavioural control, price, frequency, access, uncertainty avoidance as independent variables, attitude as intervening and behavioural intention variables as the dependent variable. The sample in this study is the use of LCC airlines where the sample technique used is purposive sampling. The number of samples consisted of 200 respondents. Data analysis method uses Structural Equation Modelling. The results showed that passenger attitude, service quality, price, and frequency were factors that could influence behavioural intention on LCC airline passengers. Meanwhile, service quality is also a factor that can affect attitude. Meanwhile from the test results, perceived behavioural control, subjective norms, access, risk avoidance and technology self efficacy does not have influence on intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Nuryawati
Abstrak :
Pengukuran kandungan nitrogen pada tanah atau tanaman merupakan dasar utama dalam monitoring dan pengambilan keputusan dalam manajemen pemupukan tanaman. Kombinasi teknologi pengukuran menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) dan drone dengan kamera multispektral diharapkan dapat memberikan terobosan baru bagi pertanian Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan algoritma pemrograman untuk membuat Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) mapping berdasarkan transformasi nilai BWD. Pengambilan foto udara dilakukan saat tanaman berumur 28, 35 dan 42 hari setelah tanam (HST) dengan ketinggian terbang 3 m. Pada hari yang sama, dilakukan pengukuran warna hijau daun dengan BWD. Nilai BWD kemudian ditransformasikan kedalam nilai tone mapping sebagai dasar pembuatan NDVI mapping. Algoritma pemrograman dikembangkan dalam software Matlab dan digunakan untuk menghitung nilai NDVI dengan menerapkan metode mtresholding yang bertujuan untuk menghasilkan nilai NDVI rata-rata yang mendekati nilai NDVI eksperimen di lapangan. NDVI rata-rata secara keseluruhan bertujuan untuk menangkap nilai NDVI global foto lahan yang merepresentasikan keseluruhan tanaman yang ada di foto. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada umur tanaman 28 dan 35 HST, simulasi terbaik menggunakan nilai treshold 0.18 dengan persentase error 18.7% dan 15.92%. Sedangkan pada umur 42 HST, simulasi terbaik menggunakan nilai treshold 0.20 dengan persentase error 13.55%. Kinerja program yang telah dikembangkan dapat dikatakan berhasil cukup baik. Secara kualitatif, hal ini dilihat dari hasil simulasi yang sudah dapat menampilkan perbedaan warna secara visual pada tingkat NDVI yang berbeda dan pada umur tanaman yang berbeda. Secara kuantitatif, ditunjukkan dengan nilai NDVI yang bertambah seiring bertambahnya umur tanaman. ......Measurement of nitrogen content in the soil or plants is the primary basis in monitoring and decision making in crop fertilizer management. The combination of measurement technology using Leaf Color Chart (LCC) and unmanned aerial vehicle (UAV) equipped with multispectral cameras is expected to provide new insight into Indonesian agriculture. The purpose of this study is to develop a programming algorithm to create a Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) mapping based on LCC value transformation. Aerial imagery collected at a critical stage of rice growth at 28, 35, and 42 days after planting (DAP) with a flight height of 3 m. Ground measurements were taken along with the UAV campaign using LCC. The LCC value then transformed into the tone mapping value as a basis for making NDVI mapping. The programming algorithm was developed in Matlab software and is used to calculate NDVI values by applying the thresholding method, which aims to produce an average NDVI value close to the NDVI value of experiments in the field. The overall average NDVI aims to capture the global NDVI value of the photo of the land that represents all the plants in the photo. The simulation results show that at the age of plants 28 and 35 DAP, the best simulation uses a treshold value of 0.18 with an error percentage of 18.7% and 15.92%. Whereas at the age of 42 DAP, the best simulation uses a treshold value of 0.20 with an error percentage of 13.55%. The performance of the program developed can be said to be quite successful. Qualitatively, this can be seen from the simulation results, which have been able to display color differences visually at different NDVI levels and different plant ages. Quantitatively, it is shown by the NDVI value that increases with the age of the plant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library