Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Ridwan
"Kekeringan yang terjadi pada Kecamatan Kembangbahu setiap tahun memberikan dampak kelangkaan air bersih karena Masyarakat Kembangbahu mengandalkan air hujan untuk memenuhi permintan air. Untuk mengatasi hal ini, mereka membangun beberapa telaga atau embung dalam upaya mengumpulkan air hujan selama musim kering terjadi, namun baik cara pengambilan air dan juga air tersebut tidak memenuhi syarat- syarat kesehatan. Oleh karena itu, Masyarakat Kembangbahu sangat membutuhkan suatu kemudahan sistem pelayanan air bersih. Tujuan studi ini untuk menentukan besar kemauan membayar dan surplus konsumen untuk kemudahan layanan air bersih. Sample dikumpulkan menggunakan metode acak sederhana sebanyak 49 responden dengan melakukan interview dan kuesioner. Analisis menggunakan CVM menunjukkan bahwa harga penawaran bid, dan pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap kemauan membayar dengantaraf α=0,05, sedangkan tingkat pendidikan, jarak ke sumber air, umur, dan besarnya konsumsi air tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil analisis regresi logit menunjukkan bahwa kemauan membayar satu jirigen air (35 liter) adalah sebesar Rp.9.123), dan surplus konsumen untuk layanan kemudahan memperoleh air bersih sebesar Rp 7.123. Surplus konsumen total untuk masyarakat dengan populasi 2.617 kepala keluarga adalah sebesar Rp.7.241.292. Dengan diketahuinya variabel yang mempengaruhi kemauan membayar, dan surplus konsumen, diharapkan pengambil keputusan dapat meningkatkan pelayanan kemudahan memperoleh air bersih dengan mempertimbangkan membangun instalasi sistem pelayanan air bersih yang terjangkau masyarakat."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2009
352 JSEPU 5 (3) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Dwitama
"ABSTRAK
Salah satu masalah perkotaan adalah pemenuhan kebutuhan dasar air bersih
karena tingginya tingkat urbanisasi dan segregasi populasi. Secara nasional, di
tahun 2015 pemerintah menekankan pencapaian target air minum layak sebesar
68.86% atau khusus di perkotaan sebesar 75.29%. Tapi target tersebut akan sulit
dipenuhi karena pendanaan yang tersedia hanya sebesar 20-25% dari total
kebutuhan tahun 2010-2014. Program hibah air minum diharapkan dapat menutup
kekurangan dana tersebut. Kota Bogor sebagai salah satu penerima manfaat dana
hibah tahap pertama 2010-2011 ditargetkan dapat memperluas penyediaan
layanan air bersih bagi mastarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena
sebelumnya rumah tangga di Kota Bogor baru menikmati layanan air bersih
sebesar 37.04% (Susenas, 2010). Untuk mengetahui efektifitas program tersebut
digunakan metodologi BIA dan uji asosiasi tabel kontingensi dengan uji Chi-
Square. Hasil yang diperoleh adalah manfaat program hibah air minum dinikmati
oleh rumah tangga berpenghasilan menengah (Q3). Sedangkan dalam
impelemtasinya juga terdapat pelanggan rumah tangga MBR penerima manfaat
yang putus sambungan karena faktor pendapatan dan sumber air lain selain ledeng
meteran PDAM. Untuk memperoleh program yang tepat sasaran perlu
diperhatikan syarat penerima manfaat dan mekanisme yang lebih efektif, terutama
untuk perluasan layanan air bersih bagi masyarakat miskin.

ABSTRACT
One of the problems in the urban area is the fulfillment of the basic needs of urban
water supply due to the high level of urbanization and population segregation.
Nationally, the Government emphasizes the achievement of the 2015 targets for
the provision of improved water source of 68.86% or specialized in urban areas
amounted to 75.29%. But the target will be difficult because the available funding
was filled only by 20-25% of the total needs in 2010-2014. Therefore, the
Drinking Water Grant Program is expected to overcome the shortage of funds.
Bogor as one of the first stage of a beneficiary of the grants from 2010-2011,
target will be able to widen the provision of clean water service for Low-Income
Communities (MBR) because formerly household in Bogor new enjoy clean water
service of 37.04% (Susenas, 2010). The methodology of BIA and contingency
table with Chi-Square test used to find out the effectiveness of this program. The
results obtained drinking water grant program benefits enjoyed by middle-income
households (Q3) and household customers, there is a disconnect because the MBR
factor income and there is a water source other than piped. To acquire program
effectively needs to be qualified a beneficiary and more effective mechanism
especially for clean water service expansion for the poor."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library