Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendiarto
"Teknologi batu adalah teknologi reduktif, yakni proses pembuatan produk yang dilakukan dengan cara mengurangi volume bahan. Buangan dari proses pembuatan itu adalah limbah; sehingga secara teoritis, limbah merupakan bungkus (cetakan) dari produk, dan dapat dijadikan data untuk membina ulang proses pembuatan. Hasil ekskavasi Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1981 di dukuh Limbasari memperoleh data jenis ini. Bertolak dari anggapan di atas, dilakukan kajian terhadap data hasil ekskavasi tersebut untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara limbah dengan tahapan pengerjaan dan hubungan antara 1imbah dengan teknik pengerjaan. Metode analisis bentuk, ukuran dan khusus diterapkan dalam kajian ini. Demikian pula metode kajian pustaka dan percobaan peniruan.
Dari hasil penelitian ini dapat dikenali enam tahapan pengerjaan produk beliung dan tujuh tahapan pengerjaan produk gelang. Keseluruhan tahapan pengerjaan ini terbagi atas dua proses kegiatan, kegiatan pembentukan dan penghalusan. Pada proses kegiatan pembentukan digunakan teknik--teknik penyerpihan, sedangkan pads proses kegiatan penghalusan digunakan teknik asah; untuk membentuk gelang digunakan teknik bor..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S11872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Respatianto
"Teknologi secara harfiah ialah ilmu yang berhubungan dengan teknik. Teknik adalah metode, cara dan keterampilan untuk membuat sesuatu atau mencapai sesuatu. Dalam makna yang luas, teknologi berarti cara-cara membuat atau mengerjakan benda-benda, yang dalam mendapatkannya dapat dipelajari terlebih dahulu. Teknologi juga dapat diartikan semua proses yang berkaitan dengan bahan. Selain itu, teknologi juga bertujuan untuk mempelajari hubungan antara sistem teknik dan fenomena sosial ekonomi pada masyarakat pendukungnya. Pada prinsipnya, teknologi meliputi semua proses, dari mulai memperoleh bahan sampai membuangnya, melalui tahapan pembuatan dan penggunaan. Dalam hal ini, industri dapat dipelajari melalui sebuah kombinasi dari beberapa elemen seperti bahan baku, aktifitas pembuatan, keahlian dalam membuat alat, dan alat pembuatnya (lnizan, 1992:12). Teknologi pembuatan suatu benda terdiri dari substractive technology dan additive technology. Substractive technology adalah pembuatan suatu produk dengan mengurangi bahan baku. Sedangkan additive technology adalah pembuatan suatu produk dengan menambah bahan baku (James Deetz, 1967:48). Proses pembuatan suatu benda akan sangat menentukan kualitas hasil benda yang dibuat. Penentuan kualitas hasil pembuatan tergantung pada kemampuan seorang pembuat alat (artisan). Semakin mahir seorang artisan, maka hasilnya akan semakin bagus, dan mendekati kesesuaian dengan keinginan yang direncanakan. Pada prinsipnya, teknologi pembuatan suatu alat terdiri dari substractive technology dan additive technology. Teknologi pembuatan alat batu merupakan salah satu dari contah substractive technology, yaitu pembuatan suahu alat dengan melakukan pengurangan terhadap bahan baku. Pembuatan alat batu itu sendiri adalah perpaduan dari sejumlah pengetthium yaitu kemanapun memperoleh, memilih dan menyiapkan bahan, memotong, menyerpih, menghaluskan, melubangi, dan membentuk bahan baku menjadi produk (Crabtree, 1972:4). Dalam membuat alai batu, seorang pembuat harus melakukan pembuatan dengan hati-hati, karna apabila terjadi kesalahan dalam pemotongan, penyerpihan, dan penghalusan maka akan berakibat pada kegagalan pembuatan sesuai dengan yang direncanakan. Hal itu disebabkan batuan yang sudah dipisahkan tidak dapat ditempel kembali."
2000
S11886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library