Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arnadi Gunawan
Abstrak :
Aim: To determine the prevalence of peripheral arterial disease and to its risk factors in patients with type 2 diabetes mellitus. Subjects and Methods: A cross sectional study was conducted on HO subjects with type 2 diabetes mellitus. Subjects underwent comprehensive medical examinations, including lipid profile, body mass index, Hemoglobin Ale and Ankle Brachial index. Results: The prevalence of PAD in diabetic subjects was 35.5%. In multivariate analysis: cholesterol levels of > 200 mg/dL, history of smoking, a duration of diabetes of> 5 yean, hypertension, triglyceride levels of > 150 mg/dL, and body mass index of > 150 mg/dL are significant risk factors for PA D in diabetic subjects. Gender, age of > 50 years old, LDL levels of> !00 mg/dL, HDL levels of< 40 mg/dL, and HbA Ic levels of > 7% were not significant risk factors for PAD in diabetic subjects. Conclusion: In this study, the prevalence rate of PAD in diabetic subjects was approximately 35.5%. Total cholesterol levels, history of smoking, duration of diabetes, hypertension, triglyceride, and body mass index were significant risk factors for PAD in diabetic subjects.
2003
AMIN-XXXV-1-JanMarc2003-2
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Olivia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dislipidemia pada ibu menyusui dan hubungannya dengan status seng. Dislipidemia, yaitu abnormalitas pada kadar profil lipid, merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit tidak menular, khususnya penyakit jantung koroner. Keadaan dislipidemia pada perempuan dapat diakibatkan oleh perubahan metabolisme lipid saat kehamilan yang dapat terus menetap hingga masa menyusui. Seng merupakan salah satu mikronutrien yang dapat mempengaruhi kadar profil lipid dan kadarnya ditemukan rendah pada ibu menyusui. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Cilincing dan Grogol Petamburan, Jakarta pada bulan Februari-April 2019. Sebanyak 75 subjek ibu menyusui 3-6 bulan postpartum berusi 20-35 tahun direkrut menggunakan metode sampel konsekutif. Data karakteristik dasar dan asupan nutrien diambil melalui wawancara. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui kadar profil lipid dan seng serum. Kriteria dislipidemia menggunakan acuan NCEP ATP III. Hasil penelitian didapatkan prevalensi dislipidemia 69,3% (n=52) dengan 36,5% (n=19) nya akibat kadar HDL yang rendah. Sebanyak 77,3% (n=58) subjek tidak mendapatkan asupan seng yang cukup dan berdasarkan kadar seng serum ditemukan 78,7% (n=59) subjek mengalami defisiensi seng. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara status seng dengan dislipidemia, baik berdasarkan status asupan seng maupun status seng serum. This study was conducted to determine the prevalence of dyslipidemia in lactating mother and its relationship with zinc status. Dyslipidemia, an abnormality in lipid profile, is one of major risk factor for non communicable disease, such as coronary heart disease. Physiologic condition, such as pregnancy, may caused physiologic changes, including alterations in lipid profile on healthy, pregnant women which may persist after delivery. Zinc may influence serum lipid profil and its level was found to be low in lactating mothers. This was a cross sectional study conducted in Puskesmas Kecamatan Cilincing, North Jakarta and Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, West Jakarta between February and April 2019. Seventy five lactating mothers at 3-6 months postpartum aged 20-35 years old were recruited using consecutive sampling method. Interview were performed to collect basic characteristic and evaluate nutrient intake. Weight and height were measured to calculate body mass index (BMI). Blood sample was obtained after 10-12 hour overnight fast to analyze serum lipid profile and zinc serum. Dyslipidemia was diagnosed using NCEP ATP III criteria. The prevalence of dyslipidemia was 69.3% (n=52) with 38.5% (n=19) of them due to low HDL level. Approximately 77.3% (n=58) subjects had low zinc intake and zinc deficiency was found 78.7% (n=59) subjects. Zinc status, both based on intake and serum, showed no significant relationship with dyslipidemia.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Yudha Maulana
Abstrak :
Latar Belakang dan Tujuan: Proses inflamasi tidak dapat dihindari pada kehamilan, namun inflamasi yang berlebihan pada trimester pertama dapat menyebabkan morbiditas ibu dan bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan profil lipid dengan derajat inflamasi pada ibu hamil. Metode dan Desain Studi: Studi cross-sectional ini dilakukan dari bulan April hingga Oktober 2022 di Puskesmas Kramat Jati di Jakarta. 98 wanita hamil trimester pertama berusia 20-40 tahun dengan kehamilan intrauterin dimasukkan, sedangkan peserta dengan kondisi medis tertentu dikeluarkan. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan USG, dan sampel darah. Analisis data akan melibatkan analisis univariat, bivariat dan multivariat untuk menentukan variabel independen yang paling signifikan. Hasil: Usia rata-rata partisipan adalah 28,39 tahun dan median kehamilan minggu ke-10 ditemukan 29,6% memiliki kadar kolesterol tinggi, 15,3% memiliki kadar trigliserida tinggi, 49% memiliki kadar LDL tinggi, dan 1% memiliki kadar LDL tinggi. rasio /HDL. Sebagian besar (85,7%) responden memiliki hs-CRP yang tinggi, sedangkan kadar CRP yang tinggi hanya ditemukan pada 37,8%. Analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara CRP dan trigliserida (p=0,026), sedangkan parameter lainnya tidak signifikan. Analisis multivariat menunjukkan hubungan paling signifikan antara CRP dan trigliserida (p=0,017). Studi ini menunjukkan bahwa risiko relatif CRP tertinggi adalah terhadap trigliserida (2,04), diikuti oleh kolesterol total (1,45) dan LDL (1,31). Kesimpulan: Peningkatan kadar trigliserida pada wanita hamil berhubungan dengan kemungkinan peningkatan CRP selama trimester pertama. ......Inflammatory processes are inevitable in pregnancy, however excessive inflammation in the first trimester can cause maternal and neonatal morbidity. This study aims to evaluate the relationship between lipid profile and degree of inflammation in pregnant women. Methods and Study Design: This cross-sectional study was conducted from April to October 2022 at Kramat Jati Community Health Center in Jakarta.  98 first trimester pregnant women aged 20-40 years old with an intrauterine pregnancy was included, while participants with certain medical conditions were excluded.  Data was collected through history-taking, physical examination, ultrasound examination, and blood samples. Data analysis will involve univariate, bivariate and multivariate analysis to determine the most significant independent variables. Results: The average age of participants was 28.39 years old and a median of the 10th week of pregnancy found that 29.6% had high cholesterol levels, 15.3% had high triglyceride levels, 49% had high LDL levels, and 1% had a high LDL/HDL ratio. A majority (85.7%) of the respondents had high hs-CRP, while high CRP levels were found only in 37.8%. The bivariate analysis showed a significant relationship between CRP and triglycerides (p=0.026), while the other parameters were not significant. The multivariate analysis was showed the most significant relationship between CRP and triglycerides (p=0.017). This study showed that the highest relative risk of CRP was against triglyceride (2.04), followed by total cholesterol (1.45) and LDL (1.31). Conclusions: Elevated triglyceride level in pregnant women are associated with an increased likelihood of CRP elevation during the first trimester.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaimah Z. Tala
Abstrak :
Tujuan : Untuk mengetahui profil lipid dan kadar Apo-B serta hubungannya dengan asupan makanan dan faktor lain. Tempat : Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Bahan dan cara : Penelitian desain cross sectional pada 105 subyek berusia≥ 35 tahun yang dipilih secara simple random sampling dari sampel MONICA III-Jakarta. Data yang dikumpulkan meliputi data sosioekonomi subyek, asupan makanan, antropometri serta pemeriksaan laboratorium untuk kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida dan Apo-B. Uji statistik yang digunakan adalah uji X2, Fisher dan Kolmogorov-Smirnov. Hasil dan kesimpulan : Subyek penelitian terdiri dari 49 laki dan 56 perempuan, dengan rerata umur 54,39 ± 10,72 tahun. Rerata kadar kolesterol total 209 ± 40,5 mg/dL, Nilai tengah kadar LDL 137,0 (58,0 - 223,0) mg/dL; kadar HDL 40,0 (23,0 - 77,0) mg/dL; kadar trigliserida 130,0 (27,0 - 340,0 mg/dL) dan kadar Apo-B 106,0 (44,0 - 172,0 mg/dL). Prevalensi kadar kolesterol total abnormal (≥ 200 mg/dL) sebesar 55,2%; kadar LDL abnormal (≥ 130 mg/dL) 60%; kadar HOL abnormal (< 40 mg/dL) 43,8%; kadar trigliserida abnormal (≥200 mg/dL) 13,3% dan kadar Apo-B abnormal ditemukan 25,7%. Dari hasil analisis bivariat didapat hubungan bermakna antara (I) kadar kolesterol total dengan jenis kelamin dan IMT, (2) kadar HDL dengan asupan PUFA, jenis kelamin dan umur, (3) kadar LDL dengan umur, 1MT dan Lpe/Lpa, (4) kadar trigliserida dengan Lpe/Lpa, dan (5) kadar ApoB dengan asupan protein, jenis kelamin, DM dan Lpe/Lpa. Setelah dilakukan analisis multivariat terlihat hubungan bermakna antara (1) kolesterol total dengan asupan karbohidrat, asupan protein dan Lpe/Lpa, (2) kadar HDL dengan jenis kelamin, (3) kadar trigliserida dengan Lpe/Lpa, dan (4) kadar ApoB dengan Lpe/Lpa dan asupan karbohidrat.
Relationship between Serum Lipid Profile and Apo-B With Dietary Intake and Other Factors of Adult in Mampang Prapatan District, 2000Objective: To determine serum lipid profile and apoB and its relationship to dietary intake and other factors. Location: Mampang Prapatan District, South Jakarta Materials and method: A cross sectional study has been carried out on 105 subjects (age ≥ 35 year), selected using simple random sampling method from MONICA III-Jakarta's sample. Data collected consist of socio-economic status, dietary intake, anthropometric, and laboratory examinations for total cholesterol, HDL, LDL, triglyceride and apoB. Statistical analysis was performed by X2, Fisher exact and Kolrnogorov-Smirnov test. Results and conclusions: Subjects in this study were 49 male and 56 female with average age 54.39 ± 10.72 year. Mean cholesterol level was 209 ± 40.5 mg/dL, median LDL level 137.0 (58.0 - 223.0 mg/dL), median HDL level 40.0 (23.0 - 77.0) mg/dL, median triglyceride level 130.0 (27.0 - 340.0) mg/dL, and median apoB level 106.0 (44.0 - 172.0) mg/dL. Prevalence of abnormal total cholesterol level (≥ 200 mg/dL) 55.2%, abnormal LDL level (≥ 130 mg/dL) 60%, abnormal HDL level (< 40 mg/dL) 43.8%, abnormal triglyceride level (≥ 200 mg/dL) 13,3%, and abnormal apoB level 25.7%. Bivariate analysis found significant relationship between (1) total cholesterol level and sex & BMI, (2) HDL level and PUFA intake, sex & age, (3) LDL level and age, BMI & WHR, (4) triglyceride level and WHR, (5) apoB level and protein intake, sex, DM & WHR. Multivariate analysis found significant relationship between (1) total cholesterol level and carbohydrate intake, protein intake and WHR, (2) HDL level and sex, (3) triglyceride level and WHR, (4) apoB level and WHR and carbohydrate intake.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T9329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Parwanto
Abstrak :
ABSTRAK Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Dewasa ini kontrasepsi hormon pada wanita sudah sangat banyak dan penelitian pada pria juga mulai banyak dikambangkan. Perlu dikembangkan metoda kontrasapsi hormon pada pria yang mamenuhi syarat ideal, yaitu: aman, efektif, reversibel dan dapat diterima oleh masyarakat. Metoda kontrasepsl hormon pada pria diudukan pada penekanan spermatogenesis melalui pores hipotalamus - hipofis - testis. Testosteroan enantat (TE) dapat menekan gonadotropin sehingga menurunkan produksi spermatozoa. Depot medroksi progesteron asetat (DMPA) juga dapat menekan gonadotropin dan sudah lama digunakan untuk kontrasepsi wanita. Kombinasl TE + DMPA lebih efektif dalam menekan spermatogenesis dibanding TE saja. TE termasuk androgen dan DMPA termasuk progasteron, keduanya adalah steroid. Penggunaan androgen untuk kontrasepsi dapat menimbulkan masalah metabolisme, misalnya abnonualitas lipid/lipoprotein. Androgen mempengaruhi metabolisme lipoprotein, antara lain meningkatkan lipase lipoprotein (LLP) dan lipase trigliserida hati (LTH). Peningkatan LLP dan LTH menghasilkan peningkatan trigliserida (FG) dalam jaringan adiposa dan menurunnya high dentity lipoprotein (HDL) dalam sirkulasi plasma. Penggunaan DMPA tidak meningkatkan resiko penyakit arteria koronaria. Diduga penggunaan TE + DMPA untuk kontrasepsi pria tidak mempangaruhi profil lipid. Profil lipid tersebut meliputi trigliserida (TG), kolasterol total (KT), kolasterol Low Dentity Lipoprotein (K-LDL) den kolesterol high dentity lipoprotein (K-HDL). Untuk ini telah dilakuken penelitian pada 20 orang pria normal yang dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing 10 orang. Kelompok I disuntik TE + DMPA dosis rendah (TE 100 mg + DMPA 100 mg) den kelompok II disuntik TE + DMPA dosis tinggi (FE 250 mg + DMPA 200 mg). Panyuntikan dilakukan setiap bulan selama satu tahun. Pengukuran profil lipid dilakukan setiap tiga bulan. Parameter yang diukur yaitu: TG, KT, K LDL dan E-HDL. Hasil dan Kesimpulan: Penyuntikan TE + DMPA pada kelompok I dan II menyebabkan perubahan tidak bermakna atau tidak mempengaruhi kadar TG, KT, KLDL dan K-HDL (p > 0,05). Oleh karena itu semua hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil uji regresi polinominal orthogonal menunjukkan kadar TG pada kelompok I cenderung meningkat bermakna secara linier, kelompok II cenderung mendatar. kadar KT dan K-LDL kedua kelompok cenderung mendatar. Kadar. K-HDL pada kelompok I cenderung mendatar, kelompok II cenderung berubah bermakna secara kuartik. Jadi TE + DMPA dosis rendah dan dosis tinggi untuk kontrasepsi hormon pria cukup aman selama 12 bulan ditinjau dari profil lipid.
ABSTRACT Scope and Methods of study : Recently, methods of hormonal contraception for women is common, and research for men is developed. The ideal prerequisite hormonal contraceptive development for men, are: safe, effective, reversible and is acceptable. Method; of hormonal contraception for men have, therefore, centered on attempts to suppress spermatogenesis' through suds hypothalamus - bypophyils - testis. TE suppression or gonadotropin, so must reduce the production or speimsteaoa. DMPA can also suppression of gonadotropln and is commonly used for the contraception for women. The combination TE + DMPA would suppress spermatogenesis more effectivelly than TE alone. TE belongs to androgen and DMPA belongs to progesterone, both are steroid. The use of androgen in contraception can Induce metabolism problem, such as lipid/lipoprotein abnormality. Androgen influences lipoprotein metabolism, such as increase lipase lipoprotein (LPL) and hepatic trlglycerida lipase (HTGL). The increase of LLP and ETOL stimulates the Increase of TG In adipocytes and decrease HDL levels in the circulation. The long-term DMPA for women did not cause any abnormality In serum lipids. In this present study, we tested the hypothesis that the suppression of TE + DMPA to spermatogenesis no significant changes of lipid profile. For this, a research has been made on 20 normal men was divided into 2 groups with 10 person respectively. Group I was injected of TE + DMPA low dome (PE 100 mg + DMPA 100 mg) and group II was injected of TE + DMPA high dose (TE 250 mg + DMPA 200 mg). The injection is carried out once a month in one year. The measurement of lipid profile is taken for quarterly. The parameters measured are: TO, TC, LDL-C and HDL-C.

Result and Conclusion: The injection of TE + DMPA to group I and If causes no significant changes or does not Influence the TO, TC, LDL-C and BDL-C levels (p > 0.05). In this case all of the hypotheses of this research are accepted. The evaluation or polynomial orthogonal regresion shows that the TG levels In group I tends to significant increase linearly and it shows horizontally in group It. TC and LEL-C levels In both groups tends to be horizontal. HDL-C levels in group I tends to be horizontal, whereas in group U tends to significant change in quartic mariner. Based on the lipid profile, so monthly injection of TE + DMPA low dose and high dose are safe during 12 months for hormonal contraception for men.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyah Wijayanthie
Abstrak :

ABSTRAK

Latar belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak zaitun dan minyak bekatul  terhadap kontrol glikemik dan profil lipid pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2.

Metode: 10 subjek menerima 15 ml / hari minyak zaitun dan minyak bekatul. Kadar glukosa darah puasa, glukosa postprandial, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), dan trigliserida (TG) diukur. Subjek dicross over setelah periode wash out. Data dianalisis menggunakan uji-t berpasangan atau uji Wilcoxon yang sesuai dalam kelompok minyak bekatul dan minyak zaitun.

Hasil: perubahan glukosa darah puasa, glukosa postprandial, kolesterol total, LDL, dan TG tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok. Namun, secara signifikan menurunkan kadar HDL diamati pada dua kelompok.

Kesimpulan: Minyak bekatul dan minyak zaitun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar glukosa darah puasa dan glukosa postprandial.

 

Kata kunci: DM tipe 2; minyak bekatul; minyak zaitun; kontrol glikemik; profil lipid


ABSTRACT

Background: The aim of this study was to determine the effect of extra virgin olive oil (EVOO) and rice bran oil (RBO) on glycemic control and lipid profile in patients with type 2 diabetes mellitus (DM).

Methods: 10 subjects received 15 ml/day of EVOO and RBO. Fasting blood glucose, postprandial glucose, total serum cholesterol, low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), and triglyceride (TG) were measured. Subjects were cross-covered after wash out. Data were analyzed using paired t-test or Wilcoxon test as appropriate in the group RBO and EVOO.

Results: the changes of fasting blood glucose, postprandial glucose, total cholesterol, LDL, and TG were not significantly different in the two groups. However, significantly decreased the levels of HDL were observed in two groups.

Conclusion: RBO and EVOO no significant influence on the levels of fasting blood glucose and postprandial glucose.

 

Keywords: type 2 DM; EVOO; RBO; glycemic control; lipid profile


 

2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyah Wijayanthie
Abstrak :
ABSTRAK Latar belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak zaitun dan minyak bekatul terhadap kontrol glikemik dan profil lipid pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2. Metode: 10 subjek menerima 15 ml / hari minyak zaitun dan minyak bekatul. Kadar glukosa darah puasa, glukosa postprandial, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), dan trigliserida (TG) diukur. Subjek dicross over setelah periode wash out. Data dianalisis menggunakan uji-t berpasangan atau uji Wilcoxon yang sesuai dalam kelompok minyak bekatul dan minyak zaitun. Hasil: perubahan glukosa darah puasa, glukosa postprandial, kolesterol total, LDL, dan TG tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok. Namun, secara signifikan menurunkan kadar HDL diamati pada dua kelompok. Kesimpulan: Minyak bekatul dan minyak zaitun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar glukosa darah puasa dan glukosa postprandial.
ABSTRACT Background: The aim of this study was to determine the effect of extra virgin olive oil (EVOO) and rice bran oil (RBO) on glycemic control and lipid profile in patients with type 2 diabetes mellitus (DM). Methods: 10 subjects received 15 ml/day of EVOO and RBO. Fasting blood glucose, postprandial glucose, total serum cholesterol, low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), and triglyceride (TG) were measured. Subjects were cross-covered after wash out. Data were analyzed using paired t-test or Wilcoxon test as appropriate in the group RBO and EVOO. Results: the changes of fasting blood glucose, postprandial glucose, total cholesterol, LDL, and TG were not significantly different in the two groups. However, significantly decreased the levels of HDL were observed in two groups. Conclusion: RBO and EVOO no significant influence on the levels of fasting blood glucose and postprandial glucose.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Eka Prasetya
Abstrak :
Objektif : Untuk mengetahui asosiasi antara profil antropometri, dan lipid dengan kejadian resistensi insulin pada subjek SOPK. Latar belakang: Patofisiologi Hiperandrogen dan gangguan ovulasi pada SOPK adalah resistensi insulin (RI) dan kondisi hiperinsulinemia. kondisi tersebut dapat terjadi di ovarium dan kelenjar adrenal, kondisi ini dilaporkan terjadi pada 40%- 70% pada subjek SOPK, SOPK pengukuran golden standar dengan Hyperinsulinaemic euglycaemic clamp technique,tehnik untuk menilai sekresi dan resistensi insulin, namun tehnik tersebut kompleks serta membutuhkan kemampuan ahli dan kurang tepat untuk praktik klinis. Penilaian Pengukuran resistensi insulin pengganti dengan homeostatik model assessment insulin resistance (HOMA-IR), disini digunakan titik potong 2,69. Subjek SOPK sebagian besar memiliki profil antropometri yang abnormal lebih dari delapan puluh persen (> 80%), dan dengan kondisi dislipidemia (> 70%), peneliti ingin mengetahui asosiasi profil antropometri, lipid terhadap resistensi Insulin pada SOPK. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari uji klinis DLBS 3233 yang selesai pada bulan juni 2019, analisis data tambahan dilakukan sejak Juli-Desember 2019. Tempat pelaksanaan pengambilan sampel penelitian ini adalah di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Klinik Yasmin RSCM Kencana. Dilakukan analisis asosiasi antaraprofil antropometri dan profil lipid terhadap resistensi insulin. Hasil : Didapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian resistensi insulin pada subjek SOPK, pada profil antropometri didapatkan variabel lingkar pinggang dan index masa tubuh berhubungan dengan kejadian resistensi insulin, pada metabolik didapatkan variabel GD2PP, insulin puasa, LDL, Tigliserida berhubungan dengan.Didapatkan bahwa variabel Trigliserida memiliki pengaruh kuat pada resistensi insulin, dengan confounding faktor variabel IMT. Kesimpulan : didapatkan profil antropometri IMT dan dan profil lipid Trigliserida berhubungan dengan kejadian resistensi insulin di RSCM berdasarkan gambaran profil pasien di RSCM.
Objective: To determine the association between anthropometric and lipid profiles with the incidence of insulin resistance among PCOS subjects. Background: Insulin resistance (IR) and hyperinsulinemia conditions is the key of pathophysiology and ovulation disorders in PCOS. These conditions can occur in the ovaries and adrenal glands, reported occur in 40%-70% among PCOS subjects, golden standard measurement IR with hyperinsulinaemic euglycaemic clamp technique, a technique to assess insulin secretion and resistance, but the technique is complex and requires expert ability and not appropriate for clinical practice. Assessment Measuring substitute insulin resistance with a homeostatic insulin resistance assessment model (HOMA-IR), we use cutoff point of 2.69. PCOS subjects mostly had an abnormal anthropometric profile (> 80%), and with dyslipidemia (>70%), researchers wanted to know the association of anthropometric profiles, lipids to Insulin resistance in PCOS Methodology: This study is a follow-up study of DLBS 3233 clinical trial completed in June 2019, additional data analysis was carried out since July-December 2019. The place for conducting the sample collection was at Dr.Cipto Mangunkusumo Hospital and Yasmin Clinic RSCM Kencana. An association analysis was performed between anthropometric profiles and lipid profiles on insulin resistance. Result: Waist circumference and body mass index as antropometric factor associated with insulin resistanc, 2 hour fasting glucose, fasting insulin, LDL, triglycerida as lipid factor associated with insulin resistance in PCOS. It was found that the triglyceride had a strong influence on insulin resistance, and body mass index as confounding factor of insulin resistance in PCOS Conclusions : Triglyceride and body mass index related to the incidence of insulin resistance in RSCM based on the profile of patients in RSCM.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Pada dekade terakhir ini para dokter dan penanggung jawab bidang kesehatan mulai menyadari bahwa kegemukan dan berat badan berlebih mempunyai dampak kesehatan yang merugikan seperti timbulnya penyakit diabetes, penyakit jantung pembuluh darah dan penyakit penyerta lain yang lebih dikenal sebagai komorbiditas. Pengukuran tingkat kegemukan yang sudah diterima secara luas adalah yang menggunakan indeks masa tubuh (IMT) dan ukuran lingkar pinggang (LP). Atas dasar itu perlu kiranya Indonesia mempunyai nilai IMT dan LP sendiri, untuk faktor risiko komorbiditas. Penelitian cross sectional ini mencakup 6318 subyek yang terdiri dari 5216 laki-laki (82,6%) dan 1102 wanita (17,6%). Faktor risiko utama komorbiditas, baik pada laki-laki dan wanita adalah peninggian kolesterol dan trigliserida. Resiko timbulnya komorbiditas mulai meningkat pada IMT 24,38 kg/m2 dan lingkar pinggang (LP) 86,25 cm untuk kadar gula darah puasa dan IMT 24,91 kg/m2 dan LP 89,25 cm untuk kadar triglycerida. (Med J Indones 2004; 13: 241-5)
Over the last few years health care providers have become more aware of the consecquences of obesity as well as the comorbidities of obesity. The body mass index (BMI) and waist circumference (WC) became universally accepted measures to determine the degree of overweight. it is necessary to have cut off points for BMI and WC for the risk factors of the comorbidities of obesity in Indonesia. This study has a cross sectional design with a total of 6318 subjects, that comprised of 5216 males (82.6%) and 1102 females (17.6%). The highest percentage of comorbidities both in males and females were high cholesterol and triglyceride level. The risks of comorbidities were increased at BMI 24.38 kg/m2 and WC 86.25 cm for fasting blood glucose and BMI 24.91 kg/m2 and WC 89.25 cm for triglyceride level. (Med J Indones 2004; 13: 241-5)
Medical Journal of Indonesia, 13 (4) October December 2004: 241-245, 2004
MJIN-13-4-OctDec2004-241
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>