Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andre Kurniawan
"Bukaan median dengan fasilitas U-turn digunakan sebagai sarana kendaraan memutar balik menuju arus sebaliknya. Jalan Margonda Raya dengan arus lalu lintas di jam padat memiliki arus memutar balik yang tinggi dan tidak memiliki pembagian waktu sehingga seringkali menganggu arus lurus dan menimbulkan antrian pada semua lajur jalan. Solusi yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat alternatif desain simpang bersinyal dengan metode MKJI 1997 sehingga bisa mengorganisir giliran untuk arus lurus dan memutar dengan dua alternatif desain, yaitu desain dengan putaran di lajur lambat dan desain dengan putaran di lajur cepat. Dari perhitungan dan simulasi yang­ dilakukan, alternatif desain didapat derajat kejenuhan yang menurun untuk arus memutar balik sehingga kejenuhan bisa di bawah nilai kapasitas (DS<1) dan mengurangi masalah kemacetan walaupun tidak bisa mendapatkan nilai tingkat layanan jalan ideal (0,70< DS <0,80). Untuk desain jalur putar dengan lajur biasa didapat nilai DS 0,51-0,94 dan untuk desain jalur putar dengan lajur lambat didapat nilai DS 0,49-0,97.

The median with U-turn facility is used by vehicles to turn back towards the reverse current. Margonda Raya Street with heavy traffic flow has high turning flow and does not have time allocation so that it often disturbs the straight flow and causes queues on all lanes of the road. The solution given to overcome this problem is to create an alternative signal design with the MKJI 1997 method so that it can organize a turn for a straight current and turn around with two alternative designs, first a design with a slow lane for turn around and the second a design with a fast lane for turn around. From the calculations and simulations, the alternative designs obtain decreasing degree of saturation for turn around flow so the saturation can be below the rate of capacity (DS <1) and reduce congestion problems even though it cannot get the ideal service level value (0.70 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Muhammad
"Selama ini, untuk penghitungan kinerja simpang digunakan Manual Kapasitas Jalan (MKJI) yang diterbitkan pada tahun 1997. Namun, kondisi dan perilaku lalu lintas saat ini sudah tidak sama dengan saat penyusunan MKJI. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Bina Marga menerbitkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) pada tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi nilai kinerja simpang eksisting, menganalisis perbedaan kinerja simpang serta meningkatkan kinerja simpang. Penelitian dilakukan di simpang Arion, Jakarta Timur dengan kondisi lalu lintas yang didapatkan secara primer pada jam sibuk pagi pada hari kerja. Hasil penelitian didapatkan nilai derajat kejenuhan pada simpang Arion dalam kondisi eksisting, yaitu 0,87 (MKJI) dan 0,81 (PKJI) pada pendekat utara; 0,4 (MKJI) dan 0,38 (PKJI) pada pendekat barat; 0,81 (MKJI) dan 0,74 (PKJI) pada pendekat selatan; 0,68 (MKJI) dan 0,64 (PKJI) pada pendekat timur. Berdasarkan RMSE perhitungan panjang antrian menggunakan PKJI lebih cocok daripada MKJI jika divalidasi dengan hasil pengukuran di lapangan. Pada skenario peningkatan kinerja, derajat kejenuhan berkurang sebesar 18,39 % (MKJI) dan 17,28 % (PKJI) pada pendekat utara. Pada pendekat selatan terjadi penurunan sebesar 4,9 % (MKJI) dan 4,05 % (PKJI).

To date, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) which was published in 1997 was used to calculate intersections performance. However, the current traffic conditions and behavior are not the same as when the MKJI was drafted. Therefore, the Direktorat Jenderal Bina Marga issued Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) in 2022. The goal of this study are to investigate the performance of existing intersections, analyze differences in intersection performance and improve intersection performance. The research was conducted at the Arion intersection, Jakarta Timur with traffic conditions obtained primarily during the morning rush hour on weekdays. The results showed that the degree of saturation at the Arion intersection in the existing condition are 0.87 (MKJI) and 0.81 (PKJI) in the north approach; 0.4 (MKJI) and 0.38 (PKJI) in the western approach; 0.81 (MKJI) and 0.74 (PKJI) on the southern approach; 0.68 (MKJI) and 0.64 (PKJI) in the eastern approach. Based on the RMSE, the queue length calculation using PKJI is more suitable than MKJI if it is validated with field measurement results. In the performance improvement scenario, the degree of saturation decreases by 18.39% (MKJI) and 17.28% (PKJI) in the north approach. In the southern approach there is a decrease of 4.9% (MKJI) and 4.05% (PKJI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Adriyani
"Universitas Indonesia memiliki 13 fakultas dengan luas 320 hektar. Aktivitas yang beragam menimbulkan mobilisasi yang tinggi dan mengakibatkan pada meningkatnya kebutuhan akan transportasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data primer yang terdiri dari survei volume kendaraan, kecepatan dan juga survei inventaris jalan. Analisis tingkat pelayanan (LOS) jalan pada jalan Lingkar Universitas Indonesia diolah menggunakan metode MKJI 1997, HCM 2000 dan HCM 2010. Untuk perhitungan menggunakan bantuan program LOS+ yaitu perhitungan menggunakan metode HCM 2010 yang disusun dalam formula excel yang telah dimodifikasi.
Berdasarkan analisis menggunakan MKJI 1997 jalan Lingkar UI memperoleh nilai tingkat pelayanan (LOS) B, yaitu bahwa volume lalu lintas saat ini belum mengalami permasalahan transportasi. HCM 2000 memberikan penilaian C, yaitu cukup baik untuk tingkat pelayanan (LOS) moda mobil. Nilai A, yaitu sangat baik tingkat pelayanan (LOS) pada pengguna jalur pedestrian. Nilai C, yakni cukup untuk LOS pada pengguna Bus. Dan nilai B, yaitu tingkat pelayanan (LOS) baik. Sedangkan untuk tingkat pelayanan dengan metode HCM 2010 yang paling baik yaitu pada jalur B pagi hari dan yang paling buruk ada pada jalur A di pagi hari.
Hasil penilaian tingkat pelayanan (LOS) pada jalan UI dengan menggunakan metode perhitungan MKJI 1997, HCM 2000, dan HCM 2010 memiliki hasil yang berbeda. Analisis LOS menggunakan MKJI 1997 hanya digunakan untuk menghitung LOS jalan dengan inputan data kendaraan. Untuk analisis LOS menggunkana HCM 2000 selain memberikan penilaian tingkat pelayanan terhadap mobil juga sudah memberikan penilaian terhadap pejalan kaki, sepeda dan bus. Sedangkan menganalisis nilai tingkat pelayanan dengan menggunakan HCM 2010 penilaian terhadap semua moda saling mempengaruhi satu sama lain. Perlu adanya perubahan/ pengkinian pada MKJI 1997 dalam menentukan LOS disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.

The University of Indonesia has 13 faculty with an area of 320 hectares. Activities are diverse cause mobilization of high and impacted in an increasing demand transportation. This research is done with primary data collection which consists of a survey of the volume of the vehicle, speed and also road inventory survey. Road Level of Service analysis on ring road University of Indonesia processed using MKJI 1997, HCM 2000 and HCM 2010 methods. For calculation using the assistance program LOS+ namely calculation method HCM 2010, which are arranged in an excel formula that has been modified.
Based on an analysis using MKJI 1997 Ring Road UI gain value LOS B, namely that the traffic volume is not currently experiencing transportation problems. HCM 2000 provides an assessment C, which is good enough for the LOS car mode. A value, which is a very good LOS on the pedestrian path. Value C, which is sufficient for the LOS on the Bus. And the value of B, which is the LOS either. As for the LOS with HCM 2010 method the most good, namely on line B morning and is worst on Line A in the morning.
Results of the assessment level of comfort (LOS) on the UI by using a calculation method MKJI 1997, HCM 2000, and HCM 2010 have different results. LOS analysis using MKJI 1997 are only used to calculate the LOS path with input vehicle data. For the analysis LOS using HCM 2000 in addition to providing an assessment of the LOS of the car also provides an assessment of pedestrians, bicycles and buses. While analyzing the value of a comfort level with using HCM in 2010 an assessment of all modes affect each other. There needs to change / update of the 1997 MKJI in determining LOS adapted to the conditions that exist today.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto, 1950-
"
ABSTRAK
Bagian jalinan jalan (weaving section) merupakan salah satu fasilitas lalu lintas yang analisis kapasitasnya dilakukan secara tersendiri diluar analisis kapasitas persimpangan bersinyal (signalised intersection) dan tak bersinyal (unsignalised intersection). Pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) analisis kapasitas bagian jalinan tersebut dilakukan dengan cara perhitungan yang berturut-turut, dengan urutan proses data masukan, pemakaian faktor-faktor penyesuaian dan diakhiri dengan proses perhitungan. Urutan proses ini memerlukan waktu yang lebih lama apabila dikerjakan secara manual dan kesalahan-kesalahan pembacaan tabel dapat mempengaruhi tingkat keakuratan hasil yang didapat.
Pada skripsi ini algoritma-algoritma perhitungan yang ada pada buku MKJI tersebut akan dicoba diterapkan ke suatu perangkat lunak komputer, sehingga diharapkan pemakaian waktu perhitungan menjadi lebih singkat serta memberikan hasil yang lebih akurat. Disamping itu akan dilakukan beberapa pengembangan tambahan antara lain adalah diberikannya alternatif pemilihan jenis-jenis bundaran untuk tujuan perencanaan atau perancangan, proses data masukan kondisi parkir dan adanya pembatasan terhadap nilai-nilai variabel masukan.
Dari penerapan ini dihasilkan suatu piranti lunak analisis kapasitas bagian jalinan, dinamakan dengan WEAVING 1.0 , yang dapat memperkirakan tingkat kinerja lalu lintas untuk sekumpulan kondisi geometrik, lingkungan serta lalu lintas tertentu. Piranti lunak ini dapat beroperasi dibawah lingkungan Windows, yang diharapkan sifatnya lebih interaktif, edukatif serta lebih mudah dalam pemakaiannya.
"
1997
S34616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Sulianto
"ABSTRAK
Dengan pertambahan volume kendaraan yang tiap tahun bertambah maka masalah yang ada mengenai tingkat pelayanan khususnya pada pertemuan jalan arteri dengan jalan tol yang mengakibatkan daerah weaving area terjadi konflik sehingga kenyaman dan kemudahan kendaraan dalam manufer atau pindah lajur sering tidak stabil dengan arus yang lurus.
Evaluasi tingkat pelayanan Weaving area ditinjau dengan 3 (tiga) cara yaitu cara H C M 1994 dan cara Manual K A J I TAHUN 1997 dan teori Wardrop.
Langkah perbaikan tingkat pelayanan weaving area dilakukan dengan tiga teori tersebut yaitu dengan membuat alternatif berapa banyak lajur dan panjang weaving area yang dibutuhkan.
Dari hasil analisa disimpulkan bahwa untuk meningkatkan tingkat pelayanan dari tiga teori tersebut yang cocol dengan kondisi lalu lintas jalan arteri yaitu cara Manual Kapasitas jalan Indonesia tahun 1997.

"
2000
S35613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Andhika
"Jalan Margonda Raya merupakan jalan utama yang menghubungkan kota Depok dengan kota Jakarta. Tingginya aktivitas masyarakat menyebabkan kebutuhan terhadap transportasi semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pelayanan atau Level of Service LOS pada Jalan Margonda Raya pada pagi dan sore hari. Penelitian dilakukan dengan melakukan survei karakteristik jalan dan arus lalu lintas.
Metode perhitungan yang digunakan adalah metode MKJI 1997, HCM 2000, dan HCM 2010. Berdasarkan hasil analisis menggunakan MKJI 1997, Jalan Margonda Raya memperoleh nilai tingkat pelayanan LOS B, yang menunjukkan bahwa lalu lintas saat ini sudah baik. Dengan HCM 2000, nilai LOS yang beragam diperoleh dengan sebagian besar nilai B untuk moda mobil. Nilai LOS A, yang berarti sangat baik, diperoleh untuk moda angkutan umum dan pejalan kaki. Nilai LOS C, yang berarti cukup baik, diperoleh untuk moda sepeda. Sedangkan untuk HCM 2010, diperoleh nilai LOS B untuk moda mobil dan moda pejalan kaki. Nilai LOS A untuk moda sepeda. Sedangkan untuk moda angkutan umum, tidak dapat diketahui hasilnya.
Hasil dari analisis menunjukkan nilai tingkat pelayanan yang berbeda-beda pada setiap metode perhitungan. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pendekatan untuk setiap metode perhitungan. Pada metode MKJI 1997, analisis hanya berlaku untuk moda mobil. Sedangkan dengan metode HCM 2000, analisis meliputi moda mobil, angkutan umum, sepeda, dan pejalan kaki. Dengan metode HCM 2010 juga meliputi semua moda dan saling mempengaruhi satu sama lain. Sebagai rekomendasi, diperlukan adanya pengembangan pada metode MKJI 1997 agar dapat lebih menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Selain itu, perlu pula adanya penyesuaian pada metode HCM 2010 untuk perhitungan pada moda angkutan umum.

Margonda Raya Road is the main road which connects the city of Depok with the city of Jakarta. The high level of community activity requires a better transportation service. This study aims to analyze the Level of Service LOS on Margonda Raya Road during the morning and the afternoon. A survey of road characteristics and traffic flows was conducted for this study.
Several methods are exercised for this study, which are MKJI 1997, HCM 2000 and HCM 2010 methods. Regards to the MKJI 1997 method, the general score of the LOS on Margonda Raya Road is B. It indicates that in general, the current traffic service level is good. On the other hand, according to the HCM 2000 method, the score of the LOS varies regarding the transportation modes. The LOS score for the cars is B. The LOS scores for the public transportation and the pedestrians are A which indicate a very good service level. Moreover, the LOS for the bicycles is C that means good enough service level. Regards to the HCM 2010 method, the scores of LOS for the cars and pedestrians are B. The LOS score for bicycles is A. Apparently, the LOS score for the public transportation is unknown with HCM 2010 method.
In general, the results show different scores of the LOS according to the different method of calculation. It occurs because the different methods apply different approaches. Regards to the MKJI 1997 method, the analysis applies only to the cars. However, the HCM 2000 method is able to analyze the cars, public transportation, bicycles, and pedestrians. Moreover, the HCM 2010 method also includes all mode of transportations and it affects each other. As the recommendation, the MKJI 1997 method needs to be developed to adjust to the current conditions. Furthermore, the adjustment for the HCM 2010 method is also required to measure the public transportation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Aliq Heriadi
"Kemacetan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh salah satunya persimpangan yang tidak mampu melayani arus lalu lintas, dalam arti yang lain persimpangan tersebut melebihi kapasitas. Kapasitas dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, mulai dari membuat aturan prioritas, menjadikan persimpangan bersinyal dan melakukan pemisahan ruang dengan cara membangun flyover dan underpass. Pada persimpangan bersinyal empat lengan umumnya terdapat empat fase pergerakan lalu lintas. Diverging Diamond Interchange (DDI) mengurangi fase pergerakan lalu lintas menjadi hanya dua berkat berkurangnya titik konflik. Persimpangan empat lengan konvensional memiliki 32 titik konflik, sedangkan persimpangan DDI memiliki hanya 14, dua diantaranya merupakan titik konflik berpotongan. (FHWA, 2014). Studi dilakukan di Cawang, Jakarta Timur tempat dimana terdapat sebuah persimpangan conventional diamond interchange. Penelitian ini menggunakan tiga model persimpangan, persimpangan eksisting, persimpangan eksisting teroptimasi dan persimpangan DDI. Evaluasi kinerja simpang dilakukan dengan menggunakan volume lalu lintas yang diperoleh dari survei. Penulis menggunakan rumus MKJI untuk menghitung kapasitas pendekat dan derajat saturasi. Penulis menggunakan Vissim 20 untuk menghitung panjang antrean dan tundaan. Untuk optimasi penulis melakukannya dengan dua tahap, yang pertama dengan menggunakan rumus MKJI dan yang kedua dengan Vissim. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa waktu siklus optimum persimpangan eksisting adalah selama 52 detik dan persimpangan DDI adalah 32 detik berdasarkan volume kendaraan pada saat survei lapangan. Kenaikan kapasitas persimpangan DDI dibandingkan dengan persimpangan eksisting tidak dapat dipastikan sebab beberapa pendekat menunjukkan kenaikan kapasitas sedangkan pendekat lainnya menunjukkan sebalikanya.Akan tetapi, persimpangan DDI mengalami panjang antrean yang cenderung lebih pendek daripada persimpangan conventional diamond interchange. Tundaan rata-rata pada persimpangan DDI lebih kecil daripada tundaan rata-rata pada persimpangan conventional diamond interchange bahkan setelah dilakukan optimasi. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa kaitan antara waktu siklus dengan panjang antrean erat sekali.

One of the causes of traffic congestion in Jakarta is the inability of the intersection in carrying traffic, i.e., the intersection is overcapacity. Many approaches can improve capacity of the intersection, from priority-controlled intersection, signalized intersection, and grade-separated intersection with overpass and underpass. A four-legged intersection typically has four signal phases. DDI reduces signal phase into only two phases thanks to the reduced number of conflict points. A conventional four-legged intersection has 32 conflict points, while DDI have just 14 conflict points, two of which are the cutting conflict points. (FHWA, 2014). A research is conducted in Cawang, East Jakarta, at which the conventional diamond interchange is situated. Intersection performance is evaluated by using field traffic flows. MKJI is used to calculate approach capacity and degree of saturation, while Vissim 20 is used to calculate queue length and delay. An intersection is optimized in two steps, first with MKJI and the second with Vissim. The result of this research is that the optimum cycle time of the existing intersection is 52 seconds, and the optimum cycle length of DDI is 32 seconds, based on the field traffic flow. The increase of DDI capacity compared to the optimized existing intersection is uncertain because some approaches show the increase of capacity while the others show the converse. However, queue length of DDI tends to be shorter than conventional diamond interchange. The average intersection delay of DDI is less than those of conventional diamond interchange even after having been optimized. It can be concluded that there is a strong link between cycle length with queue length and delay.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library