Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Archer, Robert P.
LEA, 2005: New jersey, 2005
616.89 ARC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatsjah Said
Abstrak :
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya ilmu kedokteran dan meningkatnya usaha-usaha di bidang pelayanan medik untuk pasien, maka banyak masalah-masalah kesehatan yang tadinya tidak dapat diatasi kemudian dapat tertolong. Dengan berkembangnya teknik diagnostik dan terapi timbul juga masalah-masalah lain, seperti adanya ketergantungan akan tindakan tersebut. Keadaan ini juga terjadi pada pasien gagal ginjal terminal yang perjalanan penyakitnya tidak reversibel dan terus berlanjut. Untuk menolong pasien dengan gagal ginjal terminal dapat dilakukan terapi pengganti seperti dialisis dan transplantasi ginjai.

Dialisis adalah suatu cara untuk menggantikan sebagian fungsi ginjal. Dialisis bukan metode untuk membantu kegagalan ginjal seperti misalnya: digitalis membantu otot jantung yang lemah. Pada dialisis terjadi pengambilalihan fungsi. Ginjal buatan (hemodialyzer/dialyzer) adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan sampah metabolisme tubuh atau zat toksis lain dari dalam tubuh bila fungsi kedua buah ginjal sudah tidak memadai lagi. Hemodialisis berasal dari bahasa Yunani, haima berarti darah sedangkan dialisis berarti memisahkan dari yang lain. Yang terjadi secara klinis ialah zat sisa atau sampah dalam darah disaring lewat membran semipermiabel dan kemudian dibuang. Ginjal buatan dapat menggantikan hanya sebagian fungsi ekskresi dan tidak dapat menggantikan fungsi endokrin, metabolik, sintetik ginjal normal. Meskipun dengan keterbatasan tersebut, pada saat ini hemodialisis kronik telah berhasil mempertahankan hidup sekitar 200.000 orang pasien gagal ginjal terminal dengan tingkat rehabilitasi yang cukup baik di seluruh dunia.

Data dan studi epidemiologik tentang gagal ginjal kronik di Indonesia dapat dikatakan tidak ada. Yang ada adalah studi atau data epidemiologik klinik. Pada saat ini tidak dapat dikemukakan pola prevalensi di Indonesia, demikian juga pola morbiditas dan mortalitas. Data klinik berasal dari rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan propinsi dan rumah sakit swasta spesialistik, sehingga dapat dipahami, bahwa data tersebut berasal dari kelompok yang khas.

1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Carolyn L.
Abstrak :
Understanding adolescence : a conceptual framework for personality and behavior -- History and development of the MMPI-A -- The nuts and bolts : administering, scoring, and augmenting MMPI-A assessments -- Getting down to the basics : validity and standard scales -- Beyond the basics : MMPI-A content measures, PSY-5, and supplementary scales -- Globalization of the MMPI-A : making culturally inclusive interpretations -- The MMPI-A and the digital age -- Putting it all together : an interpretive strategy and report writing -- The feedback loop : sharing MMPI-A information with adolescents and parents.
Washington, DC : American Psychological Association , 2011
155.283 WIL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lanawati
Abstrak :
ABSTRAK
Mahasiswa berinteligensi tinggi merupakan salah satu modal utama kemajuan masyarakat. Mereka diharapkan dapat berprestasi, namun dalam proses belajar mengajar sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi yang setara dengan kemampuan inteligensi yang mereka miliki. Manifestasi kelainan kepribadian mereka telah melumpuhkan daya berpikir dan daya belajar mereka. Intervensi psikologik diperlukan agar mahasiswa tetap dapat melanjutkan kuliah mereka dan prestasi mereka tidak menjadi semakin terpuruk. Dalam upaya pemberian bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa diperlukan suatu instrumen untuk mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian yang beresiko tinggi yang dapat mengakibatkan terhambatnya prestasi mahasiswa. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai perbandingan skor skala MMPI antara mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Sebanyak 261 mahasiswa yang berinteligensi di atas rata-rata diikutsertakan dalam penelitian. Dari sampel ini diambil mahasiswa berinteligensi tinggi yang prestasi akademiknya termasuk dalam kelompok persentil 25 ke bawah dan 75 keatas. Untuk menemukan ciri-ciri kepribadian yang beresiko tinggi, digunakan alat ukur MMPI (Minnesota Multiphasis Personality Inventory) versi standar dengan 566 butir pertanyaan yang telah disesuaikan dan divalidasi dalam bahasa Indonesia (Rudi Salan, Direktorat Kesehatan Jiwa DepKes RI 1982). Sementara itu, untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antara mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi digunakan metode statistik, perbandingan mean. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada perbedaan skor rata-rata skala MMPI yang bermakna antara mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Mahasiswa berinteligensi tinggi yang tidak berprestasi cenderung memperoleh skor rata-rata yang secara bermakna lebih tinggi pada false scale, hypochondriasis scale, depression scale, psychopathic deviate scale, psychasthenia scale, schizophrenia scale, hypomania scale, anxiety scale, manifest anxiety scale, dependence scale, prejudice scale dan control scale. Sedangkan mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi cenderung memperoleh skor rata-rata yang secara bermakna lebih tinggi pada Correction scale, represslon scale, ego strength scale, dominance scale, dan social responsibility scale. Saran yang diajukan untuk penelitian lanjutan ialah perlu melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel dari semester 1 sampai semester terakhir, begitu juga menggunakan sampel dari berbagai jurusan fakultas. Untuk menunjang keberhasilan belajar mahasiswa, disarankan pada waktu penerimaan mahasiswa baru, selain melakukan seleksi akademik, juga mengadakan identifikasi kepribadian mahasiswa yang beresiko tinggi dalam melaksanakan tugas belajarnya di perguruan tinggi, demikian juga hasil dapat digunakan untuk mengelompokkan mahasiswa yang mempunyai kebutuhan tertentu, agar program pembinaan yang disusun dapat menjawab kebutuhan masing-masing kelompok.
2003
S3286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library