Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Riezzati
Abstrak :
Lanthanum dan Iron-Metal Organic Frameworks (La-MOF dan Fe-MOF) telah berhasil disintesis dengan metode solvotermal dan diaplikasikan sebagai katalis untuk mengkonversi glukosa menjadi senyawa multifungsi seperti 5-Hydroxymethylfurfural (5-HMF). 5-HMF merupakan salah satu sumber energi yang menjanjikan dan banyak digunakan dalam industri kimia dan material polimer. MOF digunakan sebagai sumber dari asam Lewis dan asam Bronsted yang akan meningkatkan pembentukan 5-HMF dalam transformasi glukosa. Pola 2θ, morfologi permukaan, komposisi kimia, intensitas spektrum, dan luas permukaan dikarakterisasi dengan X-Ray Diffractometer (XRD), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), Fourier Transform InfraRed (FTIR), dan Brunaeur-Emmelt-Teller (BET). Puncak spesifik dari La-BDC MOF pada XRD merujuk pada 2θ = 8,13 dan 24o dan Fe-BDC MOF pada 2θ = 9, 12 dan 19o. Pola XRD untuk La-MSBDC MOF merujuk pada 2θ = 9, 16, dan 18o sedangkan Fe-MSBDC pada 2θ = 9, 12, dan 18o. Analisis SEM dari La-BDC dan La- MSBDC cenderung berbentuk rod-like dengan ukuran yang besar, sedangkan Fe-BDC dan Fe-MSBDC berbentuk rombohedral dengan partikel yang lebih kecil dan seragam yang juga berpengaruh terhadap luas permukaannya. Spektrum FTIR dari keempat MOF menunjukkan adanya puncak yang melebar pada 3200-3500 cm-1 yang berasal dari vibrasi ulur O-H molekul H2O dan puncak pada daerah 1600 cm-1 yang berasal dari vibrasi C=O karboksilat pada ligan. Uji aktivitas katalitik yang dilakukan dalam reaktor vial 10 ml pada suhu 130oC dengan memvariasikan waktu dan jumlah katalis menghasilkan aktivitas katalitik terbaik pada material Fe-MOF dengan yield 5-HMF dalam DMSO sebesar 44,72%.
Lanthanum and Iron-Metal Organic Frameworks (La-MOF and Fe-MOF) have been successfully synthesized by the solvothermal method and applied as catalysts to convert glucose into 5-Hydroxymethylfurfural (5-HMF). 5-HMF is a very promising energy source extensively used in chemical industries and polymer materials. MOF is used as source of Lewis and Bronsted acid that can improve the formation of 5-HMF in glucose transformation. 20 pattern, surface morphology, chemical composition, absorption spectra, and surface area were characterized by X-Ray Diffractometer (XRD), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), Fourier Transform Infrared (FTIR) and Brunauer-Emmelt-Tellers (BET). The specific peaks of La-BDC MOF on XRD pattern corresponded at 2θ = 8,13 and 24 while Fe-BDC MOF corresponded to MIL-88B structure at 2θ = 9, 12, and 19. XRD pattern for La-MSBDC MOF exhibit 2θ = 9, 16, and 18o while Fe-MSBDC MOF at 2θ = 9, 12, and 18o. SEM analysis of La-BDC MOF and La-MSBDC MOF revealed the catalysts morphology were rod-like with bigger particle while Fe-BDC and Fe-MSBDC were rombhic-like which had uniform and smaller particle size. This properties will exhibit their surface area and pore size distribution. The FTIR spectra of MOF showed the broadening peak at 3200-3500 cm-for O-H stretching vibrations from water molecules and peak at 1600 cm refering to C=O streching from carboxylic in ligand molecules. The activity of La- MOF and Fe-MOF as catalysts were performed in 10 mL vial glass reactor at T = 403 K with varied time from 0-8 h and catalyst loading from 8-12 mg in which the best catalytic activity of 44.72% yield of 5-HMF was exhibited by Fe-MOF materials in DMSO.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chairina
Abstrak :
Mengurangi emisi CO2 dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi permasalahan pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi CO2 adalah penerapan teknologi penangkap dan penyimpan CO2. Dalam pengembangan teknologi ini, penelitian mengenai material yang memiliki kemampuan penyerapan gas dengan biaya rendah terus dilakukan. Material berpori baru, metal-organic framework (MOF) yang mengandung ion metal dan ligand organik menjadi salah satu tipe adsorben yang menjanjikan dan terus dikembangkan. Sintesis dilakukan dengan reaksi hidrothermal. Karakteristik pori MOF hasil sintesis diukur menggunakan metode karakterisasi BET, FTIR, dan XRD. Studi literatur juga dilakukan untuk kemudian memprediksi dan mengoptimasi kapasitas penyerapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas dari beberapa MOF yang ada pada literatur tersebut.
Reducing CO2 emissions and greenhouse gas concentrations is a major concern for overcoming the problem of global warming. One method to reduce CO2 emissions is to implement carbon dioxide capture and storage. In addition to develop the technology, investigations on materials that have high gas separation performance and low costs have also been carried out. A new porous crystal material, metal-organic framework (MOF), which consists of metal ions and organic ligands in recent years as a promising type of adsorbent has emerged. Synthesis is carried out through the hydrothermal reaction method. Pore properties of MOF are measured by various characterization method, BET, FTIR, and XRD. Literature study is carried to predict and optimize the adsorption capacity, heat of adsorption, and selectivity of MOFs in the literature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chairina
Abstrak :
Mengurangi emisi CO2 dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi permasalahan pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi CO2 adalah penerapan teknologi penangkap dan penyimpan CO2. Dalam pengembangan teknologi ini, penelitian mengenai material yang memiliki kemampuan penyerapan gas dengan biaya rendah terus dilakukan. Material berpori baru, metal-organic framework (MOF) yang mengandung ion metal dan ligand organik menjadi salah satu tipe adsorben yang menjanjikan dan terus dikembangkan. Sintesis dilakukan dengan reaksi hidrothermal. Karakteristik pori MOF hasil sintesis diukur menggunakan metode karakterisasi BET, FTIR, dan XRD. Studi literatur juga dilakukan untuk kemudian memprediksi dan mengoptimasi kapasitas penyerapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas dari beberapa MOF yang ada pada literatur tersebut.
Reducing CO2 emissions and greenhouse gas concentrations is a major concern for overcoming the problem of global warming. One method to reduce CO2 emissions is to implement carbon dioxide capture and storage. In addition to develop the technology, investigations on materials that have high gas separation performance and low costs have also been carried out. A new porous crystal material, metal-organic framework (MOF), which consists of metal ions and organic ligands in recent years as a promising type of adsorbent has emerged. Synthesis is carried out through the hydrothermal reaction method. Pore properties of MOF are measured by various characterization method, BET, FTIR, and XRD. Literature study is carried to predict and optimize the adsorption capacity, heat of adsorption, and selectivity of MOFs in the literature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Santikasari
Abstrak :
Fosfor (P) adalah salah satu nutrien utama penyebab eutrofikasi di badan air yang dapat memicu terjadinya blooming alga. Masuknya fosfat ke badan air merupakan akibat dari tingginya aktivitas yang menghasilkan limbah domestik, aktivitas pertanian, pertambangan dan penggundulan hutan. Konsentrasi fosfat total yang terukur adalah konsentrasi keseluruhan dari spesi fosfat baik organik maupun anorganik, sementara itu spesi ortofosfat adalah spesi yang berperan penting dalam terjadinya eutrofikasi. Teknik DGT (diffusive gradient in thin film) merupakan salah satu metode yang telah dikembangkan untuk pengukuran spesi fosfat dalam air. Teknik DGT diteliti kemampuannya untuk pengukuran spesi fosfat dalam air dengan binding agent Lantanum-MOF (Metal Organic Framework). Berdasarkan hasil penelitian, Lantanum-MOF dengan luas permukaan 84,957 m2/g dan volume pori 0,090 cc/g diperoleh dengan metode solvotermal menggunakan pelarut DMF/air. Lanthanum-MOF yang diperoleh kemudian dapat digunakan sebagai binding agent pada binding gel La-MOF dalam sistem DGT untuk penyerapan ortofosfat secara selektif untuk H2PO4-. Koefisien difusi DGT La-MOF adalah 2,2156 × _10-6 cm2/s. Perubahan pH dan adanya ion penganggu NO3-, CO32- dan SO42- mempengaruhi penyerapan ortofosfat oleh DGT-La-MOF. Pada pH 4 hingga 7 penyerapan H2PO4- terjadi optimum dengan CDGT/CAwal >1. Pengaruh kuat ion penganggu terhadap penyerapan ortofosfat pada DGT La-MOF secara berturut-turut NO3-> CO32- > SO42-. Dengan meningkatkan berat La-MOF dalam binding gel hingga 50 mg La-MOF dalam 10 mL larutan gel, diperoleh kapasitas penyerapan ortofosfat 93,386 μg P, 14 kali lebih besar dibanding kapasitas penyerapan DGT ferihidrit. DGT La-MOF juga dapat diaplikasikan untuk sampling ex-situ air lingkungan dengan hasil pengukuran konsentrasi fosfat reaktif yang homogen.
Phosporus (P) is one of the most nutrient contributors of eutrophication in aquatic system which can trigger algae blooms. The entry of phosphate into the aquatic system is generally caused by the high domestic waste, agricultural activities, mining and deforestation. Total phosphate measurement is the overall concentration of phosphate species both organic and inorganic phosphate, while the orthophosphate species play important role in eutrophication. DGT (diffusive gradient in thin film) is the techniques that has been developed to measure phosphate species in water. The DGT technique is investigated its ability to measure phosphate spesies in water by using Lanthanum-MOF (metal organic frameworks) as binding agent. In this study, Lanthanum MOF with surface area 84.957 m2/g and pore volume 0.090 cc/g was developed by solvothermal method using DMF/water as a solvent. Lanthanum-MOF then used as binding agent of binding gel La-MOF in DGT system for orthophosphate removal, selectively for H2PO4- adsorption. The diffusion coefficient of DGT La-MOF was 2.2156 × _10-6 cm2/s respectively. Change in pH and interfering anions such as NO3-, CO32- dan SO42- affected the orthophosphate uptake on DGT La-MOF. At pH 4 to 7, the optimum uptake of H2PO4- was achieved. The effect of ionic strength for orthophosphate uptake were in the sequence NO3-> CO32- > SO42- . By increasing La-MOF mass in the binding gel, the orthophosphate uptake on DGT La-MOF was up to 93.386 μg P, which 14 times higher than orthophosphate uptake by DGT ferrihydrite. DGT La-MOF was also proofed has good homogeneity for ex situ sampling technique of reactive phosphate.
Universitas Indonesia, 2020
T54590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Sintya Hunandar
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengembangkan Fe-based Metal Organic Frameworks (Fe-MOF) sebagai binding agent yang diaplikasikan ke dalam Diffusive Gradient in Thin Film (DGT) untuk pengukuran spesi fosfat terlarut dalam air. Penelitian ini mengamati pengaruh dari waktu kontak, konsentrasi binding agent, konsentrasi larutan fosfat, dan pH di mana parameter tersebut dapat mempengaruhi kapasitas penyerapan fosfat. Fe-MOF disintesis menggunakan ferri chloride sebagai binding agent dan terephtalic acid sebagai linker secara solvothermal. Fe-MOF dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), Brunauer-Emmelt Tellers (BET) dan kapasitas penyerapan fosfat di analisa menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Peak XRD Fe-MOF hasil sintesis menunjukkan difraksi dari MOF pada 2θ = 5,12; 5,85 ; 8,5; 9,1; dan 10,4 secara berurutan. Spektrum FTIR juga menunjukkan adanya peak pada 1604/cm menandakan ikatan benzene karboksilat dan 1396/cm menandakan adanya ikatan C-C vibrasional dalam gugus karbon aromatik. Hasil SEM menunjukkan terbentuknya prisma yang saling beraglomerasi dengan permukaan kasar. Analisa BET memberikan hasil luas permukaan 61.33 m/g. Hasil analisa fosfat menunjukkan bahwa Fe-MOF yang diaplikasikan ke dalam sistem DGT memiliki kemampuan menyerap fosfat dengan %recovery sebesar 81,29%.
ABSTRACT
In this study, Fe-based Metal Organic Frameworks (MOFs) will be developed as binding agent in Diffusive Gradient in Thin Film (DGT) for phosphate adsorption where it will be evaluated the effect of pH, adsorbent concentration,and mixing time in phosphate loading capacity of Fe-based MOFs in DGT because these parameter can be influence the capacity of phosphate adsorption. Fe-based MOFs were synthesized using Ferri Chloride as a binding agent and Terephthalic acid as a linker in solvothermal conditions. Febased MOFs will be characterized by X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), Brunauer-EmmeltTellers (BET) and the capacity of phosphate adsorption will be analyzed using Spektrofotometer UV-Vis. Peak XRD Fe-MOF synthesized showed the diffraction of MOF at 2θ = 5,12; 5,85 ; 8,5; 9,1 ; dan 10,4 respectively. Spectrum of FTIR also showed peak at 1604/cm that is indicated the benzene carboxylic bound and 1396/cm indicated C-C vibrasional in aromatic carbon. The results of SEM showed prism that is agglomerated with rough surface. The BET analysis showed the surface area of Fe-based MOFs was 61.33 m/g. The results of phosphate analysis showed that Fe-MOF in DGT system has %recovery value is 81,29%.
2020
T54929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Fajrin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam penelitian ini, MOF disintesis sebagai adsorben ion logam kadmium (II) karena kerangka organik logam (MOF) memiliki area pori dan permukaan yang besar serta sifat potensial dan aplikasi seperti pengolahan air yang mengandung ion logam berat. Sintesis MOF dilakukan berdasarkan logam lantanida menggunakan lantanum dan itrium, dengan mereaksikan logam nitrat (Y (NO3) 3.6H2O dan La (NO3) 3.6H2O) dengan asam suksinat dan N, N-dimethylformamide (DMF) dan pelarut air menggunakan metode solvothermal. Dua MOF yang disintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, TGA, BET dan SEM. Hasil dari karakterisasi menyatakan bahwa La-succinate MOF lebih baik daripada MO-succinate Y. Selanjutnya, dua MOF yang disintesis digunakan sebagai adsorben ion logam kadmium (II) dengan berbagai variasi seperti pH, waktu kontak, jumlah adsorben dan konsentrasi adsorbat. Kapasitas adsorpsi yang dihasilkan oleh La-succinate MOF lebih besar dari Y-succinate MOF serta hasil dari isoterm adsorpsi oleh La-succinate dan MOF-succinate Y. La-succinate MOF memiliki R2 sebesar 0,9946 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 2.296 mg / g dan MO-succinate Y memiliki R2 sebesar 0.8812 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 1.543 mg / g.
ABSTRACT
In this research, MOF was synthesized as cadmium (II) metal ion adsorbent because the organic metal framework (MOF) has a large pore and surface area as well as potential properties and applications such as water treatment containing heavy metal ions. MOF synthesis was carried out based on lanthanide metal using lanthanum and yttrium, by reacting metal nitrate (Y (NO3) 3.6H2O and La (NO3) 3.6H2O) with succinic acid and N, N-dimethylformamide (DMF) and water solvents using the solvothermal method. Two MOF synthesized were characterized using FTIR, XRD, TGA, BET and SEM. The results of the characterization stated that La-succinate MOF was better than MO-succinate Y. Furthermore, two MOF synthesized were used as adsorbent of cadmium (II) metal ions with various variations such as pH, contact time, amount of adsorbent and adsorbate concentration. The adsorption capacity produced by La-succinate MOF is greater than Y-succinate MOF and the results of adsorption isotherms by La-succinate and MOF-succinate Y. La-succinate MOF has an R2 of 0.9946 with a Freundlich adsorption capacity value of 2,296 mg / g and MO-succinate Y has R2 of 0.8812 with a Freundlich adsorption capacity value of 1,543 mg / g.
2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francis Nowij Al Ghiffary
Abstrak :
ABSTRAK
Keunggulan MOF pada area permukaan dan ukuran pori menarik untuk diteliti lebih lanjut. Konversi limbah biomassa transformasi biomassa menjadi senyawa bernilai tinggi juga merupakan suatu urgensi yang penting. Pada penelitian ini diteliti mengenai sintesis Europium-MOF ligan organik 1,4-benzena dikarboksilat BDC dengan struktur MB2, dan uji katalisis reaksi konversi glukosa menjadi 5-HMF. Padatan EuCl3 diperoleh dari mereaksikan Eu2O3 dengan HCl pekat. EuCl3 dicampurkan dengan H2BDC dan DMF:H2O 5:0,15 kemudian dipanaskan dalam autoklaf dengan variasi suhu 100 ?, 120 ?, dan 140 ? selama 20 jam untuk menghasilkan Eu-MOF. Hasil dikeringkan dan dipanaskan pada temperatur 60 ?. Uji aktivitas katalisis dengan memanaskan 3 mL glukosa 10 dan 10 mg katalis pada 140 ? dengan variasi lama waktu reaksi 3, 6, dan 8 jam . Instrumen yang digunakan untuk karakterisasi adalah XRD, FTIR, BET, serta HPLC untuk uji produk reaksi katalisis. Hasil menunjukkan bahwa Eu-MOF MB2 terbentuk dan optimum dengan temperatur sintesis 100 ?, dan waktu katalisis 8 jam. Struktur MB2 didapatkan pada setiap sintesis, dan intensitas rendah untuk fasa MB3. BET menunjukkan luas permukaan sebesar 76,3778 m2g-1 dan desorpsi BJH menunjukkan diameter pori sebesar 20,1308 nm mesopori . Persen 5-HMF hasil menggunakan Eu-MOF 1,37 lebih kecil daripada Yb-MOF referensi 2 , sehingga dapat diasumsikan semakin kecil radius ionik semakin besar aktivitas katalisis.
ABSTRACT
The advantages of MOF lie on the large surface area and huge pore size are interesting for further investigation. Conversion of biomass waste biomass transformation into high value chemicals is also an important urgency. This study investigated the synthesis of Europium MOF with 1,4 benzene dicarboxylic BDC organic ligand with MB2 structure, and catalysis test of glucose conversion to 5 HMF reaction. EuCl3 solid is obtained from reacting Eu2O3 with concentrated HCl. EuCl3 is mixed with H2BDC and DMF H2O 5 0.15 , then heated in an autoclave with temperature variations 100 , 120 , and 140 for 20 hours to produce Eu MOF. The product is dried and heated at 60 . Catalysis activity test is by heating 3 mL glucose 10 and 10 mg catalyst at 140 with reaction time variation 3, 6, and 8 hours . Instruments used for characterization are XRD, FTIR, BET, and HPLC for catalysis reaction products test. The results show that Eu MOF MB2 is formed and optimum with a synthesis temperature of 100 , and catalysis time 8h. The MB2 structure is found in each synthesis, and low intensity of MB3 phase. BET results indicate a surface area of 76,3778 m2g 1 and BJH desorption shows pore diameter of 20,1308 nm mesoporous . 5 HMF yield percentage using Eu MOF 1.37 is smaller than Yb MOF reference 2 , so it can be assumed that the smaller ionic radius the greater the catalysis activity.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyastuti
Abstrak :
Tesis ini membahas implementasi pengembalian (reimbursement) Pajak Pertambahan Nilai pada industri hulu minyak dan gas bumi yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.218/PMK.02/2014 (PMK 218/2014) yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 64/PMK.02/2005. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa PMK 218/2014 yang ditujukan untuk lebih memberikan kepastian hukum ternyata dalam implementasinya menambah beban administratif baru dan menimbulkan ketidakpastian hukum. Oleh karena itu diperlukan usulan-usulan dalam rangka melakukan amandemen terhadap PMK 218/2014 sehingga ke depan proses pengembalian (reimbursement) PPN ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan semua pihak baik dari sisi Pemerintah maupun dari sisi Kontraktor. ......This thesis analyzes the implementation of Value Added Tax reimbursement on the upstream oil and gas industry which regulated in Minister of Finance Regulation Number 218/PMK.02/2014 (MoF 218/2014) that was previously regulated in Minister of Finance Regulation Number 64/PMK.02/2005. This research is a qualitative research with descriptive design. The research concludes that the MoF 218/2014 intended to give greater legal certainty, however in its implementation turned out to add new administrative burdens and legal uncertainty. Therefore it is necessary to amend the MoF 218/2014 so that the Value Added Tax reimbursement process can run properly in accordance with the expectations of all parties both from the Government and from the Contractor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Firdaus Alditama
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk melakukan analisis penerapan pemeriksaan bersama (joint audit) oleh Satuan Tugas Pemeriksaan Bersama pada industri hulu minyak dan gas bumi sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK.03/2018 (PMK 34/2018). Joint audit merupakan suatu inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan kepastian hukum bagi Kontraktor dimana sebelumnya pemeriksaan dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) secara terpisah pada suatu tahun buku yang sama dengan pendekatan dan dasar pemeriksaan yang berbeda sehingga berpotensi menimbulkan sengketa dan ketidakpastian hukum. Penelitian berupa studi kasus yang dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini melakukan analisis penerapan joint audit dengan batasan metode, pembentukan tim Satgas Pemeriksaan Bersama, konsep dan fokus area audit. ......The study aims to analyze the application of joint audits by Satuan Tugas Pemeriksaan Bersama in the upstream oil and gas industry in accordance with the Minister of Finance Regulation No. 34/PMK.03/2018 (PMK 34/2018). A joint audit is an innovation carried out by the Government to increase efficiency and provide legal certainty for Contractors where previously audits were carried out by Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) and Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) separately in the same financial year with a different approach and basis for audit, thus potentially causing a dispute and legal uncertainty. The research was case study conducted using descriptive qualitative methods. This research analyzes the implementation of the joint audit with the limitations of the method, the formation of the Satgas Pemeriksaan Bersama, the concept and focus of the audit area
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geofrey Rowsky
Abstrak :
"ABSTRACT
" Yttrium metal organic framework Y-MOF berhasil disintesis dengan metode solvotermal. Pada penelitian ini digunakan variasi suhu sintesis Y-MOF yaitu 100, 120, 140 oC. Hasil karakterisasi Raman dan XRD, menunjukkan bahwa sifat kristalin terbaik dari material Y-MOF terbentuk optimal pada suhu 120oC. Melalui hasil karakterisasi FTIR, 1H-NMR dan Raman dapat dikonfirmasi bahwa dalam material Y-MOF terdapat ligan DMF dan linker BDC yang terkoordinasi pada logam Yttrium trivalen dan dari hasil karakterisasi empat instrumen tersebut Y-MOF memiliki kemiripan karakter dengan Yb-MOF MB2 . Adanya kemiripan karakter antara Y-MOF dengan Yb-MOF, diharapkan struktur Y-MOF menyerupai Yb-MOF. Y-MOF yang telah disintesis berkesempatan untuk diuji aktivitas katalitiknya pada reaksi transformasi glukosa menjadi 5-HMF. Reaksi katalitik diuji pada larutan glukosa 10 w/v dengan volume 3 mL dengan kondisi suhu 140oC dan variasi waktu 3, 6, dan 8 jam. Hasil terbaik yang di dapatkan berupa yield dari 5-HMF sebesar 5.58 pada waktu 8 jam. "hr>" "b>ABSTRACT
" Yttrium metal organic framework Y MOF was successfully synthesized by using solvothermal method. In this research, temperature variation 100o C, 120o C, and 140o C was introduced in this Y MOF synthesis. Characterization of Raman and XRD pointed out the best crystalline characteristic was generated in 120o C. Characterization of FTIR, 1H NMR, and Raman confirmed that Yttrium Trivalent has coordination bond with DMF as ligand and BDC as linker. These four characterizations concluded that Y MOF had similar character to Yb MOF MB2 . With this similarity, it was expected that the structure would be similar too. This research also analyzed the catalytic activity on transformation reaction of glucose to 5 HMF. Catalytic reaction was carried out by using 3 mL glucose 10 w v in 140o C with time variation 3, 6, and 8 hours. The best yield result was 5.58 of 5 HMF in 8 hours.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>