Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Rustandi
"ABSTRAK
Studi mengenai gerakan mahasiswa di Indonesia memang masih jarang dan belum menjadi kajian yang mandiri. Karena, selama ini studi tersebut masih berpola dalam konteks kajian dimensi budaya dan tidak memasuki wilayah ekonomi politik. Dengan pemahaman ekonomi politik akan lebih komprehensip dan memasuki akar permasalahan yang mandasar. Dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk merefleksikan dan mengadakan rekonstruksi analisa terhadap parkembangan gerakan mahasiswa di Indonesia. Periode yang digarap adalah tahun 1966 sampai 1974. Dengan melihat berbagai persoalan yang timbul yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya gejolak aktualisasi dari kelompok intelektual yang notabene bagian dari masyarakat Indonesia. Pemahauran tentang peran mahasiswa diantara pertarungan blok politik { kekuasaan } dalam peta percaturan politik nasional sangat tampak menonjol dan kompetitif, disamping peran dan dominasi kelompok militer, yang cenderung m endominasi. Tapi hal ini men j ad i wajar dan berpengaruh di setiap negara-negara berkembang. Selain itu penulis yang juga mantan aktivis gerakan mahasiswa mencoba membuat aktualisasi dari berbagai pengalaman dalam melihat apa dan bagaimana suatu gerakan mahasiswa itu terbentuk dan mempunyai tujuan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara. Jadi hasil karya penulis cukup menarik untuk dipelajari dalam melihat fenomena-fenomena yang terjadi apabila timbul gejolak di dalam masyarakat terutama keresahan dan bangkitnya kembali gerakan mahasiswa. Selain refleksi penulis, karya ini juga merupakan salah satu puncak dari akhir perjuangan penulis dalam meayelesaikan kewaj iban akademisnya selaku mahasiswa Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) pada tahun 1996. Semoga skripsi ini dapat memberikan informasi dan wawasan yang bermanfaat bagi para pembaca yang tertarik pada studi tentang gerakan mahasiswa di Indonesia.

"
1996
S12219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Rokhib
"Indonesia masih mengalami bonus demografi pada tahun 2020 dan diprediksi masih berlangsung pada 2038 hingga 2041. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, di antaranya melalui pendidikan tinggi di luar negeri. Komponen biaya pendidikan kuliah di luar negeri penting untuk diperhatikan terutama bagi pihak-pihak yang akan memberikan bantuan biaya pendidikan pada mahasiswa yang terpilih. Penelitian ini membahas pengelompokan universitas berdasarkan empat komponen biaya pendidikan program Magister (S2) di kampus luar negeri dengan metode K-Means, serta pemetaan hasil kelompok dan peringkat universitas dengan metode Biplot. Objek penelitian ini adalah universitas di luar negeri berdasarkan QS World University Rankings (WUR) 2020. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan terdapat tiga kelompok dengan nilai Silhouette sebesar 0.39. Hasil pengelompokan terdiri dari kelompok A (merah) sebanyak 302 universitas, kelompok B (oranye) sebanyak 110 universitas, dan kelompok C (hijau) sebanyak 478 universitas. Hasil pemetaan tiga kelompok dan peringkat universitas dengan menggunakan metode Biplot mampu menerangkan keragaman data sebesar 65.2 persen. Kelompok A (merah) cenderung memiliki kedekatan dengan variabel Visa, SPP, dan Biaya Hidup. Kelompok B (oranye) cenderung berdekatan dengan variabel Transportasi dan QS WUR 2020. Kelompok C (hijau) cenderung memiliki jarak yang jauh dengan empat variabel komponen biaya pendidikan dan QS WUR 2020.

Indonesia is still experiencing a demographic bonus in 2020 and is predicted to continue in 2038 to 2041. For this reason, it is necessary to improve the quality of Indonesia's human resources, including through higher education abroad. The cost of studying abroad is essential to pay attention to, especially for those who will provide tuition assistance for selected students. This study discusses the clustering of universities based on the four components of the cost of education for Masters (S2) programs at overseas campuses using the K-Means method and mapping group results and university rankings using the Biplot method. The object of this research is universities abroad based on the QS World University Rankings (WUR) 2020. Based on the research results, there are three clusters with Silhouette value are 0.39. The clustering result consisted of cluster A (red) with 302 universities, cluster B (orange) with 110 universities, and cluster C (green) with 478 universities. The results of mapping the three clusters and university rankings using the Biplot method were able to explain the diversity of the data by 65.2 percent. The cluster A (red) tends to have closeness to the Visa, Tuition Fee, and Cost of Living variables. The cluster B (orange) tends to be close to the Transportation variable and QS WUR 2020. The cluster C (green) tends to have a long-distance with the four component variable costs of education and QS WUR 2020."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif Ramadhan
"Hubungan Indonesia-Mesir merupakan hubungan sangat emosional, hal tersebut dikarenakan beberapa momentum yang terjadi dalam perjalanan sejarah hubungan Indonesia-Mesir sangat mengena. Hubungan yang sering disebut dengan istilah hubungan diplomasi total adalah hubungan transnasionalisme, yang mana melibatkan mahasiswa Indonesia di Mesir. Mahasiswa Indonesia di Mesir memiliki peran penting dalam perjalanan tiga momentum tersebut. Pertama, peran mahasiswa Indonesia di Mesir pasca Proklamasi 1945. Kedua, peran mahasiswa dalam mengatasi dampak krisis moneter 1997-1998. Ketiga, peran mahasiswa dalam evakuasi dan prospek hubungan Indonesia-Mesir pasca revolusi Mesir.
Hubungan Indonesia-Mesir menjadi bukti faktual akan ketepatan salah satu teori hubungan internasional, yang mengatakan hubungan antar negara tidak hanya hubungan yang melibatkan negara sebagai aktor dan pelaku hubungan. Namun bahkan keterlibatan aktor individu jauh lebih penting dalam peningkatan hubungan internasional antar negara. Hubungan tersebut adalah hubungan transnasionalisme. Dan itulah yang terjadi dalam perjalanan hubungan Indonesia- Mesir, bahwa keterlibatan aktif dan pastisipasi total dari mahasiswa Indonesia di Mesir dengan masyarakat Mesir merupakan bukti pentingnya transnasionalisme dalam hubungan Internasional.

Indonesia-Egypt relations are a emotional relations, fact because some moments that occurred in a history of Indonesia-Egypt relations. That relations commonly known as a total diplomatic relations or transnationalism, that there are roles of Indonesian students in Egypt. Indonesian students in Egypt has an importent roles in the three moments. Firstly, the role of Indonesia students in Egypt after Proclamation in 1945. Secondly, the role of Indonesia students in Egypt in addressing and minimizing the impact of economic crisis 1997-1998 in Indonesia. Thirdly, the role of Indonesia students in Egypt in the evacuation process during Egyptian revolution in 2011.
Indonesia-Egypt relations is a factual evidence on the relevance and truth of one theory of international relations that said that relations between countries are not only relations between states, but also the relationship between individuals or groups of individuals is more important in the relationship between one country and another countries. That named by transnationalism relationship. And that is what happened in Indonesia-Egypt relations, that a active role and a total participation between Indonesian students in Egypt and Egyptians peoples. In this fact is a evidence of important of transnationalism in international relationship."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29653
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cora Amyra Uqiyanus
"ABSTRAK
Kemajuan perkembangan teknologi internet memberikan dampak terhadap perkembangan produk berita elektronik (e-news) saat ini. Internet menjadi sumber informasi yang paling banyak digunakan orang mencari informasi yang dibutuhkan, tak terkecuali mahasiswa. Sayangnya belum ada satu media yang membahas kehidupan mahasiswa Indonesia lintas kampus yang mengusung kepedulian mahasiswa. Ketertarikan akan mencari kebutuhan informasi mengenai kehidupan kampus di Indonesia diakui 92% mahasiswa. 76% mahasiswa juga mengaku pernah mengakses informasi selain informasi kampusnya sendiri. Minimnya media yang membahas isu-isu dunia mahasiswa Indonesia lintas kampus juga membuat responden merasa tertarik jika dibuat sebuah e-magazine dunia mahasiswa di Indonesia.

ABSTRACT
The development of internet affects the production of electronic news (e-news) nowadays. Internet becomes the most popular information source for people, especially college students. Currently, the medium that aims to examine university life among Indonesian college students across the nation has yet to exist. Based on the research on college students conducted by the writer, 92% of respondents are interested to seek information about nation-wide Indonesian campus life. 76% of them admitted to have browsed information about campuses other than their own. The lack of medium which talks about the world of Indonesian college students makes the respondent interested if such information is actualized in the form of an e-magazine."
2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrel Fardiansyah
"Poetry is a form of literary art that can be difficult to translate considering its interpretations and the gap between languages. Conducted using a qualitative method, this study examines how students translate an English poem into their native language, the translation method dominantly used, the difficulties encountered, and how they tackle such difficulties. Involving 12 final-year English Literature students at Universitas Indonesia, they were asked to translate a poem from English to Indonesian and answer some questions in an interview. The data were then analyzed using the poem translation methods by André Lefevere (1975), complemented by a post-test interview to further discuss the students’ perspectives on translating a poem. The results revealed that literal translation is the dominant method used by the students. Problems related to diction in the target text were their main difficulty, ultimately resorting to various strategies. Several conclusions from this study include: (1) The translation difficulties encountered leaned more toward language production skills; (2) Poem translators should possess a strong familiarity with both languages and an interest or expertise in poems themselves; (3) An additional translation course was found useful in helping the students translate a poem.

Puisi merupakan jenis karya sastra yang terkadang sulit untuk diterjemahkan karena adanya interpretasi dan perbedaan unsur bahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk meneliti bagaimana mahasiswa menerjemahkan puisi dalam bahasa Inggris ke bahasa pertama mereka (bahasa Indonesia), metode penerjemahan yang digunakan secara dominan, kesulitan yang dialami, dan bagaimana mereka mengatasi kesulitas tersebut. Sebanyak 12 mahasiswa tahun akhir jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia diminta untuk menerjemahkan sebuah puisi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan menjawab beberapa pertanyaan dalam sebuah wawancara. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode penerjemahan oleh André Lefevere (1975), yang dilengkapi dengan wawancara pasca penerjemahan untuk menggali lebih dalam akan sudut pandang para mahasiswa terkait menerjemahkan puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan harfiah merupakan metode dominan yang digunakan. Permasalahan terkait diksi dalam teks sasaran merupakan kesulitan utama mereka. Macam-macam strategi digunakan untuk mengatasi masalah ini. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik meliputi: (1) Kesulitan penerjemahan cenderung memiliki keterkaitan dengan kemampuan memproduksi bahasa; (2) Penerjemah puisi sebaiknya memiliki keahlian yang tinggi dalam kedua bahasa dan ketertarikan atau keahlian pada puisi itu sendiri; (3) Kelas penerjemahan tambahan ampuh untuk membantu mahasiswa menerjemahkan puisi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny T. Jauhari
"Toney Tontowi Jauhari, 0786040246 Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI): Potret Pasang Surut Organisasi Kemahasiswaan Di Indonesia (1947-1959) (di bawah bimbingan: Sutopo Sutanto SS,). Diuji pada tanggal 28 Agustus 1992. Setelah Indonesia mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kehidupan kemahasiswaan mulai berkembang sejalan dengan berdirinya perguruan tinggi-perguruan tinggi di seluruh nusantara. Peran mahasiswa pada masa itu sangat penting, karena sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia sangat memerlukan tenaga untuk berbagai bidang, misalnya kebutuhan tenaga pengajar pada sekolah-sekolah di berbagai pelosok negeri. Peran mahasiswa di lapangan politik juga menonjol. PPMI sebagai perserikatan perhimpunan mahasiswa yang terbesar di Indonesia, saat itu, memiliki andil yang besar antara lain pada lapangan atau bidang yang telah dikemukakan di atas. Misalnya dengan mengajukan ide penyelenggaraan Konperensi Mahasiswa Asia Afrika. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Indonesia mampu untuk menjalin kehidupan kemahasiswaan dalam lingkup internasional. Pada masa tersebut organisasi kemahasiswaan yang ada demikian banyak dan mencerminkan pula keanekaragaman aliran yang berkembang pada saat itu, misalnya terdapat yang beraliran nasionalis dan ada pula yang beraliran sosialis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Jaya
"Skripsi ini menguraikan tentang isu-isu yang diangkat oleh pergerakan mahasiswa sepanjang tahun 1974-1980. Isu-isu itu umumnya bersifat korektif terhadap berbagai permasalahan di masyarakat dan diajukan oleh mahasiswa kepada lembaga tinggi dan tertinggi negara. Isu-isu itu juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah terhadap kelembagaan dan kegiatan kemahasiswaan.
Sebagian besar dari isu-isu itu diangkat ke permukaan oleh lembaga Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa. Kedua lembaga ini merupakan lembaga eksekutif dalam student government (pemerintahan mahasiswa). Konsep student government sendiri lahir pada bulan Desember 1970, ketika berlangsungnya Musyawarah Nasional Mahasiswa Indonesia di Bogor. Konsep ini juga yang dibekukan dan akhirnya dibubarkan oleh Petnerintah setelah naiknya isu penolakan terhadap Soeharto sebagai calon presiden periode 1978-1983.
Selain itu skripsi ini juga menguraikan tentang pihak-pihak di luar mahasiswa yang berhubungan dan simpati dengan pergerakan mahasiswa sepanjang periode skripsi ini. Pihak-pihak itu, antara lain, terdiri dari pers umum (wartawan), kaum cendekiawan dan kalangan senior Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Bentuk keterlibalan pihak-pihak di luar mahasiswa itu, sebagian besar adalah dengan menjadi penceramah atau pembicara dalam diskusi-diskusi yang diadakan oleh mahasiswa dan mengungkapkan simpatinya kepada gerakan mahasiswa lewat pers umum.
Terakhir, skripsi ini menguraikan tindakan Pemerinlah terhadap gerakan mahasiswa. Tindakan itu antara lain dengan membekukan Dewan Mahasiswa, mengeluarkan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan, melarang terbit pers umum dan pers mahasiswa dan melakukan penangkapan terhadap pimpinan mahasiswa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S12272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serpong, Tangerang Selatan: Marjin Kiri, 2019
305.8 CAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aldio
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas mengenai aksi kelompok pemuda di asrama mahasiswa Djakarta Ika-Daigaku yang dikenal dengan sebutan Pemuda Prapatan 10. Aksi mahasiswa Djakarta Ika-Daigaku yang berpusat di Asrama Prapatan 10 memperlihatkan usaha mereka dalam menantang Jepang untuk dapat mencapai Kemerdekaan bangsa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk hasil yang dicapai dari tulisan ini menunjukkan sikap mahasiwa dalam menentang Jepang dan aksi Pemuda Prapatan 10 mencapai kemerdekaan yang selalu melakukan diskusi dan rapat untuk menentukan tindakan selanjutnya karena hal ini yang nanti akan membedakan cara berjuang tiap kelompok pemuda di masa sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

ABSTRACT
This paper discusses the action of youth groups in Djakarta Ika Daigaku student dormitories known as Pemuda Prapatan 10. Djakarta Ika Daigaku student action centered at Prapatan 10 Dormitory shows their efforts in challenging Japan to achieve Indonesian Independence. The method used in this paper uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography. For the results achieved from this paper shows the attitude of students in opposing Japan and Youth Prapatan 10 action to achieve independence that always hold discussions and meetings to determine the next action as this will later distinguish the way of each youth group struggle in the period around the Proclamation of Indonesian."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>