Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shaw, K.E.
Singapore: University Education Press, 1973
341.29 SHA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wasid Suwarto, 1926-
Jakarta: LPPM Tan Malaka, 2006
320.531 WAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Serikat Islam School, [date of publication not identified]
923.2 TAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
"Secara geografi, Selat Malaka merupakan perairan strategis sebagai jalur perdagangan dunia melalui jalur laut. Selain mendatangkan peluang, Selat Malaka juga menimbulkan ancaman. Salah satu ancaman tersebut adalah penyelundupan berbagai barang yang melintasi batas negara Indonesia dan Malaysia. Penyelundupan tersebut merugikan kedua negara. Sejak tahun 1994, kedua negara telah melakukan kerja sama dalam bentuk patroli terkoordinasi (PATKOR KASTIMA) untuk menangani penyelundupan barang di Selat Malaka. Patroli tersebut memerlukan dukungan intelijen kepabeanan dari kedua negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara terhadap nara sumber yang kompeten di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM). Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa unit intelijen di DJBC dan JKDM telah melaksanakan konsep intelijen taktis, operasional dan strategis. Output kegiatan intelijen kepabeanan yang dilaksanakan oleh DJBC dan JKDM digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk keputusan strategis kedua negara dan juga untuk mendukung kerja sama intelijen di tingkat regional dan global
......Geographically, the Malacca Strait is a strategic waterway as a world trade route by sea. In addition to bringing opportunities, the Malacca Strait also poses a threat. One of these threats is the smuggling of various goods across the borders of Indonesia and Malaysia. The smuggling is detrimental to both countries. Since 1994, the two countries have cooperated in the form of a coordinated patrol (PATKOR KASTIMA) to deal with the smuggling of goods in the Malacca Strait. The patrols require customs intelligence support from both countries. This study uses a qualitative method. Data was collected by means of literature studies and interviews with competent resource persons at the Directorate General of Customs and Excise (DGCE) and the Royal Malaysian Customs Department (RMCD). The results of the research analysis show that the intelligence units at DGCE and RMCD have implemented the concept of tactical, operational and strategic intelligence. The output of customs intelligence activities carried out by DGCE and RMCD is used as consideration for strategic decisions of the two countries and also to support intelligence cooperation at regional and global levels."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Monika
"Tesis ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana seharusnya peran Indonesia dalam menghadapi tantangan geostrategis Selat Malaka di abad 21. Memasuki abad 21 posisi Selat Malaka semakin kritis akibat pergeseran pusat kegiatan ekonomi dunia dari Poros Atlantik ke Poros Asia-Pasifik. Yakni perburuan kritis energy security oleh negara-negara di Asia Timur Laut, yang berasal dari kawasan Timur Tengah melalui dinamika keamanan Samudera India. Dinamika baru ini menimbulkan implikasi serius pada persoalan keamanan (security) dan keselamatan pelayaran (navigational safety) di Selat Malaka yang kian kompleks dalam satu dekade terakhir, ditambah lagi adanya tuntutan ketersediaan infrastruktur logistik perdagangan di selat Malaka.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan studi dokumen yang berkaitan dengan Selat Malaka selama kurun waktu 2001 hingga 2010. Penelitian ini telah membuktikan bahwa bangunan kapasitas Indonesia masih belum ideal untuk menjawab persoalan-persoalan di Selat Malaka yang muncul di sepuluh tahun pertama abad ini. Padahal posisi Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia, sudah seharusnya memiliki upaya paling keras dan sarana prasarana paling memadai dalam mengelola keamanan dan keselamatan pelayaran di Selat Malaka juga dalam hal ketersediaan infrastruktur perdagangan yang berdaya saing di Selat Malaka.
......This thesis aims to find out how the ideal role of Indonesia facing the geo-strategic challenges in the Malacca Strait in the 21st century. Entering the 21st century, the position of Malacca Strait more critical due to a shift in the center of world economic activity from the Atlantic to Pacific. That is critical hunt for energy security by the countries of Northeast Asia, which originated from the Middle East region through the security dynamics of the Indian Ocean. The new dynamics raises serious implications on security issues and navigational safety in the Straits of Malacca which are increasingly complex in the last decade, plus the demands of trade logistics infrastructure availability in the Strait of Malacca.
The research was conducted qualitatively with the study of documents relating to the Straits of Malacca during the period 2001 to 2010. This study has shown that the capacity building of Indonesia is still not ideal to address issues that arise in the Strait of Malacca in the first decade of this century. Though the position of Indonesia as an archipelagic state in the world, it should have the hardest effort and the most appropriate infrastructure to manage the security and safety of shipping in the Strait of Malacca, and also in the availability of competitive trading infrastructure in the Straits of Malacca."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29681
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Poeze, Harry A.
Jakarta: KITLV Jakarta, 2009
321.094 POE tt II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhtar Said
Yogyakarta: Thafa Media, 2013
920 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rendithya Ramdan Fikri
"Skripsi ini membahas bagaimana perdagangan begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Malaka sehingga Malaka kerap disebut sebagai pusat perdagangan pada masanya, baik dari masa kesultanan hingga masa pendudukan Portugis. Perdagangan yang berpusat di Malaka ini juga secara tidak langsung membawa perubahan bagi Malaka itu sendiri baik dari segi tatanan sosial masyarakat hingga berubahnya sistem kepercayaan di wilayah Asia tenggara khususnya Nusantara sebagai imbas perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang di Nusantara dengan pedagang-pedagang dari wilayah lain dengan pusatnya di Malaka. Keberhasilan Malaka menjadi pusat perdagangan ini tak lepas dari berbagai strategi dagang mereka yang telah tertanam dari masa kesultanan hingga nantinya diadopsi oleh Portugis yang tetap membuat Malaka menjadi pusat perdagangan walaupun waktu telah cukup lama berlalu. Dengan menjadi pusat perdagangan membuat Malaka menjadi pusat dunia, terutama didalam dunia pelayaran perdagangan.

Abstract
This thesis discusses how the trade was so influential to the growth and development of Malacca, so often called as trade center in his time, either of the empire until the Portuguese occupation. Trade, based in Malacca is also indirectly bring change to Malacca itself either in terms of social order to change the belief system in the southeast Asian region, especially the archipelago as the impact of trade done by the traders in the archipelago with traders from other regions with head in Malacca. The success of Malacca became the center of this trade could not be separated from their trading strategies which have been implanted from the sultanate until later adopted by the Portuguese are still making a trading center of Malacca although enough time has long passed. By becoming a trading center to make Malacca became the center of the world, especially in world shipping trade."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>