Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hynman, Isabelle
New York: H.N. Abrams, 2001
720.92 HYN m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mortier, Erwin
Amsterdam: Meulenhoff, 1999
BLD 839.313 MOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Driarbaningsih K.D.
"Sebagai pendahuluan, penulis menguraikanhubungan Marcel de_ngan eksistensialisme, suatu aliran filsafat yang berangkat dari gejala-gejala manusiawi yang konkret dan eksistensial; yang menyoroti masalah tidak secara rasional saja, melainkan juga se cara personal, yakni melibatkan seluruh aspek pribadinya. oleh karena itu is merasakan adanya kepincangan-kepincangan dalam cara berfilsafat selama masa yang ia alami sebagai siswa. Ia mengecam cara berfilsafat yang lebih mengutamakan teknik berpikir dari pada menyoroti masalah manusia dengan kemelutnya. Sebab itu berawal dari anti-Idealisme ia mengajukan berbagai keberatan terhadip 'isme' lainnya.Marcel berpendapat bahwa berfilsafat merupakan suatu cara dan usaha untuk mengerti hidup, karena minimal setiap manusia berfilsafat untuk dirinya sendiri, yang artinya ia selalu dalam situasi mencari makna dan hakekat hidupnya. Hidup ini suatu misteri, katanya. Bukan karena merupakan pertanyaan yang tidak terjawab, melainkan karena jawabannya terletak di dalam menjalani hidup itu sendiri.Untuk memahami filsafat Marcel, kita harus mengenal pribadinya dan sebaliknya untuk mengenal pribadinya kita harus memahami filsafatnya. Kaitan antara kedua unsur itu sangat eratnya, sehingga sesuai dengan wataknya, ia menuangkan inspirasinya melalui improvisasi dalam musik (piano), melalui drama untuk memunculkan situasi konkret serta melalui konsep filsafati sebagai ungkapan pen_dalarnan dan pengembangan penghayatan terhadap pengalaman nvata. Ketiga cara tersebut jelas menampakkan unsur keterlibatan atau partisipasi dalam tingkat-tingkat penyatuan (communion) dalam musik, tingkat komunikasi (commucication) dalam drama, serta tingkat kebersamaan (community) dalam konsep metafisisnya tentang berada..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S16127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Redjeki Saptoro
"Masalah pokok yang diutarakan dalam skripsi ini adalah Filsafat Kebersamaan Gabriel Marcel (G.Marcel's Philosophy of Communion). Nenurut Marcel manusia itu berorientasi pada kebersamaan ontologis (ontological communion). Manusia akan merasa tidak lengkap atau utuh dan mengalami frustrasi bila disendirikan atau mengurung diri lepas dari keberbarengan dengan sesamanya. Ini adalah teristimewa nyata bagi manusia yang sadar diri, yang dalam dirinya terkandung tuntutan-tuntutan ontologis akan pemenuhan, akan transendensi, akan keutuhan bersama. Namun manusia itu juga bebas dan karenanya bisa saja me_milih menutup diri terhadap dorongan-dorongan dan harapan-harapan akan partisipasi intersubyektif dengan alam semesta, dengan sesamanya dan dengan Tuhan. Menurutnya berada itu berpartisipasi dalam keberadaan, atau Ada selalu berarti ada bersama (Ease est co-ease). Jadi pilihan yang dihadapi manusia adalah terpisah mengurung diri atau melibatkan diri, bercampur bersama dengan lainnya. Karena diri dan dengan siapa diri itu berpartisipasi tidak bisa dipisahkan, maka berarti manusia itu secara organik dengan alam dan begitu pula alam itu secara organik dengan manusia. Dengan perkataan lain partisipasi adalah dasar bagi pengalaman eksistensi manusia. Kebersamaan (communion) merupakan kenyataan yang dinamis, dimana person-person dalam seluruh kehidupan konkritnya saling memberikan, saling mengisi, saling ada di dalam yang lain, sehingga bersama mewujudkan realitas baru yang merupakan partisipasi dalam suatu kenyataan yang lebih tinggi; aku dan kau menjadi suatu kcsatuan baru yang tidak bisa terpisah menjadi dua bagian. Kebersamaan (communion) adalah kehadiran (presence) yang tercapai sepenuhnya. Hanya karena manusia tetap terbuka bagi yang lain dan secara aktif tetap hadir baginya, kebersamaan (communion) bisa menjadi kenyataan. Dalam hal kebersamaan (communion) Marcel menjelaskan, bahwa penghalang utama bagi terpenuhinya kebersamaan adalah kecenderungan untuk mengobyektivikasi, karena tindakan ini mengandung kekuatan yang memecah-mecah. Untuk mendalami ini diperlukan pengertian perbedaan antara problem dan misteri. Menurut Marcel problem itu dijumpai pada pertanyaan mengenai obyek yang eksterior bagiku dan tidak memperdulikan saya. Sedangkan misteri menyangkut perjumpaan dengan realitas yang mencakup subyek yang sedang mencari atau mempertanyakan. Kebersamaan bisa tercapai karena orang monghormati misteri. Filsafat Marcel adalah terbuka_ artinya seraya filsafatnya mengarah ke kematangan dalam komunitas lewat kebersamaan asli. Filsafatnya itu mengharap mendapat kesempurnaan lebih lanjut dari dialektika cinta kasih dari atas yang mengalir dari Yang Absolut ke dalam manusia dan lingkungan manusia. Sesuai dengan sifatnya yang religius ia selalu berhasrat menolong masyarakat dari atomisasi dan kolektivitas."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asya Al Shifa
"My Liberation Notes merupakan drama Korea yang mengangkat tema tentang permasalahan yang dialami oleh kalangan dewasa muda. Fokus drama bercerita tentang pencarian jati diri tokoh-tokoh utama dalam menemukan arti kebebasan. Penelitian ini membahas mengenai permasalahan eksistensial yang terjadi pada tokoh Yeom Mi-Jeong. Mi-Jeong memiliki konflik dalam dirinya sehingga ia merasa hidupnya berjalan tanpa ambisi. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana relasi menjadikan seseorang menjadi eksis. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan perubahan tahapan eksistensialisme yang terjadi pada tokoh Yeom Mi-Jeong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan drama Korea My Liberation Notes sebagai sumber data primer. Selain itu landasan teori yang digunakan berasal dari buku yang ditulis oleh Gabriel Marcel, yaitu The Mystery of Being dan Being and Having. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi intersubjektif yang terjadi pada tokoh Yeom Mi-Jeong mendorong munculnya perasaan cinta yang kemudian menjadikan seseorang menjadi individu yang being atau eksis. Yeom Mi-Jeong sebagai tokoh utama dalam drama My Liberation Notes memiliki berbagai momen yang memunculkan permasalahan eksistensial. Cara pandang Yeom Mi-Jeong yang berbeda dalam menghadapi setiap masalah yang ada menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam tahapan eksistensi pada tokoh Yeom Mi-Jeong. Relasi intersubjektif yang terjalin juga ikut memengaruhi eksistensinya.

My Liberation Notes is a Korean drama that addresses the issues faced by young adults. The drama primarily focuses on the quest for self-discovery in finding the meaning of liberation. This research discusses the existential problems experienced by the character Yeom Mi-Jeong. Mi-Jeong faces inner conflicts that make her feel as if her life lacks ambition. The formulation of the problem of this research is how relationships contribute to one’s existence. This study aims to describe the changes in the stages of existentialism that occur in the character Yeom Mi-Jeong. This study uses a qualitative method with the Korean drama My Liberation Notes as the primary data source. Other than that, the theoretical basis used comes from a book written by Gabriel Marcel namely “The Mystery of Being” and “Being and Having. The results showed that the intersubjective relationships experienced by the character Yeom Mi-Jeong lead to the emergence of feelings of love, which in turn contribute to one’s being or existence. Yeom Mi-Jeong as the main character in the drama My liberation Notes has various moments that raise existential problems. Yeom Mi-Jeong's different perspective in dealing with every problem that exists causes changes in the stages of existence of Yeom Mi-Jeong's character. The intersubjective relations that exist also influence its existence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Idris Marbawi
"Penelitian ini dimaksudkan sebagai usaha untuk melakukan analisis secara mendalam mengenai esensi kegiatan menghibahkan bahan perpustakaan yang terjadi di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Paradigma penelitian pada penelitian ini adalah interpretif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis semiotik Peirce dengan mengkaji hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Teori hibah (Gift Theory) dari Marcel Mauss digunakan untuk menjelaskan hasil analisis pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di Bidang Akuisisi yang berada di bawah Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional RI. Metode purposive sampling digunakan sebagai teknik penentuan informan dengan cara memilih individu yang tepat agar secara spesifik dapat memberi pemahaman tentang masalah penelitian ini. Penelitian ini mengungkap reciprocity yang dimaknai oleh pemberi hibah itu terwujud dalam pandangan mereka bahwa buku-buku yang mereka hibahkan itu akan menjadi koleksi perpustakaan. Sementara itu, oleh pustakawan selaku penerima hibah, reciprocity itu terwujud dalam pelaksanakan pengelolaan hibah sesuai prosedur yang ditetapkan. Secara struktural, konsep reciprocity yang teridentifikasi dalam praktik hibah di Perpustakaan Nasional terjadi secara parsial dan bersifat eksklusif pada sisi Perpustakaan Nasional selaku penerima hibah. Selanjutnya hasil analisis yang diuraikan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menyusun kebijakan baik dalam skala lokal (in-house) maupun nasional dan peranannya dalam pengembangan koleksi.

This research aims to conduct an in-depth analysis of the essence of giving gift-in-kind activities that occur in the National Library of the Republic of Indonesia. The research paradigm in this study is interpretive that utilize a qualitative approach. The analytical method used is Peirce's semiotic analysis by examining the syntagmatic and paradigmatic relationships. Marcel Mauss' Gift Theory theory was used to explain the results of the analysis in this research. This research was conducted in the Acquisition section under the Development Center for Collection and Processing of Library Materials, the National Library of Republic of Indonesia by applying purposive sampling as a technique for determining informants as a way to select the right individuals so that they can specifically give an understanding of the problem in this research. This research reveals that the reciprocity interpreted by the donors is manifested in their view that the books they donate will become a library collection. Meanwhile, by the librarian as the recipient of the gift, reciprocity is manifested in the implementation of gift-in-kind management in accordance with established procedures. Structurally, the concept of reciprocity identified in the National Library occurs partially and exclusively on the side of the National Library. Furthermore, the described results of the analysis of this research are expected to be a consideration in compiling policies both at the local (in-house) and national scale and its role in the development of collections"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nini Hidayati Jusuf
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library