Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Ismoyowati
"ABSTRAK
Rumah sakit yang pada saat ini titik berat pelayanannya pada rawat inap,
kecenderungan ke depan pelayanan akan bergeser pada pelayanan tanpa menginap.
Sehingga fungsi Unit Rawat Jalan di rumah sakit akan menjadi primadona pelayanan
rumah sakit di masa depan, Unit Rawat Jalan merupakan kegiatan rumah sakit yang cukup
penting karena dapat memberikan pelayanan bagi pasien sesudah rawat inap (follow up),
merupakan pusat rujukan dari institusi kesehatan yang lain serta ke bagian lain di rumah
sakit, merupakan salah satu bagian yang dapat memberikan pendapatan cukup besar bagi
rumah sakit (revenue center) serta merupakan gerbang masuk pasien kerumah sakit
dimana pasien mendapat kesan ataupun gambaran tentang pelayanan rumah sakit sacara
keseluruhan.
Dalam 25 tahun mendatang, diperkirakan permintaan pelayanan kesehatan akan
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pen-
tingnya pelayanan kesehatan. Ironisnya pelayanan kesehatan yang sudah ada tidak
dimanfaatkan dengan optimal. Tingkat pemanfaatan poliklinik yang digambarkan dengan
banyaknya kunjungan di poliklinik setiap harinya tidak terlalu berubah, justru ada
kecenderungan menurun.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara
pengguna jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini pasien (user) dan penyelengara
pelayanan kesehatan (provider). Interaksi ini merupakan suatu hal yang sangat kompleks
dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Batang yang merupakan
Rumah Sakit Umum Kelas C, dimana pemanfaatan pelayanan rawat jalan disini meskipun
makin meningkat tetapi masih dibawah rata-rata pemanfaatan poliklinik RSU Kelas C.
Variabel pada penelitian ini terdiri dari : 1) variabel yang ada pada sisi pasien (user) yang
terdiri dari variabel kebutuhan dan preferensi, 2) variabel yang ada pada penyelenggara
pelayanan (provider) yang diukur secara tidak langsung melalui persepsi pasien terhadap
pemberian pelayanan rawat jalan, ketersediaan pelayanan, dokter, perawat serta 3) variabel
yang merupakan faktor pendukung yang terdiri dari variabel penghasilan, penyandang
dana, jarak dan waktu.
Penelitian ini juga dilengkapi dengan karakteristik pasien yang meliputi : umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, lokasi tempat tinggal.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metoda survey pada responden dari poliklinik
Penyakit Dalam, poliklinik Bedah, poliklinik Obstetri -Ginekologi. Data sekunder diperoleh
dari bagian rekam medik, bagian keuangan, Analisis data secara statistik menggunakan
analisis univariat, serta test Chi-Square serta korelasi. Untuk data karakteristik pasien
hanya diolah secara deskriptif.
Pada penelitian ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara pemanfaatan
pelayanan rawat jalan dengan : (1) faktor dari sisi pasien yaitu variabel kebutuhan, (2)
faktor pendukung yaitu variabel penghasilan, penyandang dana serta jarak. Sedangkan
faktor dari provider tidak didapatkan hubungan yang bermakna.
Guna meningkatkan pemanfaatan pelayanan rawat jalan disarankan untuk meningkatkan
citra pelayanan rumah-sakit, menjalin kerja-sama dengan dokter Puskesmas/dokter
perusahaan/petugas kesehatan, promosi rumah-sakit serta negosiasi tarif pelayanan dengan
PT.ASKES/Astek.

Abstract
Nowadays the main functional unit of hospital is in-patient care unit. But the tendency in
the future will be the out-patient care unit. Out patient service is very important, because it
provides follow up service, referral both from inside and outside of the hospital. It is also
an important "revenue centre" and ?show window" of the hospital.
In the 25 years ahead it is estimated that there will be a rising demand in health services.
But unfortunately the existing health services are not well utilized. Utilization of the out-
patient service which is representated by the amount of the patient visiting the out-patient
unit, was not increased but tends to be decrease.
Basically the utilization of health service is the result of interaction between the user
(patients) and the providers of health service. The interaction is very complex and
influenced by many factors.
The objective of this research is to assess the factors related to the utilization of out-patient
service in the type C Batang General Hospital, which is still under average in it?s class.
The variables in this reseach includes : 1) the need of the patient (user?s need), 2) the
condition of the health service provider, which indirectly represented by the patient's view
on the availability of service, doctors and nurses, 3) supporting factors include income,
fund provider, distance and time. Patient charactheristics include age, gender, level of
education, occupation and residence.
Primarily data were collected by patient-survey in the out-patient unit of Internal Medicine,
Surgery and Obstetric-Gynaecology. Secondary data were obtained from Medical Record.
Statistical data analysis using Analysis of Univariant, Chi-Square Test and Correlation
Test. The characteristics of patient was analized descriptively.
From this research it can be concluded that there is significant correlations between the
utilization of out-patient service with : 1) the need of patient; 2) supporting factors:
income; fund provider and distance.
To increase the utilization of out-patient service it is sugested to increase the image of the
hospital service better, collaborate with Primary Health Centre doctors/officers, hospital
promotion, negociate of services price with PT.ASKES/Astek."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nely Indraningrum
"Perkembangan globalisasi telah melahirkan sebuah tananan dunia yang semakin kompleks. Kompleksitas ini menyebabkan perubahan kondisi lingkungan balk eksternal maupun internal sehingga mengharuskan seluruh komponen bangsa untuk mengadakan penyesuaian terhadap dinamika baru ini. Dinamika baru ini menyebabkan terjadinya reformasi nasional yang dipelopori oleh mahasiswa tahun 1998 yang mengakibatkan runtuhnya pemerintahan Orde Baru.
Sebagai salah satu komponen bangsa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tidak dapat melepaskan diri clan dampak lingkungan strategis yang berpengaruh langsung terhadapnya sehingga hams mengadakan reposisi fungsi ABRI dalam kehidupan bangsa. Reposisi fungsi ABRI didasari atas pemikiran bahwa konsep dwifungsi ABRI sudah tidak relevan lagi dalam kehidupan bangsa. Hal ini disebabkan karena keberadaan ABRI dengan dwifungsinya telah menjadikan ABRI mendominasi hampir disemua sektor kehidupan dan cenderung bertindak berlebihan dalam menjalankan fungsi sosial politiknya.
Strategi reposisi fungsi ABRI berupa reformasi internal yang bertujuan mengembalikan ABRI sebagai kekuatan pertahanan negara secara utuh sehingga harus meninggalkan fungsi sosial politiknya. Dalam konsep pemasaran, dwifungsi ABRI menyebabkan positioning fungsi ABRI tidak jelas sehingga menimbulkan confused positioning karena terlalu banyak pecan yang dilakukan oleh ABRI.
Strategi reposisi fungsi ABRI merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah sosial di negeri ini. Penyelesaian masalah sosial pada umumnya menyangkut perubahan sosial (social change), sehingga strategi reposisi fungsi ABRI ini harus disosialisasikan dengan tujuan mentransformasikan pola pikir dengan harapan dapat merubah persepsi negatif dan rasyarakat. Akan tetapi walaupun strategi reposisi fungsi ABRI ini telah disosialisikan temyata masih ada anggapan negatif dari masyarakat dan mengatakan bahwa strategi reposisi ini dilakukan dengan setengah hati.
Upaya evaluasi strategi reposisi fungsi TNI ditinjau dari pemasaran sosial ini perlu dilakukan berkaitan dengan perubahan Cara pandang masyarakat terhadap organisasi TNI. Upaya ini akan memberikan masukan untuk penyempumaan program sosialisasi reposisi fungsi TNI kepada organisasi TNI.
Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa karena dianggap dapat mewakili kaum intelektual dan pelopor dari reformasi nasional adalah mahasiswa. Model rerangka konseptual mengenai reposisi ini belum ada namun pembuatan rerangka konseptual dalam penelitian ini diilhami oleh penelitian dari Adams (2000), Ries dan Trout (2002) serta Kartajaya (2001). Penelitian pendahuluan dilakukan untuk rnemperoleh validitas dan reabilitas sehubungan dengan tidak adanya model penelitian.
Penelitian ini mengukur persepsi mahasiswa sebelum reposisi dengan atribut yang mempengaruhi yaitu alat kekaaaan, sospol, kekaryaan dan bisnis dan sesudah reposisi dengan atribut yang mempengaruhi adalah alat negara, netral, non kekaryaan dan non bisnis. Metode analisis yang digunakan adalah perceptual map dan analisys factor. Metode ini dipilih karena dapat memberikan gambaran dimana posisi TNT dipersepsikan oleh mahasiswa dan variabel apa Baja yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat khususnya mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan persepsi mahasiswa secara signifikan, dimana pada masa Orde Baru TNT diposisikan belum berfokus pada fungsi pertahanan dan pada masa Orde Reformasi telah diposisikan sudah berfokus pada fungsi pertahanan. Perubahan ini sebetulnya diwarnai adanya momentum yang mempengaruhi pergeseran persepsi yang terjadi pads masa Presiden BJ Habibi, Presiden Abdurahman Wahid dan pada masa Presiden Megawati.
Ditinjau dari pemasaran sosial, walaupun telah berhasil merubah persepsi mahasiswa namun perlu adanya kajian lebih lanjut karena konsumen dari TNI sendiri adalah seluruh masyarakat, sehingga pendapat dari kelompok lain mungkin berbeda dengan kelompok mahasiswa. Hal ini didasarkan atas permasalahan yang muncul bahwa TNI melakukan reposisi dengan setengah hati. Dapat disimpulkan bahwa strategi reposisi yang dilakukan oleh TM belum berhasil merubah persepsi untuk kelompok lainnya. Untuk itu perlu adanya kajian lebih mendalam tentang fungsi TNI dimana yang akan datang berdasarkan atribut-atribut yang mempengaruhinya. Disamping itu juga perlu adanya program pemasaran sosial lanjutan untuk lebih mengenalkan sosok TM sehingga masyarakat sadar bahwa TM bukanlah sosok yang menakutkan tetapi merupakan salah satu komponen bangsa yang mempunyai peran dibidang pertahanan."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library