Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Socienty of chemical industry, 1980
576.118 MIC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill , 1990
576.15 MIC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Netra Dewangga
"Biosensor untuk penentuan BOD secara amperometrik telah dikembangkan dengan menggabungkan elektroda pengukur oksigen terlarut dengan khamir Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181 terimobilisasi. Sensor dibuat dari elektroda emas yang dilapisi membran nafion 50 mikron dan biofilm gelatin yang mengandung khamir Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181 terimobilisasi. Hubungan linear antara respon sensor dan konsentrasi glukosa sebagai larutan standar BOD dalam bufer fosfat pH 7, terlihat dalam rentang antara 10 sampai 70 mg/L, dengan nilai BOD berdasarkan larutan standar glukosa dengan nilai R2= 0,98. Namun respon ini masih lebih rendah dibandingkan dengan pengukuran menggunakan free cell Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181 yang menghasilkan respon pada rentang 10 sampai 90 mg/L BOD dengan R2= 0,96. Penentuan BOD membutuhkan waktu minimal 5 menit.
......Biosensor for amperometric determination of Biochemical Oxygen Demand (BOD) was developed using combination of electrode for oxygen sensor and immobilized Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181. This sensor made from gold electrode installed with a 50 micron nafion membrane and a gelatin biofilm containing immobilized yeast, Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181. A linear relationship between the sensor response and the concentration of glucose as standar solution for BOD in phosphate buffer of pH 7, was observed in range 10 to 70 mg/L BOD standard glucose solution with R2= 0,98. This response was still low in comparing to the free cell yeast that show better response in the range 10 to 90 mg/L BOD standard glucose solution with R2= 0,96. The minimal measuring time for BOD determination was 5 minute."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29069
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djonaedi Saleh
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
D1881
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Fitria
"Saluran pencernaan merupakan organ-organ yang banyak dihuni oleh mikrobiota. Hubungan antara mikrobiota dan sel hospes memiliki dampak pada potensi metabolisme, kekebalan tubuh, serta respon neuroendokrin. Penelitian sebelumnya berhasil mengisolasi bakteri dari sampel mekonium, tiga diantaranya memiliki potensi probiotik seperti Bacillus subtilis MBF-30, Enterococcus hirae MBF-93, dan Staphylococcus hominis MBF-54. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang proporsi galur-galur dalam koktail bakterial dan menganalisis kemampuan hidup galur-galur bakteri dalam suatu koktail, serta mengetahui proporsi masing-masing bakteri dalam suatu koktail dengan variasi waktu inkubasi. Analisis kemampuan hidup bersama setiap galur bakteri dilakukan dengan metode cross-streak. Hasil menunjukkan bahwa antar galur-galur bakteri mampu hidup bersama dalam koktail dengan tidak adanya zona hambat yang bermakna. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Real Time qPCR. Hasil analisis menunjukkan masing-masing bakteri dalam rancangan koktail bakteri Bacillus subtilis MBF-30, Enterococcus hirae MBF-93, dan Staphylococcus hominis MBF-54 berada dalam kondisi viabel pada waktu inkubasi jam ke-4, dan dengan perbandingan mendekati proporsional yaitu 1:0,75:0,5 dengan nilai kopi DNA/ml Bacillus subtilis MBF-30 adalah 9.0657e+11 log kopi DNA/ml, Enterococcus hirae MBF-93 adalah 1.7286e+17, dan Staphylococcus hominis MBF-54 adalah 2.167e+18.
......Gastrointestinal tract is the most organ inhabited by microbiota. Interaction between microbiota and host cell has an impact in potencial metabolism, immune, and neuroendocrine responses. Previous studies have succeeded in isolating of the bacterial microbiota from meconium samples, three of which have probiotic potential such as Bacillus subtilis MBF-30, Enterococcus hirae MBF-93, and Staphylococcus hominis MBF-54. The aim of this study was to design of strain proportion in a bacterial cocktails, analyze viability of bacterial strains in cocktail condition, and determine the proportion of each bacterial strain in cocktail with variations incubation time. Analysis of the ability of each bacterial strain was carried out using cross-streak method. The result showed that each bacterial strains were able to coexist in cocktails with the absence of inhibition zone. Quantitative analyze was performed using Real Time qPCR. The results of analysis showed that each bacterial in cocktail bacterial Bacillus subtilis MBF-30: Enterococcus hirae MBF-93: Staphylococcus hominis MBF-54 was in viable condition at the incubation time of 4 hours, and with proportional ratio 1:0.75:0.5 with the value of DNA copy/ml Bacillus subtilis MBF-30 is 9.0657e+11 log DNA copy/ml, Enterococcus hirae MBF-93 is 1.7286e+17, and Staphylococcus hominis MBF-54 is 2.167e+18."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Usman Sumo Friend
"ABSTRAK
Salah satu jenis obat yang digunakan untuk pengobatan ketidak normalan "neuromuscular system" adalah kelompok antireumatik, analgesik, dan antiinflamasi nonsteroid (AINS). ,jenis AINS yang banyak digunakan adalah turunan asam 2-aril atau alkilpropionat yang kemungkinan masih ada dipasarkan dalam bentuk campuran rasemat. Aktivitas biologis, toksisitas, disposisi obat serta metabolisme dapat berbeda jika stereokimia senyawaan obat tersebut berbeda.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimasikan proses produksi lipase dengan melakukan pengembangan galur dengan teknik mutasi. Proses mutasi dilakukan secara kimia menggunakan n-metil-N-nitro-N-nitrosoguanidin (NTG) dengan dosis 1100 s/d 1200 µglmL dengan waktu kontak 5,6 dan 7 jam. Seleksi mutan dilakukan secara acak, selanjutnya dengan cara selektif menggunakan media Spirit Blue Agar (SEA). Isolat atau mutan potensial diuji aktivitas biotransformasinya dengan menggunakan substrat (R-S)-metilibuprofen pada media standar. Selain itu stabilitas mutanlisolat A. niger UICC 159 As-4 ; As-6 ; As-14 dan R. stolonifer UICC 137 Rs-6. Selanjutnya dipilih galur terbaik untuk produksi lipase, karakterisasi lipase serta kemampuannya memisahkan/meresolusi (R,S)-metil ibuprofen.
Empat isolat yang diisolasi menunjukkan aktivitas lipolitik lebih baik dari tetuanya, yaitu Aspergillus niger UICC 159 As-5, As-6 dan As-14 dan Rhizopus stolonifer UICC 137 Rs-6. Isolat Aspergillus niger UICC 159 As-5 menunjukkan aktivitas biotransformasi 75,50% (rendemen) dan % e.e 89.60%. Hasil ini relatif lebih baik jika dibandingkan dengan tetua maupun isolat lain yang diisolasi. Keempat isolate/mutan A. niger UICC 159 AS-4 ; As-6 ; As-14 dan R. stolon fer UICC 137 Rs-6 relatif stabil pada suhu penyimpanan 2-3°C dan 30°C hingga generasi ke-5. Lipase A. niger UICC 159 As-6 memiliki aktivitas lipolitik relatif lebih besar dari lipase mutan/isolat lain. Aktivitas lipolitik dan aktivitas spesifik lipase A. niger UICC 159-6 adalah 15,25 ± 0,35 unit dan 20,35 ± 0,25 unit/mg protein dan fraksi 30-60% memiliki aktivitas spesifik 47,70 ± 0,30 p./mg protein. Karakteristik lipase: Km = 12,5 mg/mL; Vmaks = 15,15 Vmol/mmol; pH optimum = 7 dan suhu optimum 37°C (RS)-metil ibuprofen menghasilkan isruh (S) dengan ee = 96,24%. "
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Berintan
"Gangguan keseimbangan mikrobiota pada saluran pencernaan dapat menyebabkan dampak pada kesehatan. Upaya untuk menggunakan mikrobiota sebagai pengobatan dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan flora normal saluran pencernaan, sehingga meminimalkan kemungkinan gangguan yang tidak diharapkan. Penelitian sebelumnya telah berhasil mengisolasi beberapa bakteri dari mekonium neonatus, di antaranya Staphylococcus hominis, Bacillus subtilis, dan Enterococcus hirae. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi koktail ketiga bakteri untuk microbial therapeutic, dengan cara menguji daya saing koktail dengan tiga bakteri patogen saluran pencernaan, yaitu Salmonella typhi, Escherichia coli, dan Streptococcus mutans. Koktail bakteri dibuat dengan perbandingan Staphylococcus hominis : Bacillus subtilis :Enterococcus hirae 0,5 : 1 : 0,75 berdasarkan penelitian sebelumnya. Analisis daya saing dilakukan dengan Deferred Growth Inhibition Assay dan uji metode sumuran, agar kedua uji dapat saling mengkonfirmasi hasil analisis. Hasil uji DGIA dan metode sumuran menunjukkan adanya kemampuan koktail bakteri untuk bersaing dengan bakteri patogen berupa tidak terbentuknya zona penghambatan pertumbuhan satu dengan yang lain. Hasil metode sumuran terutama menunjukkan kemampuan koktail untuk bersaing yang tidak teramati pada bakteri individual berupa lingkaran jernih berbentuk cincin di sekitar sumuran.Hal ini menunjukkan potensi pengembangan lebih lanjut sebagai produk microbial therapeutic.
......Changesof the microbiota balance of the digestive system could impact health. One way to use microbial therapy is to use the commensal flora of the digestive system, minimalizing the chance of unwanted interactions. The previous study has isolatedseveral bacteria from neonatal meconium, i.e., Staphylococcus hominis, Bacillus subtilis, andEnterococcus hirae.This study explores the potential of the coktail of the three bacteria to be developed as a microbial therapeutic on the digestive systemby conducting an inhibition assay with three indicator bacteria of the pathogenic digestive system, i.e.,Salmonella typhi, Escherichia coli, andStreptococcus mutans.The cocktail was made based on a previous study with the composition ofStaphylococcus hominis : Bacillus subtilis :Enterococcus hirae,i.e.,0,5: 1: 0,75, respectively. The inhibition analysis was carried out by performing a Deferred Growth Inhibition Assay (DGIA)and well diffusion method assay so that both assays can confirm the results of each other. The results of DGIA and well method assayshow the ability of the cocktail to inhibit the pathogenic bacteria by the inhibition zone not being formed. The well method assay in particular shows the cocktail having inhibition ability not observed by individual bacteria by the clear ring zone around the wells. Thisshows further development potential of the cocktail as a microbial therapeutic product."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeyen Husuna
"Terapi mikrobial sebagai kelas baru dari bahan aktif farmasi (API atau Active Pharmaceutical Ingridients) saat ini mulai dikembangkan sebagai produk perawatan kesehatan kulit baik dalam bentuk probiotik maupun postbiotik. Salah satu bakteri yang dinilai berpotensi yaitu Streptococcus macedonicus MBF 10-2 yang merupakan galur bakteri hasil isolasi dari limbah produksi tahu dan bersifat GRAS (generally recognized as safe) dari penelitian sebelumnya. Bakterial S. macedonicus MBF 10-2 telah dikembangkan dalam penelitian bahan aktif produk perawatan kesehatan kulit dalam bentuk postbiotik berupa lisat bakterial. Penelitian ini bertujuan meningkatkan rendemen dan karakteristik lisat bakterial setelah proses pengeringan beku dengan penambahan lioprotektan inulin. Lisat bakterial diperoleh dengan melisiskan sel menggunakan metode ultrasonikasi yang dilanjutkan dengan memformulasikan dengan lioprotektan inulin konsentrasi 2%, 5%, dan 10%, dan kemudian dilakukan proses pengeringan beku. Fraksi-fraksi kering beku lisat dikarakterisasi rendemen, karakteristik fisikokimia dan aktivitas antioksidannya. Rendemen serbuk lisat bakterial dengan lioprotektan inulin 0%, 2%, 5%, dan 10%, secara berturut-turut yakni 19,87%, 27,01%, 32,20%, dan 60,98%. Hasil karakteristik serbuk lisat bakterial memiliki bentuk serbuk kristal, berwarna putih hingga putih kekuningan, dan memiliki bau yang khas. Ukuran partikel serbuk 162-478 nm, pH 6,41-6,50, dan kandungan lembab 7,21%-9,37%. Selain itu, uji aktivitas antioksidan serbuk postbiotik dengan inulin 10% menunjukkan nilai IC50 sebesar 172,414 µg/ml.
......Microbial therapy as a new class of Active Pharmaceutical Ingredients (API) is nowadays being developed as a skin healthcare product in a form of probiotics and postbiotics. One of the potential bacteria is Streptococcus macedonicus MBF 10-2 which is a bacterial strain isolated from tofu production waste and GRAS (generally recognized as safe) from previous studies. Bacterial S. macedonicus MBF 10-2 has been developed in the research of the skin health care products' active ingredients in the form of postbiotics of bacterial lysates. This study aimed to improve the yield and characteristic of bacterial lysates after freeze-drying with the proliferation of the Lyoprotectant inulin. Bacterial lysates were obtained by lysing cells using the ultrasonication method followed by formulation with 2%, 5%, and 10% concentrations of the lipoprotectant inulin, and then freeze-dried. Freeze-dried lysate fractions were 2 UNIVERSITAS INDONESIA characterized by for its yield, physicochemical characteristics and antioxidant activity. The yield of bacterial lysate powder with inulin lyoprotectants 0%, 2%, 5%, and 10% were 19.87%, 27.01%, 32.20%, and 60.98%, respectively. Bacterial lysate powder was a white to yellowish-white crystalline powder with specific odor. The particle size distribution of the powder was 162-478 nm, with pH of 6.41-6.50, and the moisture content of 7.21%-9.37%. In addition, the antioxidant activity test of postbiotic powder with 10% inulin showed an IC50 value of 172,414 µg/ml."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library