Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Yuniatun
"ABSTRAK
Konsentrasi Mn yang tinggi yaitu 3,1 kali lebih besar dari nilai rujukannya telah diidentifikasi pada air bersih yang merupakan sumber air minum di Desa Ketenger. Desa ini merupakan desa terdekat dengan sumber air panas atau air geothermal yang disebut dengan Pancuran Tujuh. Untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan oral Mn, dilakukan analisis risiko kesehatan lingkungan pada penduduk Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Konsentrasi Mn pada 12 sampel air minum dianalisis menggunakan Spektrofotometer HACH 2010 dan 12 sampel makanan terpilih dianalisis menggunakan Flame Atomic Absorption Spectrophotometer (FAAS) Shimadzu AA-6300. Sementara itu, sebanyak 136 responden yang dibagi menjadi dua kelompok umur yaitu anak dan dewasa diobservasi untuk dilakukan estimasi mengenai tingkat risiko kesehatan akibat pajanan oral Mn. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi Mn pada sampel beras, sayur, buah, ikan dan air minum masing-masing sebesar 0,52 mg/kg, 1,53 mg/kg, 0,65 mg/kg, 0,10 mg/kg dan 0,35 mg/L. Nilai CDI Mn pada kelompok dewasa dan anak masing-masing 0,01 mg/kg/hari dan 0,02 mg/kg/hari. Sedangkan nilai RQ pada semua kelompok umur adalah <1, yang artinya konsumsi air minum dan makanan terpilih masih aman dari risiko kesehatan Mn khususnya risiko non-karsinogenik. Namun demikian, analisis lebih lanjut menemukan bahwa asupan harian Mn pada kelompok anak dan dewasa baik pria maupun wanita

ABSTRACT
Elevated level of Manganese (Mn) concentration in drinking water source which was 3,1 folds higher than its recommendation has been detected in Ketenger Village, the nearest village with hot springs (geothermal water) called “Pancuran Tujuh”. To estimate health risk from oral exposure to Mn, an environmental health risk assessment has been conducted in Ketenger Village, Banyumas, Indonesia. Mn concentration was analyzed from 12 drinking water samples by Spectrophotometer HACH 2010 and 12 local food samples by Flame Atomic Absorption Spectrophotometer (FAAS) Shimadzu AA-6300. Meanwhile, 136 respondents which were divided into two age groups, namely children and adults were observed to estimate their risks from exposure to Mn. The test results showed that Mn concentration in rice, vegetables, fruits, fish and drinking water were 0,52 mg/kg, 1,53 mg/kg, 0,65 mg/kg, 0,10 mg/kg and 0,35 mg/L, respectively. Chronic daily intake (CDI) value of Mn in adults and children were 0,01 mg/kg/day and 0,02 mg/kg/day, respectively. Meanwhile, risk quotient (RQ) value in all age groups were <1, meaning that Mn was of less non-carcinogenic risk concern. However, further analysis found that daily intake of Mn in all age groups, both men and women were categorized as deficiency which is
2016
S64004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zulkarnain
"Telah dilakukan analisis pengaruh penambahan 0.5 mol berat Mn terhadap struktur kristal dan konstanta dielektrik barium titanat. Bahan percobaan terbaik yang didapat dari sintesis metalurgi serbuk dengan temperatur sintering maksimum 950°C dan perbandingan stoichiometrinya adalah 1 : 0.5 : 0.5 mol berat bahan asal BaCO3, MnO2 dan TiO2 yang merupakan reagen dari E-Merck. Difraktogram sinar-x dengan cacah kontinu dan panjang gelombang atau X (Co Ka) = 1.7889 A yang diperoleh pada suhu kamar, dianalisis menggunakan program Kristalografi GSAS.
Analisis struktur memperlihatkan bahwa bahan terdiri dari 5 (lima) fasa, struktur kristal fasa utamanya adalah BaTi0.5Mno.5O3 dengan tipe struktur perovskite BaTiO3, grup ruang tetragonal P4mm, parameter kisi masing-masing, a = 3,998 A, c = 4,022 A, reduced x2 = 1,706 , I tp = '0,176, wRp = 0,230, dengan jumlah variabel 58 . Keempat fasa pengotor tersebut adalah BaCO3, MnO2, TiO2 dan Mn3Ti2 yang masing-masing mempunyai grup ruang Pnma, P42lmnm, 1411amd dan P 631mmc. Bahan uji mempunyai nilai konstanta dielektrik minimum adalah 265,23 pada temperatur ruang dan nilai konstanta dielektrik maksimum dicapai pada temperatur 110 °C.

The effect of 0.5 weight mole Mn on crystal structure and dielectric constant of barium titanate has been analyzed. The best sample in this study were synthesized using powder metallurgy with maximum sintering temperature at 950 °C and stoichiometric amounts of BaCO3, MnO2 and TiO2 that were reagents from E-Merck. The X-ray difractograms wich were obtained with continuous counts and X (Co Ka) = 1.7889 A at room temperature, were refined using the GSAS crystallographic soft ware package.
Structural analysis shows that sample consist of 5 (five) phases where the parent phase is BaTio.5Mno.5G3 with the perovskite-type BaTiO3 structure, the space group is tetragonal P4mm, a = 3.999 A, c = 4.028 A, the goodness of fit x2 is of 1.864 with 56 refined variables and the residual parameters .Rp and wRp are of 18.8% and 24.2% respectively. The impurities phase are BaCO3, MnO2, TiO2 and Mn3Ti2 with the space group each are Prima, P 42lmnm, l 41/amd and P 63/mmc respectively. The sample has a minimum dielectric constant value is 265.23 at room temperature and maximum dielectric constant value is 519.32 at 110 °C temperature reached.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Pratesa
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandidat biomaterial yang mampu luruh
berbasis Fe-Mn-C menggunakan proses metalurgi serbuk. Karbon ditambahkan
dalam paduan dengan tujuan untuk meningkatkan sifat mekanik dan korosi sebagai
biomaterial yang mampu luruh. Hasil pencampuran serbuk disinter dalam tungku
kedap udara. Hasil sinter dilakukan karakterisasi sifat mekanik, fisik,
kimia,biokompatibilitas dan perilaku korosi dalam lingkungan albumin dan tanpa
albumin dalam larutan ringer. Pengujian biokompatibilitas invitro dilakukan dengan
metode Methylthiazol Tetrazolium Assay (MTT) untuk mengetahui toksisitas paduan.
Hasil penelitian menunjukkan fasa Austenite terbentuk hingga 99% pada paduan Fe-
25%Mn-1%C dan Fe-35%Mn-1%C. Karakteristik laju korosi meningkat dari
1.01mm/year menjadi 1.53 mm/year seiring dengan peningkatan kadar mangan
dalam paduan dan menurun dalam kondisi mengandung Albumin. Nilai viabilitas sel
pada persentase 50% hingga 72 jam pengamatan menujukan paduan ini potensial
untuk dikembangkan sebagai kandidat biomaterial mampu luruh
......This study aims to find the candidate of degradable biomaterial using Fe-Mn-C alloy
formed by powder metallurgy. Carbon added in the alloy to improve the mechanical
properties and corrosion rate of material as a degradable biomaterial. The result from
powder mixing process sintered in a vacuum furnace. Sintering product was
characterized to gain the mechanical, physical, chemical properties,
biocompatibilities and corrosion behavior in the presence of albumin and without
albumin in ringer solution. Biocompatibility In Vitro testing was performed by
Methylthiazol Tetrazolium Assay (MTT) method to determine the toxicity of alloys.
This research shows 99% of austenite phase formed at Fe-25%Mn-1%C and Fe-
35%Mn-1%C alloy. The corrosion rate increase proportionally with Manganese
content in the alloy from 1.01mm/year to 1.53 mm/year and decline in albumin
environment. The decline of percentages viabilities into 50% after 72 hours shows
potential of this alloy to be developed as degradable biomaterial candidate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Simon
"Prediksi dan konfro/ rerfzadap perubahan mikrosfrukrur dafam baja sclama proses canai 'panas dengan menggunakan sebuah model empiris i .. r persumaun maremurik, i6/0/I banyalc dikembangkfiln seiring dengan adanya usaha buik unruk meninglcatkun lmalftas baja produk cunai panas (hor-rolled steel producy maupun unruk mengembanglcan sebuuh produk bam.
Peneliticm ini gl'/(UH re(/bkus puda pengaruh lemperarw' d({]rO!'I)1(!Sf .ferhadap lrineliku relcris/alisasi dan pertumbuhan bulir austenir dalam baja C-A/hz hm-il cunai panus. Peneliiian ini melipuli penenluan waktu untuk rerbenru/mya 50% dun 95% _hu/:si rekrislalisusi, menenrulran diameter relrrisralisasi dengan menggunakan mode! empiris Sellar e! af", Serra memodffikasi mode! empiris dm, = A dime" exp sebagai fungsi dari remperarur dcgfurmasi. yairu dengan mcncari nilai konstunru A dan QW
Hasf/ pene/Irfan menunjukkan bahwa pada remperazur deformasi yang lebih ringgi. wuklu unmk le/?ben/uknya 50% dun 95% _liuksi rekrisrulisasf ukun lebih cepar dibandingkan pada remperarur rendah. Demilcian halnya dengun diwncier rekrismiisusi yang semulcin besar seiring dengan meningkatnya tempemrur deformasi"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Hantini
"ABSTRAK
Ion-ion logam dapat dipisahkan dari suatu campuran dengan menggunakan teknik pengendapan, resin penukar ion, adsorpsi dan flotasi. Teknik pernisahan dengan flotasi tidak memerlukan waktu yang lama, efisien dan efektif untuk memekatkan ion-ion logam dari larutan encer. ion-ion logam tersebut diangkat kepermukaan larutan dalam bentuk kompleksnya dengan menempel pada gelembung udara. Flotasi dilakukan terhadap ion-ion logam Mn(II), Ni(II) clan Co"1k 1) yang telah dikomplekskan dengan tanin, asam oksalat dan EDTA sesuai perbandingan stoikiometrinya dengan menggunakan surfaktan dodesilarnin. Perbandingan stoikiornetri kompleks logam-ligan ditentukan dengan metode perbandingan mol menggunakan spektrofotometer ultra - ungu-tampak. Pengaruh pH, konsentrasi ligan clan surfaktan terhadap hasil flotasi diamati dengan mengukur konsentrasi ion logam sebelum clan sesudah flotasi menggunakan spektrofotometer serapan atom. Perbandingan stoikiometri rata-rata kompieks logam-ligan yang diperoleh adalah 4 : 1 untuk kompleks logam-tanin clan 1:1 untuk kompleks logam-oksalat maupun logam-EDTA. Flotasi kompleks logam MnOl', Ni(II) clan CoOl" dengan ligan tanin, asam oksalat clan EDTA mencapai optimum pada pH 8,0. Asam oksalat dapat berfungsi sebagai depresan pada flotasi kompleks Nitanin yang semula pada pH 8,0 hasil flotasinya 92,07% menjadi 10,56%. Kecenderungan penurunan hasil flotasi ion logam Ni(II) dan Co(ll) dengan adanya EDTA memberikan kemiripan. Flotasi terhadap campuran larutan Ni(II) clan Co(II) pada pH 8,0 dengan penambahan asam oksalat sesuai yang dibutuhkan untuk flotasi satu ion logam saja diperoleh hasil yang selektif dan maksimum. Flotasi terhadap campuran kedua logam tersebut dengan penambahan EDTA diperoleh selektifitas yang renclah. Flotasi selektif untuk memisahkan NIn(II) dari Ni(II) dan Co(II) dalam campuran larutan ketiga logam dapat dilakukan pada pH 6,0 dengan menambahkan tanin, asam oksalat clan dodesilamin sesuai yang dibutuhkan untuk menghasilkan flotasi ion logam rvIn(lly,!qang optimum, selanjutnya larutan sisa difflotasi kembali pada pH 8,0 dengan kondisi yang sama untuk pernisahan ion logam Ni(II) dad Co(ll) pada percobaan sebelumya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Nur Hidayah Rochmah
"Lignoselulosa merupakan sumber biomassa yang melimpah, namun belum banyak dimanfaatkan. Sumber lignoselulosa yang keberadaanya cukup melimpah di Indonesia salah satunya adalah limbah kayu mahoni. Selulosa sebagai salah satu komponen utama lignoselulosa limbah kayu mahoni berpotensi dikonversi menjadi asam levulinat, yang merupakan salah satu platform chemical. Konversi selulosa limbah kayu mahoni menjadi asam levulinat dilakukan dengan mereaksikan selulosa dalam kondisi asam, dengan bantuan katalis heterogen Mn/ZSM-5 mesopori dan reagen mirip fenton. Oleh karena itu, peneliti melakukan studi optimasi reaksi konversi selulosa hasil delignifikasi limbah kayu mahoni menjadi asam levulinat. Kandungan lignin limbah kayu mahoni diturunkan melalui pretreatment secara bertahap: (1) delignifikasi dengan alkali NaOH dan (2) delignifikasi oksidatif dengan NaOCl. Pretreatment dengan NaOH berhasil menurunkan kadar lignin dari 31,82% menjadi 15,58%, dan dengan NaOCl kadar lignin turun lingga 6,4%. Reaksi konversi selulosa dari limbah kayu mahoni dilakukan dengan katalis heterogen Mn/ZSM-5 mesopori dalam sistem mirip fenton. Selulosa melalui dua tahap reaksi agar dapat memproduksi asam levulinat, yaitu hidrolisis menjadi glukosa dan didehidrasi menjadi asam levulinat. Mesoporisitas katalis Mn/ZSM-5 cukup selektif memproduksi asam levulinat karena tidak dihasilkan produk intermediet HMF. Konsentrasi H3PO4 dan H2O2 yang paling optimum yaitu 40% dan 30% secara berturut-turut, dengan % konversi selulosa kayu mahoni menjadi asam levulinat yaitu 1,89% pada jam ke-8 pada optimasi untuk H3PO4 dan % konversi α-selulosa menjadi asam levulinat pada optimasi H2O2 yaitu 2,44%.
......
Lignocelluloses is one of biomass source abundance on earth. One of the most abundance lignocelluloses source in Indonesia is mahogany waste wood. Cellulose as the main content of mahogany waste wood can be converted into levulinic acid that has been known as platform chemical. Cellulose from mahogany waste wood into levulinic acid is performed in acidic condition, with mesoporous Mn/ZSM-5 catalyst and fenton-like reagent Therefore, it is important to know the optimization reaction of delignified cellulose conversion from mahogany waste wood into levulinic acid. Lignin constituent within mahogany waste wood is decreased by two steps pretreatment: (1) delignification by alkaline NaOH and (2) oxidative delignification using NaOCl. Alkaline pretreatment and NaOCl pretreatment reduced lignin into 15,58% (%wt), and 6,4% (%wt) respectively from its original level of 31,82%. Reaction held with heterogenous Mn/ZSM-5 catalyst in fenton-like system. Cellulose conversion occur in two steps: hydrolysis of cellulose into glucose and dehydration of glucose into levulinic acid. Mesoporpus catalyst Mn/ZSM-5 is proven to be selective catalyst, because there is no intermediate product of HMF. H3PO4 and H2O2 concentration to produce optimum conversion are 40% and 30% respectively, with % conversion of cellulose of mahogany waste wood into levulinic acid are 18,89% and 24,51% using optimization of H3PO4 and H2O2 respectively."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alika Rizki Anggraini
"Studi mengenai kestabilan katalis Mn/ZSM-5 mesopori dalam reaksi konversi sekam padi terdelignifikasi menjadi asam levulinat pada sistem seperti fenton telah berhasil dilakukan. Zeolit Mn/ZSM-5 mesopori berhasil disintesis menggunakan metode double template, dilanjutkan dengan penambahan Mn(II) menggunakan metode impregnasi. Bila dibandingkan dengan penggunaan katalis ZSM-5 mesopori dan MnCl2.4H2O, hasil analisis asam levulinat dengan HPLC menunjukkan bahwa reaksi dengan katalis Mn/ZSM-5 mesopori memberikan persen yield tertinggi, yakni mencapai 15,83%. Mn/ZSM-5 mesopori dan ZSM-5 mesopori yang telah digunakan kemudian dikalsinasi pada suhu 550ºC dan dikarakterisasi dengan instrumen FTIR dan EDX untuk mengetahui kestabilan strukturnya. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa zeolit mengalami dealuminasi pada awal reaksi, sebagai akibat dari terhidrolisisnya ikatan Al-O-Si pada zeolit. Hal ini disebabkan oleh suasana reaksi yang bersifat asam (pH~0) serta suhu reaksi yang tinggi (100ºC). Selain itu juga terjadi desilikasi mencapai 69% dan pelepasan Mn(II) secara bertahap selama reaksi berlangsung. Hal ini mengindikasi bahwa mekanisme kerja katalis Mn/ZSM-5 mesopori berjalan dengan adanya interaksi antara reagen fenton (H2O2) dengan pusat aktif MnO pada zeolit dan Mn2+ bebas yang terlepas, serta adanya kontribusi gugus silanol pada zeolit.

Stability of mesoporous Mn/ZSM-5 zeolite as catalyst in conversion of delignified rice husk to levulinic acid in fenton-like system has been investigated. Mesoporous Mn/ZSM-5 zeolite was successfully synthesized using double template method and continued with Mn(II) inserted to the framework by impregnation. In comparison to the work of mesoporous ZSM-5 and MnCl2.4H2O catalysts, identification of levulinic acid using HPLC instrument shows that conversion with mesoporous Mn/ZSM-5 catalyst gave the highest amount of levulinic acid, with yield percentage up to 15,83%. To analyze its structure stability, the spent mesoporous Mn/ZSM-5 and mesoporous ZSM-5 catalysts calcined in 550ºC and characterized using FTIR and EDX, respectively. Characterization with FTIR and EDX show that both mesoporous Mn/ZSM-5 and mesoporous ZSM-5 were dealuminated, caused by hydrolysis of Al-O-Si bond due to acidic reaction condition (pH ~ 0) and high reaction temperature (100ºC). Mesoporous Mn/ZSM-5 and ZSM-5 were also desilicated up to 69%, and Mn(II) were also leached gradually during the reaction. This indicates that coversion with mesoporous Mn/ZSM-5 took place by interaction between fenton reagent (H2O2) and MnO as an active site of the zeolite & Mn2+ in the solution, and also by contribution of silanol group of zeolite."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S61769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darel Domu Abadi
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi dalam bidang biomedik merupakan kemajuan
penting bagi umat manusia. Salah satu dari teknologi tersebut adalah biomaterial
mampu luruh untuk stem tulang, yang saat ini sedang dikembangkan dengan
berbasis logam Fe. Penelitian ini membahas pengaruh albumin terhadap material
Fe-Mn-C, yang difabrikasi melalui metode metalurgi serbuk, dengan
memvariasikan kadar unsur Mn dan albumin terlarut. Kemudian dilakukan
karakterisasi material Fe-Mn-C serta pengujian korosi material Fe-Mn-C dan
larutan hasil perendamannya. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa
kehadiran protein albumin dan penambahan kadar albumin pada larutan ringer
menurunkan laju korosi. Hasil produk korosi pada larutan hasil pencelupan
material Fe-Mn-C didapatkan masih pada batas aman konsumsi harian tubuh
manusia, yang menandakan material Fe-Mn-C biokompatibel untuk diterapkan
secara biomedik.

ABSTRACT
Biomaterial technology has been a very important progress of human race.
One of the most helpful biomaterial technology is biodegradable material for
human bone-stem, which currently being developed with iron-based. This thesis
discusses the effects of albumin towards Fe-Mn-C material, which has been
fabricated with metallurgy powder method, through varying levels of dissolved
Mn and albumin elements. Afterwards, Fe-Mn-C material is characterized and
examined for its corrosion, along with the marinating solutions. This research
shows result that the existence of albumin protein by adding the level of albumin
in ringer solution has decreased the corrosion rate. The corrosion result product in
the solution for marinating Fe-Mn-C material is still in a safe zone for daily
consumption of human body, which indicates Fe-Mn-C material biocompatible to
be applied in biomedical."
2016
S63467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ajrina Putri
"ZnO merupakan salah satu semikonduktor yang menarik untuk dikembangkan sebagai fotokatalis untuk mengolah zat pewarna tekstil menjadi produk yang kurang berbahaya. Pada penelitian ini disintesis ZnO nanorod diatas substrat kaca dengan metode Ultrasonic Spray Pyrolysis dan hydrothermal. Untuk meningkatkan aktivitas fotokatalitiknya, nanorod ZnO diberi doping unsur Mn dengan lima konsentrasi yang berbeda 0, 1, 3, 5 dan 7 mol.
Hasil karakterisasi dengan menggunakan FESEM, XRD, XPS, Spektroskopi Raman, Spektrofotometer UV-Vis dan Photoluminescence menunjukan bahwa penambahan unsur Mn dapat memperbesar luas permukaan nanorod ZnO, meningkatkan kristalinitas dan cacat kristal khususnya kekosongan O. Hal ini menyebabkan aktifitas fotokatalitiknya dapat meningkat. Penambahan unsur Mn 7 menghasilkan degradasi metil biru tertinggi yaitu 76,75 dalam waktu 38 menit.

ZnO is one of the interesting semiconductors to be developed as a photocatalyst to process the textile dyes into less harmful products. In this study, ZnO nanorod was synthesized on glass substrate by ultrasonic spray pyrolysis and hydrothermal methods. In order to improve the photocatalytic activity, ZnO nanorods were doped with Mn element with 5 different concentrations 0, 1, 3, 5 and 7 mol.
The characterization results using FESEM, XRD, XPS, Raman Spectroscopy, UV Vis Spectrophotometer and Photoluminescence show that the addition of Mn element can increase the surface area of ZnO nanorod, crystallinity and crystal defect especially vacancy O. This causes the photocatalytic activity was increased. The addition of Mn 7 element resulted in the highest methyl blue degradation of 76.75 within 38 minutes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Air bersih merupakan kebutuhan setiap orang. Namun, pesatnya pertumbuhan industri meningkatkan pembuangan limbah yang mencemari sumber air bersih masyarakat. Pengolahan limbah yang dilakukan saat ini belum efektif, memerlukan biaya operasional tinggi, dan relatif sulit diterapkan di Indonesia. Salah satu teknologi yang berpeluang menjawab masalah ini adalah fotokatalis. Titania (TiO2) merupakan material fotokatalis dengan aktivitas tinggi, murah, bersifat stabil, dan non toksik. Namun, TiO2 memiliki celah energi yang besar dan rekombinasi yang cepat. Pada penelitian ini, TiO2 didopan dengan logam mulia Ag dan logam transisi Mn untuk membandingkan kinerja fotokatalis dalam mendegradasi senyawa polutan organik, yaitu metilen biru. Katalis Ag/TiO2 disintesis dengan metode Photo Assisted Deposition (PAD), sedangkan Mn/TiO2 disintesis dengan metode impregnasi. Katalis dikarakterisasi SEM-EDX dan UV-Vis DRS. Hasil karakterisasi SEM-EDX menunjukkan kedua metode berhasil mendopan logam ke dalam TiO2. Selain itu, UV-Vis DRS menunjukkan penambahan dopan logam menyebabkan penyempitan celah energi. Katalis Ag/TiO2 meningkatkan laju degradasi metilen biru hingga 97% dalam 30 menit. Sementara, katalis Mn/TiO2 menginhibisi degradasi metilen biru. Peningkatan aktivitas oleh dopan Ag disebabkan fenomena Localized Electromagnetic Field (LEMF) dan Schottky barrier yang meningkatkan separasi muatan. Sementara, penurunan aktivitas oleh dopan Mn disebabkan efek shading dan struktur elektronik Mn yang dapat mempermudah rekombinasi pada loading besar. Katalis Ag/TiO2 juga menunjukkan peningkatan signifikan di bawah sinar tampak dan penambahan dosis.

Clean water is a basic need for every person. However, the rapid growth of the industry increases wastewater disposal that pollutes the community's clean water sources. Currently, wastewater management is ineffective, operationally expensive, and difficult to be implemented in Indonesia. The photocatalyst is a technology that may answer this problem. Titania (TiO2) is a high-activity, inexpensive, stable, and non-toxic photocatalyst material. However, TiO2 has a large band-gap energy and rapid recombination. In this research, TiO2 was doped by Ag (a noble metal) and Mn (a transition metal) to compare the performance of photocatalysts in organic pollutant degradation, namely methylene blue. Ag/TiO2 catalyst was synthesized by Photo Assisted Deposition (PAD) method, while Mn/TiO2 was synthesized by impregnation method. The catalyst was characterized by SEM-EDX and UV-Vis DRS. The SEM-EDX results show that both methods successfully doped metal into TiO2 matrix. Besides, UV-Vis DRS shows the addition of metal dopants caused narrowing of the band-gap. Ag/TiO2 catalyst increases the degradation rate of methylene blue by up to 97% in 30 minutes. Meanwhile, the Mn/TiO2 catalyst inhibits the degradation of methylene blue. The increase in activity by Ag dopants is due to the Localized Electromagnetic Field (LEMF) and Schottky barrier phenomena which increase charge separation. Meanwhile, decreased activity by Mn dopants is due to the shading effect and Mn electronic structure that can facilitate recombination at high loading. Ag/TiO2 catalyst also indicates significant increase when irradiated by visible light and dose is multiplied."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>