Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Wahida Zuchrifah
"KTT ASEAN di Bali pada tahun 2003 menyatakan akan terciptanya Komunitas ASEAN dengan tiga pilar utama. Untuk mempersiapkan Komunitas ini, para pemimpin ASEAN sepakat untuk membentuk suatu jejaring universitas di ASEAN yaitu ASEAN University Network (AUN) dimana programnya, ASEAN University Network- ASEAN Credit Transfer System (AUN- ACTS), memfasilitasi mobilitas mahasiswa di ASEAN dalam rangka memperkuat hubungan antar manusia (people-to-people relation) di kawasan. Namun data menunjukkan bahwa setelah program ini diimplementasikan terjadi penurunan angka mobilitas. AUN kurang memperhatikan ekspektasi mahasiswa ketika berencana belajar di negara ASEAN yang lain serta mengabaikan kebutuhan mahasiswa sehingga insentif yang ditawarkan AUN- ACTS bukan hal utama yang dicari oleh mahasiswa.

ASEAN Summit in Bali in 2003 declares the creation of ASEAN Community with three key pillars. To fortify this Community, leaders of ASEAN agreed to establish a network among universities in ASEAN, later known as ASEAN University Network (AUN) in which its program, ASEAN University Network- ASEAN Credit Transfer System (AUN- ACTS), facilitates student mobility in ASEAN in order to enhance people-to-people relations in the region. However, as this program has been implemented data demonstrates a decline in student mobility. AUN overlooked student expectations and needs leading the incentive put forward by AUN did not represent what students seek.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Roswita Kurniasih
"Kerjasama pendidikan tinggi ASEAN pada dasarnya dibentuk untuk mendorong pembentukan identitas regional di kalangan generasi muda. Mobilitas pelajar menjadi salah satu program yang berkaitan dengan tujuan ini, salah satunya yaitu AUN-ACTS (ASEAN Credit Transfer System) yang berada di bawah naungan AUN sebagai wadah kerjasama resmi pendidikan tinggi di ASEAN. Namun, kenyataannya, mobilitas pelajar Indonesia di intra-ASEAN masih sangat rendah dan hanya terfokus pada negara anggota tertentu saja. Tulisan ini ditujukan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyelenggaraan program AUN-ACTS bagi mobilitas pelajar intra-ASEAN serta menganalisis isu mobilitas pelajar dalam proses regionalisasi pendidikan tinggi di tingkat regional dan global, melalui program AUN-ACTS di Universitas Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal, dengan wawancara dan studi pustaka sebagai instrumen pengambilan data. Dengan kerangka pemikiran tata kelola multi dan regionalisasi pendidikan tinggi, penulis menemukan bahwa mobilitas pelajar di intra-ASEAN yang masih timpang terjadi karena mahasiswa menjadikan posisi universitas di peringkat dunia sebagai referensi untuk menentukan pilihannya, sehingga lebih memilih untuk pergi ke negara maju. Selain itu, AUN-ACTS masih mengalami sejumlah kendala yang bersifat teknis sebagai akibat dari proses harmonisasi yang belum menyeluruh di seluruh universitas peserta untuk mengakomodasi mobilitas pelajar. Hal ini diperparah dengan kelangsungan kompetisi global yang mendorong negara anggota untuk menjadi lebih individualistik dalam mendapatkan the biggest piece of the pie, melalui kerjasama dengan aktor luar regional yang lebih mumpuni. Dengan penerapan model pengelolaannya yang masih berbasis sukarela, tanpa adanya dorongan maupun insentif khusus, maka sulit bagi universitas maupun negara anggota ASEAN untuk memprioritaskan kerjasama di intraregional. Meskipun telah bergerak menuju harmonisasi pendidikan tinggi, negara anggota ASEAN perlu berkomitmen untuk membantu satu sama lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan maju ke tahap kerjasama yang lebih erat.

ASEAN higher education cooperation is formed to encourage the formation of regional identities among its young citizens. Student mobility is one of the programs related to this goal, one of them is AUN-ACTS (ASEAN Credit Transfer System), which is under the auspices of AUN as an official forum for higher education cooperation in ASEAN. However, in reality, the mobility of Indonesian students is still very low and only focused on certain member countries. This paper aims to explore and identify the factors that influence the process of implementing AUN-ACTS program for intra-ASEAN student mobility, and to analyze the issue of student mobility in the higher education regionalization process at the regional and global level, through AUN-ACTS program conducted at University of Indonesia. The research method used is a single case study, with interviews and literature studies as the data collection instruments. Through multi-governance and higher education regionalization framework, the author finds that the unequal intra-ASEAN student mobility occurs because students use universities’ world rankings as a reference in making their choices, hence they prefer to go to developed countries. In addition to that, AUN-ACTS still faces a number of technical problems as a result of the incomplete harmonization process in all of the participating universities to accommodate student mobility. This then exacerbated by the global competition context that encourages member countries to be more individualistic in getting ‘the biggest piece of the pie,’ through collaboration with more qualified actors outside the region. With the implementation of the management model based on voluntary acts, without any special incentives, it is difficult for universities and ASEAN member countries to prioritize intraregional cooperation. While moving towards harmonization of higher education, ASEAN member states need to commit to assist each other in improving the quality of higher education and moving forward to a closer cooperation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library