Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Nainggolan, Rani S.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3621
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Veri Triyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam organisasi Polri pelayanan kepada masyarakat merupakan tujuan yang
tidak dapat dihindarkan, karena dengan pelayanan kita akan dapat memahami
kebutuhan dan harapan dari masyarakat. Gambaran masyarakat tentang kinerja
pelayanan Polri selama ini dinilai kurang begitu baik Sedangkan kondisi riil polisi saat
ini belumlah banyak berubah, termasuk kurang profesionalnya para anggota Polri
dalam memberikan pelayanan. Untuk itu Polri harus mampu mendesain dan mengelola
fungsi pelayanannya dengan lebih. baik. Dalam usaha meningkatkan kualitas
pelayananya, Polri mendirikan suatu unit yang bertugas menangani lansung pengaduan
dan memberikan penanganan secepatnya. Unit ini dinamakan unit Yanmas.
Unjuk kerja anggota Polri dalam memberikan pelayanan, dapat dikatakan baik
bila ia berhasil memberikan kepuasan kepada orang lain. Maka dipastikan motivasi
memiliki pengaruh terhadap kemauan anggota Polri dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Mulins (1989) mengatakan bahwa unjuk kerja seseorang antara
lain ditentukan oleh faktor kemampuan dan motivasi. Hal ini didukung pula oleh
Newstorm & Davis (1993) yang mengatakan bahwa motivasi adalah faktor yang
mendasari semua perilaku manusia yang disadari.
Dalam kaitannya dengan hal diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada hubungan yang signifikan antara motif afiliasi dengan sikap anggota Polri
dalam memberikan pelayanan kepolisian. Selain itu juga akan dilihat apakah ada
perbedaan yang signifikan antara anggota Yanmas selaku ujung tombak pelayanan
dengan anggota Polri pada unit lain (Brimob) dalam hal motif afiliasi dan sikapnya
dalam memberikan pelayanan kepolisian. Instrumen yang digunakan dalam
pengambilan data berupa kuesioner yang berbentuk skala yang terdiri dari skala motif
afiliasi dan skala sikap dalam memberikan pelayanan kepolisian. Penelitian ini
dilakukan pada 100 anggota Polri yang terdiri dari 50 anggota Yanmas dan 50 anggota
Brimob yang bertugas diwilayah Jakarta.
Dari hasil perhitungan korelasi antara motif afiliasi dan sikap anggota Polri
(Yanmas dan Brimob) dalam memberikan pelayanan kepolisian, diperoleh korelasi
sebesar 0,495 dengan p < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa antara motif afiliasi dan
sikap anggota Polri dalam memberikan pelayanan kepolisian mempunyai hubungan
yang signifikan, yaitu semakin tinggi motif afiliasi makin positif pula sikap anggota
Polri dalam memberikan pelayanan kepolisian. Dari hasil penelitian ini juga dapat
diketahui bahwa ada perbedaan motif afiliasi antara anggota Yanmas dengan anggota
Brimob. Sedangkan dalam hal sikap dalam memberikan pelayanan kepolisian antara
anggota Yanmas dengan anggota Brimob, diperoleh hasil yang tidak signifikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap dalam
memberikan pelayanan kepolisian antara anggota Yanmas dengan anggota Brimob.
2003
S3235
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Joko Suseno
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak kritikan yang diungkapkan oleh masyarakat kepada Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan tugas pokok
Kepolisian. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa kekurangan dalam
tubuh Polri. Polri sebagai organisasi telah berusaha secara maksimal
memenuhi kekurangan dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian. Usaha
yang dilakukan adalah dengan meningkatkan profesionalisme polisi. Untuk
menghasilkan polisi yang profesional salah satunya adalah dengan cara
meningkatkan kualitas pendidikan Polri.
Pada lembaga pendidikan Polri, terutama Bintara siswa-siswa dituntut
untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi dan mempunyai prestasi yang
baik. Apabila dikaitkan dengan ilmu psikologi, nilai kebersamaan merupakan
salah satu aspek dalam motif afiliasi. Sedangkan tuntutan siswa pada lembaga
pendidikan Polri tampaknya bertentangan dengan beberapa hasil-hasil
penelitian. Dari hasil penelitian Fordham & Aqbu (dalam Gage & Berliner,
1998) ditemukan bahwa ada korelasi yang negatif antara motif afiliasi dengan
prestasi belajar. Namun demikian ada pula penelitian yang menunjukan bahwa
ada korelasi yang positif antara motif afiliasi dengan prestasi belajar Fordham
6 Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Tujuan penelitian ini ingin
mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar di lembaga
pendidikan Polri.
Subyek penelitian ini terdiri dari 120 siswa SPN Lido yang diambil
secara insidental di SPN Lido. Untuk mengetahui motif afiliasi siswa SPN Lido
digunakan skala motif afiliasi. Untuk prestasi belajar diambil dari nilai rata-rata
mata pelajaran yang berisikan tentang operasional kepolisian. Selanjutnya data
yang diperoleh dihitung dengan teknik korelasi Pearson Product Moment
untuk mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar.
Dari hasil perhitungan korelasi antara motif afiliasi dengan prestasi
belajar, diperoleh korelasi negatif sebesar - .015. Hal ini menunjukan bahwa
antara motif afiliasi dengan prestasi belajar mempunyai hubungan yang negatif
dan tidak signifikan. Artinya semakin tinggi motif afiliasi maka prestasi akan
makin rendah.
Hasil-hasil penelitian yang negatif dan tidak signifikan antara motif
afiliasi dengan prestasi belajar sesuai dengan penelitian yang diajukan
Fordham dan Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh adanya tugas-tugas perkembangan dewasa muda yang
mengikuti pendidikan untuk meningkatkan karir. Sehingga walaupun di
lembaga pendidikan seseorang didorong untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi namun mereka tetap mengutamakan prestasi yang tinggi. Saransaran
yang diajukan untuk penelitian selanjutnya antara lain sampel penelitian
harus dapat mewakili populasi yang ada dan menggunakan alat yang sudah
diuji validitas eksternalnya. Disamping itu perlu melibatkan variabel-variabel
lain yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar.
2003
S3289
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library