Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dimas Satria Yolanda
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit endemis di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Untuk memberatas DBD upaya utama adalah pengasapan insektisida diikuti pemberantasan sarang nyamuk. Agar pengasapan insektisida dapat diterima, maka masyarakat perlu diberikan pengetahuan dengan cara penyuluhan. Agar tepat sasaran, penyuluhan harus sesuai dengan tingkat pengetahuan dan karakteristik demogafi masyarakat, karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat dan faktor-faktor yang berhubungan. Survei dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MTs) pada tanggal 12 - 14 Agustus 2009 dengan mengajukan kuesioner kepada 107 murid yang dipilih secara acak. Data dianalisis dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian ini menunjukkan murid MTs yang mempunyai tingkat pengetahuan baik 58 orang (54,2%), cukup 5 (4,7%) dan kurang 44 orang (41,1%%). Pada uji Kolmogorov Smirnov terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai pemberantasan vektor dengan insektisida dengan sumber informasi paling berkesan (p=0,015), namun tidak berbeda bermakna dengan jenis kelamin (p=0,121), usia (p=0,526), jumlah informasi (p=0,091) dan tingkat pendidikan (p=0,114). Disimpulkan tingkat pengetahuan murid MTs mengenai pemberantasan vektor DBD dengan insektisida yang tergolong baik 54,2%. Tingkat pengetahuan berhubungan dengan sumber informasi paling berkesan tetapi tidak berhubungan dengan jenis kelamin, usia dan jumlah informasi.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is endemic disease in Bayah Village, Banten Province. Main effort to To iradicate DHF is fogging followed with vector control (VC). We educate the community so they can accept the fogging system. To get good result, health promotion should be given based on the knowledge and related factor. Thus the survey to study community klowledge and characteristic should be conduvted. The survey was conducted in Madrasah Tsnawiyah Negri Bayah (MTs) on 12-14th August 2009 by giving questionnaires to 107 students randomly. The data was analized by Klomogorov Smirnov. The result showed MTs students were classifed as good, 58 people (54,2%), fair 5 people (4,7%) and bad were 44 people (41,1%). Kloogorov Smirnov test showed significant differences between VC klowledge with impressive source information (p=0,015), but not significant with sex (p=0,121), age (p=0,526), number of source information (p=0,091) and educational level (p=0,114). In conclution, MTs student's knowledge level about VC is good and assosiated with with impressive source information, but not assosiated with sex, age, number of source information and educational level

"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yakob
"Karya akhir ini membahas materi dan metode pembelajaran cerpen tingkat MTs. Penulisan karya akhir ini meliputi pemilihan materi cerpen, analisis unsur intrinsik, pembuatan silabus, merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mendeskripsikan pembelajaran cerpen dengan materi dan metode yang variatif.
Karya akhir ini menggunakan metode deskripsi dengan melakukan kajian pustaka. Materi ajar diimplementasikan dalam proses pembelajaran menggunakan metode diskusi untuk membahas tokoh dan penokohan, metode inkuiri membahas alur dan latar, dan metode sosiodrama membahas tema dan amanat.

This final paper discusses short story materials and teaching methods for MTs students. This paper aims to offer short story materials, intrinsic elements analysis, syllabus and lesson plan design (RPP), and describing teaching short story in more various method.
This final paper applies descriptive method by conducting library study. In teaching activity, discussion method is carried to discuss character and characterization, inquiry method to elaborate plot and setting, and sociodrama method to scrutinize theme."
Lengkap +
2009
T26222
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto Reza Gazali
"ABSTRAK
Kecamatan Bayah merupakan wilayah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) dan sering mengalami kejadian luar biasa. Upaya paling efektif untuk menanggulangi DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) maka masyarakat perlu dibekali pengetahuan PSN melalui penyuluhan. Agar berhasil dengan baik penyuluhan diberikan sesuai tingkat pengetahuan dan karakteristik demografi masyarakat karena itu perlu dilakukan survei untuk mengetahui tingkat pengetahuan PSN dan karakteristik demografi mereka. Penelitian dilakukan pada murid Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Bayah dengan desain cross sectional. Data diambil pada tanggal 12-14 Agustus 2009 dengan memberikan kuesioner berisi pertanyaan yang berhubungan dengan PSN pada 107 murid yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan murid MTs yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah 25 orang (23%), cukup 54 orang (51%) dan kurang 28 orang (26%). Responden paling banyak berusia lebih dari 13 tahun yaitu 64%, kelas VII 51% dan 57% perempuan, mendapat informasi mengenai PSN dari 2 sumber 35% dan sumber informasi paling berkesan adalah media elektronik (60%). Uji chi square menunjukkan perbedaan bermakna antara pengetahuan PSN dengan jenis kelamin tetapi tidak berbeda bermakna dengan usia, sumber informasi dan tingkat pengetahuan. Disimpulkan tingkat pengetahuan mengenai PSN murid MTs tergolong rendah dan berhubungan dengan jenis kelamin tetapi tidak berhubungan dengan usia, sumber informasi dan tingkat pengetahuan.

ABSTRACT
Bayah village is an endemic area of Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) where outbreak has been reported. Most effective effort to reduce DHF is mosquito breeding control (MBC) so it is necessary to give education to the community through health promotion. To get a good result, health promotion is given based on their knowledge level and its related factors thus a survey is needed to know their knowledge about MBC and demographic characteristics. This cross-sectional study was conducted in Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Bayah. The data was collected on August 12th-14th 2009 using questionnaire to 107 students randomly. The results showed students who have good knowledge were 25 people (23%), fair were 54 people (51%) and bad were 38 people (26%). Most respondents over the age of 13 years were 64%, seventh graders 51% and 57% girls, they get information about MBC from 2 sources 35% and the most impressive source is electronic media (60%). Chi-square test showed significant differences between MBC knowledge with sex but not significant with age, source of information and educational level. In conclusion, MTs students? knowledge level about PSN is bad and associated with sex but not associated with age, source of information and educational level. "
Lengkap +
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Rostiningtyas Lusiono
"Media yang biasa digunakan untuk kultur sel limfosit manusia adalah Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM) dengan penambahan Fetal Bovine Serum (FBS) yang mengandung nutrisi bagi kultur sel dan menyediakan beberapa faktor pertumbuhan dan hormon yang penting bagi pertumbuhan sel. Namun penggunaan serum ditemukan dapat mengandung virus dan prion sehingga beresiko terjadinya kontaminasi. Untuk mencapai media kultur yang optimal dan dapat meningkatkan transduksi protein, FBS disubstitusi dengan royal jelly Apis mellifera. Invensi ini bertujuan untuk membuat pengganti Fetal Bovine Serum pada medium pertumbuhan sel limfosit manusia berbahan baku royal jelly. Serbuk royal jelly dibuat dengan cara freeze drying terdiri dari 3 macam, yaitu: royal jelly, soluble royal jelly, dan hydrolisat royal jelly. Kemudian hasil invensi produk digunakan untuk medium kultur sel limfosit selama 24 jam dan 48 jam dengan konsentrasi royal jelly 10%, 7,5%, 5%, dan 2,5% serta diamati perkembanganya pada 24 dan 48 jam. Dilakukan uji MTS untuk mengukur proliferasi sel. Royal jelly tanpa perlakuan memiliki nilai persen viabilitas paling tinggi yaitu 77.15 untuk 24 jam dan 58.44 untuk 48 jam dengan variasi konsentrasi 2.5% Royal jelly

The media commonly used for human lymphocyte cell culture is Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM) with the addition of Fetal Bovine Serum (FBS) which contains nutrients for cell culture and provides several growth factors and hormones that are important for cell growth. However, the use of serum was found to contain viruses and prions so there is a risk of contamination. To achieve optimal culture media and increase protein transduction, FBS was substituted with Apis mellifera royal jelly. This invention aims to make a substitute for Fetal Bovine Serum in human lymphocyte cell growth medium made from royal jelly. Royal jelly powder made by freeze drying consists of 3 types: royal jelly, soluble royal jelly, and hydrolyzate royal jelly. Then the results of the product invention were used for lymphocyte cell culture medium for 24 hours and 48 hours with royal jelly concentrations of 10%, 7.5%, 5%, and 2.5% and their development was observed at 24 and 48 hours. MTS test was performed to measure cell proliferation. Royal jelly without treatment had the highest percent viability value, namely 77.15 for 24 hours and 58.44 for 48 hours with a concentration variation of 2.5% Royal jelly"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azleen Tsabita Ashil Fauzi
"Penelitian ini mengevaluasi potensi simvastatin sebagai agen antikanker terhadap sel kanker paru-paru A549. Simvastatin, yang umumnya digunakan sebagai obat penurun kolesterol, diuji kemampuannya dalam menghambat viabilitas sel kanker dan meningkatkan spesies oksigen reaktif (ROS) dalam sel A549. Uji MTS digunakan untuk mengukur viabilitas sel dan menentukan nilai IC50, sedangkan uji DCFH-DA digunakan untuk mengukur produksi ROS. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi simvastatin (25 μM, 50 μM, 100 μM) dan variasi waktu (0 hari, 2 hari, 4 hari, 6 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa simvastatin
secara signifikan menurunkan viabilitas sel A549 seiring dengan peningkatan konsentrasi dan durasi pengobatan. Konsentrasi 100 μM setelah 144 jam berhasil menghilangkan seluruh viabilitas sel A549. Simvastatin juga menunjukkan aktivitas sitotoksik tertinggi pada konsentrasi 28.07 μM (11.75 μg/mL) setelah 144 jam. Selain itu, simvastatin meningkatkan kadar ROS dalam sel A549, dengan konsentrasi 50 μM selama 96 jam menghasilkan peningkatan ROS tertinggi sebesar 0.34%. Temuan ini menunjukkan bahwa simvastatin berpotensi sebagai agen antikanker yang efektif terhadap sel kanker paru-paru A549.

This study evaluates the potential of simvastatin as an anticancer agent against A549 lung cancer cells. Simvastatin, commonly used as a cholesterol-lowering drug, was tested for its ability to inhibit cancer cell viability and increase reactive oxygen species (ROS) in A549 cells. The MTS assay was utilized to measure cell viability and determine the IC50 value, while the DCFH-DA assay was employed to measure ROS production. The study used varying concentrations of simvastatin (25 μM, 50 μM, 100 μM) and different time points (0 days, 2 days, 4 days, 6 days). The results demonstrated that simvastatin significantly reduced A549 cell viability with increasing concentration and duration of treatment. A concentration of 100 μM after 144 hours eliminated A549 cell viability. Simvastatin also exhibited the highest cytotoxic activity at a concentration of 28.07 μM (11.75 μg/mL) after 144 hours. Furthermore, simvastatin increased ROS levels in A549 cells, with a concentration of 50 μM over 96 hours resulting in the highest ROS increase of 0.34%. These findings indicate that simvastatin has potential as an effective anticancer agent against A549 lung cancer cells."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirurrizqi
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia antara lain di Kecamatan Bayah. Untuk menurunkan angka kematian masyarakat perlu diberikan pengetahuan mengenai DBD dengan memberikan penyuluhan. Agar penyuluhan sesuai target perlu dilakukan survey untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama pada DBD. Survei menggunakan desain cross sectional pada murid Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MTs). Data diambil pada tanggal 12-14 Agustus 2009 dengan memberikan kuesioner kepada 107 murid yang dipilih secara acak.
Dari penelitian ini di dapatkan 14% murid berpengetahuan baik, 48,6% kurang dan 37,4% memiliki pengetahuan cukup. Pada uji chi-square tidak diperoleh perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan murid MTs mengenai pertolongan pertama pada DBD dengan usia (p=0,334), jenis kelamin (p=0,413), jumlah sumber informasi (p=0,180), sumber informasi berkesan (p=0,667), dan tingkat pendidikan (p=0,057). Disimpulkan tingkat pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada DBD masih kurang dan tidak berhubungan dengan karakteristik demografi murid. Oleh karena itu pengetahuan perlu ditingkatkan melalui penyuluhan kepada seluruh murid MTs tanpa memperhatikan usia, jenis kelamin, jumlah sumber informasi, sumber informasi yang berkesan dan tingkat pendidikan.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a major health problem in Indonesia such as in Bayah village. To decrease mortality rate, knowledge about first aid on DHF should be given to the community by giving health promotion. To get good result, health promotion should be given based on the knowledge of the community and its related factors. Thus, the survey to study community knowledge and characteristics should be conducted. This cross sectional study was conducted in Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MTs). The data was collected on 12-14th August 2009 by giving questionnaires to 107 students randomly.
The results showed 14% students were classified as good, 48,6% bad and 37,4% fair. Chisquare test showed no significant different between knowledge level of MTs students on DHF with age (p=0,334), sex (p=0,413), number of source of information (p=0,180), the most impressive source of information (p=0,667), and educational level (p=0,057). In conclusion, knowledge level about DHF first aid was bad and not associated with student demographic characteristic. Thus, the knowledge should be improved through health promotion to all students without considering age, sex, number source of information, the most impressive source of information and educational level.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library