Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawan
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelawi, Laily Fitri
Abstrak :
"ABSTRAK
" Amonia NH3 adalah senyawa kimia yang penting dalam kehidupan modern ini. Dari sekitar 100 tahun lalu sampai saat ini produksi amonia masih diproduksi dengan proses Haber-Bosch menggunakan H2 dan N2 di bawahpada tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Metode produksi NH3 dengan fotokatalitik dari air dan N2 pada tekanan atmosfer dan suhu ruang adalah hal yang akan diteliti. Beberapa fotokatalis semikonduktor telah diusulkan, tapi terkendala mengenai efisiensinya yang rendah. Dalam penelitian ini akan dipreparasi TiO2 nanotube dengan sejumlah kekosongan oksigen pada permukaan atau Ti3 surface defects dengan metode reduksi elektrokimia. TiO2-NT difabrikasi melalui anodisasi dari plat Ti selama 45 menit pada 40 V, lalu diannealing selama 2 jam pada 450oC untuk membentuk kristal anatase. Sistem fotokatalitik dengan Ti3 /TiO2-NT yang ketika difotoirradiasi dengan sinar UV dalam air murni dengan bubbling N2 diharapkan dapat menghasilkan gas NH3. Sisi aktif untuk reduksi N2 adalah spesi Ti3 terdapat di sisi-sisi oksigen yang kosong. Spesi ini bertindak sebagai tempat adsorpsi N2. Sifat-sifat ini yang menyebabkan kenaikan kemampuan reduksi N2 menjadi NH3. Konversi energi cahaya menjadi energi kimia didapat dengan efisiensi sebesar 0.0181 "
" "ABSTRACT
" Ammonia NH3 is an important chemical compound in modern life. Since 100 years ago until now, ammonia is still produced by Haber Bosch method from N2 and H2 in very high pressure and temperature. NH3 production by photocatalytic water and N2 in atmosphere pressure and room temperature will be investigated later. Some semiconductor photocatalysts had been proposed but still had a problem about the low efficiency. In this research, TiO2 nanotube is fabricated with some oxygen vacancies or Ti3 surface defect Ti3 TiO2 NT by electrochemical method. TiO2 NT is fabricated by anodization from Ti foil for 45 minutes at 40 V, then annealing for 2 hours at 450oC to form anatase crystals. Photocatalytic system with Ti3 TiO2 NT when photoirradiated by UV light with water and N2 bubbling is expected to produce NH3. The active site for N2 reduction is Ti3 species on the oxygen vacancies. These species act as adsorption sites for N2 and trapping sites for the photoformed conduction band electrons. These properties therefore promote e cient reduction of N2 to NH3. The solar to chemical energy conversion e ciency is 0.0181
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuko Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Proses pemisahan gas H2 dari aliran purge gas pada pabrik ammonia perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pabrik. Proses pemisahan menggunakan membran bisa menjadi teknologi altematif dalam pemisahan gas H2. Salah satu jenis membran yang bisa digunakan untuk proses tersebut adalah membran keramik, dimana membran tersebut memiliki stabilitas termal dan kimiawi yang baik, sehingga dapat dioperasikan pada suhu tinggi. Namun demikian membran keramik memiliki tingkat selektivitas yang relatif lebih rendah dibandingkan membran polimer, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan selektivitasnya.

Penambahan lapisan logam nikel yang bersifat permeatif terhadap gas H2, pada permukaan membran keramik diharapkan dapat meningkatkan selektivitas membran dalam proses pemisahan gas H2. Dalam penelitian ini dilakukan preparasi membran keramik/nikel dengan metode presipitasi, untuk proses pernisahan campuran gas H2/N2. Tahap pengujian membran dilakukan terhadap membran keramik tanpa lapisan nikel dan keramik dengan lapisan nikel. Pengujian dilakukan pada kondisi ideal, menggunakan gas H2 dan N2 murni, serta pada kondisi aktual menggunakan campuran gas dengan komposisi 71.794 % H2 dan 28.206 % N2.

Dari hasil penelitian, menunjukkan adanya peningkatan permeabilitas dan selektivilas pada memhran keramik/nikel dibandingkan dengan membran keramik tanpa Iapisan nikel. Kenaikan lekanan operasi menyebabkan penurunan harga selektivilas pada kedua jenis membran.

Nilai selektivitas ideal tertinggi untuk membran keramik dicapai pada tekanan 4 bar, yaitu sebasar 2.706. Sedangkan untuk membran keramik nikel nilai selektivitas tertingginya adalah 4.23, dan juga dicapai pada tekauan 4 bar. Selektifitas aktual pada kedua jenis membran akan menurun apabila fraksi umpan yang permeat (stage cut) dinaikkan, dan penurunnya akan lebih tajam pada tekanan yang lebih tinggi. Selektivitas terbaik pada membran keramik, yaitu sebesar 1.689 dicapai pada tekanan 4 bar dengan stage cut sebesar 0.0995, sedangkan untuk membran keramik/nikel selektivitas terbaiknya sebesar 3.043, juga pada tekanan 4 bar, dan dengan Stage cut sebesar 0.0858.
2001
S49014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yunil
Abstrak :
ABSTRACT
A vacuum chamber has been designed and constructed for the observation the primary plasma and secondary plasma which is generated by the bombardments of brass by N2 Laser beam with about 5 ns pulse width and 1 1W power.

The Radius and spectral emission of the resulting secondary plasma of the brass sample at the surrounding gas pressure range 2 and 8 torr in N2, is presented.

This study can be developed to generated plasma and it can used for the analysis the composition the sample irradiated by N2 laser beam.
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Siti Eris Nova Vidya
Abstrak :
Sektor energi merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia. Konsumsi energi di Indonesia yang semakin meningkat, membuat para ahli untuk mencari solusi energi alternatif, salah satunya adalah coalbed methane (CBM) yang sangat potensial di Indonesia. Untuk mengetahui potensi CBM di Indonesia, maka dilakukan penelitian adsorpsi tekanan tinggi gas metana dan nitrogen pada substrat karbon aktif dan juga dikembangkan alternatif model yang lebih sederhana namun cukup akurat dalam merepresentasikan data adsorpsi yang ada. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap percobaan dan tahap pemodelan. Tahap percobaan meliputi preparasi karbon aktif, karakterisasi karbon aktif, dan uji adsorpsi tekanan tinggi gas metana dan nitrogen pada karbon aktif dengan variasi tekanan antara 150 psia - 900 psia, dan variasi temperatur antara 30°C- 50°C. Tahap pemodelan meliputi pemodelan menggunakan model Ono-Kondo yang didasarkan pada Lattice Theory dan model Langmuir Modifikasi, serta evaluasi terhadap pemodelan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur maka kapasitas adsorpsi gas yang terjadi semakin kecil. Selain itu, model Langmuir Modifikasi dapat merepresentasikan data percobaan secara lebih akurat dibandingkan dengan model Ono-Kondo. Namun, baik model Langmuir Modifikasi (dengan 2 parameter) ataupun model Ono-Kondo (dengan 1 parameter) sama-sama menghasilkan nilai AAPD yang cukup rendah, sehingga cukup baik untuk diaplikasikan dalam proses adsorpsi. ......Energy sector is an important sector in Indonesia. High energy consumption in Indonesia makes the researchers are trying to find renewable energy solution, which is coalbed methane (CBM). To know about CBM potential in Indonesia, so I do the research about High Pressure Gas Adsorption of Methane and Nitrogen on Activated Carbon, and also developed more simple model alternative but accurate enough to representate the adsorption datas. This research is do in two steps, there are experimental step and modeling step. The experimental step included activated carbon preparation, activated carbon characterization, and also do an adsorption experiment of gas methane and gas nitrogen on dry activated carbon with variation pressure between 150 psia'900 psia and variation temperature between 30°C-50°C. For the modeling step is used Ono-Kondo modeling based on Lattice Theory and Modifcation of Langmuir. The results indicated that more higher the temperature, so the adsorption capacity is getting low. Besides, Modification of Langmuir model can representate data more accurate than Ono-Kondo model. Besides, both Modification of Langmuir model (with 2 parameters) and Ono-Kondo model (with 1 parameter) are representating a less AAPD, so both of them are good enough for applicated in adsorption process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51931
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Syauqi
Abstrak :
ABSTRAK
Kami tengah mengembangkan sistem artifisial fotosintesis berdasarkan sel tandem fotoelektrokimia, baik untuk fiksasi nitrogen atau karbon dioksida menjadi zat kimia bernilai guna. Sel tandem ini terdiri dari DyeSensitized Solar Cell (DSSC), yang digunakan sebagai penyedia potensial eksternal, dan sel PEC (photoelectrochemical) sebagai zona katalisis. PEC pada zona katalisis menggunakan pasangan katoda untuk reaksi reduksi pada kondisi gelap dan fotoanoda untuk reaksi oksidasi air dibawah penyinaran sinar tampak untuk membentuk oksigen dan proton. Bagian penting dalam mengembangkan sistem ini adalah pemilihan material yang tepat. Diperlukan material yang dapat mengadsorb nitrogen dan/atau karbon dioksida secara baik pada sisi katoda gelap, sementara pada fotoanoda diperlukan material yang dapat menyerap cahaya tampak dan memiliki sifat intrinsik yang baik untuk oksidasi air. Saat ini kami mengembangkan material bTiO2 dan b-TiO2 termodifikasi pada katoda dan anoda. Untuk DSSC, dikembangkan DSSC berbasis TiO2 nanotube/N719 dengan menambahkan CdS sebagai ko-sensitizer. Sintesis b-TiO2 dilakukan dengan reduksi elektrokimia TiO2 nanotube dalam larutan aqueous, sedangkan TiO2 nanotube dipreparasi dengan teknik elektro-oksidasi. Material kemudian dikarakterisasi dengan XRD, SEM, FTIR, UV-VIS DRS, dan potensiostat. Hasil penelitian menunjukan warna TiO2 berubah dari abu-abu menjadi biru setelah proses reduksi elektrokimia. Pada waktu optimum reduksi, terjadi peningkatan kondiktivitas dan pergeseran band gap dari 3,2 menjadi 2,9 eV. Sebagai fotoanoda, b-TiO2 dimodifikasi dengan spesies kobalt oksida (Co3O4) untuk meningkatkan respon photocurrent pada daerah sinar tampak dan mengkatalisis reaksi fotooksidasi air. Performa material TiO2/Co3O4 sebagai fotoanoda diuji dengan fenomena evolusi oksigen dan kemampuannya untuk mendegradasi zat warna dari air ketika dipaparkan sinar tampak. DSSC yang difabrikasi dengan sistem TiO2/CdS/ZnS/N719 memberikan efisiensi sebesar 1,29% dan fill factor 0,43, 14% lebih baik dari sel surya TiO2/N719. Sistem artifisial fotosintesis yang terusun dari TiO2/CdS/ZnS/N719 sebagai DSSC, b-TiO2 pada katoda, dan and b-TiO2/Co3O4 sebagai fotoanoda memberikan efisiensi Solar to Chemical sebesar 0.05% untuk konversi N2 menjadi NH3, hasil ini 2,5 kali lebih besar dari sistem Hirakawa et al. (2017). Ketika digunakan untuk mereduksi CO2, sistem menghasilkan Metanol dan asam format. Sistem ini juga dapat melangsungkan fiksasi N2 dan CO2 secara simultan untuk menghasilkan fine chemicals seperti amonia, metanol, dan asam format.
ABSTRACT
We have been developing an artificial photosynthesis device, based on tandem of dual photo-electrochemical cells, either for nitrogen or carbon dioxide fixation into fine chemicals. The tandem cell is comprised of a dye sensitized solar cell (DSSC), as embedded an external potential, and a photo-electrochemical (PEC) cell as catalysis zone. The PEC in catalysis zone employing couple of cathode and photoanode, whereas the cathode is dedicated for a reduction reaction site under the dark, while the photo-anode is dedicated for an oxidation reaction under visible light to produce oxygen and proton. A crucial part of such system is including proper choice of electrodes materials. An electrode material that can absorb nitrogen and/or carbon dioxide gases is necessary for the dark cathode, while a photo electrode material that can absorb visible light and having intrinsic oxidation potential to split water is necessary. Currently, we are developing the b-TiO2 and modified the bTiO2 for both those electrodes material. For DSSC, we fabricate nanotube TiO2/N719 photoanode with CdS as co-sensitizer. The b-TiO2 was synthesized by electrochemical reduction of TiO2 nanotube in aqueous solution, while the TiO2 nanotubes was prepared by electro-oxidation technique. The materials were characterized by XRD, SEM, FTIR, UV-VIS DRS, and Electrochemical work station. The results indicate that by reducing TiO2 electrochemically, the color of TiO2 change from grey to blue. At the optimum reduction time the band gap shifts from 3.2 eV to 2.9 eV, and the conductivity increase. For a photo-anode, the b-TiO2 was then modified by Cobalt oxide (Co3O4) to increase photocurrent response at visible region, and to enhance photo-oxidation reaction. The performance of bTiO2/Co3O4 as photo-anode was examined by oxygen evolution event and its ability to remove dyes from water, when it was exposed by visible light. The DSSC fabricated by TiO2/CdS/ZnS/N719 system gives 1.29% efficiency and fill factor 0.43, which is 14% higher than TiO2/N719. In addition, the performance of the tandem DSSC-PEC system was examined by the ability of the cell to convert nitrogen to ammonia and carbon dioxide to fine chemicals. The results show that system comprised by TiO2/CdS/ZnS/N719 DSSC, b-TiO2 at cathode, and bTiO2/Co3O4 as photoanode give 0.05% Solar to Chemical efficiency when used to convert N2 to NH3 which is 2.5 higher than Hirakawa (2017) device. When used to convert CO2 the device produces Metanol and formic acid. The device can also be used to convert N2 and CO2 simultanously to produce fine chemicals such as ammonia, methanol, and formic acid.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library