Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Syafrida Manuwoto
"This study was aimed to determine maturity and ripeness of sawo (Achras sapota L.) based on near infrared (NIR) spectroscopy using artificial neural network. The NIR system was developed and applied to 120 sawo samples at the wavelength range from 1400 - 1995 nm, the data was recorded in 5 nm interval. The samples were separated into three group, i.e. mature, ripe, and over ripe based on their harvest time. The principal component analysis (PCA) was used to reduce dimension of NIR reflectance data that has been smoothed with moving average method. The 5, 10, 15 principal component was fed into the neural network model as input and the level of maturity and ripeness as output. The result recommended the use of 10 and 15 principal component as input on various nodes in hidden layer that would provided the highest accurateness of 100% in classifying the sawo based on its maturity and ripeness"
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
630 FPJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Jerry indrawan
"Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) Indonesia di masa depan sangat bersifat nir-militer (non-konvensional). Paradigma pertahanan Indonesia jika hanya mengandalkan TNI sebagai kekuatan utama sudah seharusnya berubah. Berkurang secara drastisnya ancaman militer (konvensional) dari negara lain terhadap Indonesia, maupun ancaman sejenis di seluruh dunia, membuat kita harus berpikir ulang bagaimana rumusan yang paling tepat untuk strategi pertahanan Indonesia di era ancaman nir-militer seperti ini. Untuk itu, pembentukan komponen cadangan, yang sebelumnya sudah dilengkapi dengan kemampuan dan pengetahuan mumpuni tentang bela negara, perlu dipertimbangkan. Pertimbangannya adalah, pembentukan komponen cadangan ini dapat berguna sebagai elemen kekuatan pertahanan pendukung komponen utama, utamanya untuk menghadapi ancaman nir-militer. Penggunaan komponen cadangan tidak hanya dipersiapkan untuk perang, tetapi mempunyai fungsi utama membantu TNI menghadapi AGHT yang bersifat non-fisik (intangible). Tulisan ini akan membahas bagaimana komponen cadangan, sebagai bagian dari kekuatan pertahanan negara, menghadapi ancaman nir-militer di masa depan. Selain itu, tulisan ini juga melihat bahwa bela negara dapat menjadi bagian integral dalam upaya komponen cadangan mewujudkan hal tersebut."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuriadi Sulastomo
"Pertumbuhan sektor industri manufaktur Indonesia yang cukup tinggi, menyebabkan permintaan terhadap bahan baku industri, antara lain berupa besi dan baja serta barang logam lainnya juga meningkat. Baja nir karat sebagai bahan baku industri tertentu juga mengalami kenaikan permintaan yang cukup tinggi dikarenakan sifatnya yang serba guna dan sifat ketahanannya terhadap karat yang baik.
Kekayaan alam Indonesia berupa hasil tambang nikel dengan jumlah cadangan yang cukup besar, menjadikan Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi produsen baja nir karat. Dengan memandang industri baja nir karat sebagai suatn industri manufaktur, maka perlu dilakukan suatu langkah-langkah perencanaan pembangunan industri ini berdasarkan tahapan-tahapan pada suatu proses pengembangan produk baru. Sebagai tahap awal dari proses ini adalah tahapan perumusan konsep definisi bisnis dan definisi produk yang dilakukan berdasarkan analisa pasar baja nir karat di Indonesia dan kemungkinannya untuk dapat menjadi komoditi ekspor.
Definisi bisnis dan definisi produk ini menghasilkan suatu deskripsi mengenai standar dan bentuk geometri produk Ibaja nir karat yang akan dikembangkan, beserta Strategi pendirian industri ini di Indonesia. Dari tahapan perumusan konsep ini, maka dapat dilanjutkan kepada pemilihan proses produksi dan perencanaan secara lebih detil bagi pembangunan industri baja nir karat di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosnani
"Latar Belakang : Indonesia memiliki lebih dari seratus suku dengan nilai dan budayanya masing-masing. Salah satu budaya yang ada yaitu perawatan dengan melakukan penghangatan pada area bagian bawah tubuh ibu setelah bersalin (post partum). Perawatan ini memberi efek berupa peningkatan sirkulasi darah. Pendekatan asuhan keperawatan kepada ibu tersebut adalah dengan transcultural care. Tindakan transcultural care yaitu melakukan modifikasi budaya penghangat tubuh dengan teknologi Photobiomodultion Near Infrared (PBM NIR) yang mempunyai efek yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh intervensi post partum berbasis budaya dengan teknologi PBM NIR terhadap adaptasi fisik dan psikososial ibu.
Metode: Penelitian ini adalah Research and Development. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi adaptasi budaya perawatan post partum dengan penghangatan pada tujuh ibu post partum. Kemudian digunakan instrumen elektronik dengan teknologi PBM NIR untuk memodifikasi keperawatan berbasis budaya. Untuk mengetahui pengaruh instrumen, dilakukan pengukuran adaptasi fisik dan psikososial ibu post partum. Penelitian dilakukan di Palembang, Sumatera Selatan Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 90 responden yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Responden dibagi dalam tiga kelompok (satu kelompok intervensi dan dua kelompok kontrol). Analisis data menggunakan paired t-test, uji one way ANOVA dan Kruskal Wallis.
Hasil : Langkah pertama studi kualitatif ditemukan bahwa semua partisipan ibu post partum, dukun pijat dan tokoh adat sepakat bahwa praktik budaya mereka dengan menghangatkan bagian bawah tubuh ibu dapat dimodifikasi dengan perangkat modern selama mudah digunakan dan dapat dijangkau. PBM NIR kemudian diukur pengaruhnya terhadap adaptasi fisik dan psikososial responden. Hasil diperoleh terdapat perbedaan signifikansi semua sub variabel sebelum dan sesudah intervensi pada responden kelompok intervensi (p <0,05) pada hari ke 1, 3, 6 dan 10. Demikian pula perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan dua kelompok kontrol lainnya (p = <0,05).
Kesimpulan : Intervensi PBM NIR efektif meningkatkan adaptasi fisik dan psikososial ibu post partum. Hasil studi ini merekomendasikan agar petugas kesehatan dapat menggunakan alat ini sebagai alternatif intervensi perawatan post partum.

Background: Indonesia consists of more than a hundred ethnic groups that have their own culture and beliefs. One of the beliefs that they do in some areas is post-partum care, which uses heating in the lower area of womens bodies. This culture practice can be modified by a Photobiomodulation Near Infrared (PBM-NIR) with a similar effect. This paper aims to develop culture-based post-partum interventions with PBM-NIR technology and its impact on maternal physical and psychosocial adaptation.
Methods: The study design was Research and Development. This study identified the culture practice by warming the lower part of the mothers body in post-partum care by a qualitative study. The following step was modifying this cultural practice into electronic devices called PBM-NIR. It measured the effectiveness of this device toward physical and psychosocial adaptations of the post-partum women. A total sample of 90 respondents was selected by convenience sampling and divided into three groups (intervention and two control groups). Data analysis used a one-way ANOVA test and Kruskal Wallis.
Result: Step one, a qualitative study found that all post-partum women, the traditional attendants, and cultural leaders agreed that their cultural practice by warming the lower part of the mothers body could be modified by modern devices as long as easy to used and accessible. The PBM-NIR then measured its effectiveness toward Physical adaptation and psychosocial adaptation due to the result of the significance different of all subvariates pre- and post-intervention among respondents in the intervention group (p <0,05) on the 1st, 3rd, 6th, and 10th day. It was also significantly different between the intervention and another two control groups (p = < 0,05).
Conclusion: PBM NIR intervention effectively improves the physical and psychosocial adaptation of post-partum mothers. This study results recommended that health providers can use this device as an alternative intervention for post-partum care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yomi Guno
"Unmanned aerial vehicle (UAV) di Indonesia lebih dikenal sebagai Pesawat Udara Nir Awak (PUNA). Biasanya dioperasikan untuk misi pengintaian, pemantauan atau pengamatan dari udara. Wahana PUNA mempunyai konstruksi yang ringan sehingga mudah untuk melakukan manuver terbang dan cocok untuk semua kondisi. Jenis PUNA yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Wulung, Gagak, Pelatuk, Alap-Alap dan Sriti.
Data link dari pemantauan udara diperlukan komponen pendukung transmitter yang dipasang di pesawat yaitu antena. Antena harus berukuran kecil dan ringan dikarenakan keterbatasan kapasitas dari payload PUNA. Saat ini PUNA menggunakan antena dipole yang masih memiliki beberapa kelemahan, termasuk kerentanan terhadap gesekan angin (drag effect). Oleh karena itu digunakan antena mikrostrip untuk meningkatkan kinerja transmisi sinyal dari PUNA ke Ground Control Station (GCS). Antena mikrostrip dipilih karena memiliki hambatan gesekan yang rendah, ringan, mudah untuk dipabrikasi dan biaya murah.
Penempatan antena harus diperhatikan untuk memastikan transmisi yang baik. Dalam penelitian ini, antena mikrostrip bekerja di frekuensi 2,35 GHz untuk aplikasi video yang ditempatkan di dalam badan pesawat (fuselage). Simulasi co-site interference dilakukan pada frekuensi kerja data link di 900 MHz dengan penempatan antena data link di permukaan atas (canopy) PUNA.
Hasil pengukuran di ruang anechoic chamber, antena mikrostrip di dalam badan pesawat (fuselage) mampu bekerja pada frekuensi 2,35 GHz dengan bandwidth 60 MHz, rentang frekuensi dari 2,31 GHz sampai dengan 2,37 GHz. Hasil pengukuran return loss pada frekuensi 2,35 GHz adalah -23,85 dB dan gain antena sebesar 3,81 dBi.

Unmanned aerial vehicle (UAV) in Indonesia is commonly known as Pesawat Udara Nir Awak (PUNA). PUNA is usually operated for reconnaissance missions such as intelligence, monitoring or observation from the air. PUNA platform has a light weight construction so it will be easy to perform maneuver and suitable for all kinds of conditions. Many types of PUNA has been developed by Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) such as Wulung, Gagak, Pelatuk, Alap-Alap and Sriti.
Data link from aerial observation, required transmitter mounted on the aircraft and components of the constituent is antenna. Antenna must have a small size and light in weight, because the limitation due to the payload capacity. Currently used in the PUNA, is a dipole antenna which still has some weakness, including its susceptibility to the wind (drag effect). So, designing a microstrip antenna will improve the signal transmission performance from PUNA to Ground Control Station (GCS). The microstrip antenna is chosen because this type of antenna has low profile drag, light weight, easy for fabrication and of course low cost. After an antenna design optimization, the antenna placement should be noted to ensure a good transmission.
In this research, the microstrip antenna will be operated at 2.35 GHz for video monitoring and the antenna itself will be placed inside the fuselage. Simulated co-site interference will be performed at the operational frequency of data link antenna, which is 900 MHz, with the placement in the upper surface (canopy) of the PUNA.
The measurements in the anechoic chamber, showed that the internal fuselage microstrip antenna worked at the frequency of 2.35 GHz with a bandwidth 60 MHz (2.31 GHz up to 2.37 GHz), while the return loss measured at 2.35 GHz is -23.85 dB and the gain of antenna is 3.81 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Winarno
"[ABSTRAK
Tesis ini dilatarbelakangi oleh Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 16 tahun
2012 yang menghendaki agar setiap komponen pertahanan negara terintegrasi
menjadi satu kesatuan pertahanan dalam menghadapi ancaman militer dan nir
militer. Dalam menghadapi ancaman nir militer yang sangat kompleks dan
multidimensional, termasuk ancaman bidang kesehatan, maka Kementerian
Kesehatan RI merupakan unsur utama dan lembaga pemerintah maupun swasta
lainnya sebagai unsur pendukung. Ancaman bidang kesehatan ini diantaranya
berupa penyakit infeksi menular HIV AIDS yang tak kunjung reda dan potensi
tertularnya Ebola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implementasi
Permenhan ke dalam unsur utama dan pendukung dalam pengelolaan kedua jenis
penyakit tersebut. Metodologi yang digunakan analitik kualitatif dengan
pengambilan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian mengungkap
adanya faktor penghambat baik pada unsur utama maupun pendukung dalam
proses implementasi yaitu belum sepenuhnya tersosialisasi kebijakan ini,
pembinaan sumber daya dan kewaspadaan dini masing-masing unsur sudah
berjalan dengan baik namun masih terfragmentasi. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan disarankan perlunya Kementerian Pertahanan melakukan
peningkatan sosialisasi dan koordinasi kepada para pemangku kepentingan baik
lintas program maupun sektor dari tingkat pusat hingga ke wilayah.

ABSTRACT
The idea behind this thesis was impelled by the non-military threat of the health
sector that could endanger the safety of the nation. Referring to the regulation of
the Ministry of Defense No. 16 of 2012 on Policy Integration Component of
National Defense, the Ministry of Health is appointed as the primary constituent
and other government agencies as supporters in facing the threat of the health
sector. This study aims to determine the implementation of those regulations in
the primary constituent as well as the supporting ministries in managing the
threat of HIV AIDS and Ebola. Methodology used is analitic qualitative with data
collection through indepth interviews. The research revealed the existence of
inhibiting factors on both the main and supporting elements in the implementation
process is not yet fully socialized this policy, resource development and early
awareness of each element are already well underway but is still fragmented.
Based on the results of research and discussion suggested the need for the
Ministry of Defence suggested increasing the dissemination and coordination to
stakeholders both across and sectors programs from the central level to the
regions., The idea behind this thesis was impelled by the non-military threat of the health
sector that could endanger the safety of the nation. Referring to the regulation of
the Ministry of Defense No. 16 of 2012 on Policy Integration Component of
National Defense, the Ministry of Health is appointed as the primary constituent
and other government agencies as supporters in facing the threat of the health
sector. This study aims to determine the implementation of those regulations in
the primary constituent as well as the supporting ministries in managing the
threat of HIV AIDS and Ebola. Methodology used is analitic qualitative with data
collection through indepth interviews. The research revealed the existence of
inhibiting factors on both the main and supporting elements in the implementation
process is not yet fully socialized this policy, resource development and early
awareness of each element are already well underway but is still fragmented.
Based on the results of research and discussion suggested the need for the
Ministry of Defence suggested increasing the dissemination and coordination to
stakeholders both across and sectors programs from the central level to the
regions.]"
2015
T44221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ratna Nila
"ABSTRAK
Sistem prediksi kedalaman memar dan distribusi kandungan SSC pada jambu berdasarkan waktu penyimpanan dengan menggunakan sistem citra Vis-NIR pada panjang gelombang 400-1000 nm dapat dikembangkan menjadi sistem non-destruktif. Sehingga informasi tambahan yang di dapat tidak hanya dapat membedakan daerah memar namun juga memberikan informasi kedalaman memar dan kandungan SSC pada daerah memar. Sistem yang diusulkan dievaluasi dengan menggunakan 160 sampel jambu dibagi dalam dua kelompok set data, yaitu set data training n = 140 dan set data testing n = 20 . Proses memar pada jambu dilakukan secara manual dengan dijatuhkan bola besi dari ketinggian 200 dan 500 mm dan kemudian sampel dianalisis dengan rentang waktu 0,3,4,5, dan 6 hari setelah dimemarkan. Sistem citra Vis-NIR yang digunakan terdiri dari satu set perangkat, diantaranya workbench, slider, dua sumber cahaya halogen 150W dan kamera citra Vis-NIR yang terhubung ke PC melalui Camera Link. Perangkat lunak sistem terdiri dari pengukuran profil gambar reflektansi, ekstraksi fitur, pemilihan fitur pada data spektral dan spasial, model prediksi kandungan SSC, dan model prediksi kedalaman memar. Model Partial Least Square Regression PLSR digunakan untuk mengembangkan model prediksi pada data spektral semua panjang gelombang. Model PLSR digunakan untuk mendapatkan prediksi nilai kandungan SSC dan kedalaman memar. Hasil yang diprediksi dibandingkan dengan hasil pengukuran uji lab kandungan SSC yang diperoleh dengan menggunakan refraktometer dan kedalaman memar yang diperoleh dengan menggunakan sifat measurement instrumental. Dari hasil kinerja model prediksi didapatkan nilai RMSE pada data testing 0,06 dan koefisien korelasi dari data testing 0,99.Kata kunci : Memar; PLSR; citra Vis-NIR.

ABSTRACT
Abstract The prediction system of bruising depth in guava based on storage operation using Visual NIR image in the ranges 400 ndash 1000 nm ranges, which could be developed a nondestructive system to predicted the bruise depth of guava. The additional information gained not only the position of the bruised area but also provides depth bruising information. And then, the objective of the research was to develop a nondestructive method for predicting the profile mapping of soluble solid content on bruises guava. The soluble solids content SSC as the parameter fruits was determined and correlated with the bruises area.The proposed system was evaluated using 160 samples of guava were divided in two groups. All of the samples are prepared for the training n 140 and testing n 20 set data. Bruises were manually induced and samples were analyzed 0, 3rd, 4th, 5th and 6th days after bruising. Individual guavas were then subjected to impact test by a steel ball at one of the levels height of impact test, i.e.,200mm and 500mm. The system used consists of a set such as workbench, controllable slider, two halogen light sources and a Visual NIR imaging camera that is connected to PC via Camera Link. The software of system consists of reflectance image profile measurement, feature extraction, feature selection on spectral and spatial data, soluble solids content prediction model, and bruise depth prediction model. The partial least squares regression PLSR models was used to develop prediction models on full wavelengths spectral data. The prediction model is used to get value prediction of soluble solids content and bruising depth. The predicted results compared with the reference measurement result of soluble solids content which obtained using a refractometer and bruising depth which obtained using an optical properties. The full spectral data and parameter fruits were analyzed using the Partial Least Square PLS to obtained prediction model of bruising depth and SSC of bruises guava. The peformance of prediction model provided value of the root mean square error of testing set of 0.06 and the correlation coefficient of a testing set of 0.99. The results of our work indicate that there is a feasibility of implementing hyperspectral imaging technique on the nondestructive bruise depth prediction of guava and suitable in an industrial sorting system for fruit quality, which would be useful for postharvest handling of fruit. Keywords kelebaman bruising , non destructive, Profitability, hyperspectral image Vis NIR."
2017
T49754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valencia Hadinata
"Latar belakang: Menurut Global Cancer Statistics 2020 (GLOBOCAN), kanker kolorektal masih menduduki posisi ke-3 pada penyebab kanker tersering di dunia, dan posisi ke-2 pada penyebab kematian tersering akibat kanker (9.4%). Evaluasi histopatologi dari hasil biopsi jaringan kolorektal yang merupakan baku emas dalam diagnosis saat ini pun masih memiliki berbagai keterbatasan. Penentuan derajat keparahan dari kanker kolorektal, dilakukan secara subjektif oleh ahli patologi anatomik melalui observasi mikroskop, sehingga data yang dimiliki bersifat kualitatif. Studi menggunakan prinsip spektrofotometri sudah pernah dilakukan dalam upaya diagnostik kanker sebelumnya. Namun, hingga saat ini masih belum ada studi yang menggunakan spektrofotometer reflektansi VIS-NIR sebagai metode diagnostik kuantitatif dan objektif untuk kanker kolorektal.
Tujuan: Penelitian ini adalah studi pendahuluan untuk mengetahui potensi dan kemampuan dari spektrofotometer reflektansi VIS-NIR dalam membedakan jaringan normal, prekanker, dan radang pada blok parafin jaringan kolon mencit.
Metode: Penelitian ini memiliki desain eksperimental yang menggunakan sampel blok parafin jaringan kolorektal mencit Mus musculus. Sampel diklasifikasikan oleh ahli patologi anatomi menjadi tiga kategori berdasarkan derajat lesinya, yaitu normal, radang, dan prekanker. Sebanyak 30 sampel tersebut diukur intensitas cahaya reflektansinya pada 454 panjang gelombang berbeda yang termasuk dalam spektrum VIS-NIR. Hasil pengukuran dianalisis dengan perangakat lunak SPSS 26.0 untuk uji komparatif dan perangkat lunak Orange Data Mining untuk pengujian machine learning dalam pegelompokan sampel berdasarkan derajat lesinya.
Hasil dan Pembahasan: Hasil uji komparatif membuktikan bahwa 429 dari 454 panjang gelombang cahaya VIS-NIR memiliki perbedaan intensitas cahaya reflektansi yang bermakna antarkelompok derajat lesi (p<0.05). Machine learning yang terbaik dalam pengelompokan sampel menurut derajat lesi berdasarkan data intensitas cahaya reflektansi adalah model SVM dengan nilai Area under the Curve (AUC) 98.3%, Classification Accuracy (CA) 86.7%, Skor F1 0.862, Precision 86.9%, Recall 86.7%, sensitivitas 70-100%, dan spesifisitas 90-95%.
Kesimpulan: Spektrofotometri Reflektansi VIS-NIR dapat membedakan jaringan normal, radang dan prekanker kolorektal pada mencit Mus musculus dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik

Background: According to the Global Cancer Statistics 2020 (GLOBOCAN), colorectal cancer is still the 3rd most common cause of cancer in the world and the 2nd most common cause of cancer death (9.4%). Histopathological evaluation of colorectal tissue biopsy results, which is currently still the gold standard in colorectal cancer diagnosis, has its limitations. Determining the severity of colorectal cancer is done subjectively by anatomical pathologists through microscopic observation. Results from this evaluation are qualitative data which can contribute to the high level of false positive and negatives of the diagnosis. Studies using spectrophotometric principles have been carried out in previous diagnostic efforts. However, to date, there are still no studies using the VIS-NIR reflectance spectrophotometer as a quantitative and objective diagnostic tool for colorectal cancer.
Objective: This is a pilot study to determine the potential and ability of the VIS-NIR reflectance spectrophotometer in differentiating normal, precancerous, and inflammatory parrafin-block of mouse colorectal tissues.
Method: This experimental study uses paraffin-block samples of colorectal tissue from Mus musculus mice. Samples were classified by anatomical pathologists into three categories based on the degree of lesion, namely normal, inflammatory, and precancerous. A total of 30 samples were measured by their light intensity reflectance at 454 different wavelengths included in the VIS-NIR spectrum. Results are evaluated using SPSS 26.0 for comparative testing and Orange Data Mining for machine learning to evaluate their competence in differentiating samples based on the degree of lesion.
Results and Discussion: Comparative test results proved that 429 of the 454 wavelengths in the VIS-NIR light spectrum had a significant difference in light intensity reflectance between the three degree groups of lesion (p<0.05). The best machine learning in differentiating samples according to the degree of lesions based on light reflectance intensity is the SVM model with the value of Area Under the Curve (AUC) 98.3%, Classification Accuracy (CA) 86.7%, F1 score 0.862, Precision 86.9%, Recall 86.7%, sensitivity 70-100%, and specificity 90-95%.
Conclusion: VIS-NIR Reflectance spectrophotometry can distinguish normal, inflammatory, and precancerous colorectal tissue in Mus musculus mice with good sensitivity and specificity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maksum Radji
"ABSTRAK
Ruang lingkup dan cara penelitian : Salah satu masalah utama dalam penanggulangan penyakit demam berdarah dengue adalah belum adanya cara diagnosis pemasti yang dapat diandalkan, terutama untuk pengelolaan penderita, walaupun berbagai cara diagnosis telah dikembangkan. Salah satu cara diagnosis pemasti yang saat ini sedang dikembangkan adalah penggunaan pelacak asam nukleat untuk mendeteksi RNA atau fragmen RNA virus dengue. Dalam penelitian ini akan dicoba teknik hibridisasi in situ menggunakan pelacak DNA yang komplementer terhadap fragmen RNA dari gen E, yaitu gen yang menyandi sintesis glikoprotein selubung virus dengue. Rekonstruksi pelacak cDNA dilakukan dengan mengklon plasmid pKS-DEN2 yaitu plasmid rekombinan yang mengandung cDNA yang spesifik terhadap virus dengue tipe 2, dan pKS-DEN3 yang mengandung cDNA yang spesifik terhadap virus dengue tipe 3, ke dalam E. coil DH5. Isolasi plasmid rekombinan dilakukan dengan cara "alkaline lysis method", setelah diamplifikasi dengan teknik "preparasi skala besar" dalam medium Luria Bertani cair yang mengandung ampisilin 50 ug/ml. Pelacak cDNA yang merupakan hasil pemotongan pKS-DEN2 dan pKS-DEN3 dengan enzim Hinc II dan BamHI, masing-masing sekitar 290 pasang basa, setelah dilabel dengan digoksigenin-11-dUTP, dipakai untuk mendeteksi virus dengue tipe 2 dan tipe 3, yang dibiakkan dalam sel Aedes albopictus klon C6/36.
Hasil dan kesimpulan : Hasil percobaan menunjukkan bahwa pelacak cDNA yang berasal dari pKS-DEN2 dapat mendeteksi virus dengue tipe 2, sedangkan pelacak cDNA yang berasal dari plasmid pKS-DEN3 dapat mendeteksi virus dengue tipe 3, dalam sel C6/36 yang terinfeksi. Tidak terdapat reaksi silang diantara kedua pelacak tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelacak cDNA yang merupakan fragmen restriksi Hinc II dan BamHI, yang masing-masing berasal dari pKS-DEN2 dan pKS-DEN3 secara spesifik dapat mendeteksi virus dengue yang sesuai dalam sel C6/36 yang terinfeksi, melalui hibridisasi DNA-RNA in situ.
"
1994.
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>