Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nur Noviyani Witayati
"ABSTRAK
Tugas akhir ini membahas mengenai metode Bayes dalam penaksiran parameter skala dari distribusi Nakagami menggunakan dua fungsi loss, yaitu Square Error Loss Function dan Precautionary Loss Function. Pada tugas akhir ini juga akan dicari Resiko Posterior dari masing-masing taksiran. Sebagai pembanding untuk taksiran dengan menggunakan metode Bayes, akan dicari juga taksiran parameter skala dari distribusi Nakagami menggunakan metode Maksimum Likelihood. Sebagai ilustrasi, akan dilakukan simulasi dengan data yang berdistribusi Nakagami ( ). Setelah taksiran telah didapatkan, akan dihitung Mean Square Error dari masing-masing taksiran. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa baik taksiran yang dihasilkan oleh metode Bayes.

ABSTRACT
This paper discusses about Bayesian Method in estimating the scale parameter of Nakagami Distribution using two loss function, that is Square Error Loss Function and Precautionary Loss Function. This paper will also find the posterior risk from each of the estimator. As the comparison of the Bayesian estimate, the estimator using Maximum Likelihood method will also be considered. For the illustration, simulation with Nakagami distributed data ( ) will be performed. Once the estimate have been obtained, Mean Square Error on each estimate will be calculated. This is done to measure the performance of the estimate produced by Bayesian method.
"
2016
S62664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Hoga
"Throughput S-ALOHA CDM4 using technique of diversities MRC differential detected with L branch antenna has been analyzed Desired signal will be intercepted then combined and also analyzed the influence of co channel interference. By using two different model of fading between desired signal and interference signal, throughput can he analyzed under channel condition of Nakagami/ Nakagami and Rician/Nakagami. MRC diversities and differential detection (DPSK) with L branch antenna are used on receiver to overcome multi path fading interference and to increase the system performance. From the result indicating the use of L branch antenna at receiver make .system throughput becomes better The higher the amount of interference signals the worse throughput system. The bigger Nakagami parameter m, and Rician factor, K, of the desired signal and interference signal the better the throughput."
Jurnal Teknologi, 2006
JUTE-20-4-Des2006-252
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Utami A.
"Pada Tesis ini akan dibahas unjuk kerja modulasi kode trellis 4 state 8 phase-shift keying (TC 8PSK) dengan teknik diversitas rang Maximal Ratio Combining (MRC) pada kanal fading Nakagami serta adanya co-channel interference, (CCI) jamak yang diasumsikan besar dayanya sama.
Analisa matematis dilakukan untuk mendapatkan persamaan bit error rate (BER) dari sistem model yang digunakan. Beberapa hasil perhitungan BER ditampilkan. Dari hasil terlihat bahwa unjuk kerja BER TC SPSK dengan teknik diversitas MRC diperburuk dengan kehadiran CCI, walaupun peningkatan jumlah cabang diversitas akan memperbaiki unjuk kerjanya.

This thesis presents the performances of trellis coded moddrlation 4 state 8 phase shift keying (I'C 8PSK) with space diversity maximal ratio combing (MRC) in a Nakagami fading channel in the presence of multiple equal power cochannel interferers.
With mathematics analysis we have bit error rate (BER) from model system in used. Some of the result from BER calculation is shown. The result shown that the performances of BER TC 8PSK with MRC diversity more worst in the presence of cochannel interferers although more branch in diversity can repair the performances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Tasman Permana
"Penggabungan teknik modulasi dan pengkodean yang disebut modulasi terkode trellis (trellis coded modulation, TCM) yang meningkatkan kemampuan sistem transmisi digital tanpa meningkatkan daya yang ditransmisikan atau lebar pita yang dibutuhkan. Dengan menggunakan trellis coded asymmetric 8-PSK (TC-A8-PSK), akan didapatkan nilai bit error probability yang lebih baik bila dibandingkan dengan trellis coded symmetric 8-PSK. Pada skripsi ini dianalisa trellis coded asymmetric 8-PSK dengan menggunakan metode kejadian kesalahan pertama (first error event method) untuk mendapatkan modulasi yang optimal pada kanal berfading dan kanal Additive White Gaussian Noise (AWGN) dengan disertai cochannel interference. Dari hasil diperoleh bahwa unjuk kerja dari trellis coded asymmetric 8-PSK akan lebih baik bila dibandingkan dengan unjuk kerja dari trellis coded symmetric 8-PSK. Unjuk kerja dari trellis coded asymmetric 8-PSK dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah interferer, parameter fading m, signal to interference ratio (SIR), dan jumlah kondisi dari pengkodean trellis. Semakin banyak jumlah interferer akan menyebabkan unjuk kerja TC asymmetric 8PSK semakin buruk. Sedangkan semakin besar nilai SIR dan jumlah kondisi dari pengkodean trellis akan menyebabkan unjuk kerja TC asymmetric 8PSK semakin baik."
2000
S39162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Febriansyah
"ABSTRAK
Unjuk kerja modulasi korfe trellis 8 phase shift keying (TC BPSK) dengan teknik diversitas ruang maximal ratio combining (MRC) dan selection diversity combining (SDC) pada kanal fading Nakagami telah ditunjukkan sebelumnya [9], dimana perhitungannya masih menggunakan pandekatan Chernoff bound yang memberikan hasil yang kurang sempuma. Pada skripsi ini akan dibahas unjuk kerja TC BPSK dengan teknlk diversitas ruang MRC pada kanal fading Nakagami yang dianalisa secara eksak untuk membenkan hasil yang lebih teliti serta pengaruh jumlah cabang diversitas L dari antena penerima.
Beberapa persamaan telah diperoleh guna melakukan evaluasi unjuk kerja yang dinyatakan sebagal bit error rate (BER). Dari hasil analisa yang diperoleh terlihat bahwa unjuk kerja BER TC BPSK dengan teknik diversitas ruang MRC yang dianalisa secara eksak jauh lebih baik daripada perhitungan yang menggunakan pendekatan Chernoff bound. Pada kanal fading untuk antenna independen maupun berkorelasi, unjuk kerjanya semakin baik jika parameter fading Nakagami m semakin besar. Sedangkan, pada kanal fading untuk antena berkorelasi, unjuk kerjanya akan semakin baik dengan semakin kecilnya koefisien korelasi p kanal fading antar antena.
Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa teknik diversitas merupakan teknik yang efektif untuk mengurangi pengaruh fading yang dalam, dimana unjuk kerjanya akan semakin baik dengan meningkatnya jumlah cabang diversitas L serta pengaruh jumlah cabang diversitas L lebih signifikan untuk meningkatkan unjuk kerja jika dibandingkan dengan parameter fading m

"
2001
S39852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Yohanna
"[ABSTRAK
Pemodelan kanal propagasi menjadi isu penting di dalam sistem komunikasi nirkabel body-centric (BWCS) yang efektif dan efisien. Prediksi karakteristik path loss dapat membantu estimasi kekuatan sinyal yang diterima, optimasi dan analisis interferensi, perancangan dan analisis link budget, serta estimasi ukuran coverage. Model path loss terdiri dari tiga klasifikasi, yaitu model deterministik, empiris dan semi-empiris.
Tujuan dari skripsi ini ialah mengestimasi model path loss berdasarkan hasil pengukuran pada komunikasi off-body dan on-body dengan menggunakan antena tekstil yang bekerja di frekuensi ISM 2,45 GHz di Anechoic Chamber, serta menganalisis karakteristik kanal propagasinya. Pada skripsi ini digunakan model path loss semi-empiris. Dari berbagai model yang digunakan untuk memodelkan path loss hasil pengukuran komunikasi off-body dan on-body, menunjukkan nilai root mean square error (RMSE) jauh di bawah 6 dB.
Dalam skripsi ini juga dilakukan estimasi model kanal propagasi dari tiap skenario pengukuran komunikasi off-body dan on-body yang dilakukan. Pendekatan model kanal dilakukan dengan melihat kesesuaian distribusi path loss hasil pengukuran dengan jenis model kanal yang diuji. Model kanal uji yang dipakai meliputi model distribusi log-normal, Nakagami, Rayleigh, dan Ricean. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada komunikasi off-body, model distribusi Ricean dan Nakagami sama baiknya dalam merepresentasikan data pengukuran. Selain itu, pada komunikasi on-body, fungsi distribusi kumulatif (CDF) pada model Ricean lebih mendekati hasil pengukuran daripada distribusi Nakagami.

ABSTRACT
, Channel propagation modeling is very essential for effective and efficient performance in body-centric wireless communications system (BWCS). Path loss characteristics prediction plays an important role in estimation of received signal strength, interference optimization and analysis, link budget design and analysis, and coverage area estimation. The Path loss models are commonly classified as deterministic, empirical, or semi-empirical model.
This bachelor thesis is aimed to estimate path loss model based on off-body and on-body communications measurement results in Anechoic Chamber by using a textile antenna at 2,45 GHz of ISM band, and to analyze propagation channel characteristics. In this study, semi-empirical path loss model is adopted. From various path loss models that are used to estimate the propagation channel model from the measurement results in off-body and on-body communications, each root mean square errors (RMSE) of the predicted model is less than 6 dB.
This thesis also estimates propagation channel model of several off-body and on-body measurement scenarios. The approached channel model is conducted by comparing the measured path loss data with some theoretical channel distribution models. Those models are log-normal, Nakagami, Rayleigh, and Ricean distribution model. The data analysis showed that as for off-body communication, either Nakagami or Ricean distribution model is equally well suited for representing the measured data. Moreover, as for on-body communication, the Ricean distribution model is suited to the measured data rather than the Nakagami model in terms of its cumulative distribution function (CDF).]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library