Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukita Purnamasari
Abstrak :
Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan secara sistematis oleh anggota keluarga lainnya meliputi dukungan emosional, instrumental, dukungan informasi dan penghargaan, dan dukungan untuk memfasilitasi anggota keluarga dalam melakukan kontak sosial dengan masyarakat. Motivasi merupakan suatu proses yang menjelaskan tentang intensitas, arah, dan ketekunan seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian bersifat kuantitatif dengan deskripsi korelasi, menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 51 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga dan variabel terikat adalah motivasi. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,9% pasien memperoleh dukungan keluargayang baik dan 56,9% pasien memiliki motivasi tinggi. Dari hasil uji korelasi chi square diperoleh tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi mengikuti program rehabilitasi, nilai α 0,152 (˃0,05). Ini berarti motivasi dipengaruhi oleh banyak faktor lain tidak hanya dukungan keluarga. Fenomena yang muncul saat ini dimana pasien penyalahguna NAPZA datang ke tempat rehabilitasi tersangkut masalah hukum yang menurut undang-undang wajib mengikuti rehabilitasi. Penelitian ini perlu ditindak lanjuti lebih mendalam dengan penelitian kualitatif, tentang faktor - faktor lain yang mempengaruhi motivasi penyalahguna NAPZA mengikuti program rehabilitasi. ......Family support is kind of support given systematically by other family members that includes. Emotional support, material, information and services, and support to facilitate family members to do social contact with community. Motivation is a process that describes the intensity, direction and persistence of a person to achieve the expected goals.This research is a quantitative study with correlation design that used total sampling technique with a sample of 51 people. The independent variable in this study is family support and the dependent variable is the motivation. Datas were collected by a questionnaire. The results showed that 56.9% samples got the support of their families and had high motivation. The chie square test showed that there is no correlation between family support and motivation to undergo the rehabilitation program (α = 0,152). This means that the motivation is influenced by many factors beside the family support. a phenomenon that currently happens is drugs abusers come to a rehabilitation program due to legal problems in which they have an obligation to undergo a rehabilitation. This study needs to get followed up with a qualitative study, about other factors affecting the substance abusers attending rehabilitation program.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Ayunita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor modifikasi, kepercayaan pribadi, isyarat untuk beraksi, dan perilaku pemanfaatan UPT T & R BNN pada pengguna layanan. Pendekatan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus pada pengguna layanan sebagai informan serta konselor sebagai informan kunci dilakukan pada penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam dan dianalisis dengan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat isyarat untuk beraksi yang membuat pengguna layanan terdorong untuk memanfaatkan UPT T & R BNN. Selain itu diketahui pula faktor modifikasi pengguna layanan, kepercayaan pengguna layanan mengenai napza dan UPT T & R BNN, serta kesulitan maupun manfaat yang dirasakan pengguna layanan dari menggunakan UPT T & R BNN. Penulis menyarankan agar sosialisasi mengenai kegiatan di UPT T & R BNN lebih ditingkatkan. ......This study is aimed to obtain information about factors of modification, individual beliefs, cues to action, and behaviour in utilization of UPT T & R BNN by service users. Qualitative research approach with case study design on service users as informants and counselors as key informants were conducted in this study. Data were collected by in-depth interviews and analyzed by content analysis. The result showed there are cues to action that make service users are encouraged to utilize UPT T & R BNN. Also this sudy found modification factor of service users, service user’s beliefs on drug and UPT T & R BNN, as well as the difficulties and benefits of UPT T & R BNN that service users obtain. The researcher suggests that socialization of UPT T & R BNN activities can be more enhanced.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dini Candra Susila
Abstrak :
Remaja merupakan suatu tahap perkembangan yang terjadi antara usia 11 sampai 20 tahun. Perubahan fisik, kognitif dan emosional dapat menimbulkan kondisi stres dan memicu kondisi unik pada remaja. Keadaaan emosional remaja yang belum stabil menyebabkan sembilan puluh tujuh persen penyalahgunaan NAPZA dilakukan oleh remaja. Penyalahgunaan NAPZA perlu untuk dihentikan karena efek yang merugikan bagi remaja, masyarakat disekitarnya. Dibutuhkan upaya untuk menekan dampak negatif penyalahgunan zat yang telah dilakukan oleh seseorang, salah satunya adalah rehabilitasi. setidaknya tujuh puluh persen penyalahguna NAPZA kembali menggunakan kembali. Kembalinya menggunakan NAPZA bagi mantan penyalahguna biasa disebut kekambuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman kegagalan remaja dalam upaya menghadapi kekambuhan NAPZA pasca rehabilitasi, sehingga menyebabkan kembali direhabilitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif, jumlah partisipan sebanyak empat belas orang, tempat penelitian Yayasan Tahta Mulia Bhakti Nusantara Blitar. Hasil penelitian menemukan delapan belas kategori, dua sub tema dan empat tema yakni rehabilitasi tidak menjamin kesembuhan, dorongan dari dalam dan luar diri yang mendukung remaja kembali menyalahgunakan NAPZA, kesia-siaan upaya menghindari kekambuhan dan pelajaran peristiwa kegagalan yang melelahkan sebagai makna kekambuhan bagi remaja penyalahguna NAPZA. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk mendapatkan partisipan dari berbagai latar belakang untuk mendapatkan data yang lebih kaya. ......Adolescence is a developmental stage that occurs between the ages of 11 until 20 years. Physical, cognitive and emotional changes can create stressful conditions and trigger unique conditions in adolescents. The unstable emotional state of adolescents causes ninety-seven percent of drug abuse by adolescents. Drug abuse needs to be stopped because of its bad impacts on adolescents and the surrounding community. Efforts are needed to reduce the negative impact of substance abuse that has been done by a person, one of it is rehabilitation, at least seventy percent of drug abusers return to reuse. The return of using drugs by abusers is usually called relapse. The purpose of this study was to get an overview about in-depth picture of the failure experience of adolescents in an effort to deal with drug relapse after rehabilitation, causing re-rehabilitation. This study used a qualitative descriptive phenomenology approach, the number of participants was fourteen people, research place at Yayasan Tahta Mulia Bhakti Nusantara Blitar. The results of the study are eighteen categories, two sub-themes and four themes, namely rehabilitation does not guarantee healing, internal and external encouragement that supports adolescents from doing drugs abusing again, the futility of efforts to avoid relapse and learning of tiring failure events as a meaning of relapse for adolescent drugs abusers. Further researchs are recommended to get participants from various backgrounds to get richer data.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto Syafrie
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada perencanaan stratejik pengamanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Klas I Jakarta Pusat dalam menanggulangi peredaran gelap dan penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penggalian informasi yang relevan dengan topik yang diteliti dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara mendalam kepada informan yang memahami dan dapat menggambarkan situasi dan permasalahan yang sedang diteliti menyangkut modus peredaran gelap dan penyalahgunaan NAPZA, strategi dan upaya penanggulangannya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa motif dan modus peredaran gelap dan penyalahgunaan NAPZA dalam lingkungan RUTAN Klas I Jakarta Pusat dan lingkungan masyarakat umum pada prinsipnya sama yakni dilakukan secara tersembunyi. Strategi pengamanan RUTAN Klas I Jakarta Pusat dalam menanggulangi peredaran gelap dan penyalahgunaan NAPZA dilakukan dengan mengotimalkan pelaksanaan kerja pengamanan dalam lingkungan hunian dan pemaksimalan dalam pengawasan atau pemeriksaan upaya penyelusupan NAPZA ke dalam lingkungan RUTAN Klas I Jakarta Pusat. Kendala dalam penerapan strategi tersebut antara lain adalah adanya indikasi keterlibatan petugas, perbandingan jumlah petugas dengan penghuni yang tidak berimbang sehingga perlu dikembangkan suatu perencanan stratejik upaya pengamanan dalam penanggulangan peredaran gelap dan penyalahgunaan NAPZA tersebut.
This research focused on security strategic planning of First Class Detention Centre of Central Jakarta in copping ?NAPZA? abuse and its underground circulation. The research carried out by qualitative research methods with descriptive design. The gathering of relevant information with the topics researched, carried out through document studies and deep interviews with informants who understand and able to describe the situation and problems researched, related with modus of underground circulation and ?NAPZA? abuse, strategy and the copping efforts. The motif and modus of ?NAPZA? abuse and its underground circulation in environment of First Class Detention Centre of Central Jakarta and in public environment are principally the same, it known by the result of the research, refers to its concealed acts in realization. The security strategy of First Class Detention Centre of Central Jakarta in copping ?NAPZA? abuse and its underground circulation implemented by optimizing the security performance in living environment and maximized the control or check point of smuggling efforts of NAPZA to First Class Detention Centre of Central Jakarta. Obstacles of the strategy implementation are the indication of officer?s involvement and unbalanced ratio between officers and inmate. Therefore a security strategic planning in copping the ?NAPZA? abuse and its underground circulation need to be developed.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jaji
Abstrak :
NAPZA adalah suatu ancaman paling mengkhawatirkan bagi remaja di hampir lebih dari 100 negara di dunia. Indonesia diketahui dari 3,2 juta orang adalah pengguna NAPZA. Setiap tahun jumlah pengguna NAPZA bertambah 1 juta orang, dari 1 juta pengguna yang bertambah, diketahui 5,3% di antaranya adalah kalangan pelajar dan mahasiswa, artinya dari 100 pengguna NAPZA terdapat lima pelajar atau mahasiswa sebagai penyalah guna NAPZA. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 384 remaja, prosedur pengambilan sampel dengan proportional stratified random sampling, dan simple random sampling. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel independen dengan dependen. Variabel independennya yaitu: faktor sosial, spiritual, umur, jenis kelamin, dan pendidikan berhubungan dengan penyalahgunaan NAPZA pada remaja di kota Palembang. Sedangkan untuk mengetahui faktor yang paling dominan diantara faktor-faktor yang diteliti, peneliti menggunakan uji statistik multivariat yaitu regresi logistik ganda. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara sosial dan tingkat pendidikan remaja dengan risiko penyalahgunaan NAPZA, dan tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, dan spiritual dengan risiko penyalahgunaan NAPZA, dan variabel yang paling berpengaruh adalah variabel sosial. Penelitian yang dilakukan memberikan gambaran bahwa risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja lebih beriko pada sosial remaja yang tinggi, dan spiritual remaja yang tidak mendukung. ......Drugs is a threat most feel concemed abouts for adolescent in can be more than 100 countries in the world. Indonesia are known from 3,2 million people is user drugs. Every year user amount drugs increases 1 million people, from 1 million user that increase, known 5,3% among others is student community and student, that means from 100 users drugs are existed five student or students as abuse to drugs. This research Design uses descriptive analytic method with approach cross sectional. Sampel research amounts to 384 adolescent, intake procedure sampel with random proportional stratified sampling, and random simple sampling. This Research uses statistic test Chi Square that bent on to know there is independent variable relation with dependen. Independent Variable its that is: social factor, spiritual, age, gender, and education reiates to abuse drugs at adolescent in Palembang city. Whereas to know factor the most dominani range from to factors, researcher uses statistic test multivariat that is double logistics regression. Research Resuit is got there is relation between social and education level adolescent and risk drugs abuse, and there is no relation between age, gender, and spiritual with risk drugs abuse, and variable the most having an effect on is social variable. Research that conducted give picture that abuse risk drugs at adolescent more beriko at high adolescent social, and spiritual adolescent that not support.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26555
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ritanti
Abstrak :
Penelitian fenomenologi deskriptif ini menggali pengalaman keluarga yang mempunyai anak pengguna NAPZA dalam menjalani kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan design fenomologi deskriptif sesuai filosofi Husserl. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, hasil verbatimnya dianalisa menggunakan metode Colaizzi. Tema penelitian yang ditemukan adalah perasaan orang tua (keluarga), stigma yang dirasakan oleh keluarga, mekanisme koping yang digunakan oleh keluarga, beban yang dialami oleh keluarga, cara keluarga mengatasi masalah, dukungan yang diperoleh keluarga dan harapan keluarga terhadap pihak-pihak terkait. Keluarga yang mempunyai anak pengguna NAPZA mengalami proses kesedihan yang mendalam, berkepanjangan dan berulang-ulang bahkan putus asa. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penempatan perawat komunitas sebagai konsultan, advokat di keluarga dan di lembaga pelayanan NAPZA. ......The study explores the experiences of families who have drug and addictive substance user children in living their social lives. This study uses Husserlian descriptive phenomenological design. Data is obtained through an in-depth interview and analyzed by using Colaizzi's method. The identified research themes of this study are the feelings of family, stigma felt by families, coping mechanism used by families, family burden, solving the problem, support for the family and family expectations to the authority and community. The families who have drug and addictive substance user are experiencing a deep, prolonged and repeated grieving process. Moreover, some of them also feel desperate. Therefore, it is recommended for community nurse to develop and addictive substance prevention program.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwahidah Hasan
Abstrak :
Therapeutic Community (TC) bertujuan untuk merubah perilaku penyalahguna NAPZA. Program TC sarat dengan aspek asertivitas namun sejumlah residen yang keluar TC mengalami kekambuhan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan tingkat asertivitas residen yang telah menjalani TC minimal 6 bulan dan mengetahui asertivitas berdasarkan karakteristik tertentu. Metode survei dengan sampel 217 residen dari 5 fasilitas rehabilitasi digunakan melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen skala asertivitas dari teori Galassi dan Galassi (1977, dalam Rakos, 1991) dan dianalisis dengan metode distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan asertivitas tinggi pada 110 residen dan asertivitas rendah pada 107 residen. Tingkat asertivitas rendah didominasi oleh kelompok residen wanita, usia remaja, lulusan pendidikan dasar, dan dari suku Jawa. Tingkat asertivitas tinggi didominasi kelompok residen usia dewasa muda, lulusan perguruan tinggi, dan dari suku Bugis dan Betawi. Perlu dilakukan pengkajian terhadap asertivitas sebelum menjalani program, meningkatkan motivasi dan perhatian, serta melakukan pendekatan yang tepat terhadap karakteristik residen yang beragam. ......Therapeutic Community (TC) aims to change the behavior of substance abusers. TC program are loaded with aspects of assertiveness, but a number of residents discharged from TC performed relapse. This study aimed to desribe the level of residents' assertiveness who have been undergoing TC for at least 6 months, and to describe their assertiveness based on certain characteristics. Survey method was used through purposive sampling technique with a sample of 217 residents of 5 rehabilitation facilities. Datas were collected by assertiveness scale made from the theory of Galassi and Galassi (1977, in Rakos, 1991) and analyzed by frequency distribution method. The results showed high assertiveness at 110 residents and low assertiveness at 107 residents. Low assertiveness residents were dominated by group of women, teens, basic education graduates, and from Javanese. High level of assertiveness were dominated by young adult group, college graduates, Buginese and Betawinese. It's essential to do an assesment on assertiveness before residents undergoing the program, increasing motivation and attention, as well as doing the right approach to many characteristics of the residents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Sosial RI, 2001
362.2 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siahaan, Uli Artha Br
Abstrak :
Penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat di fasilitas distribusi harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) merupakan masalah yang sangat kompleks. Produk Rantai Dingin atau Cold chain product (CCP) merupakan obat-obatan yang peka terhadap suhu adalah produk yang bersifat mudah rusak dan memerlukan pengawasan dan distribusi di lingkungan yang terkendali. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza dan CCP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) di KFTD Bogor dan evaluasi penyimpanan terhadap Produk Rantai Dingin/ Cold Chain Product (CCP) di KFTD Bogor. Hasil menunjukan penyimpanan napza dan CCP di KFTD Bogor dianggap telah memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam CDOB. ......Penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat di fasilitas distribusi harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) merupakan masalah yang sangat kompleks. Produk Rantai Dingin atau Cold chain product (CCP) merupakan obat-obatan yang peka terhadap suhu adalah produk yang bersifat mudah rusak dan memerlukan pengawasan dan distribusi di lingkungan yang terkendali. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza dan CCP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) di KFTD Bogor dan evaluasi penyimpanan terhadap Produk Rantai Dingin/ Cold Chain Product (CCP) di KFTD Bogor. Hasil menunjukan penyimpanan napza dan CCP di KFTD Bogor dianggap telah memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam CDOB
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>